Kaisar Dewa

Teknik Pengendali Jiwa



Teknik Pengendali Jiwa

3Wu Hao tidak berhenti. Sebaliknya, dia menggunakan kecepatan tertinggi dan kembali melancarkan pukulan.     1

Inskripsi-inskripsi dewa berhamburan di langit dan bumi, sedangkan prinsip kebenaran menyatu dengan pukulan Wu Hao dan menghantam Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, bahkan Su Qingling mulai menyadari sesuatu yang ganjil. Dia tidak lagi gembira seperti sebelumnya. Sebaliknya, dia mulai merasa khawatir.     

Ini bukanlah pertandingan persahabatan.     

Ini adalah pertempuran hidup dan mati.     

Zhang Ruochen sedang berdiri di salah satu sudut tebing, sambil berusaha menyeimbangkan dirinya. Ketika itu, dia mensirkulasikan Chi Suci dan menekan Chi Darah yang bergemuruh di dalam tubuhnya.     

Ketika dihadapkan dengan pukulan lawan yang kuat seperti itu, dia sama sekali tidak takut. Bahkan, sorot matanya mulai menjadi tajam.     

Prinsip Kebenaran memang merupakan salah satu ilmu kuno dan mampu mendominasi prinsip saintly way lainnya, tapi prinsip ruang dan waktu juga termasuk ke dalam ilmu kuno.     

Zhang Ruochen mencengkram udara. Seketika itu juga, ruang di sekitarnya mulai terdistorsi.     

Pukulan Wu Hao menghantam distorsi ruang tersebut. Di waktu yang sama, ledakan energi terbang dari sisi Zhang Ruochen. Ledakan energinya menghantam awan di kejauhan dan membuatnya bergemuruh.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya, dan merasa agak kecewa.     

"Struktur Ruang di Dunia Langit sangat stabil. Bahkan dengan pencapaianku dalam ilmu ruang, tapi aku hanya bisa sedikit mendistorsinya. Jika ini terjadi di dunia lain, maka aku pasti sanggup membalikkan serangannya. Tidak peduli seberapa kuatnya serangan Wu Hao, namun aku masih bisa mengubahnya menjadi senjata makan tuan."     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih merasa puas dengan pencapaian tersebut.     

Dia bisa menggunakan kekuatan ruang untuk menangkal Prinsip Kebenarannya Wu Hao. Artinya, dia masih belum kalah.     

Boom.     

Zhang Ruochen keluar dari distorsi ruang dan melancarkan pukulan.     

Ekspresi Wu Hao sedikit berubah. Dia segera mengaktifkan armor saintnya. Tangannya berubah menjadi dua awan api, sambil berusaha melindungi dirinya.     

Tiba-tiba, ruang di sekitarnya kembali terdistorsi. Pukulan Zhang Ruochen berhasil menangkal serangan Wu Hao, hingga pukulannya mendarat tepat di dada lawannya.     

Namun, Zhang Ruochen tidak ingin terlalu mempermalukan Wu Hao. Jadi, ketika itu dia sempat mengurangi energi pukulannya, hingga Wu Hao terhempas di langit, namun masih sanggup menyeimbangkan diri. Setelah itu, dia mendarat dengan selamat dan tanpa luka-luka yang berarti, kecuali rasa sakit di dadanya.     

"Keduanya sama-sama merupakan ilmu kuno. Tapi kenapa Ilmu Ruang Zhang Ruochen masih sanggup menekan Prinsip Kebenaran?"     

Selama ini, Wu Hao selalu menjadi sosok yang paling tangguh di Daratan Guanghan, hingga membuatnya sangat bangga terhadap dirinya sendiri.     

Walau Zhang Ruochen telah menghancurkan semua musuh mereka di Daratan Zuling, tapi Wu Hao merasa bahwa pria itu sedang meminjam kekuatan dari luar. Jadi, apabila mereka bertarung sungguhan, maka dia yakin kalau dirinya tidak lebih lemah dibandingkan Zhang Ruochen.     

Wu Hao tidak tahu kalau dia hanyalah kultivator Prinsip Kebenaran dan pemahamannya masih berada di level dasar.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen adalah sosok pengendali ruang.     

Hanya pengendali kebenaran yang sanggup menandingi ilmu ruang Zhang Ruochen.     

Wu Hao masih belum puas dengan hasil pertempuran tersebut, hingga dia kembali melancarkan serangan.     

"Souls of Ten Ancestors."     

Di belakangnya, ada 10 bayangan raksasa yang muncul. Layaknya 10 gunung, mereka pun mulai memancarkan aura kuno.     

Mereka adalah para elder Supreme Saint dari Keluarga Wu.     

Wu Hao merupakan pertapa paling bertalenta. Secara natural, dia dilindungi oleh para leluhur dari Keluarga Wu. Sebagian jiwa mereka tersimpan di dahinya, dan menemani pertumbuhan Wu Hao.     

Ketika dia mengaktifkan kekuatan 10 leluhur, Wu Hao sanggup menandingi pertapa dengan fisik Supreme Complete Body Constitution.     

Sayangnya, Souls of Ten Ancestors baru saja muncul setelah Zhang Ruochen melepaskan Pergerakan Ruang. Dia menggunakannya delapan kali berturut-turut, hingga meninggalkan sembilan bayangan di belakangnya. Pada akhirnya, dia berhenti tepat di depan Wu Hao.     

Pandangan Wu Hao penuh dengan bayangan Zhang Ruochen. Dengan bibir gemetar, dia melancarkan serangannya.     

Roar!     

Zhang Ruochen menyerang secepat kilat. Bayangan naga emas terbang dari pukulannya dan menghantam Wu Hao. Alhasil, Soul of Ten Ancestors-nya hancur dan berubah menjadi garis-garis kabut.     

Organ-organ Wu Hao seolah nyaris remuk. Dia tersungkur ke belakang dan akhirnya berlutut dengan satu kaki. Darah mengalir keluar dari bibirnya, dan menyentuh tanah.     

Drip, drop, drip, drop.     

Ada bercak-bercak darah di tanah.     

Sorot mata Wu Hao sangat tajam. Dia kembali mengalirkan Chi Suci-nya.     

Tapi sesaat setelah dia mencobanya, dia merasakan sakit yang luar biasa di perutnya. Setelah memeriksanya, dia sadar bahwa meridian dan Saintly Meridian-nya telah benar-benar terluka.     

Seandainya dia kembali bertempur, maka luka-lukanya akan semakin memburuk.     

"Aku dikalahkan seperti ini?"     

Wu Hao mengepalkan tinjunya erat-erat. Perasaannya terasa kompleks, antara malu, sakit, putus asa, dan benci kepada Zhang Ruochen.     

Pertempuran hari ini telah menghancurkan egonya.     

Wu Hao punya mimpi besar dan ingin membantu Daratan Guanghan untuk bangkit dari kesulitan.     

Demi merealisasikan jalan yang sulit itu, maka dia membutuhkan kemampuan dan talenta yang tinggi.     

Tapi sebelum dia sempat mencapai apa-apa, dia sudah dikalahkan oleh pertapa seumurannya. Hal ini membuatnya sadar, bahwa dengan talenta dan kemampuannya sekarang, dia tidak akan bisa mewujudkan mimpi tersebut.     

Dia tidak sanggup mengalahkan Zhang Ruochen. Lantas bagaimana mungkin dia bisa membantu Daratan Guanghan untuk kembali bangkit?     

Realita yang dirasakannya begitu kejam!     

"Priest... teknikmu sungguh luar biasa. Hari ini, aku... kalah denganmu..."     

Wu Hao berusaha agar tidak terlihat seperti pecundang menyedihkan. Dia menyeka darah di bibirnya dan masih memaksakan senyuman.     

Bagi orang lain, Wu Hao tampak seperti tidak peduli dengan hasil pertempuran hari ini. Dia terlihat sangat santai dan masih bersikap ramah di depan Zhang Ruochen.     

"Sebelumnya, kau sempat menggunakan Soul of Ten Ancestors," kata Zhang Ruochen. "Itu membuatku sangat tertekan dan akhirnya aku terpaksa mengerahkan segenap kekuatan. Jadi, aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku..."     

Wu Hao cepat-cepat menghentikan Zhang Ruochen. "Kau tidak perlu menjelaskan apapun. Jika kau tidak mengerahkan segenap kekuatanmu, artinya kau sedang meremehkanku."     

Setelah melihat bahwa Zhang Ruochen dan Wu Hao masin baik-baik saja, maka Su Qingling dan Mu Lingxi sama-sama mendesah lega.     

"Walau Priest telah menguasai ilmu ruang dan waktu," lanjut Wu Hao. "Namun Prinsip Kebenaran masih sangat kuat, dan tempat kultivasi itu sangat bernilai tinggi. Jadi, sebaiknya kau tetap mengunjungi Istana Dewa Kebenaran."     

Zhang Ruochen membalasnya tanpa berpikir panjang, "Dengan menggunakan Prinsip Kebenaran, maka itu dapat meningkatkan kekuatan mantra suciku. Demi hal itu, maka aku akan mengunjungi Istana Dewa Kebenaran."     

Wu Hao kembali tersenyum. "Baiklah. Satu bulan lagi, kita akan pergi ke sana bersama-sama. Selama satu bulan ini, aku akan berkultivasi sekeras mungkin. Jika aku berhasil menembus alam baru, aku akan kembali bertempur melawanmu."     

"Ini hanyalah pertandingan persahabatan."     

Zhang Ruochen tersenyum dan mengangguk. Dia membalikkan tubuh dan hendak pergi dari sana.     

Tiba-tiba, bulu kuduknya berdiri dan semua meridiannya mendadak kaku. Dia sedang merasakan Chi membunuh yang kental. Gelombang energi itu sedang menerjangnya dari belakang.     

"Siapa itu?"     

Zhang Ruochen cepat-cepat membalikkan badannya. Pedang Kuno Abyss muncul di tangannya.     

Dua Chi membunuh berasal dari dua elder Saint King di level pertama. Sorot mata mereka berubah menjadi ungu gelap, seolah mereka tiba-tiba berubah menjadi iblis.     

"Matilah kau!"     

Salah satu elder membawa pedang darah dan melepaskan cahaya pedang ke arah Zhang Ruochen.     

Elder yang lain membentuk cakar, sambil melepaskan bayangan hitam di belakangnya. Dia seperti Ghost King yang sedang menari di udara.     

"Ini..."     

Perubahan mendadak itu mengejutkan semua orang.     

Apalagi, dua elder Saint King di level pertama adalah sosok yang sangat terkenal di Daratan Guanghan. Leluhur Wu telah mengutus mereka untuk melindungi Wu Hao.     

Kenapa kedua elder terkenal itu tiba-tiba melancarkan serangan dan hendak membunuh Zhang Ruochen?     

Wu Hao benar-benar paham dengan kemampuan mereka. Mereka telah menjadi Saint King selama 100 tahun. Walau mereka masih berada di level pertama, tapi mereka kaya akan pengalaman.     

Walau Wu Hao hampir menjadi Saint King, dia sendiri tidak yakin sanggup mengalahkan salah satu dari mereka atau tidak.     

Setelah melihat mereka berdua menyerang Zhang Ruochen sekaligus, maka dia pun merasa sangat terkejut, tapi juga sedikit gembira. Apabila menimbang dari kemampuan mereka, seharusnya mereka tidak sulit membunuh Zhang Ruochen.     

Tapi...     

Sesaat setelah Wu Hao memikirkan hal tersebut, dia melihat Zhang Ruochen mengangkat Pedang Kuno Abyss dan menebas salah satu elder secara horizontal.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen kembali melancarkan serangan. Kali ini, angin berhembus di Gunung Yuanxu. Hembusan anginnya melingkupi pedang dan kembali berhasil menghempaskan satu elder sisanya.     

Sebelum kedua elder itu sempat melancarkan serangan lainnya, Zhang Ruochen sudah lebih dulu mengeluarkan dua Saint-binding Chain dan melumpuhkan mereka.     

"Bagaimana mungkin?"     

Wu Hao membelalakkan matanya, dan benar-benar tidak percaya dengan pemandangan tersebut. Zhang Ruochen baru saja melumpuhkan dua Saint King hanya dalam beberapa gerakan.     

"Dia baru saja mengerahkan segenap kemampuannya. Saat sedang bertempur melawanku barusan, dia hanya sedang main-main."     

Tatapan Wu Hao menjadi kosong. Dia mengepalkan tangannya, hingga kukunya menembus kulit, dan merasa semakin hina.     

Sebelumnya, dia masih punya harapan, dan hanya perlu berlatih lebih giat lagi agar dia bisa mengalahkan Zhang Ruochen. Namun, setelah menyaksikan kemampuan Zhang Ruochen yang sesungguhnya, dia pun merasa putus asa.     

"Zhang Ruochen sangat kuat. Walau aku berlatih keras seumur hidup, tapi aku tidak akan pernah bisa mengalahkannya."     

Dia menelan ludahnya dengan susah payah. Intensitas membunuhnya menjadi semakin kental.     

Tapi dia masih bisa menyembunyikannya dengan baik.     

Zhang Ruochen mengikat kedua Saint King di patung Supreme Saint Manjian. Sambil melipat tangannya di belakang pinggul, dia pun mulai mengamati mereka. "Kedua senior ini tampaknya sedang dikendalikan oleh kekuatan aneh."     

Wen Shucheng, Ling Mi, Mu Lingxi, dan Su Qingling sama-sama menggunakan teknik bergerak dan kembali muncul di bawah patung batu.     

Di antara mereka semua, Wen Shusheng adalah sosok yang paling observatif. Dia segera menemukan sesuatu yang ganjil, hingga membuat wajahnya sontak memucat. Dengan suara gemetar, dia berkata, "Apa mungkin... ini adalah teknik tabu dari Daratan Soul, Teknik Pengendali Jiwa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.