Kaisar Dewa

Panen Besar



Panen Besar

1Pertempurannya sudah berakhir. Klan Prison Guardian telah benar-benar hancur. Banyak anggota klan yang terluka dan meregang nyawa. Mereka sedang berada di ambang kehancuran.     0

Tentu saja, Immortal Vampir masih menderita kerugian yang lebih besar. Padahal pasukan mereka ratusan kali lipat lebih kuat, tapi pada akhirnya, cuma Xuetu Shenzi dan Xia Wenxin yang berhasil melarikan diri. Sedangkan sisanya telah dihabisi.     

Setelah kabar itu tersebar luas, entah apa yang akan terjadi nantinya.     

Pertama-tama, mereka mulai membersihkan medan pertempurannya.     

Teruntuk teman-teman seperjuangan mereka, dan selama mayat-mayatnya masih utuh, maka mereka akan memberikan pemakaman yang layak. Mereka tidak akan mengambil hartanya.     

Bagaimanapun juga, mereka adalah pahlawan. Klan Prison Guardian tidak akan pernah melupakan mereka.     

"Kakak, mari kita membaca mantra dan mendoakan mereka yang sudah tiada," kata Sikong Two.     

Mata Sikong One bersinar cerah. Dia mengamati situasi di sekitarnya dan berkata riang. "Kita bisa mendoakan mereka nanti. Ada banyak Immortal Vampir yang mati di medan pertempuran. Mereka meninggalkan banyak harta karun. Bukankah kita perlu mengumpulkannya terlebih dahulu?"     

Ratusan ribu Immortal Vampir mati di tempat itu, termasuk beberapa Shenzi, pangeran dan putri. Mereka meninggalkan banyak harta karun.     

Sikong One telah bersiap-siap untuk mengambil harta karunnya. Bahkan, dia sempat beranggapan bila gelang ruangnya tidak akan cukup.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak berkata apa-apa. Dia juga tidak berani bersikap sembrono. Maka dari itu, dia menatap Zhang Ruochen dengan harap-harap cemas.     

Zhang Ruochen menghembuskan nafasnya secara perlahan, lantas berkata, "Lakukan apapun yang kau ingin kalian lakukan."     

Mendengar itu, Sikong One berkata, "Paman Senior, serahkan saja kepada saya. Saya akan mengumpulkan semua harta karun mereka."     

Setelah itu, dia bergegas pergi dari sana. Walau tubuhnya gemuk, tapi ternyata pergerakannya cukup gesit.     

Ketika Sikong One memungut harta karunnya dan menyimpannya ke dalam Gelang Ruang, saat itu wajahnya terlihat sumringah.     

"Tulang-tulang saintly Saint King level tujuh, Holy Source Saint King di level delapan, senjata saint Five Yao... semuanya adalah barang-barang bagus." Sikong One tersenyum dan senyumannya begitu cerah.     

Ada banyak harta karun di sana. Siapapun yang melihatnya pasti akan tersenyum.     

Namun, tidak seperti kakaknya, Sikong Two malah duduk di lantai, dan mulai merapal mantra Buddha demi mendoakan mereka yang sudah tiada.     

Xiang Chunan terlentang di tanah dan tidak ingin bangkit lagi.     

"Kakak Xiang, ayo kita beristirahat ke Pemakaman Pedang Pluto," kata Luo Yi.     

"Baiklah."     

Setelah pertempurannya berakhir, Shi Qiankun kembali mengeluarkan Istana Pedang, yang digunakan untuk merawat korban perang, agar mereka juga dapat memulihkan diri.     

Zhang Ruochen menoleh ke arah Luo Yi dan mengamati punggungnya. Cahaya aneh memancar di matanya. Sekarang ini, dia semakin curiga dengan identitasnya.     

"Adik, apa kau ingin menangkapnya?" Bao Lie berdiri di samping Zhang Ruochen dan berbisik kepadanya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan berkata pelan, "Untuk sementara ini, jangan bertindak gegabah. Pertempurannya baru saja berakhir. Aku tidak ingin memicu masalah. Kita hanya perlu mengamatinya secara diam-diam."     

"Baik. Oh ya, aku akan mengambil senjata ini."     

Bao Lie mengangguk dan mengambil tombak perak di kejauhan.     

Itu adalah tombak perak milik Wangqiu Shenzi, yakni senjata saint Ninth Yao yang sangat langka.     

Senyuman muncul di wajah Zhang Ruochen. "Tombaknya memang sesuai untukmu. Dengan senjata itu, maka kekuatanmu akan semakin meningkat."     

Seandainya Bao Lie tidak memilih senjata itu, maka Zhang Ruochen pasti akan memberinya senjata yang lebih baik.     

Bagaimanapun juga, sosok tangguh memang harus dibekali dengan senjata hebat.     

Bao Lie melemparkan tombak emas dan berkata sambil tersenyum. "Xinghun, aku akan mengembalikan tombaknya kepadamu. Manfaatkan tombaknya baik-baik. Jangan permalukan ayahmu."     

Bao Xinghun merentangkan tangannya dan menangkap tombak emas. Pada mulanya, dia sempat merasa tertegun, tapi setelahnya, wajahnya terlihat sumringah. "Ayah, jangan khawatir. Aku tidak akan pernah mempermalukanmu."     

Setelah mendapatkan kembali tombak emasnya, bukankah dia akan merasa gembira?     

Bagaimanapun juga, dengan tombak Seven Yao, maka kekuatannya akan meningkat drastis. Sekarang ini, dia adalah Saint King di level enam. Dengan tombak emas, maka dia sanggup mengalahkan, atau membunuh Saint King di level tujuh.     

"Yang Mulia, saya akan membantu Sikong One," kata Murong Yue.     

Zhang Ruochen mengangguk pelan dan berkata, "Baiklah."     

Setelah mendapatkan izin, Murong Yue segera pergi dari sana.     

Bukan seperti Sikong One, wanita itu tidak mengambil semua barangnya, tapi dia hanya memilih yang paling mahal.     

Medan pertempurannya sangat besar, dan banyak yang mati di sana. Yang jelas, mereka masih perlu waktu untuk membersihkan tempat tersebut.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen terpikirkan tentang sesuatu dan mengeluarkan Cermin Zangshan Demonic, lantas mulai mempelajarinya.     

Cerminnya adalah senjata Supreme Saint. Walau cerminnya rusak, tapi kekuatannya tidak boleh diremehkan.     

Setelah mengamatinya, Zhang Ruochen menemukan sesuatu.     

Cermin Zangshan Demonic bukan hanya kehilangan jiwa sejatanya, tapi juga beberapa bagian penting lainnya. Kalau tidak, mungkin kekuatannya akan jauh lebih besar daripada sekarang.     

Jiwa Pedang Darah menghampirinya. Dia menatap Cermin Zangshan Demonic dan berkata, "Aku pernah mendengar rumor mengenai Cermin Zangshan Demonic dan Cermin Blood Sea Demonic. Mereka berdua adalah sepasang senjata supreme yang diproduksi oleh master yang sama. Salah satu dari mereka adalah gunung dan satunya lautan. Cerminnya menyimpan dunia tersendiri, yang dapat digunakan untuk melumpuhkan atau membunuh dewa."     

"Hmmm? Cermin Zangshan Demonic punya hubungan khusus dengan Cermin Blood Sea Demonic?"     

Wajah Zhang Ruochen mendadak kaku.     

Wanita berpakaian merah tidak mengelak ataupun mengiyakan. Dia berkata, "Itu hanya rumor. Tidak ada seorangpun yang dapat memastikannya, karena itu terjadi di zaman dahulu."     

"Ada satu hal yang pasti. Cermin itu memang luar biasa. Jika cerminnya lengkap, maka cerminnya bisa menjadi senjata supreme level tinggi.     

"Di samping itu, aku masih perlu mengingatkanmu. Samar-samar, aku bisa merasakan bahwa jiwa senjata di dalam cerminmu masih belum hancur. Jika dia kembali ke sana, mungkin kau tidak akan sanggup menghentikannya."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen agak mengernyitkan dahinya. Ada pikiran yang melintas cepat di benaknya.     

Namun, tidak lama setelahnya, dia kembali menenangkan diri. Toh, ada pepatah lama yang berbunyi, "Bila masalah datang, maka masalah itu memang harus dihadapi". Sehingga, dia tidak ingin terlalu memikirkannya.     

Lagipula, dia tidak akan pernah membuang Cermin Zangshan Demonic, meski di dalam cerminnya tidak ada jiwa senjata, apalagi menghancurkannya.     

Wanita berpakaian merah menatap Pedang Kuno Abyss. Matanya penuh dengan kelembutan dan kasih sayang. "Abyss, aku berkunjung kemari, karena aku tahu, kau sedang membutuhkanku. Tapi sekarang, aku harus pergi dari sini. Daratan Kunlun sedang berada di ambang kehancuran. Aku harus pergi ke Pusat Kota dan menangani para kultivator elit dari Dunia Langit," katanya.     

Ketika itu, Pedang Kuno Abyss terlihat agak menyesal saat melepaskan kepergiannya. Jiwa pedangnya melangkah maju dan menggenggam tangan wanita itu erat-erat.     

Padahal mereka baru saja bertemu. Tapi sekarang, mereka harus kembali berpisah.     

Bagaimanapun juga, dia harus merelakannya.     

"Pedang Darah, aku akan kembali menempa diri. Suatu saat nanti, aku harus bisa menjadi lebih kuat darimu. Bila hari itu tiba, aku sendiri yang akan datang dan melindungimu."     

Abyss melepaskan wanita berjubah merah, dengan ekspresi getir.     

Wanita berjubah merah merentangkan tangannya dan mengelus pipi Abyss, lantas tersenyum cantik. "Hari itu pasti akan tiba. Aku percaya padamu," katanya dengan suara pelan.     

Di sebelahnya, Zhang Ruochen merasa agak kurang nyaman. Padahal kedua pedangnya saling mencintai satu sama lain, sedangkan dirinya sendiri, sebagai manusia, tak ubahnya sama seperti seekor serigala kesepian.     

"Sigh..."     

Mendengar desahan nafas Zhang Ruochen, mereka pun buru-buru memisahkan diri. Lantas, Pedang Darah berubah menjadi awan darah dan terbang dari sana.     

Inskripsi-inskripsi kunonya telah dinonaktifkan, seolah inskripsinya tidak pernah ada di sana.     

Setelah melihat Pedang Darah pergi dari sana, Zhang Ruochen menepuk pundak Abyss dan berkata, "Kau pasti akan bertemu lagi dengannya. Kali ini, kau tidak perlu menunggu selama 800 tahun."     

Jiwa Pedang Kuno Abyss mengangguk dan berkata, "Ya. Tapi sebelum aku menjadi sangat kuat, aku tidak akan pernah menemuinya."     

"Ada banyak senjata saint yang berserakan di medan pertempuran. Kau boleh menyerap dan memurnikannya sesukamu. Karena kau sudah membentuk tubuh materi, maka kecepatan kultivasimu akan semakin tinggi," kata Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, Pedang Kuno Abyss langsung terbang dan pergi dari sana, bersiap untuk memurnikan senjata-senjata saint tersebut.     

Sebelum dia membentuk tubuh materi, Pedang Kuno Abyss sempat menyerap banyak senjata saint, hingga kualitasnya berada di level tinggi. Selama dia menyerap dan memurnikan beberapa senjata saint, mungkin dia akan naik level menjadi senjata saint Eight Yao.     

Setelah melihat Pedang Darah, maka dia benar-benar ingin menjadi semakin kuat.     

Beberapa saat kemudian, medan pertempurannya sudah dibersihkan oleh mereka..     

"Paman senior, kita baru saja mendapatkan panen besar. Seumur hidup, saya belum pernah melihat harta karun sebanyak ini."     

Sikong One menghampirinya dengan wajah girang.     

Sambil mengayunkan tangannya, maka harta karun itu keluar dari gelang ruang dan menumpuk seperti gunung.     

Zhang Ruochen harus mengakui kemampuan Sikong One dalam mengumpulkan harta karun. Sebab, bahkan potongan senjata tidak luput dari perhatiannya.     

Zhang Ruochen melirik gunungan harta karun tersebut. Rata-rata, harta karunnya berisi Holy Source, tulang saint, dan senjata saint. Sebagian besar tulang saint dan senjata saintnya telah rusak, dikarenakan pertempuran brutal sebelumnya.     

Di antara ratusan ribu pasukan Immortal Vampir, yang paling lemah sudah berada di level Setengah-Biksu. Oleh karena itu, rata-rata harta karun mereka bernilai tinggi.     

"Pilihlah senjata yang kau butuhkan. Aku akan memanfaatkan sisanya untuk memperkuat Sekte Suci."     

Setelah memikirkannya dengan seksama, Zhang Ruochen berkata demikian.     

"Hehe, kalau begitu, saya akan memilih beberapa di antaranya." Sikong One nyengir.     

Setelah itu, dia memilih beberapa harta karun dan menyimpannya ke dalam gelang ruang.     

Zhang Ruochen tidak peduli dengan harta karun yang dipilih olehnya. Setelah Sikong One selesai memilihnya, Zhang Ruochen memasukkan semua harta karunnya ke dalam Dunia Semesta.     

Holy Source memang sangat penting. Sebab, Holy Source dapat digunakan untuk meningkatkan kultivasi anggota Sekte Suci dalam waktu singkat.     

Sedangkan untuk senjata-senjata saint yang telah rusak, maka senjata macam itu dapat digunakan sebagai makanan bagi Pedang Kuno Abyss. Oleh karena itu, dia juga menyimpannya.     

"Yang Mulia, harta karun milik para kultivator elit berada di dalam sini."     

Murong Yue muncul dan menyerahkan Cincin Ruang-nya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin dan memeriksa bagian dalamnya.     

Setelah memeriksanya, ekspresinya terlihat semakin gembira.     

Jika bicara kuantitas, maka harta karun yang dibawa oleh Murong Yue tidak kalah dibandingkan Sikong One, tapi kualitasnya jauh lebih baik. Masing-masing barangnya bernilai cukup mahal.     

Sebagaimana misal, Whitebone Mountain milik Nine-eyes Heavenly Lord. Walau agak rusak, tapi masih ada beberapa tulang saint dan tulang dewa di dalamnya. Benda-benda itu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan Blood Repression Rune.     

  Di sana juga ada 3 kapal perang Saintkiller; dua di antaranya hancur, dah satunya masih utuh. Jika dibenahi, ketiganya bisa menjadi senjata yang hebat.     

"Tak kusangka, ternyata ada enam Godstone yang menempel pada tulang dewanya. Godstones itu dapat digunakan untuk mengaktifkan Sundial selama enam hari. Setelah itu, kultivasiku akan meningkat drastis. Tidak diragukan lagi, Nine-eyes Heavenly Lord pasti membawa banyak harta karun."     

Zhang Ruochen tersenyum. Sekarang ini, moodnya semakin membaik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.