Kaisar Dewa

Situasi Kritis



Situasi Kritis

2Agar dapat dipandang dan dihormati oleh anak buahnya sebagai Pemimpin Klan masa depan di Ras Kuno Prison Guardian, maka Wang Jie harus memiliki kemampuan yang luar biasa. Jadi, pria itu memiliki White Bone Saint Body yang dapat membantunya beradaptasi di dalam pertempuran apapun, dan berhadapan dengan lawan di tingkatan manapun.     2

Selain itu, jenis fisiknya memiliki kekuatan alami yang dapat memurnikan besi, hingga ia dapat mengubahnya menjadi kekuatan sendiri.     

Sementara itu, dua buah White Bone Saint Sword di tangannya adalah pedang yang ditempa menggunakan Enchanted Gold, Mithril, Darksteel dan campuran material berkualitas tinggi lainnya.     

Meski begitu, Kehendak Pedang yang besar mulai menyembur keluar dari tubuh Zhang Ruochen dan langsung menelan Wang Jie.     

Akibatnya, kedua pedang yang digenggam Wang Jie pun mulai berontak, seakan kedua pedang itu hendak terlepas dari genggamannya dan terbang ke arah Zhang Ruochen.     

"Apa yang terjadi? Apa Zhang Ruochen hampir menjadi seorang Biksu Pedang? Tidak, itu mustahil."     

Hanya Kehendak Pedang milik seorang Biksu Pedang yang dapat mengendalikan Pedang Saint lawan, lalu menggunakannya sesuka hati.     

Meski Kehendak Pedang Zhang Ruochen masih belum sama kuatnya seperti milik seorang Biksu Pedang, namun di sana sudah terdapat progres yang signifikan.     

Yang jelas, hanya perkara waktu sebelum lelaki itu benar-benar menjadi seorang Biksu Pedang.     

"Kau tahu bahwa dirimu tidak akan bisa mengalahkanku, jadi untuk apa membuang-buang waktu dan menghabiskan banyak energi?" tanya Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen, aku tahu kau sangat kuat. Tapi, kau masih berada di Alam Setengah-Biksu di level pertama. Sebaliknya, aku adalah Setengah-Biksu di level kelima. Jadi, kurasa kemampuan kita tidak berbeda jauh."     

Wang Jie segera mengalirkan Chi Suci untuk kembali mengendalikan kedua pedangnya, lalu mulai melepaskan Dua Pedang.     

Seketika itu juga, serangan yang dilepaskan menciptakan dua buah energi – satu api dan satu es – hingga mulai membelah gubuk itu menjadi dua bagian.     

Setidaknya, kekuatan Wang Jie setara dengan Feng Qin.     

Jika itu satu bulan yang lalu, maka ia pasti mampu menandingi Zhang Ruochen. Tapi, kali ini, hal itu sudah tidak berlaku.     

Alhasil, Zhang Ruochen hanya menggelengkan kepalanya pelan, lalu mulai melesat ke arah Wang Jie dengan menggunakan Jejak Dewa Kecepatan Luan Phoenix.     

Sementara itu, gubuk tersebut telah diselimuti oleh energi pedang. Jadi, lelaki itu hanya perlu sedikit memicunya dan Pedang Kuno Abyss telah melesat kencang ke arah dada Wang Jie.     

Serangan itu terlihat sederhana dan terang-terangan, namun itu adalah salah satu gerakan Nine-Life Sword Technique, yang disebut sebagai teknik Green Sea Blue Sky. Jadi, selain mengandung energi yang dahsyat, maka teknik pedang itu juga sangat sulit untuk diprediksi.     

Meski begitu, kekuatan yang terkandung di dalam teknik Dua Pedang Wang Jie masih mampu mengimbangi serangan Zhang Ruochen.     

"Ini adalah... Nine-Life Sword Technique..."     

Wang Jie membuka matanya lebar-lebar dan tak habis pikir. Sebab, ia sama sekali tidak pernah membayangkan kalau ternyata Zhang Ruochen telah berhasil menguasai Nine-Life Sword Technique.     

Maka dari itu, ia pun segera menginisiasi serangan – dari yang semula bertahan – dengan mengayunkan kedua pedangnya ke arah depan.     

Sepasang Pedang Saint itu terbang di arah yang berbeda-beda, dan hendak menghindari serangan Pedang Kuno Abyss, sebelum akhirnya menerjang Zhang Ruochen dari dua arah yang berbeda.     

Di waktu yang bersamaan, Wang Jie juga mengeluarkan dua scroll rune dan menggenggamnya erat-erat.     

Sesaat setelahnya, kedua scroll rune tersebut langsung meledak menjadi riak-riak energi – yang terus membesar – hingga akhirnya menjadi lapisan-lapisan energi. Perlahan-lahan, energi yang terkumpul pun akhirnya membentuk sembilan lapisan dinding energi.     

Bam!     

Pedang Kuno Abyss langsung menerjang lapisan pertama dinding energi tersebut, lalu yang kedua, dan yang ketiga...     

Pada akhirnya, pedang itu telah menembus tujuh lapisan, dan masih ingin menghancurkan dua lapisan terakhir.     

Di waktu yang bersamaan, sepasang Pedang Saint sedang menghujam Zhang Ruochen dari kedua sisinya dengan kecepatan tinggi.     

Yang pasti, lelaki itu harus menghindarinya kalau tidak ingin terkena serangan mematikan.     

Pada saat ini, Wang Jie tersenyum percaya diri. Sebab, kalau Zhang Ruochen sampai bergerak ke sisi samping, maka ia punya kesempatan untuk melancarkan serangan berturut-turut.     

Jadi, kalau Zhang Ruochen benar-benar bergerak seperti itu, maka pria tersebut akan berada di posisi yang unggul di dalam pertempuran kali ini.     

Sementara itu, Pangeran Kedua Immortal Vampir mengamati pertempuran mereka dari sisi samping, sebelum akhirnya mengangguk puas dan bergumam kepada dirinya sendiri, "Wang Jie memang cukup bertalenta. Sebab, pencapaiannya di dalam teknik pedang sangat mengagumkan."     

Akan tetapi, baik Pangeran Kedua dan Wang Jie sama sekali tidak pernah membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebab, Zhang Ruochen malah mengambil satu langkah maju untuk mendorong Pedang Kuno Abyss-nya, dan bukannya menghindari serangan Wang Jie.     

Alhasil, Pedang Kuno Abyss langsung menembus dua lapisan terakhir dinding energi tersebut, lalu menghujam dada kanan Wang Jie sampai tembus sampai di belakang punggungnya. Akibatnya, terdapat luka – berbentuk permata – yang tercetak pada dada lawannya.     

Di waktu yang bersamaan, kedua Pedang Saint itu pun mulai menghujam Zhang Ruochen dari dua sisi.     

Akan tetapi, mereka berdua langsung terkejut, sebab Zhang Ruochen tiba-tiba memudar dan menghilang sepenuhnya.     

Itu benar. Hal itu terjadi Zhang Ruochen yang asli telah berhasil melarikan diri ke sisi bukit, karena lelaki itu baru saja melepaskan Ruang Pergerakan – yang sama sekali tidak disadari oleh mereka.     

"Zhang... Zhang Ruochen... aku tidak bisa... menerima ini..."     

Wang Jie mengamati lubang di dadanya sambil gemetar hebat. Kemudian, ia mulai berjalan mundur ke belakang dan segera terjungkal ke tanah. Lama kelamaan, pria itu tidak lagi bergerak dan langsung meregang nyawa.     

Melihat itu, Kelinci Rakus langsung memacu kakinya, lalu mulai merobek perut pria tersebut, dan langsung menelan Cahaya Setengah-Biksu-nya.     

"Berani-beraninya kau mencuri Cahaya Setengah-Biksu di hadapanku!"     

Wajah Pangeran Kedua Immortal Vampir langsung berubah menjadi murung, dan hanya dalam kurun waktu beberapa detik, saat itu ia sudah berada di sebelah tubuh Wang Jie. Kemudian, ia cepat-cepat merentangkan cakarnya dan hendak merobek leher si kelinci.     

Meski begitu, kecepatan si kelinci masih jauh lebih tinggi daripada dirinya. Sehingga, Kelinci Rakus berhasil menghindar dari serangan fatal tersebut, lalu cepat-cepat berlari menuju pintu keluar dan bergegas menyusul Zhang Ruochen.     

"Cepat sekali."     

Sang pangeran mulai mengamati tangannya, sambil merasa terkesiap dengan kecepatan kelinci tersebut. Setelah itu, ia melambaikan tangan ke arah pintu gubuk, sambil mengeluarkan perintah, "Hentikan mereka! Jangan biarkan mereka melarikan diri!" Mantra Halusinasi yang menyelimuti gubuk itu pun menjadi sedikit bergetar.     

Setelahnya, terdapat lebih dari 10 Immortal Vampir yang mulai menampakkan diri, lalu merentangkan sayap mereka masing-masing dan mengejar Zhang Ruochen.     

"Ruang Runtuh!"     

Zhang Ruochen menudingkan jarinya ke arah mereka.     

Tanpa peringatan apa-apa, saat itu ruang di hadapan Immortal Vampir mulai mengalami keretakan.     

Setelah terjadinya keretakan, maka seketika itu pula ruangan tersebut runtuh dari dalam, hingga menelan beberapa Immortal Vampir ke dalamnya, dan mengubah tubuh mereka menjadi kabut darah.     

Para Immortal Vampir yang mati hanyalah mereka yang lebih kuat, namun bukan yang paling kuat di dalam kelompok. Salah satu dari mereka merupakan Setengah-Biksu di level keenam.     

Zhang Ruochen mendarat di punggung Kelinci Rakus. Setelah itu, ia melepaskan Teknik Pedang Bertahan, sambil memanfaatkan Pedang Kuno Abyss dan Pedang Taotian untuk melancarkan serangan ke arah para Immortal Vampir yang tersisa.     

"Jejak Mata Dewa."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Jejak Mata Dewa dengan menggunakan Chi Suci.     

Dengan bantuan Mata Dewa, maka Zhang Ruochen bisa menemukan jalan keluar menuju ke sisi bukit, hingga ia segera berkata, "Guoguo, pintu keluar berada di sisi kiri. Cepat lari ke sana sekencang mungkin!"     

Kelinci itu paham bahwa situasinya akan sangat tidak menguntungkan bagi mereka kalau mereka sampai terperangkap di sisi bukit tersebut. Maka dari itu, mereka harus segera keluar dari sana.     

Sekarang ini, kecepatan si kelinci telah setara dengan Setengah-Biksu di level kesembilan.     

"Jangan khawatir, Lord Chen. Kita akan sampai di sana dalam tiga detik." Keempat kaki Guoguo langsung diselimuti oleh api, dengan kedua matanya yang membara.     

Dalam beberapa saat mendatang, terdapat lebih dari 20 Immortal Vampir yang kembali terbunuh dan semua itu karena ulah Zhang Ruochen. Akibatnya, darah mengalir seperti sungai di tempat mereka terbunuh.     

Para Immortal Vampir yang bersembunyi di sisi bukit merupakan para elit yang dipilih dengan ketat untuk misi penyergapan. Jadi, tingkat kultivasi mereka setidaknya berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon.     

Maka dari itu, kematian mereka adalah kerugian besar bagi pihak Vampir.     

Saat itu, terdengar suara yang menusuk telinga. Suara itu berasal dari sang Pangeran – yang sedang melepaskan Chi Darah – untuk menghentikan Zhang Ruochen.     

Gelombang darah itu hampir mengenai Zhang Ruochen dan Kelinci Rakus.     

"Zhang Ruochen, kau mau pergi ke mana?"     

Suara sang Pangeran menggema kencang karena dipengaruhi oleh Chi Darah, hingga gelombang suara itu sampai berubah menjadi seekor binatang buas.     

Binatang buas itu diselimuti oleh sisik-sisik, dengan taring panjang yang keluar di mulutnya, hingga membuatnya tampak seperti binatang buas kuno yang dikenal sebagai Suanni.     

Zhang Ruochen mendongakkan kepalanya untuk mengamati binatang buas raksasa itu dan seketika itu pula ia langsung merasa terkejut. Kemudian, ia mulai membatin, "Luar biasa! Dia telah menguasai Jiwa Suci Suanni dan berhasil mengubahnya menjadi Jiwa Pertempuran!"     

Terdapat cakar raksasa yang melayang-layang di atas kepala Zhang Ruochen, dan cakar itu hendak mencengkramnya bersama dengan Kelinci Rakus.     

Pangeran Kedua telah mencapai Alam Setengah-Biksu di level keenam. Jadi, fisik yang tangguh disertai dengan Jiwa Pertempuran Suanni membuatnya tak terkalahkan, bahkan meski harus berhadapan dengan Setengah-Biksu di level ketujuh atau level kedelapan.     

Ketika berada di situasi yang semacam ini, maka Zhang Ruochen tidak akan mampu menghadapinya.     

"Distorsi Ruang!"     

Zhang Ruochen menepukkan tangannya. Setelah itu, ruangan di sekitarnya mulai mengalami distorsi.     

Akibatnya, cakar yang sebelumnya berada di atas kepalanya, kini berbelok dan mendarat di sisi kanannya.     

Tentu saja, cakar itu mendarat dengan sangat kencang sampai berhasil menghancurkan permukaan tanahnya.     

Zhang Ruochen masih berada di punggung Kelinci Rakus. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah pil hitam dan melemparkannya ke arah Pangeran Kedua – yang masih mengejarnya.     

Setelah itu, pil hitamnya meledak di udara, lalu mengeluarkan Chi iblis kematian dan meracuni udara di sekitarnya.     

Di sisi lain, Pangeran Kedua Immortal Vampir juga memahami resiko kalau sampai terkena Chi iblis kematian tersebut. Maka dari itu, ekspresi wajahnya langsung berubah, sebagaimana ia cepat-cepat mengarahkan pukulannya ke arah depan, hingga membuatnya berhasil menembus gumpalan Chi iblis kematian tersebut.     

Namun, para Immortal Vampir lainnya tidak bernasib beruntung seperti dirinya. Sebab, mereka sempat menghirup Chi iblis kematian tersebut, hingga suara-suara teriakan memilukan terus terdengar.     

Pada saat itu, Zhang Ruochen dan si kelinci telah berhasil keluar dari Mantra Halusinasi.     

"Brengsek."     

Pangeran Kedua menghentakkan kakinya ke tanah dan berteriak, "Zhang Ruochen berhasil melarikan diri! Kalau begini kita tidak bisa lagi menunggu. Baiklah, sekarang adalah waktu yang tepat. Cepat kepung para anggota Ras Kuno Prison Guardian. Setidaknya kalian harus berhasil membunuh banyak tentara mereka sebelum mereka benar-benar menyadari bahwa semua ini adalah penyergapan!"     

Tidak lama kemudian, Mantra Halusinasi itu mulai memudar, sementara ribuan Immortal Vampir akhirnya muncul di depan gubuk. Beberapa dari mereka berdiri, beberapa sedang berjongkok, sementara sisanya menggantung di atas pohon.     

Lalu, setelah mendengar perintah dari Pangeran Kedua, maka para Immortal Vampir itu segera mengepakkan sayap masing-masing dan terbang menuju ke Kota Golden Sparrow.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.