Kaisar Dewa

Menjadi Sosok yang Bermanfaat di Dunia



Menjadi Sosok yang Bermanfaat di Dunia

1Zhang Ruochen dan kelompok Zhang Fengxing baru saja tiba di sebuah lokasi tersembunyi untuk beristirahat sejenak. Setelah itu, Zhang Fengxing pergi dari sana untuk melaporkan hal tersebut kepada para petinggi di Keluarga Zhang.      2

Lokasi ini berada di sebuah penginapan. Tidak banyak tamu yang hadir di sana. Maka dari itu, Zhang Fengxing tidak perlu mengkhawatirkan keberadaan Zhang Ruochen. Seandainya Zhang Ruochen punya motif lain sekalipun, tapi lelaki itu tidak akan bisa berbuat banyak.     

Putra Zhang Fengxing bernama Zhang Shu. Dia adalah seorang remaja berusia sebelas tahun dan telah berada di Alam Surga. Yang pasti, remaja ini dapat dianggap sebagai sosok yang jenius.     

Zhang Ruochen mendapatkan banyak informasi dari Zhang Shu.     

Ternyata, garis keturunan mereka berasal dari Lord Mingjiang, sang lord ke-12 di Keluarga Kerajaan Zhang. Lalu, Zhang Fengxing masuk ke dalam kelompok intelegensi mereka.     

Secara keseluruhan, Kaisar Ming memiliki 48 orang saudara. Ketika Zhang Ruochen dilahirkan, maka separuh di antara paman dan bibinya telah meninggal. Jadi, mereka yang masih hidup merupakan para kultivator tangguh dengan rentang hidup yang lama.     

Apa yang disebut sebagai sang lord ke-12 adalah mengacu pada saudara keduabelas Kaisar Ming, yang juga dikenal sebagai paman ke-12-nya Zhang Ruochen.     

Selain saudara-saudari Kaisar Ming, sebenarnya masih banyak lagi garis keturunan Keluarga Kerajaan Zhang. Mereka telah tersebar luas di seluruh Wilayah Pusat. Mereka adalah para keluarga kuno dengan skala yang besar.     

Setelah Kekaisaran Pusat Pertama berdiri, maka garis keturunan Keluarga Zhang pun mulai dibantai oleh istana kekaisaran dan Menteri Peperangan. Akan tetapi, keturunan mereka masih belum benar-benar habis.     

Selama ini, beberapa di antara mereka hidup secara sembunyi-sembunyi di balik kegelapan.     

"Delapan ratus tahun silam, Paman Keduabelas Kerajaan telah berusia 200 tahun," pikir Zhang Ruochen. "Aku bertanya-tanya, apa dia masih hidup atau tidak?"     

"Kakak saudara," kata Zhang Shu. "Tingkat kultivasimu sangat mengagumkan. Apa Anda bisa mengajari saya?"     

"Tentu saja," Zhang Ruochen mengamati Zhang Shu, sambil menganggukkan kepala. "Kau masih berada di Alam Surga dan masih bisa mengubah keterampilan olah raga yang telah kau pelajari. Aku akan memberimu keterampilan olah raga tingkat tinggi."     

"Sekarang ini, saya sedang mempelajari Spirit Frost Technique," kata Zhang Shu. "Teknik itu berada di kelas rendah Tingkatan Hantu. Apa itu dianggap sebagai keterampilan olah raga tingkat tinggi?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan, sambil mengeluarkan sebuah batu permata. Lalu, setelah menyuntikkan Kekuatan Batin-nya ke dalam sana, maka ia mulai menggambar sebuah keterampilan olah raga pada permata tersebut.     

Setelah menerima batu permata itu, maka Zhang Shu pun mulai mempelajari kata-kata di dalamnya dengan serius, sampai-sampai ia merasa terkejut. "Sacred Taiming Guide, sebuah keterampilan olah raga kelas rendah dari Tingkatan Raja? Ini adalah... sebuah teknik yang hanya dimiliki oleh… para keturunan langsung dari keluarga Zhang. Kakak saudara, apa saya boleh mempelajarinya?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan menatapnya dengan tegas. "Kupikir kau sudah paham mengenai nilai Sacred Taiming Guide. Jadi, kau harus merahasiakannya baik-baik. Jangan sampai orang lain tahu soal ini."     

Seketika itu juga, Zhang Shu segera menyimpan batu permata bertuliskan Sacred Taiming Guide. Di waktu yang bersamaan, ia mulai mengangguk dengan serius. Di waktu yang bersamaan, ia mulai menerka-nerka, bahwa kakak saudara ini pasti merupakan salah satu figur inti di dalam Keluarga Zhang. Jika tidak, bagaimana mungkin ia memiliki Sacred Taiming Guide?     

Zhang Ruochen memberikan keterampilan olah raga ini kepada Zhang Su karena ia benar-benar mengapresiasi karakternya.     

Zhang Shu masih berusia 11 tahun. Akan tetapi, saat sebilah pedang sedang berada di lehernya, namun pedang itu masih gagal menciutkan nyalinya. Yang pasti, itu telah menegaskan kondisi mental bocah tersebut, hingga membuatnya layak untuk dibimbing.     

Zhang Ruochen sedang menunggu di dalam penginapan. Tiba-tiba, sebuah gelombang Kekuatan Batin masuk ke dalam sana. Setelah itu, Chu Siyuan menembus dinding kayu dan muncul di dalam kamar Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen pun merasa pusing dengan kehadirannya. "Senior Chu, kenapa Anda terus mengikuti saya?"     

Sambil memasang ekspresi serius, saat itu Chu Siyuan langsung mendengus, "Apa kau tidak tahu bahwa para figur dari Sacred Central Crypt sedang membuntutimu sejak kau masuk ke dalam Kota Sacred?"     

"Memangnya apa urusan Anda?" tanya Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, maka Chu Siyuan pun langsung merasa geram, dengan tubuh yang bergetar dan kumis yang terangkat. "Dasar bocah... kau benar-benar tidak tahu mana yang baik untuk dirimu. Aku telah membantumu menyingkirkan mereka, dan kau masih bersikap seperti ini kepadaku?"     

Zhang Ruochen berubah menjadi serius. "Senior Chu baru saja membunuh para figur tangguh dari Sacred Central Crypt?" tanyanya.     

"Apa aku begitu jahatnya?" tanya Chu Siyuan. "Aku hanya membuat mereka pingsan, lalu menggunakan Kekuatan Batin untuk menghapuskan beberapa ingatan mereka."     

Pada saat itu, Zhang Ruochen langsung memasang ekspresi sebal. Tidak jahat? Dia telah membunuh 100.000 Immortal Vampir beberapa hari yang lalu. Itu mirip seperti seorang pertapa yang sedang membantai ribuan orang lain.     

"Zhang Ruochen," kata Chu Siyuan dengan serius. "Aku harus mengingatkan satu hal kepadamu. Menegakkan keadilan adalah sesuatu yang baik. Tapi, jangan sampai kau melibatkan dirimu sendiri ke dalam urusan istana dan keluarga Zhang. Jika tidak, maka kau akan berada di dalam masalah."     

Sebenarnya, Chu Siyuan ingin mengingatkan lelaki tersebut; bahwa istana kekaisaran dan Menteri Peperangan juga sama-sama memiliki taktik yang keji.     

Menteri Peperangan pernah menggunakan trik-trik kotor untuk menghabisi para keturunan keluarga Zhang di masa silam. Mereka pernah membunuh banyak orang yang tidak bersalah, dan membuat mereka semua takluk.     

Meski begitu, Chu Siyuan juga paham, bahwa apa yang dilakukan oleh Zhang Ruochen bukan sesuatu yang buruk. Bahkan, ia menganggapnya seperti orang-orang Samaritan, yang memang gemar berbuat baik.     

Zhang Ruochen terkekeh. "Saya telah menjadi buronan Permaisuri. Kenapa saya masih takut dengan mereka?"     

Kedua mata Chu Siyuan pun langsung berubah menjadi dingin. "Kenapa selama ini kau masih hidup? Semua itu karena kau belum pernah bertemu dengan sosok tangguh mereka. Ada banyak figur tangguh di dalam Menteri Peperangan dan istana kekaisaran. Mereka juga sedang berkumpul di Kota Sacred. Jika kau berada terlalu dekat dengan Keluarga Zhang, maka cepat atau lambat, mereka akan segera menemukanmu. Apalagi, semenjak Luo Xu telah mempercayakan dirimu kepadaku, maka aku harus bertanggung jawab atas keselamatanmu. Jadi, kau tidak boleh tinggal di tempat ini. Ayo, kau harus pergi bersamaku sekarang juga."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. Yang jelas, ia tidak ingin pergi dari sana. Lelaki itu masih ingin menunggu. Lelaki itu ingin bertemu dengan beberapa petinggi keluarga Zhang.     

Chu Siyuan pun mulai menggunakan metode kasar, dengan melepaskan sebuah sambaran petir.     

Sizzle, sizzle.     

Sebingkai cahaya muncul dari ujung jarinya. Kemudian, ia mulai menggambar lingkaran di kening Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, baik Chi Suci maupun Kekuatan Batin Zhang Ruochen sama-sama tersegel, sehingga lelaki itu telah kehilangan semua kekuatannya.     

"Chu tua, apa yang Anda lakukan?"     

Lelaki itu sedang merasa kesal. Lelaki itu merasa bahwa Chu Siyuan hanya sedang ingin merusak rencananya.     

Chu Siyuan menggelengkan kepalanya sambil mendesah. "Aku hanya ingin menyelamatkanmu, agar kau tidak terjun ke neraka. Selama kau bersedia pergi bersamaku, maka aku akan menuruti permintaanmu."     

"Kita masih belum mengenal satu sama lain. Kenapa Anda begitu baik kepada saya?" Zhang Ruochen tiba-tiba merasa ingin menangis, meski tanpa air mata.     

"Kau adalah seorang pemuda bertalenta dengan tugas yang sangat krusial," Chu Siyuan mengatakannya dengan gamblang. "Tidak lama lagi, Daratan Kunlun pasti akan segera menjadi kacau. Kami membutuhkan para pemuda elit sepertimu, demi mengambil alih kekuasaan dari para Biksu tua dan melindungi dunia ini. Jika tidak, maka umat manusia pasti akan segera punah. Jadi, kurasa aku akan membawamu menuju ke jalan yang benar dan mengajarkan beberapa nilai moral kepadamu. Semua ini penting, supaya kau bisa menjadi orang yang berguna di dunia ini."     

Zhang Ruochen paham bahwa dirinya tidak akan bisa menyingkirkan pria tua ini. Oleh karena itu, lambat laun lelaki itu mulai menenangkan diri. "Tadi, Anda sempat berkata bahwa Anda akan menuruti permintaan saya?"     

"Ya."     

Sambil mengangkat pipinya, saat itu Chu Siyuan mulai mengelus kumisnya dan terlihat seperti sosok tua yang mulia. "Sang pemimpin Sekte Painting akan selalu memegang kata-katanya."     

"Bagaimana dengan sebutir Divine Origin Pill kelas lima?" tanya Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, maka Chu Siyuan pun langsung tertawa. "Apa kau pikir aku kesulitan untuk Divine Origin Pill kelas lima? Hei bocah, apa kau pernah mendengar tentang Keluarga Cai?"     

"Keluarga Cai, salah satu di antara empat klan tertua di Kota Sacred?"     

Chu Siyuan mengangguk. "Pemimpin mereka adalah sahabatku. Putra pertamanya adalah murid keduaku. Anaknya juga berguru kepadaku, dan tahun ini dia menduduki peringkat kedua. Jadi, apa kau pikir aku masih akan kesulitan untuk mendapatkan Divine Origin Pill kelas lima?"     

"Jadi, Anda ingin membawa saya ke Keluarga Cai? Karena Anda ingin menunjukkan kemakmuran sebuah klan kuno?" tanya Zhang Ruochen.     

"Cerdas." Chu Siyuan mengangguk. Saat itu, ia sedang mengamati Zhang Ruochen, dan mulai menganggapnya sebagai seorang murid yang baik.     

Chu Siyuan telah membulatkan tekadnya untuk mengajarkan sesuatu kepada Zhang Ruochen. Jadi, bila Zhang Ruochen masih terus menolaknya, mungkin ia akan menganggapnya sebagai pemberontak. Dengan demikian, maka pria tua itu akan lebih mengintensifkan metode "pengajarannya".     

Jika demikian, Zhang Ruochen harus menuruti perkataannya, sambil mencari waktu yang tepat untuk melarikan diri. Apalagi, bila lelaki itu benar-benar mendapatkan sebuah Divine Origin Pill kelas lima, maka pil itu akan berguna untuk kultivasinya.     

"Baiklah!" kata Zhang Ruochen. "Saya akan mengikuti Anda. Kalau begitu, tolong lepaskan segelnya."     

Chu Siyuan langsung melepaskan segelnya dan mulai menepuk-nepuk pundak Zhang Ruochen. "Aku sudah memeriksanya," Chu Siyuan berkata dengan gamblang. "Malam ini, Keluarga Cai akan mengadakan sebuah pesta dan mengundang para pertapa tangguh dari seluruh penjuru Kota Sacred. Pesta itu menjadi semacam syukuran atas keberhasilan anaknya murid keduaku setelah menembus ke alam yang baru."     

"Kau bisa menggunakan kesempatan ini untuk memperluas sudut pandangmu terhadap dunia luar. Di sana, kau bisa melihat para pahlawan muda dan secercah harapan baru bagi umat manusia di masa depan. Selain itu, jangan pernah melibatkan diri dengan orang-orang dari Sekte Setan. Seperti kata pepatah, mereka yang berada di dekat tinta, lambat laun akan segera menjadi hitam."     

Zhang Ruochen terus menerus menjawab "Ya." Setelah itu, mereka pergi meninggalkan penginapan tersebut. Zhang Ruochen mengikuti Chu Siyuan dan pergi menuju ke sebuah pesta di Keluarga Cai.     

Di waktu yang bersamaan, Mu Lingxi – yang pergi meninggalkan Sekte Setan Penyembah Bulan – akhirnya tiba di Negara Tiantai setelah berjalan setengah bulan lamanya. Namun, bukannya bertemu dengan Zhang Ruochen, wanita itu malah bertemu dengan Ling Feiyu.     

Sambil mengamati Ling Feiyu yang berdiri di hadapannya, maka ekspresi wajah Mu Lingxi pun langsung berubah menjadi waspada. "Siapa kau? Kenapa kau menghentikanku?"     

Ling Feiyu sedang berdiri di tepi sungai kuno dengan tangan yang dilipat di belakang pinggul. Wanita itu sedang menatap sungai berkabut, sambil berkata, "Ling Feiyu."     

"Anda seorang Biksuni?"     

Mu Lingxi mengamati punggung Ling Feiyu lekat-lekat, sebelum akhirnya menyadari bahwa orang ini memang mirip seperti sang Biksuni. Apalagi, ketajaman aura yang dipancarkan oleh Ling Feiyu memang sangat unik. Sehingga, Mu Lingxi pun langsung merasa ketakutan, padahal ia masih berada di jarak 100 kaki jauhnya.     

"Sebaiknya kau tidak perlu lagi mencari pria itu," kata Ling Feiyu. "Jadi, mari kembali ke markas pusat bersamaku!"     

Secara natural, Mu Lingxi merasa senang setelah melihat sang Biksuni telah selamat Jadi, ia cepat-cepat membungkuk. "Karena Anda tahu bahwa saya sedang mencarinya, bukankah Anda juga mengerti bahwa saya memang harus bertemu dengannya?"     

"Apapun itu, tapi kau harus kembali bersamaku sekarang juga," kata Ling Feiyu. "Apa kau tidak tahu bahwa beberapa Biksu dari Sekte sedang mengikutimu sampai di tempat ini? Mereka benar-benar ingin mencari Zhang Ruochen, bahkan melebihi keinginanmu sendiri."     

"Tapi, sang Leluhur telah mengeluarkan perintah Eksekusi Mati. Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berada di dalam bahaya." Mu Lingxi menundukkan kepalanya, dengan kedua mata yang berubah menjadi merah.     

"Setelah aku kembali ke markas, maka perintah itu pasti akan segera dicabut."     

Meski merasa enggan, namun pada akhirnya, Mu Lingxi tidak punya pilihan lain, selain hanya kembali pulang bersama Ling Feiyu.     

"Sesampainya di markas, maka aku akan segera mengasingkan diri untuk pemurnian dan menembus alam baru. Selama itu, kau yang bertanggung jawab di Istana Saintess."     

Saat melihat Mu Lingxi masih tidak konsen dengan perkataannya, maka Ling Feiyu pun kembali mengingatkan, "Sekarang ini, tingkat kultivasimu telah tertinggal jauh dari Zhang Ruochen. Jika kau ingin menyusulnya, sebaiknya kau harus bekerja keras mulai sekarang."     

Mu Lingxi tidak tahu kenapa sang Biksuni sampai begitu peduli kepada dirinya dan Zhang Ruochen. Akan tetapi, perkataan wanita itu ada benarnya. Maka dari itu, ia harus berusaha lebih giat lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.