Cinta seorang gadis psycopath(21+)

KEJUTAN YANG SEMPURNA



KEJUTAN YANG SEMPURNA

0"Dicky! Kenapa kamu diam saja? Aku tanya sama kamu. Apakah ada yang salah dengan dandanan ku? Kenapa sih, memandangku seperti itu? aku kelihatan jelek ya?" Protes Chaliya sekali lagi.     
0

"Eh, tidak kamu cantik kok. Pake banget malah," ucap Dicky. Tidak bisa melepaskan pandangannya dari istrinya.     

"Kamu tidak hanya membuatku lebih percaya diri, kan?" tanyanya.     

"Tidak, kok. Udah gitu saja kamu cantik banget," ucap Dicky.     

"Aku gak percaya sama kamu. Kamu cuma menyenangkan aku saja!"     

"Serius, Sayang. ayo, kita berangkat sekarang saja," ucap Dicky. Ia berjalan mendahului thalia namun beberapa saat kemudian ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang saat ia merasa kalau tidak ada seseorang yang mengikuti dirinya.     

Ternyata benar istrinya masih berdiri di depan pintu kamar sambil manyun melihat kearah dirinya.     

"Hei kamu kenapa di situ Sayang ayo kita buruan berangkat!" ajak pria itu.     

"Nggak mau. Kalau memang kamu ingin ke sana sekarang, berangkat aja sendiri aku jelek. malu aku," ucal Chaliya sambil manyun persis anak kecil yang marah karena tidak dibelikan permen.     

"Chaliya! Kamu itu sudah cantik banget loh sayang. Apa yang membuatmu tidak percaya diri?" Dicky menatap ke arah Chaliya yang juga memandang mata Dicky mencari kebenaran atas apa yang tadi dikatakan tentang dirinya.     

"Tapi, aku merasa kamu tidak bersungguh-sungguh," jawab Chaliya masih dengan tatapan yang sama.     

"Kapan, sih aku pernah berbohong? Kamu itu selalu cantik dalam keadaan apapun. Apalagi seperti ini. Semua wanita yang nanti memandang mu pasti juga akan iri."     

Chaliya memalingkan wajahnya. Kemudian dia tertunduk malu untuk menyembunyikan senyumannya.     

"Kita berangkat sekarang, ya?" ucap Dicky lagi.     

"Baiklah."     

Mereka berdua berjalan beriringan sambil bergandengan tangan. Pertama yang dikunjungi Andra memilih ke perusahaan demi memperkenalkan Chaliya sebagai istri pada seluruh stafnya. Karena, saat resepsi kemarin Chaliya tidak mau mengadakan pesta mewah yang mengundang banyak orang. Jadi, sebagain besar staf kantornya tidak ada yang tahu kalau dia sudah menikah. Jika pun ada yang tahu hanya beberapa orang saja yang memiliki jabatan elit dan dekat dengan dirinya.     

Benar saja. Ketika mereka tiba di perusahaan, semua mata yang melihat tertuju pada Chaliya yang sangat cantik jelita. Bahkan, tidak jarang psra karyawan yang berbisik mempertanyakan siapa wanita yang berjalan dengan owner perusahaan tempat mereka bekerja itu.     

"Itu kan bos. Kira-kira, siapa ya dia?"     

"Sepertinya, dia tidak sedang membawa pekerja baru. Melihat jalannya saja juga sangat mesra. Apa mungkin itu pacarnya?"     

"Bisa jadi. Tapi, pacar yang keberapa kita tidak tahu," bisik mereka sambil terkikik.     

"Sudah, ayo kita buyar kembali bekerja atau akan dipecat pak Dicky jika ketahuan bergosip. Apalagi, yang digosipkan dia."     

"Sepertinya banyak yang bergosip tentang kita," bisik Chaliya.     

"Sudah biasa," jawab Dicky. Dia juga sadar jika dirinya memang dikenal sebagai pria playboy. Meskipun tidak pernah mengajak wanita datang ke sini. Tapi, tidak satu dua wanita datang sendiri untuk mencarinya.     

Karena pandangan para staf perempuan pada Chaliya cenderung merendahkan, Dicky pun berjalan sambil memeluk pinggang Chliya. Dia memanggil salah satu staf laki laki dan membisikkan sesuatu padanya. Tidak berselang lama setalah pria itu pergi, seluruh staf yang terdiri kurang lebih lima puluh orang berkumpul di aula perusahaan.     

Selamat siang semuanya. Seperti biasa setiap kali saya datang ke perusahaan, untuk melihat hasil kinerja kalian semua tapi berbeda dengan hari ini saya juga akan mengenalkan istri saya, yang nantinya dia juga adalah bos kalian. Karena, industri kosmetik ini akan saya alihkan nama menjadi miliknya. Jadi, jika ada masalah atau apapun silahkan kalian mencari bu Chaliya langsung," ucap Dicky dengan lantang.     

Yang mendengar ucapan Diki semua memberi ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang kagum bangga dan ikut merasakan bahagia bahkan iri dengan apa yang di dapatkan Chaliya. Pasalnya baru kali ini mereka melihat kedekatan Chaliya dengan sang pemilik perusahaan. Tapi, langsung dengan status sebagai istrinya.     

Chaliya sendiri juga sangat terkejut. Dia sampai tidak bisa menyembunyikan ekspresinya. Sebab, sebelum datang ke sini saat masih di rumah maupun di tengah jalan, Dicky suaminya tidak mengatakan apa-apa terkait hal ini. Tahu tahu di sini dia sudah memperkenalkan dia sebagai istri sekaligus menyerahkan perusahaan miliknya pada dirinya.     

Sungguh sempurna cara Dicky membuatnya terkejut, terkesan dalam satu waktu jangankan berharap bermimpi saja mendapatkan perusahaan ini dia tidak pernah selama menjadi istrinya.     

Apalagi, saat masih di rumah tadi dia hanya mengatakan ingin mengajak dirinya untuk melihat-lihat supaya tahu saja. Mana mungkin dia akan berfikir kalau Dicky akan melakukan sesuatu yang lebih jauh dari dugaan.     

Bahkan, tidak jarang juga yang terkejut dan merasa malu sendiri. Jelas itu berasal dari kalangan orang-orang yang menggosip dan mengira bahwa Chaliya adalah ah salah satu pacar Dicky. Tapi, ternyata dia adalah istrinya.     

Namun, juga ada salah satu wanita berpostur tinggi berbadan sedikit besar berambut ikal nampak sangat cemburu Dia menghentakkan beberapa kali kakinya kemudian pergi meninggalkan kerumunan.     

Mungkin Dicky tidak mengingat dari hal itu karena dia terfokus dengan beberapa staf yang memberikan ucapan selamat padanya namun tidak dengan Chaliya. Sejak awal dia datang, pandangnya sudah tertuju pada wanita itu.     

Walaupun semua staf yang bekerja di sini rata-rata cantik berkulit putih dan memiliki tubuh yang sangat proporsional, entah kenapa Chaliya merasa wanita itu sangat mencolok dan berbeda dari yang lain.     

"Dicky, aku ke toilet dulu, ya?" bisik Chaliya.     

"Apakah perlu aku antar?" tanya pria itu. Ia sampai mengabaikan beberapa orang yang menjabat tangannya dan memberi ucapan selamat. Dia sedikit khawatir karena ini pertama kali dia mengajak kali ya ke sini dia takut nanti kesasar karena belum tahu tata letak perusahaannya.     

"Tidak perlu, aku akan mencarinya sendiri. Lagi pula ada security, kan? Aku bisa bertanya padanya," jawab Chaliya. sambil menunjukkan senyumannya yang paling manis.     

"Ya sudah kalau gitu hati-hati nanti kalau ada apa-apa misal kamu tidak tahu jalan kembali ke sini, telfon aku, ya?" jawab Dicky tenang. Sebab, seluruh area perusahaannya selain sudah full dengan wifi dengan jaringan kuat. Semua operator pun sinyalnya juga kuat dan bagus.     

"Iya," jawab Chaliya lirih. Kemudian ia berjalan sedikit cepat mengikuti wanita yang cukup menarik perhatiannya tadi, karena dia yakin wanita itu pasti akan menuju ke toilet.     

Lagi pula, tempat mana yang akan jadi tujuan buat wanita yang ingin melampiaskan rasa kesal, sakit hati dan tidan teriamanya akan sesuatu jika bukan toilet atau kamar mandi?     

Sekalipun dia menangis tidak mengeluarkan suara jika di tempat lain memiliki risiko besar untuk ketahuan oleh seseorang lain halnya dengan toilet.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.