Kaisar Dewa

Walau Mati Sekalipun, Tapi Dia Tidak Akan Mundur



Walau Mati Sekalipun, Tapi Dia Tidak Akan Mundur

3Salah satu cakar Pangeran Black Li telah dihancurkan oleh Pedang Kuno Abyss sebelumnya. Bahkan, cakarnya masih berdarah.     
1

Saat melihat Zhang Ruochen bergerak mendekat, rasa takut muncul di mata Pangeran Black Li. Bahkan, Pangeran White Li tidak mampu menekan Zhang Ruochen. Jadi bagaimana mungkin kucing itu sanggup bertahan dari serangan Zhang Ruochen?     

Ia pun segera melarikan diri, tapi pergerakannya masih sangat lambat. Sehingga, itu membuatnya bergerak seperti siput.     

"Matilah kau."     

Cahaya pedang memancar dari jari Zhang Ruochen, lalu menusuk dahi Pangeran Black Li.     

Cahaya hijau menyeruak dari Pangeran Black Li, dan membuat tubuhnya bersinar bagaikan permata. Penampilannya benar-benar berbeda daripada sebelumnya.     

Ketika jari-jari Zhang Ruochen berbenturan dengan cahaya hijau, saat itu ia menimbulkan suara gesekan logam. Pangeran Black Li terhempas, lalu membentur pilar di sisi kiri jembatan batu. Berkas-berkas cahaya hijau berguguran darinya     

"Rupanya kau masih punya jimat pertahanan yang kuat," kata Zhang Ruochen.     

Sebelum-sebelumnya, Pangeran Black Li gagal mendapatkan Nanling Dragon Fire, tapi dia belum mati. Oleh karena itu, Zhang Ruochen curiga kalau kucing itu punya jimat harta karun di dalam dirinya. Sekarang ini, dugaan itu akhirnya terbukti.     

"Aku memang membawa jimat pertahanan kuno dari Ras Black Li," kata Pangeran Black Li. "Jadi, kau tidak akan mampu membunuhku."     

Zhang Ruochen menggunakan Mata Langit dan mengamati area jantung Pangeran Black Li. Ada cincin permata di sana. Cincin itu bersinar terang dan menangkal serangannya.     

"Senjata leluhur itu tidak akan mampu melindungimu."     

Zhang Ruochen membuka tangannya. Pukulan raksasa terbentuk di langit dan menghujam Pangeran Black Li.     

Pangeran Black Li sangat percaya diri dengan senjata leluhurnya. "Sia-sia saja. Bahkan Nanling Dragon Fire tidak sanggup membunuhku. Kau tidak akan... apa... api apa itu..."     

Sizzle, sizzle.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Divine Fire Jingmie, dan membuatnya terlepas dari tangannya. Lantas, ia mendorong ke bawah, lalu menghancurkan cahaya hijau dan tubuh Pangeran Black Li.     

Beberapa saat kemudian, Pangeran Black Li terbakar menjadi debu. Hanya cincin permata yang tertinggal di tangannya.     

Cincin pertama itu tidak meleleh terkena api. Sebaliknya, cincinya bersinar dengan semakin terang. Itu memang benar-benar jimat pertahanan yang kuat. Zhang Ruochen pun menyimpannya dan akan mempelajarinya lain kali.     

"Zhang Ruochen, kau benar-benar telah membuatku geram!" ekspresi Pangeran White Li tidak berubah, tapi matanya menjadi semakin dingin. Ia mengangkat tangannya, dan cincin putih melayang-layang di atasnya.     

Cincin itu berputar kencang, dengan suara yang mengiris telinga. Setelah itu, cincinnya terbang menuju Zhang Ruochen bagaikan cahaya putih.     

"Pedang Shen."     

Pedang Shen adalah salah satu teknik pedang bertahan dari Pedang Waktu Dua Belas Jam. Tekniknya bukan hanya mengandung pemahaman Saintly Way, tetapi juga kekuatan waktu.     

Zhang Ruochen kembali menarik Pedang Kuno Abyss. Sambil mengengamnya di tangan, maka ia menebaskannya ke bawah. Ujung pedangnya pun berbenturan dengan jembatan batu.     

Boom.     

Pedang-pedang Chi yang tebal menyeruak dari ujung bilahnya, dan membentuk pusaran Pedang Chi. Cincin putihnya terbang mendekati pusaran. Padahal, cincinnya telah berputar secepat kilat, tapi tiba-tiba malah membeku di udara.     

Waktu seketika berhenti.     

Dengan pencapaian Zhang Ruochen dalam teknik waktu, maka ia mampu menghentikan waktu sejenak. Tapi dalam jeda yang sebentar itu, ribuan pedang Chi segera menebas cincin putih, dan mengubah arah pergerakannya. Sehingga, cincin itu pun kembali ke pemiliknya.     

Pangeran White Li menyipitkan matanya. ia terpaksa harus menghindar ke sisi samping.     

Poof, poof!     

Poof!     

…     

Karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut, maka Zhang Ruochen bergerak dengan kecepatan maksimal dan membunuh tiga Biksu berturut-turut. Selain itu, Pangeran Mahkota Motian juga sempat terkena serangan. Walaupun ia mengenakan Ten Saint Blood Armor, tapi dia masih memuntahkan darah dan terhempas. Pangeran Mahkota Motian hampir terjatuh dari jembatan batu dan meregang nyawa tanpa tanah pemakaman.     

Clank!     

Rantai merah darah tiba-tiba keluar dari ruang hampa. Rantainya sedang melilit tubuh Pangeran Mahkota Motian dan menariknya kembali ke jembatan batu, hingga membuatnya terbebas dari wilayah waktu.     

Ying Huo baru saja menciptakan rantai dengan Kekuatan Batin.     

Wanita itu sedang berada di ujung wilayah waktu, sehingga ia bisa melarikan diri lebih dulu. Wanita itu pernah menyelamatkan Qi Sheng, dan kini, ia juga menyelamatkan Pangeran Mahkota Motian.     

Pangeran Mahkota Motian menenggak sebotol darah saintly. Kakinya yang patah berangsur membaik, dan ia berteriak marah, "Zhang Ruochen, kau sudah menghancurkan kakiku. Kini, aku akan menghancurkan tunanganmu."     

Dia memang sangat jenius. Tubuhnya sudah mencapai level Biksu dan memiliki Pedang Demonic Pembunuh Kaisar. Kalau Qi Sheng tidak dilahirkan, mungkin Pangeran Mahkota Motian sudah menjadi sosok kebanggaan nomor satu Immortal Vampir.     

Tapi baru saja, ia hampir terbunuh. Maka dari itu, rasa geram menyeruak darinya dan membakar sekujur tubuhnya.     

Whoosh!     

Pedang Demonic Pembunuh Kaisar terbang dari sarungnya. Pedang itu mengitari Pangeran Mahkota Motian, lalu menyabet Huang Yanchen dan Qing Mo. Kalau gunung es itu hancur, maka mayat mereka pun juga akan hancur.     

Bunga Suci Karnivora sedang melingkupi gunung es. Setelah menemukan Pedang Demonic Pembunuh Kaisar terbang ke arahnya, maka puluhan tentakel keluar dari batang-batangnya. Setiap tentakel itu sebesar lengan manusia. Semua tentakel itu terhubung bersama, lalu menyerang Pedang Demonic Pembunuh Kaisar.     

"Benar-benar Bunga Suci Karnivora. Tidak heran kalau dia mampu menghentikan Pedang Demonic Pembunuh Kaisar."     

Qi Sheng tersenyum. Lantas, ia menggenggam Tameng Salib Pembunuh Dewa. Awan merah darah terlepas darinya dengan suara "boom". Udara di sekitar jurang lima warna bergetar hebat.     

Tameng Salib Pembunuh Dewa terbang dan membentur gunung es.     

Boom, boom.     

Dalam sekejap, puluhan tentakel milik Bunga Suci Karnivora tiba-tiba meledak setelah terkena Tameng Salib Pembunuh Dewa, hingga berubah menjadi Chi kayu.     

"Master," kata Bunga Suci Karnivora, "Senjata itu sangat kuat. Saya tidak mampu menghentikannya."     

Sorot mata Zhang Ruochen berubah menjadi kelam. Setelah mengatupkan tangannya, maka ia melepaskan teknik pedang. Setelah itu, Pedang Kuno Abyss melepaskan ledakan cahaya, dan menangkal Tameng Salib Pembunuh Dewa.     

Boom, boom.     

Pedang Kuno Abyss dan Tameng Salib Pembunuh Dewa berbenturan di satu titik dan menimbulkan suara berisik.     

Saat Zhang Ruochen sedang terfokus pada Tameng Salib Pembunuh Dewa, saat itu Pangeran White Li menyerang bahu kiri Zhang Ruochen dengan cakar kucingnya. Cakarnya mengenai Ten Saint Blood Armor dan menimbulkan berkas-berkas api.     

Tingkat kultivasi Pangeran White Li benar-benar tinggi. Setelah terkena serangannya, maka separuh tubuh Zhang Ruochen mati rasa. Chi Suci di dalam tubuhnya hancur dan membuatnya terhempas seperti orang-orangan sawah.     

Ketika terhempas di udara, maka Zhang Ruochen kembali mengumpulkan Chi Suci-nya. Setelah berhasil menyeimbangkan diri, maka ia terbang ke arah rantai yang terhubung dengan jembatan batu. Lelaki itu menyusuri rantainya.     

Zhang Ruochen harus menyimpan gunung esnya ke dalam cincin ruang terlebih dahulu.     

Qi Sheng dan Pangeran Mahkota Motian sedang menggunakan mayat Huang Yanchen untuk mendistraksi Zhang Ruochen, sehingga lelaki itu tidak akan melarikan diri. Kalau tidak, bagaimana mungkin Zhang Ruochen dapat dilukai oleh Pangeran White Li?     

"Zhang Ruochen benar-benar berjuang keras. Dia malah terbang dari jembatan batu. Apa dia tidak tahu bila pergi meninggalkan jembatan, maka dia akan menjadi es akibat cahaya lima warna dan Chi Naga Extreme Yin?"     

"Dia harus berjuang keras. Kalau tidak, maka mayat tunangannya akan hancur."     

Sky-swallowing Demonic Dragon bangkit dari tanah dengan ekspresi geram. "Sekarang ini, Zhang Ruochen sangat mudah untuk dijadikan target. Dia tidak akan bisa menghindari serangan kita. Mari bekerja sama dan membunuhnya."     

Ia melesat lebih dulu, dan menyerang menggunakan Ancient Dragon Scale. Para Biksu lain juga menyerang bersamaan, beberapa dari mereka menyerang Zhang Ruochen dan beberapa yang lain menyerang gunung es.     

Zhang Ruochen adalah seorang pria dengan satu pedang. Dia berdiri di atas gunung es, dan mengaktifkan kekuatan terbesar Pedang Kuno Abyss, lalu menangkis semua serangan yang datang ke arahnya.     

Poof!     

Ancient Dragon Scale terbang melintasi Zhang Ruochen dan membelah Ten Saint Blood Armor-nya. Senjata itu menimbulkan luka sepanjang satu kaki di tubuhnya, dan hampir membuatnya terbelah dua.     

Beberapa saat kemudian, bayangan pedang menembus tubuh Zhang Ruochen. Itu meninggalkan lubang berdarah di tubuhnya. Sejumlah besar darah mengalir keluar darinya.     

Selain luka-lukanya yang semakin memburuk, tatapan mata Zhang Ruochen juga menjadi semakin tegas. Lelaki itu tidak memilih menghindari serangan tersebut, karena jika ia menghindar, maka serangan-serangan itu akan mengenai gunung esnya. Kalau itu terjadi, maka Zhang Ruochen akan kehilangan mayat Huang Yanchen.     

Apapun yang sedang dipikirkan oleh orang lain, tapi Huang Yanchen adalah istrinya. Karena mereka adalah suami dan istri, dan pernah melakukan "itu", maka Zhang Ruochen pasti akan melindungi Huang Yanchen, walaupun wanitanya telah mati. Lelaki itu tidak akan membiarkan siapapun melukainya.     

"Zhang Ruochen, lari!" teriak Bunga Suci Karnivora. "Anda tidak akan bisa membawa mayat mereka. Kalau Anda tidak melarikan diri, maka Anda akan benar-benar mati di sini."     

Zhang Ruochen tidak melarikan diri. Sebaliknya, ia mengeluarkan Labu Mercury dan hendak menyimpan gunung esnya di dalamnya.     

Tepat ketika labu itu dikeluarkan, Qi Sheng mendadak langsung merasakannya. Alhasil, ia menggunakan Tameng Salib Pembunuh Dewa dan menghantam labunya, agar Zhang Ruochen tidak berhasil melakukan rencananya.     

Sky-swallowing Demonic Dragon pun tertawa. "Zhang Ruochen, rupanya kau juga bisa bersikap semenyedihkan ini?"     

Sorot mata Zhang Ruochen berubah menjadi murung. Ia mencengkram udara dan melepaskan ruang celah, lalu merobek jembatan batu.     

Akan tetapi, jembatan itu diselimuti oleh kekuatan misterius. Sesaat setelah ruang celah itu mendekatinya, maka seketika itu pula kekuatan ruangnya langsung tersegel.     

Ying Huo pun merasa sedikit lega. Sambil tersenyum, ia berkata, "Para Naga Dewa telah membangun jembatan batu ini, dan ruang di sekitarnya sangat stabil. Selama kita berada di atas jembatan, maka kekuatan ruang tidak akan menjadi ancaman."     

"Sayang sekali. Sosok kebanggaan yang menjadi pusat perhatian dunia akan mati di tempat ini."     

Qi Sheng menghela nafasnya, sambil mengamati tubuh Zhang Ruochen yang berdarah. Pada akhirnya, ia merasa unggul dalam pertempuran melawan Zhang Ruochen.     

Tiba-tiba, mata Qi Sheng menyipit. Ia menatap gunung es di belakang Zhang Ruochen dengan tampang terkejut.     

Di dalam gunung es, mata Huang Yanchen terbuka tanpa seorangpun yang menyadarinya. Air mata keluar dari sana. Garis-garis Chi emas menyelimuti tubuhnya yang terluka.     

"Bagaimana mungkin?"     

Para Biksu di atas jembatan batu merasa tersentak. Tidak ada seorangpun yang menyangka bila Huang Yanchen masih hidup.     

Setelah merasakan sesuatu, maka Zhang Ruochen segera menoleh ke belakang. Lantas, ia tersenyum, dengan matanya yang berkaca-kaca.     

Sebagai salah satu di antara Sembilan Ahli Waris, maka Huang Yanchen pun memiliki misi khusus. Permaisuri Chi Yao telah membaptisnya dengan beberapa pertahanan diri. Cahaya emas yang memancar darinya adalah cahaya Permaisuri.     

Api menyeruak dari tubuh Qing Mo dan menyelimutinya. Itu adalah Divine Fire Wuliang yang bertumbuh di dalam dirinya. Gadis itu sepertinya juga belum mati.     

Qi Sheng pun punya firasat buruk. "Terus serang. Jangan biarkan mereka keluar dari gunung es."     

Sorot mata Zhang Ruochen berubah menjadi gelap. Ia mengeluarkan Kuali Rusa Kaiyuan, dan menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya. Inskripsi-inskripsi emas menyeruak dari kuali tersebut, lalu melayang-layang di jurang es, bagaikan bintang-bintang di atas langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.