Kaisar Dewa

Menyapu Segala Sisi



Menyapu Segala Sisi

0"Aku benar-benar salah memperhitungkan kemampuannya. Ternyata Gu Linfeng sangat tangguh. Dia memang bukan seorang Ahli Waris, tapi di tingkatan alam yang sama, kemampuannya sudah melampaui para pertapa lain." Kedua mata Wan Huayu mulai berbinar.     2

Namun, sang elder berjubah ungu di belakangnya masih meremehkan kemampuan Gu Linfeng. "Sayang sekali, tingkat kutlivasinya masih terlampau lemah. Seandainya dia mau bersikap lebih lunak, mungkin dia masih bisa menembus ke level enam atau tujuh. Bila itu terjadi, maka Lingxiao Heavenly Mansion pasti akan kesulitan untuk menanganinya."     

Kemampuan bertempur Gu Linfeng memang sangat kuat. Tapi sayangnya, musuh pria itu adalah Lingxiao Heavenly Mansion. Jadi, semakin baik penampilannya di dalam pertempuran tersebut, maka semakin cepat pula ia akan mati.     

"Selanjutnya," kata Wan Huayu, "Aku penasaran, apa para jendral dari Lingxiao Heavenly Mansion dan Saintess dari Sekte Dewa Darah benar-benar mampu membunuh Gu Linfeng atau tidak."     

"Apa Anda masih mengira bahwa mereka tidak mampu melakukannya?" elder berjubah ungu itu sama sekali tidak habis pikir.     

Tidak peduli setangguh apa Gu Linfeng, tapi pengikutnya cuma sedikit. Jadi, bagaimana mungkin pria itu mampu bertarung melawan sebuah aliansi di antara Lingxiao Heavenly Mansion dan Sekte Dewa Darah?     

Wan Huayu hanya tersenyum, tanpa mengatakan apa-apa.     

Para pemimpin di Lingxiao Heavenly Mansion pun langsung mengeluarkan perintah, "Bunuh Gu Linfeng sekarang juga."     

Entah Gu Linfeng sedang menggunakan bantuan dari luar atau tidak, tapi pria ini telah menjadi ancaman tersendiri bagi mereka. Oleh karena itu, Gu Linfeng harus segera dibunuh, agar mereka bisa merasa tenang.     

Setelah menerima perintah itu, maka kedua jendral Pasukan Canglong yang terakhir sama-sama mulai mengaktifkan Chi Suci-nya sekaligus. Ketika itu, Chi Suci dalam jumlah besar langsung membentuk dua pusaran angin di sekitarnya.     

Mereka adalah Yan Tong dan Bai Xinglou. Mereka berdua sama-sama telah berada di puncak level kesembilan. Yang jelas, mereka adalah para jendral yang menduduki peringkat satu dan dua.     

Yan Tong melangkah terlebih dahulu. Kedua matanya bersinar perak. "Gu Linfeng," katanya. "Kau memang cukup kuat. Tapi, Pukulan Darah Seven-Apertures hanya mampu melepaskan kekuatan sebesar 40 kali lipat. Yang jelas, bila itu merupakan pukulan terkuatmu, maka kau akan mati di hadapan Blood-Quenched Sword-ku."     

Pria itu tahu bahwa Gu Linfeng sangat kuat, tapi ia masih berani bicara seperti itu. Yang jelas, Yan Tong benar-benar percaya diri bahwa ia mampu menangkis Pukulan Darah Seven-Apertures.     

Pedang darah di tangannya sepanjang enam kaki. Bahkan, pegangan pedangnya sepanjang tiga kaki. Jadi, sebagaimana Chi Suci mulai dialirkan ke dalam pedang tersebut, maka seketika itu pula inskripsi-inskripsi emas mulai bermunculan.     

Whoosh.     

Pria itu menyeret pedangnya di atas permukaan tanah. Seketika itu juga, karena area di sekitarnya telah tersegel, maka ribuan bayangan pedang emas pun mulai bermunculan di dekat sana. Lalu, semua bayangan itu berubah menjadi sebuah wilayah pedang yang mengerikan.     

Yan Tong adalah sosok Setengah-Biksu sejati di puncak level kesembilan. Sebab, kemampuan bertempurnya benar-benar berada jauh di atas Situ Chaobei dan Yuan Di. Apalagi, pria itu sudah mampu menciptakan badai pedang, padahal ia baru saja melepaskan gerakan pembuka.     

Terlebih lagi, Blood-Quenched Sword juga sangat kuat. Bahkan, di dalam Daftar Senjata Saint Seribu Inskripsi, maka pedang itu berada di urutan 2.947.     

"Kurasa pria semacam Gu Linfeng tidak perlu ditangani langsung oleh Kakak Tertua, karena aku pasti mampu membunuhnya."     

Bai Xinglou mulai membuka tangannya lebar-lebar. 36 bola besi berwarna biru mulai terlepas dari tubuhnya dan melayang-layang di udara. 36 bola cahaya itu benar-benar menyilaukan.     

Setiap bola besi itu merupakan sebuah Senjata Saint Seratus Inskripsi. Bila digunakan secara bersamaan, maka senjata itu akan menjadi sebuah Senjata Saint Seribu Inskripsi dan dikenal sebagai "Starry Sea Sand."     

Setiap Senjata Saint Seribu Inskripsi selalu menyimpan kekuatan yang tak terbatas.Senjata itu mampu melepaskan Thousand Lines of Destruction. Sebuah serangan yang sama sekali tidak bisa diremehkan.     

Yang jelas, sangat mungkin bagi Yan Tong dan Bai Xinglou untuk menembus ke Alam Biksu. Maka dari itu, mereka mampu melepaskan Thousand Lines of Destruction. Karena alasan itulah, kenapa Lingxiao Heavenly Mansion benar-benar mengandalkan mereka.     

Para pertapa di Kota Yingsha pun benar-benar tidak habis pikir karenanya. Sebab, mereka belum pernah mendengar bahwa dua orang pertapa di puncak level kesembilan rela bertarung dengan seorang pertapa di level kelima.     

Sun Dadi keluar dari aula dengan membawa tongkat besi di punggungnya. "Apa Lingxiao Heavenly King Mansion berpikir bila Sekte Dewa Darah tidak punya pasukan?" teriaknya kencang. "Apa kau pikir dirimu adalah seekor kucing dan anjing liar, hingga berani-berani mengganggu Putra Dewa seenaknya?"     

"Bukannya aku sudah bilang, kau hanya perlu duduk diam di dalam sana? Aku masih bisa mengatasinya." Zhang Ruochen menatap tajam ke arah Sun Dadi, dan ingin menyuruhnya duduk diam di dalam aula.     

Tidak bisa dipungkiri, Lingxiao Heavenly Mansion adalah sebuah kelompok besar. Selain itu, kelompok mereka juga terdiri dari banyak pertapa tangguh, dan memiliki sejarah yang panjang.     

Terlebih lagi, Zhang Ruochen rela berhadapan dengan mereka, karena ia ingin membalaskan dendam para keturunan Keluarga Zhang yang menjadi korban. Lelaki ini harus segera membalaskan dendam mereka. Akan tetapi, ia tidak ingin Sun Dadi terlibat ke dalamnya, karena ia tidak ingin monyet itu menjadi musuh mereka.     

Sun Dadi menyeringai, sambil memperlihatkan gigi-giginya yang putih. Yang jelas, sosok setengah manusia setengah monyet ini sama sekali tidak ingin mundur dari sana. Malahan, ia ingin bertempur di sisi Zhang Ruochen.     

"Hei, siapa yang kau panggil sebagai seekor kucing dan anjing liar?" Yan Tong benar-benar marah. Kedua alis hitamnya pun langsung terangkat.     

Pada saat itu, ekspresi wajah Sun Dadi bahkan jauh lebih arogan daripada Zhang Ruochen. Sambil tertawa, ia berkata, "Kalian berdua adalah kucing dan anjing liar. Jadi, bukankah kalian harus memanggilku sebagai Lord?"     

Yan Tong dan Bai Xinglou sama-sama merupakan figur tangguh di bawah Alam Biksu. Jadi, bagaimana mungkin mereka rela dihina-hina seperti ini?     

"Kau memang sedang cari mati."     

Yan Tong mengambil Blood-Quenched Sword dan melangkah maju. Pria itu mengangkat pedang darahnya sampai di atas kepala. Itu terlihat seperti lengkungan cahaya berwarna merah. Kemudian, ia mulai menebaskannya ke arah bawah, sambil menciptakan jejak cahaya pedang, dan berusaha membelah langit dan bumi hingga menjadi dua bagian.     

Jadi, seseorang bisa membayangkan, bila area ini tidak dilindungi oleh sebuah formasi taktis, maka satu serangan itu pasti akan membuat Kota Yingsha terbelah menjadi dua.     

"Apa kau tidak terima dipanggil sebagai kucing? Baiklah, kau benar-benar sudah membuatku marah. Hari ini, bila aku sampai gagal memberimu pelajaran, maka seumur hidup kalian berdua tidak akan tahu bagaimana cara menghormati orang tua."     

Sun Dadi memang senang berbicara, tapi ketika monyet itu menyerang, maka serangannya benar-benar sangat brutal. Monyet itu melangkah ke depan dan bergerak ke sisi samping. Kemudian, sambil menggenggam tongkat besinya, maka ia mulai mengayunkannya secara horizontal, dengan kecepatan yang melebihi sambaran petir, tepat ke arah perut Yan Tong.     

Thud!     

Sambil berteriak memilukan, Yan Tong pun langsung terpental ke belakang. Sialnya, pria itu masih mengenakan jimat pertahanan di armornya, sehingga ia masih mampu meredam sepersekian serangan lawannya. Jika tidak, mungkin serangan Sun Dadi telah mampu membuatnya terluka parah.     

"Kau masih mampu bertahan dari serangan tongkatku? Baiklah, ternyata kau memang punya kemampuan."     

Sun Dadi segera mengejarnya. Monyet itu melompat, sambil mengangkat tongkat dengan kedua tangannya dan kembali menebaskannya ke arah bawah.     

Yan Tong tidak akan sempat menghindari serangan semacam itu. Jadi, ia pun langsung berjongkok, dengan Blood-Quenched Sword yang digunakan untuk menangkis tongkat Sun Dadi.     

Boom.     

Tongkat besi Sun Dadi beratnya mencapai puluhan ribu ton. Jadi, serangan itu membuat Yan Tong tenggelam ke dalam tanah sampai sedalam pinggul. Di waktu yang bersamaan, pria itu memuntahkan darah, dengan rasa sakit yang tajam di bagian lengannya. Selain itu, tubuh bagian atasnya telah mengalami mati rasa.     

Monyet kecil ini ternyata sangat tangguh. Meski dengan tingkat kultivasi semacam itu, namun Yan Tong masih gagal bertahan dari serangannya. Jadi, darimana asalnya pertapa tangguh ini?     

"Brengsek, kau mampu bertahan dari dua seranganku. Aku benar-benar terkesan dengan kemampuanmu."     

Sun Dadi kembali melancarkan empat serangan berturut-turut. Setiap kali tongkat itu mendarat ke tubuh lawannya, maka seketika itu pula Yan Tong akan kembali memuntahkan darah. Tidak perlu dipertanyakan lagi, karena tubuhnya juga akan semakin tenggelam.     

Ketika tongkat itu mendarat untuk yang keempat kalinya, maka seketika itu pula tubuh Yan Tong mulai mengalami keretakan, layaknya porselen yang hendak pecah. Seluruh proses itu terjadi hanya dalam satu kedipan mata.     

Bahkan, ketika Bai Xinglou hendak melancarkan serangan, saat itu Yan Tong sudah hampir mati karena ulah tongkat Sun Dadi.     

"Hentikan."     

Bai Xinglou melesat maju, sambil merentangkan kedua tangannya. Pria itu melepaskan Thousand Lines of Destruction dengan menggunakan 36 bola besinya. Kali ini, ia baru saja melepaskan segenap kekuatannya untuk membunuh Sun Dadi.     

Kemudian, 36 bola besi itu membentuk sebuah konstelasi khusus, dengan lautan bintang yang melayang-layang di hadapan Sun Dadi.     

Yang pasti, Thousand Lines of Destruction benar-benar mengerikan.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung menyuntikkan Chi Suci ke dalam Seven Kill Boxing Glove. Lalu, ia melesat dan bersiap untuk menghadang Starry Sea Sand tersebut.     

Akan tetapi, sebelum ia sempat menyerang, saat itu Sun Dadi telah lebih dulu tertawa dan langsung melesat ke arah Bai Xinglou.     

"Hei anjing, hanya karena aku terlambat memberimu pelajaran, maka sekarang kau sudah berubah menjadi liar? Kurasa kau memang ingin dipukuli."     

Tongkat besi Sun Dadi juga bersinar terang, dengan ribuan inskripsi di dalamnya. Alhasil, tongkat itu menjadi setebal mulut mangkuk – membuatnya mirip seperti pilar langit – sebelum akhirnya dihantamkan menuju Bai Xinglou.     

Boom, boom.     

36 bola besi sama sekali tidak tandingan tongkat tersebut. Semua bola besi itu pun berceceran seperti halnya 36 kelereng mainan.     

"Kenapa kau sangat tangguh?"     

Ekspresi Bai Xinglou langsung berubah, dan ia cepat-cepat melarikan diri, namun pergerakannya masih terlambat. Sebab, tongkat besi itu sudah lebih dulu menghantam kedua kakinya, hingga langsung membuatnya limbung.     

Bai Xinglou merangkak di tanah sambil berteriak memilukan. Wajah tuanya berkedut-kedut sambil menahan sakit.     

"Matilah!" teriaknya. Sambil berusaha menahan sakit di kedua kakinya, maka pria itu berniat untuk kembali bangkit berdiri. Tapi sial, tongkat besi itu sudah lebih dulu melayang-layang di atas kepalanya.     

Sun Dadi berdiri di belakangnya, sambil terkekeh. "Hei anjing, berhentilah menggonggong. Percuma kau terus menggonggong seperti itu, karena semua itu tidak akan gunanya."     

Thud!     

Tongkat itu kembali menerjang kepala Bai Xinglou. Yang pasti, serangan kali ini benar-benar hampir menghancurkan jiwa suci dan Lautan Chi lawannya.     

Akibatnya, pandangan mata Bai Xinglou langsung berubah menjadi gelap. Apa-apa yang ada di sekitarnya tampak berputar-putar. Setelah sempat goyah selama beberapa saat, maka ia pun langsung kehilangan kesadarannya, dan berlutut seperti seperti Situ Chaobei, Yuan Di, dan Chi Zhongshan.     

Setelah itu, Sun Dadi menggunakan tongkatnya untuk mengangkat Yan Tong agar kembali berdiri. Kemudian, ia menempatkan Yan Tong bersama dengan keempat jendral yang lain, dalam posisi berlutut.     

Sun Dadi pun kembali mengamati posisi Yan Tong dan Bai Xinglou dengan lebih detil. Yang jelas, monyet itu ingin memastikan bahwa mereka berdua berlutut dengan baik, sebelum akhirnya mengangguk puas.     

Kemampuan bertempur Sun Dadi benar-benar mengguncang seisi Kota Yingsha. Akibatnya, semua orang mulai menggali informasi tentangnya.     

Tidak ada satupun yang tahu mengenai identitasnya sebelum pertempuran ini. Akan tetapi, kemampuan bertarungnya benar-benar tidak lazim. Yang jelas, pertapa semacam ini bukanlah sosok sembarangan.     

"Dia adalah seorang pertapa tangguh dari Laut Timur, dan dijadikan murid oleh sang pemimpin Istana Earth Heavenly," kata salah seorang pertapa dari Sekte Dewa Darah. "Namanya adalah Sun Dadi. Dia berasal dari klan Setengah Monyet Setengah Manusia."     

"Tingkat kultivasinya sangat mengerikan. Dengan kemampuan semacam itu, kurasa dia mampu mengalahkan semua orang. Kemampuannya benar-benar mampu menandingi Wie Longxing dan Hai Lingyin."     

Terdapat senyuman di kedua mata Wan Huayu. "Sebelum-sebelumnya, Gu Linfeng sempat terlihat bersama seorang pertapa wanita misterius. Sekarang, dia juga berada di kelompok yang sama dengan seorang kultivator tangguh dari Klan Setengah Monyet Setengah Manusia. Jika demikian, siapa lagi yang akan muncul di sisi pria itu nantinya?"     

Bahkan, sang elder berjubah ungu – yang sama sekali tidak senang dengan kepribadian Gu Linfeng – kini mulai menganggapnya sebagai sosok tangguh. "Lingxiao Heavenly Mansion pasti akan membalasnya dengan lebih keji."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.