Kaisar Dewa

Lubang Ribuan Mayat



Lubang Ribuan Mayat

0Ketika Zhang Ruochen sedang membaca buku mengenai Daratan Kunlun di Gua Taman Buku, dia sempat melihat sepasang mata cantik, yang meninggalkan kesan dalam terhadapnya. Namun, ketika itu, wanita tersebut tidak ingin bicara dengannya. Dia cepat-cepat menaruh bukunya dan menghilang dari sana.      0

Sekarang, setelah melihat mata Ji Fanxin, Zhang Ruochen sadar kalau sepasang mata itu mirip dengan mata wanita yang sedang membaca buku tentang Pohon Suci Utama.     

Zhang Ruochen masih tampil tenang. Dia dapat menenangkan dirinya dengan mudah. Namun, berbagai macam pertanyaan muncul di benaknya.     

Setelah mengambil jeda, Zhang Ruochen bertanya, "Kenapa ini ada hubungannya dengan Daratan Thousand Pistil?"     

Para kultivator lain akan berusaha mencium Ji Fanxin, atau mencoba menjadi pria sejati di hadapannya. Mereka akan melakukan segala cara agar mereka bisa mendekatinya. Namun, tatapan mata Zhang Ruochen terlihat natural, bahkan pria itu sedikit waspada dengannya. Selain itu, pertanyaannya juga langsung mengarah ke intinya.     

Sehingga, Ji Fanxin merasa lebih rileks saat berbicara dengannya.     

"Ini bukan tempat yang tepat untuk membicarakannya. Ayo ikut aku."     

Tubuh Ji Fanxin melebur dan berubah menjadi hujan cahaya. Lantas, berkas-berkas cahayanya menghilang di hadapan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen pun merasa terkejut, tapi dia cepat-cepat tersenyum. Sambil mengendus udara di sekitarnya, dia mengikuti aroma Ji Fanxin dan keluar dari Pasar Saint Heavenly Capital. Setelah itu, dia tiba di perbatasan Gunung Heavenly Capital.     

Gunung Heavenly Capital adalah gunung saint yang melayang di udara. Berdiri di perbatasannya terasa seperti berdiri di ujung tebing. Dia bisa melihat lautan awan di depannya, sedangkan di bagian atasnya, dia bisa melihat banyak bintang.     

Di sana sangat sepi. Tampaknya, jarang ada kultivator yang berkunjung ke sana.     

Zhang Ruochen berhenti. Sambil mengamati lautan awan dan bintang, dia pun mulai memuji keindahan tersebut, "Tak kusangka, ternyata ada pemandangan secantik ini di Gunung Heavenly Capital."     

"Pemandangannya memang cantik. Tapi siapa sangka, jika di balik pemandangan cantik ini tersimpan sesuatu yang mengerikan?"     

Hujan cahaya tiba-tiba muncul dari ruang hampa, lantas menyatu dan berubah wujud menjadi Ji Fanxin.     

Baru saja, dia menggunakan teknik spesial untuk menghilang tanpa jejak. Bahkan dengan kekuatan ruang, Zhang Ruochen gagal merasakan kehadirannya. Jika wanita itu tidak membiarkan aromanya tertinggal, mungkin Zhang Ruochen tidak akan bisa mengikutinya.     

Walau Zhang Ruochen tidak tahu dengan teknik yang digunakan, tapi dia tidak menanyakannya.     

Lagipula, Ji Fanxin adalah sosok pemimpin dari sebuah dunia besar. Wajar saja bila dia punya teknik yang luar biasa.     

Dia juga tidak akan pernah membongkar kartu andalannya kepada orang lain.     

Ji Fanxin mengenakan tudung kepala dan hanya memperlihatkan sepasang mata berkilaunya. Di bawah sinar bintang, wanita itu terlihat cantik seperti peri. "Istana Yin Yang dikuasai oleh tiga dunia. Selama ini, mereka selalu menggunakan cara-cara keji untuk menangkap gadis-gadis cantik dari seluruh dunia. Mereka membangun tempat prostitusi dan menjual gadis-gadis cantik demi mendapatkan keuntungan dan batu suci.     

"Banyak pertapa bertalenta dari Daratan Thousand Pistil yang pernah ditangkap oleh mereka. Para kelompok jahat itu akan mengubah mereka menjadi alat untuk mencari uang."     

"Kau pernah ke Istana Yin Yang sebelumnya?" tanya Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin menggelengkan kepalanya. "Tidak."     

"Lantas, bagaimana kau bisa tahu jika para pertapa dari Daratan Thousand Pistil pernah ditangkap oleh mereka?"     

Zhang Ruochen tidak percaya jika ada pria lain yang memberitahu Ji Fanxin, bahwa dia baru saja mengunjungi Istana Yin Yang. Oleh karena itu, dia menjadi penasaran.     

"Ikuti aku."     

Ji Fanxin melompat dari Gunung Heavenly Capital dan menghilang di balik lautan awan.     

Zhang Ruochen membuka sayap naganya dan mengejar wanita tersebut. Mereka terbang di lautan awan cukup lama, sampai akhirnya mereka mendarat di tanah. Ketika itu, dia berdiri di sudut lubang, yang ternyata penuh dengan ribuan mayat.     

Mereka semua adalah mayat wanita.     

Wanita-wanita itu berasal dari berbagai macam ras – manusia, rubah, ular, naga, Luosha, Immortal Vampir, dan lain sebagainya. Beberapa mayatnya telah hancur, dan beberapa yang lain masih utuh. Mereka telanjang tanpa busana, seolah mereka sempat disiksa terlebih dahulu sebelum menemui ajalnya.     

Zhang Ruochen menutupi hidungnya, karena baunya sangat menyengat. "Mayat-mayat ini?"     

"Mereka berasal dari Istana Yin Yang." Sorot mata Ji Fanxin terlihat sedih namun dingin. "Gadis-gadis yang hilang dari Daratan Thousand Pistil dapat ditemukan di tempat ini."     

Terdapat formasi taktis di luar lubang mayat tersebut, tapi Ji Fanxin telah menggunakan Kekuatan Batin-nya untuk melubangi formasi. Maka dari itu, mereka berdua bisa masuk ke dalam sana.     

Jika tidak, bahkan kultivator lain tidak akan sanggup menemukan lubang itu – walau mereka sudah berada dekat dengannya – apalagi sampai masuk ke dalam sana.     

Tapi Zhang Ruochen masih ragu. "Kenapa Istana Yin Yang tidak menghancurkan mereka semua? Apa untungnya membuang mereka ke tempat ini?"     

"Semasa hidupnya, setidaknya gadis-gadis ini telah berada di Alam Setengah-Biksu," kata Ji Fanxin. "Bahkan kebanyakan dari mereka sudah menjadi Biksu. Oleh karena itu, fisik mereka telah menjadi sangat kuat. Apa kau pikir mudah menghancurkannya?"     

"Kurasa itu memang agak bermasalah."     

Zhang Ruochen membuka Mata Langit dan kembali mengamati mayat-mayat tersebut. Lantas, dia menemukan sesuatu yang ganjil. Ternyata, Chi Suci dan Chi Darah mereka menyeruak dan mengalir ke dalam tanah.     

Itu seperti... ada sesuatu yang sedang menghisap nutrisi mereka dari bawah sana.     

"Apa itu?"     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mencengkram udara. Dia ingin melihat apa yang tersimpan di bawah lubang.     

"Jangan bergerak," Ji Fanxin menghentikan Zhang Ruochen. "Salah satu figur jahat di Istana Yin Yang sedang menggunakan Chi Darah mereka untuk menempa senjata."     

"Kalau begitu, kenapa kita tidak mengambil senjatanya dan menghancurkan tempat ini?"     

"Jika kita menghancurkan tempat ini, maka mereka akan semakin beringas. Mereka akan membunuh lebih banyak gadis dan membuat lubang di tempat lain. Selain itu, jika kita mengambil senjata mereka, maka kita akan ketahuan."     

Zhang Ruochen memikirkannya sejenak. Lantas, dia menarik kembali kekuatannya dan berkata, "Tidak, tidak. Karena mereka selalu dijadikan alat untuk mencari uang di Istana Yin Yang, seharusnya mereka dijual kepada para kultivator laki-laki. Tapi kenapa mereka malah mati dan dikumpulkan di tempat ini?"     

Yang jelas, Ji Fanxin juga tidak mengetahui jawabannya. "Mungkin kita bisa menemukan jawabannya setelah masuk ke Istana Yin Yang."     

Zhang Ruochen berjalan mendekati mayat yang masih segar. Lantas, dia memegang pergelangan tangannya dan mulai memindai tubuhnya.     

Zhang Ruochen memeriksa puluhan mayat dari ras yang berbeda-beda, sebelum akhirnya berkata, "Aku mengerti alasannya!"     

"Apa?" tanya Ji Fanxin.     

"Chi Yin mereka telah terkuras habis," kata Zhang Ruochen dengan naga serius. "Mereka pasti kehabisan Chi Yin."     

"Apa maksudnya?" tanya Ji Fanxin dengan penasaran.     

Setelah melihat betapa cantik dan sucinya Ji Fanxin, Zhang Ruochen pun mendadak kehilangan kata-kata. Dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.     

Jika para keturunan Dewa dan pria lain yang mengejar wanita itu sama-sama mendengar bahwa Zhang Ruochen hendak menjelaskan tentang yang dimaksud sebagai "kehabisan Chi Yin", mungkin mereka akan mengundang sekelompok kultivator untuk memukulinya bersama-sama.     

Ji Fanxin menatap Zhang Ruochen. "Jika kau merahasiakannya dariku, maka aku juga akan merahasiakannya darimu. Kita berdua sama-sama tidak mendapatkan apa-apa."     

"Baiklah, aku akan memberitahumu. Yang dimaksud sebagai kehabisan Chi Yin adalah, mereka telah bermain seks dengan para pria sampai mereka lemas. Mereka telah menguras semua Chi Yin-nya, hingga akhirnya mereka mati."     

Karena Emotion Pill, Zhang Ruochen pun kembali hilang kendali. Saat dia menjelaskan tentang hal tersebut, dia sempat sedikit terangsang dan mulai mengamati Ji Fanxin lekat-lekat.     

"Dasar tak tahu diri."     

Ji Fanxin memasang ekspresi dingin, lantas berubah menjadi seberkas cahaya, dan menghilang dari tempat tersebut.     

"Sial sekali. Kenapa pengaruh pilnya malah muncul di saat-saat yang seperti ini?"     

Zhang Ruochen pun merasa malu dan rendah diri. Lalu, dia menggosok wajahnya sampai sadar, sebelum akhirnya pergi mengejar Ji Fanxin.     

Ji Fanxin telah kembali ke perbatasan Gunung Heavenly Capital. Dia tidak marah, dan tampaknya memang sedang menunggu Zhang Ruochen di sana.     

"Maaf, aku... itu karena efek samping dari Emotion Pill." Zhang Ruochen sedang berdiri di ujung tebing. Dia terlihat canggung.     

Aura unik Ji Fanxin mirip seperti bunga teratai. Sehingga, wanita itu terlihat tenang dan damai. Namun, setelah mengambil jarak dari Zhang Ruochen, dia berkata, "Tak masalah, itu tidak terlalu penting. Lagipula, kita tidak terlalu dekat, dan kita masih belum saling mengenal."     

Zhang Ruochen bisa menilai bahwa jarak di antara mereka berdua semakin merenggang. Seketika itu juga, dia pun merasa frustasi. Apalagi, wanita itu sendiri yang ingin mendengar penjelasannya. Tapi setelah dijelaskan, kenapa malah dia yang marah?     

Zhang Ruochen yakin kalau dia tidak berbuat kurang ajar kepadanya.     

Setelah hening yang cukup lama, Zhang Ruochen sadar bila Ji Fanxin tidak ingin membuka pembicaraan, hingga dia pun bertanya, "Aku penasaran. Apabila menimbang dari kultivasimu, kenapa kau masih belum menyerang Istana Yin Yang dan menyelamatkan gadis-gadis dari Daratan Thousand Pistil? Selain itu, banyak pria yang mengejarmu. Kau bisa meminta bantuan salah satu dari mereka untuk menyerang tempat itu."     

"Tidak semudah itu."     

Ji Fanxin menggelengkan kepala dan menambahkan, "Kepentingan di balik Istana Yin Yang sangatlah kompleks.. Mereka bukan hanya bekerja sama dengan murid-murid inti di Istana Dewa Kebenaran, tapi juga melibatkan kelompok-kelompok besar lainnya. Para keturunan Dewa itu tidak bodoh. Jika kau meminta mereka untuk menyerang Istana Yin Yang, mereka pasti akan memperhitungkan pro dan kontranya."     

"Artinya, mereka takut untuk melakukannya?" tanya Zhang Ruochen.     

Ji Fanxin terdiam. Dia tidak menjawab pertanyaan Zhang Ruochen, karena dia juga sempat menimbang pro dan kontranya sedari lama, tapi sampai sekarang pun, dia masih belum berbuat apa-apa. Bahkan dia juga merasa terintimidasi oleh Istana Yin Yang dan kelompok-kelompok di belakangnya. Yang jelas, wanita itu tidak berani bersikap impulsif.     

Sorot mata Zhang Ruochen tampak berbinar. "Aku paham sekarang! Sebenarnya, kau juga tidak berani menyerang Istana Yin Yang, sehingga kau perlu mencariku. Sebab, kau paham jika sampai ada satu orang di Wilayah Truth Heavenly yang berani masuk ke Istana Yin Yang, maka itu adalah Zhang Ruochen, sosok di peringkat pertama Ranking Merit Biksu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.