Kaisar Dewa

Membunuh Dua Naga



Membunuh Dua Naga

2Zhang Ruochen terbang dari Pulau Dragon Spirit dan berdiri di atas danau yang luas. Jubah Taoist-nya sangat bersih dan berkibar-kibar. Lelaki itu memancarkan perangai yang elegan.      0

Ao!     

Ao!     

Terdengar suara-suara naga dari pulau tersebut.     

Permukaan danaunya pun mulai bergejolak.     

Biksu Ye Yun dan Ye Hong sama-sama terbang mendekat. Salah satu di antara mereka sedang menggenggam tombak trident, sedangkan yang lain sedang menggenggam tombak tulang. Mereka menyerang Zhang Ruochen dari dua arah yang berbeda.     

Chi Suci mereka menggetarkan langit dan bumi, hingga menimbulkan suara-suara retakan.     

Hua La.     

Zhang Ruochen menggambar lingkaran dengan pedang saintnya.     

Dinding air pun terbentuk dari danau. Dinding airnya berbentuk lingkaran, dengan diameter mencapai 30 mil dan tinggi lebih dari seratus kaki. Ruang pada dinding air itu terbelah menjadi siang dan malam, hingga tampak seperti dunia Taichi Yin dan Yang.     

Dunia itu terbentuk oleh pedang Chi dan kehendak pedang.     

Para pertapa dari Klan Naga Setengah Manusia sama-sama keluar dari Pulau Dragon Spirit dan mendekati sisi danau. Mereka mengamati wilayah pedang Chi hitam putih itu dari kejauhan.     

"Siang dan malam terbelah. Kehendak pedangnya telah mengubah sebagian prinsip-prinsip dunia. Apa dia sedang memperagakan Dua Pedang?"     

"Bagaimana mungkin Dua Pedang dapat sekuat itu?"     

"Ketika sosok yang berbeda menggunakan teknik yang sama, maka hasilnya pun masih akan berbeda."     

Dua Pedang yang dilepaskan oleh seorang Biksu Pedang jauh lebih kuat daripada teknik pertapa yang baru saja menguasai Dua Pedang.     

Zhang Ruochen baru mulai mempelajari Tujuh Pedang – yang notabene merupakan tingkatan pedang tertinggi di bawah level Biksu Pedang – sehingga teknik Dua Pedang-nya mengandung kekuatan yang lebih besar.     

Biksu Ye Yun dan Ye Hong sama-sama punya pondasi yang solid. Jadi, mereka sama sekali tidak takut dengan teknik tersebut, dan malah melesat maju ke wilayah pedang Chi hitam dan putih.     

"Kalau kau tidak bertempur melawan kami, mungkin kau masih bisa menjadi Biksu Pedang baru di ras manusia. Sayangnya, kau sudah kehilangan kesempatan itu," kata Biksu Ye Yun.     

"Sial sekali nasibmu," kata Biksu Ye Hong.     

Biksu Ye Yun sedang membawa tombak trident. Ratusan sambaran petir memancar keluar dan mengarah menuju kepala Zhang Ruochen.     

Kekuatan Biksu Ye Yun sangat mengerikan, sampai-sampai wilayah pedang Chi hitam dan putih terguncang, seakan serangannya nyaris menghancurkan wilayah tersebut.     

Zhang Ruochen mengangkat tangannya, sedangkan wilayah pedang Chi hitam dan putih mulai berputar.     

Itu tampak seperti tanda Taichi yang sedang berputar dan membentuk pusaran. Chi destruktifnya menyebar hingga ratusan mil jauhnya.     

Serangan Biksu Ye Yun pun dihancurkan oleh pedang Chi hitam dan putih.     

"Kenapa dia bisa sangat tangguh?"     

Biksu Ye Yun tidak sanggup menyeimbangkan dirinya di bawah tekanan pedang Chi. Ia ingin melarikan diri dari wilayah pedang Chi hitam dan putih tersebut.     

Namun, Zhang Ruochen tidak akan pernah memberinya kesempatan. Ia terbang ke arah Biksu Ye Yun sambil menebaskan pedangnya.     

"Dragon Soul Print."     

Biksu Ye Yun membuka kedua tangannya. Jiwa naga hitam terbang keluar dari dadanya, lalu berputar dan terkonsolidasi menjadi bayangan naga.     

Tepat ketika pedang saint itu hampir menyentuh bayangan naga, tiba-tiba bayangan itu menciptakan tameng.     

Peng. Tamengnya pun hancur.     

Selain itu, bayangan naganya juga gagal bertahan dari pedang saint tersebut. Akhirnya, bayangan itu terbelah, sementara ujung pedang saint semakin mendekati kepala Biksu Ye Yun.     

Bahkan, Biksu Ye Yun masih merasa ketakutan ketika dihadapkan dengan kematian. Ia mulai berkeringat dan mulai memobilisasi Chi Suci di dalam tubuhnya, berusaha menangkis serangan tersebut.     

Zhang Ruochen juga mengerahkan segenap kekuatannya. Ia membuka 144 lubang di tubuhnya, dan melepaskan cahaya yang mirip seperti bintang-bintang.     

Chi!     

Lambat laun, ujung pedangnya mulai menembus kepala Biksu Ye Yun.     

Tepat ketika Biksu Ye Yun hampir dibunuh oleh Zhang Ruochen, saat itu Biksu Ye Yun melesat ke arahnya dan berteriak, "Matilah kau!" ia menggenggam tombak tulang naga dan mengarahkannya pada kepala Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen pun mendesah. Meskipun pedang saint itu adalah Senjata Saint Seribu Inskripsi, namun ketajamannya tidak bisa menandingi Pedang Kuno Abyss.     

Seandainya itu adalah Pedang Kuno Abyss, maka Biksu Ye Yun mungkin sudah terbunuh.     

Zhang Ruochen memelintir tangannya. Setelah itu, pedang saintnya berputar cepat, dan lolos dari serangan bayangan naga.     

Kemudian Zhang Ruochen menebas bayangan naga dan menghempaskan Biksu Ye Yun.     

Setelahnya, Zhang Ruochen memutar tubuh dan mulai bertempur melawan Biksu Ye Hong.     

Pu Tong.     

Biksu Ye Yun terpental keluar dari wilayah pedang Chi hitam dan putih, lalu tercebur ke dalam danau dan memuncratkan air.     

Semua pertapa di Pulau Dragon Spirit sedang mengamati pertempuran tersebut.     

"Biksu Ye Yun tampaknya sudah terluka parah."     

"Ahli waris dari Sekte Yin Yang itu rupanya cukup kuat. Dia mampu menekan dua utusan naga dewa sendirian."     

Biksu Ye Yun kembali terbang keluar dari air. Ia terlihat canggung, dengan luka berdarah di wajahnya, yang memanjang dari dahi menuju hidungnya.     

Kepalanya juga terbelah oleh pedang saint.     

"Berubah menjadi naga!" teriak Biksu Ye Yun. Setelah itu, sisik-sisik naga mulai bermunculan di bagian wajah, leher dan kepalanya.     

Tubuh manusianya seketika berubah menjadi kepala naga raksasa.     

Dalam hitungan detik, tubuhnya – yang sebesar gunung – mulai terbentuk. Separuh tubuhnya sedang berada di dalam air, sedangkan separuh lainnya berada di atasnya. Ia merentangkan cakar besarnya dan berusaha merobek wilayah pedang Chi hitam dan putih.     

Hong Long.     

Pedang Chi hitam dan putih itu gagal bertahan dari serangan cakar. Sehingga, wilayah pedang Chi-nya hancur dan membuat air danau terbelah.     

Zhang Ruochen dan Biksu Ye Hong sama-sama terpental dari wilayah pedang Chi.     

Biksu Ye Hong mendarat di punggung Winged Dragon, sambil terengah-engah. Terdapat delapan luka di tubuhnya, tapi itu hanyalah luka-luka ringan.     

Zhang Ruochen melayang ratusan kaki di atas danau, sambil membawa pedang. Ia masih terlihat tenang.     

"Siapa kau? Bagaimana mungkin kau sudah begitu tangguh di usia yang sangat muda?" Biksu Ye Hong mulai terintimidasi oleh Zhang Ruochen.     

Yang jelas, ia sadar bahwa Zhang Ruochen bukanlah tandingannya, tapi ia masih mampu mengerahkan segenap kekuatan dan melukainya. Ao Yi dan para senior dari Klan Naga Setengah Manusia juga mulai menimbang-nimbang kekuatan ahli waris dari Sekte Yin Yang, karena pemuda itu memang terlampau tangguh.     

Kalau para Biksu muda harus dihitung di ras manusia, maka jumlahnya tidak akan lebih dari 10 orang.     

"Memangnya siapa dia? Apa dia benar-benar ahli waris dari Sekte Yin Yang?" pikir Ao Yi.     

Zhang Ruochen tidak ingin membuang-buang waktu dan banyak bicara dengan kedua utusan naga. Seketika itu juga, ia kembali melepaskan Bayangan Biksu Pedang, sambil berteriak, "Aku akan membunuh naga hari ini." Pedang saint melesat keluar dari dalam air dan menebas Winged Dragon di hadapannya.     

Setelah Biksu Ye Yun memperlihatkan bentuk aslinya, maka kekuatannya pun meningkat pesat. Akan tetapi, ia tidak mampu menghindari serangan Zhang Ruochen, dikarenakan ukuran tubuhnya yang terlampau besar.     

Pu Ci. Pedang saint itu membelah kepala Winged Dragon, dan merobek sebagian besar dagingnya. Alhasil, darah menyembur keluar dari luka-lukanya dan membuat danaunya berwarna merah.     

"Hari ini, aku akan membelahmu."     

Biksu Ye Yun dan Ye Hong sedang berubah menjadi naga dan manusia. Salah satu di antara mereka menyerang Zhang Ruochen, sedangkan yang lain memilih bertahan.     

Zhang Ruochen harus bertarung sendirian.     

Pertempuran itu cukup sengit. Awan-awan gelap mulai terbentuk, hingga membuat ribuan pedang Chi berjatuhan bagaikan hujan. Tiga jam setelahnya, pertempuran mereka masih berakhir imbang.     

Hong Long Long.     

Para pertapa di bawah Alam Biksu sama sekali tidak bisa melihat pergerakan mereka. Yang jelas, mereka hanya bisa mendengar gemuruh-gemuruh petir yang berasal dari danau.     

Zhang Ruochen juga sedang terluka.     

Ia harus menyembunyikan identitasnya, maka dari itu, ia tidak bisa melepaskan segenap kekuatannya. Lelaki itu hanya melepaskan 60 persen kekuatannya.     

Zhang Ruochen mengangkat pedangnya untuk menangkis serangan dari kedua utusan naga. "Aku harus menggunakan kekuatan ruang dan waktu untuk mengakhiri pertempuran ini."     

Biksu Ye Hong berkata, "Rupanya kau sangat luar biasa, karena kau sanggup bertahan melawan kami sekian lama. Tapi sekarang, kau akan segera berakhir. Matilah kau!"     

Biksu Ye Hong memuntahkan mutiara naga – bagaikan matahari hitam yang melayang di langit – dan melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Mutiara naga hitam adalah sumber mutiara naga di tubuh Biksu Ye Hong, sekaligus teknik terkuatnya.     

Mutiara naganya memancarkan cahaya hitam, hingga mengubah area di sekitarnya menjadi gelap, dan menakuti para anggota Klan Naga Setengah Manusia.     

Ao Xinyan menatap Ao Yi dan berkata, "Kakek. Dia tidak akan sanggup bertahan dari serangan tersebut."     

Ao Yi mendesah dan berkata, "Dia sudah melakukan yang terbaik. Kedua utusan dewa naga itu memang terlalu kuat. Sekarang, kurasa aku harus melakukan sesuatu."     

Ao Yi juga mengerti, kalau dia membunuh kedua utusan naga dewa tersebut, maka ia pasti akan meninggalkan jejak.     

Seandainya Ancestral Dragon Mountain menemukan buktinya, maka itu akan menjadi bencana bagi Klan Naga Setengah Manusia.     

"Tunggu, kekuatan siapa itu?"     

Ao Yi bisa merasakan riak-riak energi aneh yang muncul dari tubuh sang pemuda, dan terlihat seperti dua buah pusaran raksasa.     

Akan tetapi, kedua pusaran itu menghalau Kekuatan Batin-nya, sehingga ia tidak bisa mengidentifikasi jenis kekuatan tersebut.     

Biksu Ye Hong tidak mampu melukai Zhang Ruochen dengan mutiara naga hitamnya. Sebaliknya, ia malah diserap ke dalam Bayangan Biksu waktu. Alhasil, mutiara naga itu pun langsung meledak.     

Pu!     

Biksu Ye Hong terhisap dan kehilangan semua energinya.     

"Kau adalah sang Keturunan..."     

Ye Hong sudah berada sangat dekat dengan Bayangan Biksu waktu, jadi ia bisa merasakan riak-riak kekuatan waktu di sana. Sehingga, ia pun merasa terkejut, karena berhasil menemukan identitas Zhang Ruochen.     

Namun, Zhang Ruochen tidak memberinya kesempatan bicara. Sebaliknya, ia mengangkat pedang saint dan menebas Biksu Ye Hong hingga menjadi empat bagian.     

Biksu Ye Hong sudah lebih dulu terbunuh, bahkan sebelum ia sempat melarikan diri.     

Di arah lain, Bayangan Biksu ruang terbang ke arah Winged Dragon dan menghantamnya. Separuh tubuh naga itu telah hancur dan berubah menjadi segumpal kabut darah.     

Winged Dragon meronta dan kembali berubah bentuk menjadi manusia, sambil berusaha melarikan diri.     

Biksu Ye Yun telah kehilangan separuh tubuhnya, dan menyisakan satu kepala, satu tangan, dan satu lengan. Namun, mutiara naganya belum hancur, sehingga ia masih hidup.     

"Kekuatan ruang. Dia adalah Zhang Ruochen.     

Biksu Ye Yun dapat merasakan riak kekuatan ruang dan segera menyadari identitas pemuda berjubah putih. Seketika itu juga, ia merasa ketakutan sekaligus terkejut.     

"Pantas saja Sky-swallowing Demonic Dragon sempat dikalahkan olehnya. Mungkin seorang kaisar dari ras manusia tidak akan mampu menandinginya di usia muda."     

Biksu Ye Yun ingin melarikan diri dan berusaha mengabarkan berita itu kepada Sky-swallowing Demonic Dragon. Ia ingin melaporkan bahwa Zhang Ruochen sudah tiba di Wilayah Savage Barren.     

"Kau sudah bilang sebelumnya, siapapun yang melarikan diri adalah pecundang. Diam di sana dan kembali bertarung."     

Zhang Ruochen mengangkat pedang saint dan melesat ke depan.     

Biksu Ye Yun terus terbang melarikan diri, namun Zhang Ruochen semakin mendekatinya.     

"Aku harus menggunakan jejak naga leluhur sekarang juga."     

Biksu Ye Yun paham bahwa ia tidak akan bisa melarikan diri dari Divine Dream Marsh. Oleh karena itu, ia berhenti dan mengangkat tangannya, lalu menampar kepalanya.     

Hua! Jejak bayangan naga terbang keluar dari kepalanya, dan mulai melingkar di tubuhnya. Setelah itu, ia melesat pergi bagaikan bayangan.     

"Tidak! Biksu Ye Yu rupanya membawa jejak naga leluhur. Walaupun kita sudah mengaktifkan formasi pertahanan, tapi itu tidak akan bisa menghentikannya."     

Ao Yi merasa ketakutan. Ia menyesal karena tidak membunuh kedua utusan itu sebelumnya, dan malah membiarkan mereka lolos.     

Tidak ada seorangpun yang menyangka kalau salah satu di antara dua utusan itu ternyata membawa jejak naga leluhur.     

Biksu Ye Yun menjadi jauh lebih cepat dan tak tertandingi setelah menggunakan jejak naga leluhur. Ia berhasil menembus enam belas lapis formasi, tapi pergerakannya sama sekali tidak melambat.     

"Aku punya jejak naga leluhur. Selain para Saint King, memangnya siapa yang mampu menghentikanku? Zhang Ruochen, Klan Naga Setengah Manusia, setelah aku kembali ke Ancestral Dragon Mountain, maka kalian semua akan binasa."     

Biksu Ye Yu benar-benar membenci mereka, namun ia masih menyeringai, seraya berpikir bahwa tidak ada satupun yang akan sanggup menghentikannya.     

Tiba-tiba, kedua matanya membelalak lebar dipenuhi teror, sebagaimana ia menemukan seorang pemuda berjubah putih sedang berdiri di hadapannya.     

Dia adalah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen baru saja menggunakan Ruang Pergerakan Besar dan berteleportasi di hadapan Biksu Ye Yun.     

"Semuanya sudah berakhir."     

Zhang Ruochen menebaskan pedangnya, dan menciptakan pedang Chi yang indah.     

Tubuh Biksu Ye Yun pun terbelah menjadi dua dan terjatuh ke danau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.