Kaisar Dewa

Mengguncang Dunia



Mengguncang Dunia

1Setelah mandi, berganti pakaian, dan membakar dupa – sambil dilayani oleh Qin Yutong – akhirnya Zhang Ruochen mulai menuliskan sesuatu.     
2

Kitab Empryan Kaisar Ming beroperasi di dalam tubuh Zhang Ruochen ketika dia menuliskan sesuatu.     

Setiap goresan katanya mengandung kekuatan Saintly Way yang dahsyat dan unik. Bahkan, udara di sekitarnya sampai bergetar.     

Ini adalah Dekrit Pangeran Mahkota, sekaligus dekrit biksu yang mengandung kekuatan biksu Zhang Ruochen.     

Isi di dalam dekrit kerajaan itu sangat sederhana dan terang-terangan. Pertama, dekrit itu mendeskripsikan identitas Zhang Ruochen sebagai Pangeran Mahkota di Pusat Kekaisaran Suci. Kedua, dekrit itu memanggil para pengikut lama kerajaan, agar mereka berkumpul dan berdoa kepada dewa di Gunung Peakless di hari ketujuh bulan depan.     

Whoosh.     

Setelah menuliskannya, brokat sutra – yang berada di atas meja – memancarkan cahaya brilian. Scroll itu menyinari seluruh Phoenix Dance Palace.     

Royal Capital adalah pusat peradaban di Pusat Kekaisaran Suci. Setiap tahunnya, Kaisar Ming akan memimpin masyarakatnya untuk berdoa kepada dewa di tempat itu.     

Leluhur keluarga Zhang merupakan seorang dewa, dan dikenal sebagai Unmovable Kaisar Ming.     

Selain itu, ada lebih dari satu Supreme Saint dalam riwayat keluarga Zhang.     

Setelah dibasuh dengan kekuatan dan doa-doa dari Unmovable Kaisar Ming dan banyak Supreme Saint lainnya, maka Royal Capital pun menjadi semakin makmur. Tempat itu masih menyimpan Chi takdir dan keberuntungan.     

Bahkan sampai sekarang pun, energi itu masih tetap terjaga.     

Zhang Ruochen telah menuliskan dekrit kerajaan dengan Kitab Empryan Kaisar Ming. Secara natural, dekritnya akan beresonansi dengan takdir dan keberuntungan Pusat Kekaisaran Suci. Akibatnya, itu bisa menimbulkan fenomena yang langka.     

Boom.     

Energi Chi Kaisar menyeruak dari Dekrit Pangeran Mahkota. Energi itu terbang dari meja dan menghancurkan atap mansion, lalu membumbung ke awan.     

Scrollnya meledak menjadi debu.     

Kata-kata Saintly Way berjajar rapi dan terpampang jelas di langit. Kata-kata itu memancarkan cahaya emas brilian.     

Dalam sekejap, seluruh Royal Capital berubah menjadi emas akibat refleksi cahaya tersebut. Hampir semua kultivator menyadari fenomena yang sedang terjadi. Oleh karena itu, mereka bergegas keluar ke jalanan dan mendongak ke langit.     

Dekrit itu bagaikan bintang-bintang di langit.     

Nun jauh di residen Keluarga Cai tua, ada gunung spiritual berbentuk lembu. Kehendak biksu dan garis-garis Chi Suci menyeruak darinya.     

Itu hanya segaris Chi Suci, tapi mampu melingkupi seluruh gunung bak sungai raksasa.     

Sosok wanita tua melangkah keluar dari gunung. Dia berdiri di tengah sungai Chi Suci raksasa. Sambil mendongak ke langit, dia berkata dengan suara bergetar, "Dekrit Pangeran Mahkota, ini benar-benar Dekrit Pangeran Mahkota. Delapan ratus tahun silam... bukankah Pangeran Mahkota telah mati dibunuh?"     

Setelah melihat leluhur mereka keluar, para petinggi dan Biksu-biksu di Keluarga Cai bergegas menuju ke gunung spiritual berbentuk lembu. Mereka pun mulai membungkuk hormat.     

"Leluhur," kata petinggi Keluarga Cai. "Pusat Kekaisaran Suci telah hancur. Walaupun Pangeran Mahkota sudah kembali, tapi kerajaan tidak akan bisa pulih."     

"Diam. Apa kau pantas bicara seperti itu kepada Pangeran Mahkota?" teriak sang leluhur. Cincin-cincin gelombang suara bergerak maju dan menghujam sang petinggi, hingga membuatnya seakan baru saja dihantam oleh puluhan tinju.     

Alhasil, pemimpin itu memuntahkan darah dan berlutut di tanah.     

Sang leluhur pernah menjadi salah satu elder di Pusat Kekaisaran Suci. Dia punya otoritas dan hubungan emosi yang dalam dengan kerajaan.     

Akan tetapi, setelah Kaisar Ming menghilang, terjadi banyak perubahan di istana kerajaan. Konflik dan pembunuhan terjadi secara konstan. Pada akhirnya, leluhur Keluarga Cai merasa kecewa dan memilih untuk pergi meninggalkan istana kerajaan. Setelah itu, dia bersembunyi dan berkultivasi dengan mengasingkan diri.     

Lantas, demi menjaga jutaan rakyat dari klannya, maka Leluhur Keluarga Cai pun dipaksa untuk menyerahkan diri pada Kekaisaran Pusat Pertama. Akan tetapi, sang leluhur menolak semua gelar yang diberikan oleh pemerintah saat ini.     

Peristiwa yang sama bukan hanya terjadi di Keluarga Cai. Sebaliknya, seluruh Royal Capital juga mengalami hal yang sama.     

"Zhang Ruochen, Pangeran Mahkota Pusat Kekaisaran Suci di masa 800 tahun silam, ternyata masih hidup. Bahkan, beliau mengeluarkan dekrit kerajaan untuk mengumpulkan para pengikut lama."     

"Zhang Ruochen? Nama itu... terdengar mirip dengan sang Keturunan Ruang dan Waktu. Ini bukan kebetulan, kan?"     

"Hari ketujuh bulan depan, berdoa kepada Dewa di Gunung Peakless. Kenapa beliau berdoa di markas utama Sekte Setan, bukannya di Royal Capital?"     

"Gunung Peakless juga pernah menjadi bagian dari Pusat Kekaisaran Suci di masa 800 tahun silam. Kenapa tidak boleh berdoa di sana?"     

"Hari ketujuh adalah pernikahan Biksuni Sekte Setan dan Qiu Yu... Astaga, Pangeran Mahkota itu pasti Zhang Ruochen."     

…     

Bahkan pertapa yang paling bodoh sekalipun akan langsung paham bila Pangeran Mahkota Pusat Kekaisaran Suci yang dimaksud adalah Zhang Ruochen itu sendiri – sang Keturunan Ruang dan Waktu.     

Kabar ini tersebar dengan begitu cepat di seantero Kekaisaran Pusat Pertama.     

Para pemimpin dari berbagai macam kelompok manusia pun merasa terkejut setelah mendengar kabar tersebut.     

Namun, sudah sedari lama Lady Saint curiga mengenai identitas Zhang Ruochen, tapi wanita itu masih merasa terenyuh setelah mendengar beritanya.     

Beberapa saat kemudian, Lady Saint akhirnya berhenti melamun. "Zhang Ruochen," gumamnya pada diri sendiri. "Apa yang sedang kau lakukan? Apa kau akan membalik tatanan Kekaisaran Pusat Pertama demi seorang wanita?"     

Di keluarga Wan, Wan Zhaoyi dan Martial Saint Canglan sama-sama menerima kabar tersebut. Mereka saling bertukar pandang, dan sama-sama merasa terkejut.     

Sorot mata Wan Zhaoyi terlihat dalam, sebelum akhirnya tersenyum. "Akhirnya aku tahun perselisihan macam apa yang terjadi di antara Zhang Ruochen dan Permaisuri. Aku sudah paham sekarang, aku sudah mengerti..."     

Martial Saint Canglan menghela nafasnya. "Satu tahun silam, bahkan aku pernah berlutut di hadapan Permaisuri demi menyelamatkan Zhang Ruochen. Kalau dipikir-pikir lagi, ternyata itu konyol sekali. Sebab, setelah mengetahui kebenarannya, lantas bagaimana mungkin konflik di antara mereka bisa dengan semudah itu dilupakan?"     

Di Wilayah Timur, Elder Taishang dari Keluarga Murong melangkah keluar dari mansion tua. Dia mengamati langit di Wilayah Pusat bersama Murong Yue.     

Sorot mata Murong Yue penuh dengan kebahagiaan. "Leluhur, Yang Mulia akhirnya membongkar identitasnya sendiri. Apa kita akan bergerak sekarang juga?"     

Elder Taishang di Keluarga Murong adalah Murong Yefeng. 800 tahun silam, dia merupakan sosok yang paling bertalenta dari Keluarga Murong. Dia pernah menjadi teman dan satu-satunya sahabat Zhang Ruochen. Bahkan, dia sering berlatih bersama Zhang Ruochen, Kong Lanyou dan Chi Yao.     

Karena Murong Yefeng berusia paling muda, maka Zhang Ruochen, Kong Lanyou, dan Chi Yao sama-sama memanggilnya sebagai "Little Yezi."     

Murong Yefeng telah hidup selama 800 tahun, tapi dia tidak terlihat tua. Sebaliknya, dia tampak seperti pria berusia 30 tahunan. Ada senyuman kecut dan nostalgia di kedua mata tuanya. "Yang Mulia, sejak Anda membongkar identitas diri sebagai Pangeran Mahkota, maka saya pasti akan kembali melayani Anda."     

Di Negara Tiantai Wilayah Pusat, Keluarga Shangguan dan Sekte Dewa Darah juga menjadi gempar.     

Para Biksu dari Sekte Dewa Darah juga sudah tahu kalau Zhang Ruochen adalah pemimpin sekte mereka. Namun, mereka masih terkejut dengan kabar besar ini.     

Di hari yang sama, dua Elder Biksu segera mengadakan Rapat Elder untuk mendiskusikan hal ini.     

Karena Dekrit Pangeran Mahkota, maka Klan Shangguan pun akhirnya menjadi sorotan.     

Saint King Que – sang Leluhur Klan Shangguan – pernah menjadi masternya Pangeran Mahkota di Pusat Kekaisaran Suci.     

Dia pernah menjadi masternya Zhang Ruochen.     

Sejak sang Pangeran Mahkota telah mengeluarkan Dekrit Pangeran Mahkota, lantas apa yang akan dilakukan oleh masternya?     

Wilayah Barat, Sekte Brahma.     

Setelah Sikong One dan Sikong Two mendengar kabar ini, mereka berdua pun menjadi semakin bersemangat. Mereka bergegas menuju ke kuil tua.     

Sambil berlari, Sikong One berteriak, "Master, kali ini Paman Senior baru saja melakukan sesuatu yang menggemparkan. Beliau akan menghancurkan Sekte Setan. Kita harus bergabung dalam kesenangan itu."     

"Sekte Setan dihuni oleh para pertapa tangguh. Ras Fire bahkan punya warisan yang lebih besar," kata Sikong Two. "Paman senior pasti akan mengalami sedikit kesulitan di dalam pertempuran tersebut. Master, kita tidak boleh tinggal diam."     

Master Yintuolo sedang duduk di atas bantal bak patung tanah liat. Bahkan, dia sama sekali tidak bergerak sedikitpun.     

Sikong One samar-samar memancarkan aura ganas. Dengan lengan baju yang dilipat dan wajah merahnya, ia berkata, "Grandmaster kami pernah dibunuh oleh Permaisuri. Kami sangat membencinya. Master, kenapa kita tidak memberontak bersama Paman Senior?"     

"Diam," teriak Master Yintuolo. "Permaisuri telah menjadi dewa. Memangnya siapa yang berani memberontak?"     

"Permaisuri telah pergi meninggalkan Daratan Kunlun," gumam Sikong One. "Mungkin beliau pergi ke dunia dewa, dan tidak akan pernah kembali lagi."     

Setelah berada di level Master Yintuolo, maka dia akan paham dengan betapa mengerikannya kekuatan dewa. Walaupun Permaisuri telah pergi meninggalkan Daratan Kunlun, tapi sisa-sisa kekuatan dewanya masih sangat kental dan sanggup menghancurkan siapapun.     

Sikong Two terlihat sedikit tenang. "Selama ini, Paman Senior selalu berhati-hati dalam mengambil sikap. Beliau paham bila Permaisuri telah menjadi dewa, tapi beliau masih mendeklarasikan statusnya di muka publik. Artinya, beliau pasti punya kartu andalan lain untuk melindungi dirinya sendiri."     

"Apa Dunia Semesta sudah lahir?" teriak Sikong One. "Pohon Suci Utama berada di Dunia Semesta. Lingkungan kultivasi itu jauh lebih hebat daripada Daratan Kunlun. Kalau kita berkultivasi di sana, kita tidak perlu lagi bersembunyi."     

Sikong One dan Sikong Two pernah membantu Zhang Ruochen mendapatkan World Spirit Dunia Primitif Blue Dragon. Mereka pernah mendengar bahwa Zhang Ruochen membutuhkan World Spirit untuk mengubah Dunia Lukisan menjadi Dunia Semesta.     

Di Dunia Primitif di luar Daratan Kunlun, Elder Death Zen baru saja menerima Signal Flare kiriman Zhang Ruochen.     

Elder Death Zen terkekeh. "Ternyata sangat sulit membayar hutang Zhang Ruochen."     

Buddha Xinshu berdiri di bawahnya. Dia menggenggam Signal Flare, lalu membaca isinya, dan terdiam sejenak. "Sekte Setan dan Ras Fire sama-sama memiliki kekuatan yang besar. Kekuatan mereka berada tepat di bawah istana kekaisaran. Master, sebaiknya Anda tidak terlibat dalam pertempuran itu."     

"Kalau aku tidak membayar hutangku pada Zhang Ruochen, maka ketenangan hatiku akan terpengaruh. Akibatnya, aku tidak akan pernah bisa menembus hambatan terakhir." Elder Death Zen mengatakannya dengan putus asa.     

Sebenarnya, walau Zhang Ruochen tidak mengirimkan Signal Flare sekalipun, maka Elder Death Zen pasti masih akan mencari pria tersebut untuk menunaikan janjinya.     

"Tapi Anda juga telah berjanji untuk tidak lagi menginjakkan kaki di Daratan Kunlun." Kata Buddha Xinsu.     

"Tubuh asliku memang tidak boleh masuk ke Daratan Kunlun, tapi aku masih bisa menggunakan bayangan. Bayanganku bisa masuk ke dalam mayat dewa. Aku yakin, Zhang Ruochen pasti akan puas dengan kemampuan bertempur mayat dewa. Kalau aku bisa menyelesaikan urusan ini lebih cepat, maka cepat atau lambat aku akan segera masuk ke Divine Way."     

Elder Death Zen kembali terkekeh. Dia meletakkan Signal Flare, dan tubuhnya tiba-tiba diselimuti oleh cahaya Buddha. Lantas, sebuah bayangan melangkah keluar dari tubuhnya.     

Walaupun itu hanyalah bayangan, tapi sangat mirip dengan tubuh asli, lengkap dengan tulang dan dagingnya. Sekujur tubuhnya diselimuti oleh cahaya Buddha. Bahkan, bayangannya tidak ada bedanya dengan tubuh asli.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.