Kaisar Dewa

Mundurnya Pasukan Luosha



Mundurnya Pasukan Luosha

1"Itu adalah Mu Fire Bronze City, yang mengandung energi Supreme Saint Leluhur Qiao, namun Zhang Ruochen berhasil menangkisnya dengan satu serangan."     2

"Seperti apa kartu andalan Zhang Ruochen? Selain para Supreme Saint, kira-kira siapa yang sanggup menandinginya?"     

"Ini luar biasa. Sosok Biksu mutlak berhasil menangkal riak-riak energi Supreme Saint."     

…     

Semua pertapa dari Dunia Langit merasa terkejut. Mereka sedang berdiskusi dan berusaha menganalisis situasinya. Bahkan para Saint King juga merasa terkejut dengan hal tersebut.     

Mereka menduga bahwa Dewi Bulan pernah meninggalkan kekuatan dewa di dalam diri Zhang Ruochen.     

Namun, mereka segera menepis kemungkinan tersebut, karena jika benar, maka para Dewa di Istana Merit Dewa pasti akan langsung turun tangan. Namun, sampai sekarang ini, para dewa itu tidak melakukannya.     

Artinya, Zhang Ruochen baru saja menghancurkan Mu Fire Bronze City dengan kekuatannya sendiri.     

"Apa itu adalah kekuatan ruang dan waktu?"     

Banyak pertapa yang penasaran dengan hal tersebut.     

Kekuatan ruang dan waktu begitu misterius dan memiliki banyak kemungkinan. Wajar saja kalau mereka menduga demikian.     

Istana Dewa Guanghan, Gunung Dewi Bulan.     

Semua Supreme Saint sedang berkumpul di sana dan merasa kebingungan. Pria yang dibawa oleh Dewi Bulan benar-benar penuh kejutan.     

Supreme Saint Manjian pun bertanya, "Dewi Bulan, harta karun macam apa yang dibawa oleh Zhang Ruochen? Kenapa dia bisa begitu kuat?"     

Selama itu, Dewi Bulan masih tampil tenang. Dia tidak menjawab pertanyaannya secara langsung. Sebaliknya, dia berkata, "Zhang Ruochen punya takdir Chi dan semangat yang membara. Dia punya masa depan yang cerah."     

Semua Supreme Saint mulai memikirkan ucapan Dewi Bulan, dan akhirnya mereka sampai pada dua kesimpulan.     

Satu, sebaiknya mereka tidak bertanya mengenai harta karun Zhang Ruochen, karena harta karun itu pasti luar biasa, hingga Dewi Bulan tidak akan membongkarnya kepada mereka.     

Dua, Zhang Ruochen punya takdir Chi dan semangat yang membara. Artinya, mungkin dia berpeluang menjadi Dewa di kemudian hari, dan semua orang di Daratan Guanghan harus bersikap baik pada pria tersebut.     

Para Biksu di Daratan Zuling merasa kebingungan. Mereka berada di tempat yang sangat jauh dari medan pertempuran, dan mereka tidak tahu dengan apa yang baru saja terjadi. Namun, mereka masih bisa merasakan riak-riak energi dari Mu Fire Bronze City.     

Para pasukan Luosha pun merasa ketakutan.     

Lord Lingquan masih belum mati, karena lagi-lagi dia masih diselamatkan oleh inskripsi dewa di tubuhnya. Pada saat ini, dia sedang berdiri di belakang Putri Luosha, sambil merasa terkejut, "Ternyata dia masih punya kartu andalan lain. Zhang Ruochen sangat tangguh."     

Lord Lingquan punya Fisik Supreme Complete Constitution, dan jarang bertemu dengan lawan yang setara dengannya. Bahkan, dia tidak pernah takut dengan siapapun. Tapi sekarang ini, dia merasa agak terintimidasi oleh Zhang Ruochen.     

"Kenapa Zhang Ruochen membuang Mu Fire Bronze City-nya ke dalam ruang hampa?" Putri Luosha mulai menimbang-nimbang, namun dia gagal menemukan jawabannya.     

Reverse God Stele memiliki kekuatan yang mengerikan, karena benda itu dapat menetralisir energi Supreme Saint dan mengubahnya menjadi benda biasa. Senjata itu juga dapat mengubah prinsip langit dan bumi. Yang jelas, senjata itu masih berada di luar pemahaman Zhang Ruochen, hingga dia masih belum mengetahui semua fungsinya.     

"Qiu Yu adalah satu-satunya orang yang tahu mengenai senjata ini. Jadi, dia harus mati."     

Zhang Ruochen kembali tampil beringas.     

"Tidak! Kelihatannya Zhang Ruochen ingin membungkamku untuk selamanya."     

Qiu Yu paham bahwa Zhang Ruochen tidak punya kekuatan Supreme Saint. Sebaliknya, semua kekuatan itu berasal dari senjata yang mirip seperti tablet. Apabila kabar itu sampai tersebar luas, maka Zhang Ruochen akan diburu oleh banyak kultivator.     

Qiu Yu membalikkan tubuhnya dan melesat ke arah Putri Luosha, Ji Hua, Lord Lingquan dan Yang Qi.     

"Kau tidak akan bisa melarikan diri."     

Zhang Ruochen memobilisasi kekuatan Dunia Semesta. Dia menjejakkan kakinya ke tanah dan melepaskan bayangan naga dan gajah.     

Qiu Yu pun terhempas dan memuntahkan darah.     

Sebenarnya, Qiu Yu hampir sama kuatnya seperti Zhang Ruochen, terutama setelah dia menggabungkan tubuhnya dengan Leluhur Qiao. Akan tetapi, berkali-kali Qiu Yu telah dikalahkan oleh pria tersebut, hingga dia benar-benar telah kehilangan kepercayaan dirinya. Maka dari itu, dia hanya ingin melarikan diri.     

Mereka yang sudah kehilangan kepercayaan diri dapat dengan mudah dikalahkan.     

Bang Bang!     

Zhang Ruochen memukul Qiu Yu puluhan kali. Setiap kalinya pukulan itu mendarat kepadanya, maka Qiu Yu akan memuntahkan darah.     

Walau memiliki fisik Supreme saint, tapi Chi Suci Qiu Yu menjadi tidak stabil, bahkan Holy Source dan Jiwa Suci-nya sama-sama terguncang. Hanya fisiknya saja yang masih utuh, yang semakin menegaskan betapa solidnya fisik Supreme Saint.     

"Zhang Ruochen, aku akan membongkar rahasiamu di depan semua orang..."     

Terdapat darah di kerah pakaian Qiu Yu, dan ketika dia hendak berteriak...     

Bang!     

Zhang Ruochen mengeluarkan Kuali Rusa Kaiyuan dan memasukkan Qiu Yu ke dalamnya, sebelum dia sempat mengucap apapun.     

Putri Luosha menatap pria yang membawa kuali raksasa tersebut. "Kali ini, kita sudah kalah."     

Putri Luosha tidak ingin membiarkan para Marquis-nya terbunuh, hingga dia memutuskan untuk pergi meninggalkan pasukan Luosha.     

Zhang Ruochen tampak seperti Dewa Perang, dan jika perang ini masih tetap berlanjut, maka banyak Marquis yang akan terbunuh.     

Yang jauh lebih penting, hanya segelintir Marquis Luosha yang berani menghadapi Zhang Ruochen.     

Ji Hua tidak ingin bergerak mundur. "Zhang Ruochen tidak akan mampu membalikkan situasinya sendirian. Walau dia sangat tangguh, tapi dia masih punya banyak kelemahan. Kalau tidak, dia pasti sudah mengerahkan segenap upayanya sejak awal pertempuran."     

Putri Luosha mengernyitkan dahi dan berkata, "Sebaiknya kita tidak main-main dengannya. Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berada di kondisi puncaknya. Jangan macam-macam dengannya."     

Ji Hua tidak mengindahkan saran Putri Luosha. Sebaliknya, dia kembali teringat dengan ucapan Qiu Yu. "Zhang Ruochen masih punya kelemahan, yakni para Biksu dari Daratan Kunlun."     

"Yang Mulia, Anda telah menghancurkan para pertapa dari Dunia Langit sejak pertama kali berada di Daratan Zuling. Kenapa sekarang Anda takut dengan seorang Biksu?"     

Setelah itu, Ji Hua mulai memobilisasi Kekuatan Batin dan melesat ke arah Putri Li Putih, Le dan Han Qiu, karena dia ingin membunuh mereka.     

Putri Luosha tidak menghentikan Ji Hua, hingga dia mulai memimpin sekelompok Marquis Pertama untuk melindungi wanita tersebut.     

Akan tetapi, ketika mereka baru saja bergerak, tiba-tiba mereka mendengar suara ledakan. Putri Luosha berhenti dan melihat tubuh Ji Hua meledak akibat dihantam oleh kuali perunggu. Sehingga, tubuhnya sontak berubah menjadi kabut darah.     

Whoosh!     

Ruangan di sekitarnya mulai bergetar. Setelah itu, Zhang Ruochen mengeluarkan asap hitam dari balik kabut darah tersebut.     

Itu adalah jiwa suci Ji Hua.     

Tubuhnya sudah hancur, tapi jiwa sucinya masih utuh. Itulah kehebatan Saint King Kekuatan Batin.     

Sekuat apapun jiwa sucinya, tapi Zhang Ruochen masih berhasil menaklukkannya.     

Suara Ji Hua terdengar dari balik kabut hitam. "Kenapa, kenapa bisa?! Ada banyak jimat pertahanan di tubuhku. Jimat-jimat itu mestinya mampu menangkal serangan Saint King di level pertama, tapi kenapa kau masih bisa menghancurkanku dalam satu serangan?"     

Kabut hitamnya terguncang hebat, lalu Kekuatan Batin menyeruak darinya. Setelah itu, cahaya ungu bermunculan dan bentuknya mirip seperti ribuan naga petir, yang memenuhi langit dan bumi.     

Namun, Zhang Ruochen telah berhasil menaklukkannya lebih dulu, bahkan sebelum wanita itu sempat menyerang.     

Sayangnya, Zhang Ruochen tidak memberinya kesempatan. Dia mengatupkan jarinya dan menghancurkan kabut hitam tersebut, hingga membuatnya sirna sepenuhnya.     

"Yang Mulia... Dia ditakdirkan untuk menghentikan Anda... Dia hanya akan membuat Anda sial... Anda harus membunuhnya... Bunuh dia..."     

Lama kelamaan, suara Ji Hua terdengar semakin pelan, hingga menghilang sepenuhnya.     

Setelah Ji Hua mati, maka petir-petir di langit menukik ke tanah, dan membuat debu-debunya beterbangan. Alhasil, medan pertempurannya menjadi semakin gelap.     

Putri Luosha dan para Marquis Pertama berhenti bergerak.     

Putri Luosha memasang ekspresi serius.     

Apa yang diucapkan oleh Ji Hua menjelang kematiannya benar-benar mengusik Putri Luosha. Dia khawatir bila ucapan itu benar adanya. Semua orang tahu jika para pahlawan masih bisa kalah oleh kecantikan, tapi para wanita cantik juga masih membutuhkan pria.     

Yang Qi bertanya, "Apa kita masih akan menyerangnya, Yang Mulia?"     

Setelah memikirkannya sejenak, Putri Luosha mulai menenangkan diri dan berkata, "Tidak. Kita tidak perlu mengambil resiko. Walau kita gagal membunuh semua Biksu dari Ketujuh Dunia Shatuo, tapi kita masih berhasil membunuh 70 persennya. Kita masih menang dalam pertempuran kali ini."     

"Apa sekarang ini, Anda ingin meninggalkan Daratan Zuling, Yang Mulia?" tanya Yang Qi.     

"Sudah tidak ada lagi benda berharga di Daratan Zuling. Sedangkan untuk sisa-sisa sumber dayanya, itu adalah jatah para Setengah-Biksu. Para Biksu tidak perlu lagi berada di Daratan Zuling."     

Setelah melirik Zhang Ruochen, maka wanita itu mulai membalikkan tubuh dan membawa pasukannya pergi dari sana.     

Ketika melihat Putri Luosha bergerak mundur, para Biksu dari Pusat Kekaisaran Suci pun merasa gembira.     

"Pangeran Mahkota kami berhasil mengalahkan pasukan Luosha sendirian!"     

Para Biksu dari Daratan Guanghan – yang berdiri di kejauhan – juga berteriak-teriak, "Kita berhasil mengalahkan Putri Luosha! Daratan Guanghan berada di urutan nomor satu! Priest kami adalah pahlawan dalam pertempuran ini!"     

"Mulai sekarang, Priest adalah idolaku!"     

"Dia adalah motivasiku!"     

Bahkan orang-orang yang biasanya diam, kini mulai berteriak dan terlihat semangat.     

Mereka telah membayar mahal demi kemenangan tersebut.     

Zhang Ruochen berdiri di atas medan pertempuran yang sudah hancur, dan baru bisa mendesah lega setelah pasukan Luosha benar-benar pergi dari sana. Semua orang melihat bahwa Zhang Ruochen berhasil mengalahkan Qiu Yu dan Ji Hua, tapi mereka tidak tahu bila pria itu meminjam kekuatan Dunia Semesta.     

Sekujur tubuh Zhang Ruochen dipenuhi oleh luka-luka, walau dia telah mengenakan Hundred Saint Blood Armor. Tubuhnya seakan nyaris meledak setelah digunakan untuk bertahan dari energi yang berada jauh di atas levelnya.     

Zhang Ruochen memang masih punya kekuatan untuk bertempur, tapi kalau dia masih terus memaksakannya, mungkin tubuhnya akan benar-benar meledak.     

Boom!     

Zhang Ruochen meletakkan Kuali Rusa Kaiyuan di tanah dan berteriak, "Aku persembahkan Pohon Dewa Phoenix kepada langit, bumi, dan mereka yang menjadi korban dalam pertempuran. Aku akan kembali mengadakan upacara, persis seperti di Gunung Peakless!"     

Semua Biksu dari Pusat Kekaisaran Suci mulai mengitari Kuali Rusa Kaiyuan dan membungkuk kepada Zhang Ruochen. Mereka menyentuh tanah dan mulai mengalirkan Chi Suci ke dalam kuali tersebut.     

Upacara dimulai.     

'Qiu Yu'– yang dijadikan tumbal upacara – berteriak memilukan, seakan tubuhnya akan segera hancur berkeping-keping.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.