Kaisar Dewa

Pertumpahan Darah



Pertumpahan Darah

1Kedua mata Zhang Ruochen tampak berkedut-kedut. Seketika itu juga, ia langsung memahami apa yang sedang dimaksudkan oleh Murong Yue. "Jadi, menurutmu aku harus menyamar sebagai Pangeran Naga Darah, lalu pergi ke Sekte Dewa Darah dan mengaku sebagai murid King Haiming?"      1

Murong Yue berdiri di samping Zhang Ruochen. Lekukan tubuhnya membusung pada bagian-bagian yang tepat. Jadi, sambil memperlihatkan tubuhnya yang anggun, saat itu ia mengangguk, dengan kedua matanya yang bersinar aneh. "Discipline King Haiming adalah sosok Discipline King yang paling kuat di Sekte Dewa Darah. Dengan master semacam ini, maka Pangeran Naga Darah pasti memiliki derajat yang tinggi di dalam Sekte Dewa Darah.     

"Terlebih lagi, berdasarkan pada tingkat kultivasi Pangeran Naga Darah, dapat dipastikan bahwa King Haiming tidak akan terlalu sering bertemu dengannya. Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir jika penyamarannya terbongkar."     

Zhang Ruochen mengangguk dan kembali melirik Murong Yue. Kala itu, ia harus mengaku kalau segala sesuatunya memang bukan kebetulan belaka, jika ternyata wanita ini akhirnya berhasil menjadi seorang master muda di Aula Excellence Pasar Gelap. Bagaimana tidak, ternyata wanita ini sangat bijak dan juga ahli dalam hal strategi. Yang jelas, talenta semacam itu pasti merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh Aula Excellence.     

"Tentu saja, Pangeran Naga Darah masih memerlukan alasan yang lebih kuat untuk mendatangi King Haiming. Seperti misalnya, Aula Naga Darah harus lebih dulu dibumihanguskan."     

Setelah mengatakan itu, ujung bibir Murong Yue mulai tersungging. Setelahnya, terdapat intensitas membunuh yang melintas di matanya, sebagaimana ia sedang memindai para anggota Aula Naga Darah di luar mansionnya. Bagaimanapun juga, kalau sampai Aula Naga Darah benar-benar dibantai habis, maka secara natural, Pangeran Naga Darah bisa masuk ke dalam Sekte Dewa Darah dan bertemu dengan King Haiming.     

Kebetulan sekali, kesempatan itu sedang berada di hadapan mereka.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen dan Murong Yue pun mulai mendiskusikan rencananya secara singkat.     

…     

Sementara itu, luka-luka yang dialami oleh Pangeran Naga Darah telah berangsur pulih. Yang pasti, pria itu baru saja memulihkan diri dengan obat level tinggi.     

Pada saat ini, pria itu sedang berdiri di tengah jalanan di luar mansion. Kedua matanya terlihat gelap. Lalu, sambil melipat kedua tangannya di belakang pinggul, maka ia segera mengeluarkan perintah, "Lanjutkan serangannya. Tidak peduli apa, kalian harus berhasil menghancurkan formasi taktis pertahanan mansion dan membunuh semua orang di dalamnya."     

Apalagi, Yuan Mansion adalah wilayah kekuasaan Aula Naga Darah. Selain itu, sebagai sang Lord Muda yang baru saja dikalahkan oleh seorang biksu biasa, lalu budak-budaknya sampai dibawa pergi, serta banyak anak buahnya yang terluka parah, maka jelas, sang Lord Muda ini benar-benar sedang merasa terhina. Maka dari itu, kenapa tidak datang kemari untuk membalaskan dendam?     

Sebab, dengan menggunakan Zhang Ruochen sebagai papan percontohan misalnya, maka di kemudian hari, orang-orang lain tidak akan berani lagi mengusiknya seperti ini.     

Kaboom!     

Setelah mendapatkan perintah Pangeran Naga Darah, maka tiga orang elder dari Aula Naga Darah mulai menumpahkan Chi Suci mereka ke dalam senjata saint masing-masing. Kemudian, mereka bertiga kembali menyerang formasi pertahanan mansion tersebut.     

Akan tetapi, formasi pertahanan mansion itu masih terlampau kuat. Meskipun tiga senjata saint telah digunakan pada waktu yang bersamaan, namun senjata-senjata itu masih gagal menghancurkannya. Namun, permukaan tanah di luar mansion sempat mengalami keretakan. Bahkan, keretakan itu juga menyebar dengan sangat cepat. Pada akhirnya, terciptalah jurang menganga yang muncul di jalanan tersebut.     

Serangan besar-besaran yang sedang dilancarkan oleh Aula Naga Darah pun akhirnya menarik perhatian banyak orang di Pasar Gelap. Jadi, ada banyak orang yang sedang mengamati situasi tersebut. Di waktu yang bersamaan, para penonton itu menghela nafas panjang di dalam hati.     

"Setidaknya terdapat tiga di antara sembilan elder yang hadir di sini. Selain itu, di sana juga terdapat para Pengawal Naga Darah yang terkenal. Mereka benar-benar telah mengirimkan banyak kultivator tangguh. Tampaknya, hari ini akan terjadi pembantaian dan banyak korban yang akan berjatuhan."     

"Kan sudah kubilang sedari awal, bahwa Pangeran Naga Darah adalah orang yang tidak sabaran. Jadi, dia tidak akan pernah membiarkan masalah ini begitu saja."     

Lagipula, Aula Naga Darah bisa dianggap sebagai sebuah kelompok elit. Di Yuan Mansion sendiri, mereka sudah mengakar kuat sebagai salah satu kelompok yang keji. Maka dari itu, para pertapa di Pasar Gelap akhirnya menjadi semakin yakin jika – siapapun yang berada di dalam mansion tersebut – maka mereka pasti akan mati.     

Sementara itu, Zhang Ruochen sedang berdiri di atas puncak menara mansion. Sungguh, lelaki itu masih terlihat tenang dan tampan. Lalu, sambil menggerakkan kedua jarinya, saat itu ia sedang memanggil Pedang Kuno Abyss dengan suara "whoosh".     

Pedang Kuno Abyss melayang-layang di atas kepala Zhang Ruochen. Pedang itu memancarkan cahaya hitam, hingga membuat seluruh mansion tersebut berubah menjadi gelap. Entah kenapa – mungkin karena Kehendak Pedang milik Zhang Ruochen yang sangat kuat – akhirnya bayangan-bayangan pedang Chi mulai bermunculan di udara.     

Whoosh!     

Pedang Kuno Abyss segera membumbung ke arah langit. Kemudian, pedang itu menembus formasi pertahanan mansion dan melesat cepat. Setelah itu, Pedang Kuno Abyss segera bertempur melawan tiga senjata saint milik para elder dari Aula Naga Darah. Seketika itu juga, akhirnya terdengar suara benturan logam yang kencang.     

Ketiga senjata saint itu merupakan Senjata Saint Seratus Inskripsi. Jadi, bagaimana mungkin ketiganya mampu bertahan dari Pedang Kuno Abyss?     

Boom!     

Boom!     

Boom!     

Terdengar tiga buah ledakan.     

Ketiga senjata saint itu terbelah menjadi dua. Setelah itu, Pedang Kuno Abyss segera mengubah ketiga pedang lawannya menjadi cairan logam, dan mulai memurnikannya. Setelah memurnikan pedang-pedang tersebut, maka bilah Pedang Kuno Abyss menjadi semakin bersinar, dengan tiga lapisan cahaya baru. Ketika cahaya itu menghilang, maka puluhan inskripsi akhirnya ditambahkan pada pedang tersebut.     

"Apa?"     

"Gelang Emerald Spirit-ku."     

"Brengsek! Pedang itu menghancurkan Pedang Golden Cloud-ku."     

Saat menyaksikan ketiga senjata saint itu dihancurkan, maka seketika itu pula ketiga pemiliknya langsung naik pitam. Apalagi, setiap mereka hanya memiliki satu buah senjata saint. Bahkan, mereka telah bekerja dengan sangat rajin di sepanjang hidupnya agar bisa membeli senjata-senjata tersebut.     

Sialnya, separuh perjuangan hidup mereka baru saja dihancurkan dengan satu kali serangan. Jadi, bagaimana mungkin mereka tidak emosi?     

Salah satu elder sempat mengumpat kepada angin. Kemudian, ia segera mengaktifkan Chi Suci di tangannya dan langsung melayangkan pukulan ke arah mansion tersebut. Namun, energi yang dipantulkan oleh formasi pertahanan mansion malah membuatnya muntah darah. Jadi, ia kembali terhempas ke belakang.     

Zhang Ruochen kembali memanggil Pedang Kuno Abyss-nya. Lalu, setelah menyuntikkan Chi Suci ke dalam suaranya, maka ia berkata dengan cara yang misterius, dan menggunakan bahasa para biksu, "Saya hanya menghancurkan senjata kalian. Jadi, jika kalian tidak mau mundur dari sini, maka jangan salahkan saya kalau malam ini, Aula Naga Darah pasti akan rata dengan tanah."     

Karena banyak orang sudah menganggapnya sebagai seorang biksu, maka Zhang Ruochen hanya perlu melanjutkan peran tersebut. Dengan demikian, maka ia juga bisa melanjutkan penyamarannya.     

Tubuh Pangeran Naga Darah gemetar hebat karena sedang menahan amarahnya sendiri. Sehingga, wajahnya yang semula tampan, kini terlihat membengkak dan berkedut-kedut. "Dasar biksu brengsek dan arogan. Kalau kau memang benar-benar tangguh, ayo hancurkan seluruh Aula Naga Darah."     

Semenjak Zhang Ruochen telah membulatkan keputusannya, maka ia tidak perlu lagi membuang-buang waktu dengan Pangeran Naga Darah. Sebab, apa untungnya bicara dengan orang yang sebentar lagi akan mati?     

Maka dari itu, Zhang Ruochen pun segera mengeluarkan Blackie dari dalam Dunia Lukisan. "Ini adalah kesempatanmu untuk memperbaiki kesalahan."     

"Kau tidak perlu khawatir. Mereka hanya sekelompok semut di mataku," Blackie terdengar sangat percaya diri. Kucing itu melirik sang Pangeran naga Darah dan ketiga elder tersebut dengan tatapan jijik.     

"Ingat baik-baik, semua orang boleh mati, tapi Pangeran Naga Darah harus tetap hidup," Zhang Ruochen mengingatkannya.     

Selain Blackie, maka 36 mayat pertempuran Setengah-Biksu juga terbang keluar dari Grafik Kayu Yin Yang. Mereka semua sedang berdiri di belakang Blackie.     

36 mayat pertempuran itu hanya pernah satu kali dimurnikan. Jadi, kemampuan bertarung mereka masih berada di Alam Setengah-Biksu level pertama. Tapi tentu saja, semua itu masih jauh lebih dari cukup jikalau hanya untuk berhadapan dengan para pertapa dari Aula Naga Darah.     

Jadi, ketika berada di bawah kendali Blackie, maka 36 mayat pertempuran itu segera berpencar menjadi empat kelompok – setiapnya berisi 9 mayat. Kemudian, mereka bergegas keluar dari mansion dan menyerang para pertapa Aula Naga Darah. Tiga kelompok itu menyerang tiga orang elder mereka, sementara satu kelompok yang lain membersihkan para pertapa sisanya.     

Tiga elder itu masih berada di Alam Setengah-Biksu level rendah dan juga telah kehilangan senjata saint masing-masing. Maka dari itu, kemampuan bertempur mereka telah menurun drastis. Jadi, mereka sama sekali tidak bisa melarikan diri sesaat setelah dikepung oleh sembilan mayat pertempuran Setengah-Biksu.     

Alhasil, suara-suara teriakan memilukan terus terdengar dari sisi jalanan tersebut. Para pertapa dari Aula Naga Darah terus menerus berjatuhan, hingga segera berubah menjadi mayat dingin.     

Pangeran Naga Darah berubah menjadi ketakutan. "Bagaimana mungkin terdapat begitu banyak Setengah-Biksu? Bukan, mereka bukan para Setengah-Biksu. Mereka adalah mayat pertempuran Setengah-Biksu. Apa mungkin... apa mereka adalah para biksu dari Sekte Death Zen?"     

Ketika terpikirkan tentang hal ini, maka seketika itu pula sekujur tubuh sang Pangeran langsung gemetar hebat. Lalu, ia kembali mendongak dan mengamati Zhang Ruochen di atas sana, dengan rasa sesal yang tergambar di kedua matanya. Bagaimana juga, tidak peduli seberapa kuatnya Aula Naga Darah, namun mereka sama sekali tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Sekte Death Zen.     

"Aula Naga Darah baru saja membuat kesalahan yang fatal. Ternyata, mereka baru saja mengusik para biksu jahat dari Sekte Death Zen. Kalau begini ceritanya, mereka kelompok mereka pasti akan segera dibersihkan."     

"Biarkan saja. Lagipula, Aula Naga Darah selama ini memang suka bertindak semena-mena. Namun, ketika berhadapan dengan Sekte Death Zen, maka mereka tak ubahnya sama seperti mainan anak-anak. Mereka sama sekali tidak ada apa-apanya."     

"Benar, Pangeran Naga Darah memang sedang cari mati."     

…     

Bukan hanya sang Pangeran yang memikirkan hal tersebut. Sebab, para pertapa jahat dari Pasar Gelap lainnya juga meyakini bahwa – Zhang Ruochen, Sikong One, dan Sikong Two sama-sama berasal dari Sekte Death Zen.     

Tentu saja, ini adalah bagian dari rencana Zhang Ruochen. Sebab, lelaki itu ingin menggali keuntungan dan memanfaatkan nama besar Sekte Death Zen.     

Bukankah itu normal jika Sekte Death Zen menghabisi seluruh Aula Naga Darah?     

Pangeran Naga Darah menjadi sangat terkejut. Jadi, ia cepat-cepat melarikan diri dari keluar dari Pasar Gelap. Yang jelas, pria ini ingin melarikan diri dan pulang kembali ke Aula Naga Darah. Selain itu, karena perintah Zhang Ruochen yang sebelumnya, maka Blackie pun tidak mengejarnya. Jadi, kucing itu sengaja membiarkannya pergi.     

Kemudian, setelah mengamati punggung Pangeran Naga Darah, saat itu Zhang Ruochen menoleh ke arah Murong Yue. "Kuserahkan semua masalah ini kepadamu. Kudengar bahwa sang Lord Aula Naga Darah adalah seorang pria yang sangat tangguh dan keji. Jadi, orang semacam itu harus dibunuh."     

"Yang Mulia, Anda tidak perlu khawatir. Saya tidak akan pernah membiarkan mereka hidup."     

Setelah mengatakan itu, Murong Yue akhirnya memimpin puluhan elder untuk mengejar Pangeran Naga Darah. Mereka semua bergegas menuju ke Aula Naga Darah.     

Zhang Ruochen bukanlah seorang lelaki berdarah dingin. Bahkan, ia tidak akan membunuh orang lain, kecuali bila sudah tidak ada pilihan lain. Tapi hari ini, karena satu buah perintahnya, tampaknya satu kelompok penguasa itu akan segera diratakan dengan tanah. Jadi, Zhang Ruochen merasa sedikit gelisah.     

"Tapi, apa yang dikatakan Blackie juga benar. Kadang kala, aku masih terlalu lembut dalam menangani musuh-musuhku. Jadi, orang-orang sepertiku akan selalu membutuhkan sosok seperti Murong Yue – sosok yang tega membunuh orang lain dan menyingkirkan hambatan yang sangat merepotkan." Zhang Ruochen mendesah di dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.