Kaisar Dewa

Dia adalah Iblis Wanita



Dia adalah Iblis Wanita

2Tubuh Zhang Ruochen dan Putri Luosha melayang-layang di langit. Mereka berada satu yard dari tanah dan sedang bergerak bersama.      3

Divine Fire Jngmie dan Nanling Dragon Fire sama-sama terlepas dari kedua tubuh mereka. Kedua jenis api itu sangat mengerikan, tapi mereka mampu mengendalikannya dengan baik. Mereka menggunakan apinya untuk melelehkan es di kedua sisi ngarai, tanpa mengaktifkan inskripsi Supreme Saint.     

Sambil bergerak maju, mata demonic Putri Luosha memancarkan riak-riak cahaya merah gelap. Dia sedang mengamati inskripsi-inskripsi pada dinding esnya.     

Zhang Ruochen mulai bisa menebak maksud Putri Luosha. Dia mengirimkan pesan dengan menggunakan Kekuatan Batin, "Seorang Biksu tidak akan sanggup memahami pikiran Supreme Saint. Jadi, seorang Biksu tidak akan bisa memahami inskripsi Supreme Saint dalam waktu singkat."     

Yang jelas, Putri Luosha ingin memanfaatkan inskripsi Supreme Saint untuk menangani para pertapa dari Daratan Blade Hell. Namun, bagi Zhang Ruochen, tidak peduli seberapa bertalentanya para Biksu terhadap ilmu inskripsi, tapi mereka tidak akan bisa mengendalikan inskripsi Supreme Saint.     

Kecuali mereka telah menghabiskan waktu selama puluhan tahun hanya demi mempelajari inskripsi.     

Di Lingxiao Heavenly King Mansion, Zhang Ruochen sanggup mengendalikan inskripsi Supreme Saint, karena dia sempat dibantu oleh leluhur Keluarga Zhang. Kalau tidak, maka dia tidak akan pernah bisa melakukannya.     

Di balik topengnya, ujung bibir Putri Luosha tersungging. "Orang lain mungkin tidak akan bisa melakukannya, tapi hal itu tidak akan berlaku untukku. Kau tidak perlu melakukan apapun kepada mereka. Biar aku yang menangani mereka."     

Zhang Ruochen melihat kepercayaan diri yang tinggi dari dalam diri Putri Luosha. Rasa-rasanya, wanita itu seperti telah mengendalikan segala sesuatunya.     

Baiklah!     

Dia ingin melihat sehebat apa kemampuannya.     

Zhang Ruochen tidak membuang-buang waktu. Dia mengeluarkan botol harta karun dan menenggak 100 tetes Ning True Saint Dew, dan mulai memurnikannya.     

Entah sosok Putri Luosha yang hebat dan misterius atau banyaknya jumlah pertapa dari Daratan Blade Hell, tapi keduanya memang membuat Zhang Ruochen merasa tertekan. Oleh karena itu, ia ingin menjadi lebih kuat, sehingga dia tidak perlu khawatir dengan datangnya masalah.     

Su Qingling menyusulnya. Dia muncul di tengah Zhang Ruochen dan Putri Luosha, lantas bertanya, "Bukankah kau Selir Demonic Spiritual Flame, Ahli Waris Daratan Great Demon Ten Square? Kau adalah sosok yang paling tangguh di Tujuh Dunia Shatuo. Kenapa kau masih takut dengan Fang Yi? Aku mulai curiga dengan identitasmu."     

Putri Luosha terlihat sangat dingin dan arogan. Di matanya, Su Qingling terlihat seperti seorang gadis kecil. Oleh karena itu, dia mengacuhkan Su Qingling dan melanjutkan observasinya terhadap inskripsi Supreme Saint yang ada di dinding.     

Su Qingling membenci keangkuhan Putri Luosha. Alhasil, cahaya mulai memancar dari pedangnya saintnya. Sepertinya dia ingin menguji kemampuan Putri Luosha, apakah wanita itu benar-benar kuat seperti Selir Demonic Spiritual Flame atau tidak, sambil berusaha menguak identitas aslinya.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen sudah lebih mengenggam lengan Su Qingling. "Jangan ganggu dia. Beri dia waktu."     

Su Qingling benar-benar merasa tidak puas dengan sikap Zhang Ruochen dan agak kecewa dengannya. "Priest, Daratan Guanghan mungkin lebih lemah dibandingkan Daratan Blade Hell, tapi kita tidak perlu takut dengan mereka. Kau sudah lihat sendiri, kan? Mereka hanya ingin meminta kita untuk membuka jalan."     

Wanita itu memanggilnya sebagai "Priest'. Yang jelas, dia sudah mengambil jarak darinya. Dia sudah tidak menganggapnya sebagai teman yang dapat dipercaya atau diandalkan.     

Ekspresi Bu Ji juga berubah menjadi dingin. "Kau adalah Priest. Kami akan mendengarkan perintahmu, tapi sikapmu barusan benar-benar sangat mengecewakan."     

Kalau mereka adalah orang asing, maka Zhang Ruochen tidak perlu bicara apa-apa.     

Tapi mereka adalah dua kultivator pertama yang ditemui oleh Zhang Ruochen di Dunia Langit. Walau mereka bukan teman sejati, tapi hubungan mereka cukup dekat.     

"Apa kalian hanya mempelajari sikap impulsif dari Supreme Saint Manjian dan Jiuling?" tanya Zhang Ruochen. "Padahal kalian sudah berada di Alam Biksu sejati. Setidaknya kalian harus berpikir dulu sebelum bertindak."     

"Tapi ini benar-benar memalukan," kata Bu Ji. "Lagipula, kita akan mati. Tapi kenapa kita malah memilih kematian yang tragis?"     

"Siapa bilang kita akan mati?" tanya Zhang Ruochen.     

"Kalau menilai dari kultivasi kita masing-masing, maka kita tidak akan bisa bertahan dari inskripsi Supreme Saint," kata Su Qingling. "Memangnya apa lagi yang akan terjadi selain mati?"     

"Cobalah untuk bersabar terlebih dahulu."     

Su Qingling dan Bu Ji saling menukar pandangan. Mereka mulai memasang ekspresi menimbang-nimbang.     

Zhang Ruochen terlihat sangat tenang dan sama sekali tidak seperti orang yang bertindak pasif. Apa dia masih punya trik tersembunyi?     

Setelah berjalan sejauh 7 atau 8 mil dengan sangat waspada, akhirnya suhu di dalam sana menjadi semakin dingin. Mereka mulai mengalirkan Chi Suci demi menghangatkan tubuh.     

Putri Luosha berjalan di barisan depan. Dia mengaktifkan inskripsi Supreme Saint. Seketika itu juga, inskripsinya mulai bermunculan di dinding batu.     

Rustle, rustle.     

Energi dingin itu lantas menyeruak bagaikan ombak, sambil melepaskan daya destruktif.     

Seorang Biksu tidak akan sanggup bertahan dari inskripsi Supreme Saint.     

Zhang Ruochen cepat-cepat melepaskan jiwa ruang. Dia mengeluarkan Ruang Pergerakan dengan segenap kemampuannya, berusaha memindahkan daya destruktif ke arah lain.     

Di waktu yang sama, Putri Luosha juga menggunakan Distorsi Ruang demi menangkis energi tersebut.     

Mereka hanya mengaktifkan satu inskripsi Supreme Saint, tapi energinya terlepas sampai tiga tarikan nafas, sebelum semuanya kembali normal.     

Sekarang ini, Su Qingling dan Bu Ji sama-sama memasang ekspresi terkejut. "Kalian berdua adalah kultivator ruang?"     

"Ada masalah?" Putri Luosha memutar bola matanya ke arah mereka.     

"Sejak kalian berdua adalah para kultivator ruang," kata Su Qingling. "Seharusnya kalian tidak perlu takut dengan para Biksu dari Daratan Blade Hell. Kenapa kalian malah menyerahkan diri?"     

"Memang siapa yang menyerahkan diri?" tanya Putri Luosha.     

"Apa kau tidak melakukannya? Sebelumnya, kita hanya mengaktifkan satu inskripsi dan hampir mati. Perjalanan ini akan semakin berbahaya di depan sana. Walau kalian adalah para kultivator ruang, tapi kalian tidak akan bisa bertahan lama."     

Putri Luosha tersenyum. "Aku memang sengaja mengaktifkan inskripsinya. Aku hanya ingin menguji kekuatannya."     

Pada akhirnya, Su Qingling menyadari bahwa sosok wanita misterius ini memang sangat berbahaya. "Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?" tanyanya.     

"Tidak ada. Selanjutnya, kita hanya perlu menunggu di sini." Putri Luosha menatap ke arah pintu masuk. Sambil memicingkan matanya, dia bergumam pada dirinya sendiri. "Seharusnya mereka juga akan masuk ke dalam sini, kan?"     

…     

Di luar pintu masuk, para Biksu dari Daratan Blade Hell merasakan aura destruktif dari inskripsi tersebut.     

Nie Shan terkekeh. "Para Biksu dari Daratan Guanghan pasti sudah mati. Sekarang, waktunya kita masuk ke dalam sana."     

Salah satu elder Biksu mutlak berkata. "Inskripsi Supreme Saint terlalu mengerikan. Ngarai ini adalah zona kematian."     

"Apa yang masih kau takutkan?" Ahli Waris membawa Kompas Tianji. "Dia pasti bisa membaca bahaya yang mengancam kita. Jadi, kita bisa menghindari serangan inskripsi Supreme Saint, selama kita terus mengikuti langkahnya."     

Fang Yi memang seorang jenius. Bukan hanya punya fisik yang kuat, tapi dia juga cukup bijak. Hanya ada satu sosok semacam itu di antara satu juta pertapa lainnya.     

Berdasarkan pada wawasan dan bantuan Kompas Tianji, seharusnya dia bisa mengurai pola inskripsi tersebut.     

Kalau dia mempelajarinya sejenak, seharusnya dia dapat membawa rombongannya masuk ke dalam ngarai dengan aman.     

"Ayo berangkat."     

Sambil menggenggam Kompas Tianji, Fang Yi melangkah masuk terlebih dahulu. Sekitar 100 Biksu dari Daratan Blade Hell mengikutinya dengan gelisah.     

Di bawah arahan Fang Yi, walau sudah masuk sedalam 8 mil, tapi mereka masih belum mengaktifkan inskripsi Supreme Saint. Sehingga, itu membuat mereka merasa lebih percaya diri. Mereka pun menjadi semakin hormat dengan Fang Yi.     

Bahkan inskripsi Supreme Saint tidak bisa menghalangi Ahli Waris mereka.     

Tiba-tiba, Fang Yi berhenti. Sorot matanya terpaku ke arah Kompas Tianji. Dia melihat jarum kompasnya sedang bergetar hebat.     

Semakin hebat getarannya, maka semakin besar pula bahayanya.     

Selama ini, Fang Yi tidak pernah melihat jarum kompasnya bergetar sampai seperti itu. "Oh, tidak!" teriaknya. "Mundur."     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell tidak tahu apa yang terjadi. Tapi mereka tahu kalau sang Ahli Waris terlihat sangat gugup, dan mereka pasti sedang berhadapan dengan bahaya besar.     

Whoosh!     

Riak-riak energi mulai bermunculan di udara. Sosok cantik Putri Luosha melangkah keluar dari balik riak-riak energi tersebut. Sambil tersenyum, dia berkata, "Mundur? Mundur ke mana?"     

Selanjutnya, Monument Shield yang menyatu dengan dinding es terbang keluar.     

Kristal batu pada tamengnya memancarkan cahaya. Lantas, Zhang Ruochen, Qing Mo, Mu Lingxi, Bu Ji, Su Qingling dan burung berkepala sembilan keluar dari sana, hingga menutup jalan keluar mereka.     

Fang Yi memicingkan matanya. Sambil menatap Putri Luosha dan Zhang Ruochen, dia berkata, "Para kultivator ruang."     

Setelah itu, para pertapa dari Daratan Blade Hell menyadari kesalahan mereka. Dua kultivator ruang ternyata muncul di depan mereka.     

"Kurasa kalian masih berguna," kata Putri Luosha. "Jadi, sayang sekali bila aku harus membunuh kalian begitu saja. Bagaimana kalau... kalian mencari jalan untuk kami. Siapapun yang berhasil menemukan jalannya akan kami biarkan hidup."     

"Apa yang kau bicarakan? Kau ingin meminta kami menjemput ajal sendiri? Apa kau tidak tahu diri?"     

Nie Shan sama sekali tidak terima diperlakukan seperti ini. Sambil mendengus dingin, dia mengambil pedang emasnya dan melepaskan pedang cahaya.     

Dia adalah Biksu mutlak di level menengah, tapi kemampuannya setara dengan Saint King level rendah.     

"Orang yang tak tahu diri adalah dirimu."     

Putri Luosha merentangkan kedua jarinya dan menuding dinding batu, sambil mengaktifkan inskripsi Supreme Saint.     

Chi dingin di dalamnya langsung terlepas ke segala penjuru. Energi destruktif meledak dan berubah menjadi banyak pusaran. Pusaran-pusaran itu menyapu para Biksu dari Daratan Blade Hell.     

Boom.     

Nie Shan adalah orang pertama yang tersapu oleh pusaran tersebut. Dia hanya sanggup bertahan selama satu tarikan nafas. Setelah itu, semua jimat pertahanannya hancur. Lantas, tubuhnya meledak dan berubah menjadi kabut darah.     

Sosok yang sanggup menandingi Saint King baru saja mati seperti semut di depan Putri Luosha. Wanita itu membunuhnya dengan begitu mudah.     

Boom, boom.     

Para Biksu dari Daratan Blade Hell meringis kesakitan.     

Dalam tiga tarikan nafas, lebih dari 30 Biksu telah terbunuh. Mereka tidak sanggup bertahan dari inskripsi Supreme Saint.     

Melihat itu, Su Qingling dan Bu Ji sama-sama merasa ngeri. Baru pada saat itu mereka tersadar, betapa mengerikannya Putri Luosha.     

Dia adalah iblis wanita.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.