Adventure World

Lv. 171 - Satu Quest Lagi



Lv. 171 - Satu Quest Lagi

0»Svartagard, Overworld«     
0

Akhirnya Luck dan Deus keluar dari Temple of Judgement. Tepat ketika mereka melangkah keluar dari pintu masuk kuil, sudah ada beberapa Angel yang menunggu mereka di luar bangunan.     

Total 6 Angel berada di sana, termasuk 4 Angel yang memiliki penampilan yang paling berbeda dari yang lain, yaitu mereka memiliki 3 pasang sayap di punggung mereka. Dan sisanya adalah dua penjaga pintu sebelumnya.     

"Ohho~ Michael, Raphael, Gabriel, Uriel, ada urusan apa kalian sampai berada di sini?"     

Seperti biasa, Deus akan selalu mengawali perbincangan dengan nada bicaranya yang santai dan ceria.     

•Michael•     

{Archangel}     

{Spear of Heaven}     

"Harusnya kami yang mengatakan hal tersebut, Tuan Deus Ex Machina," jawab Michael, dia adalah Archngel tertua dengan penampilan surai perak yang panjang dan manik mata keunguan yang memberikan kesan misterius.     

"Ayolah, hanya sedikit kunjungan," jawab Deus.     

•Raphael•     

{Archangel}     

{The Mighty}     

"Siapa gerangan yang bersama anda Tuan Deus?" tanya Raphael, Archangel nomer dua yang dikenal sangat perkasa, rambut dan mata merahnya melambangkan keperkasaan yang ia miliki.     

"Oh ... namanya Luck, dia utusanku."     

Seketika semua yang di sana terkejut mendengar ucapan Deus. Bagaimana tidak, mengambil seorang utusan adalah sesuatu yang sangat tidak terduga untuk Dewa netral. Sebab mereka sendiri jarang memiliki penyembah, karena itu percuma saja mengambil seorang utusan.     

•Gabriel•     

{Archangel}     

{The Nature}     

"Kesampingkan soal utusan anda, apa yang terjadi pada segel Lucifer Tuan? Apa anda melepaskannya?" Kali ini Gabriel, ia adalah Archangel ketiga. Paras lembut dengan surai hitam panjanh dan mata emerald yang selalu memberikan tatapan lembut ke siapapun.     

"Oh! Aku memang melepaskannya."     

•Uriel•     

{Archangel}     

{The Bright Sun}     

"Lalu di mana jantung Licifer sekarang berada Tuan? Kami bahkan tidak bisa sedikitpun merasakan keberadaanya sama sekali," ucap Uriel sang Archangel keemoat dengan nada gemetar. Archangel keempat dengan penampilan paling kecil ini, terlihat memasang ekspresi yang sangat khawatir. Bahkan sampai surai dan manik mata keemasannya terasa akan meredup.     

"Oh, apa yang anda maksud ini?"     

Dengan santainya Luck mengeluarkan sebuah tabung berisikan air dan jantung Lucifer yang ia ambil sebelumnya.     

"Benar, aku menyuruhnya untuk mengambil jantung itu."     

Tentunya sekali lagi, semua yang ada di sana terkejut bukan main. Mereka tahu kalai Deus adalah Dewa yang cukup suka bermain-main, tali mereka tidak menyangka akan samlai sejauh ini.     

Uriel seketika terduduk di tempat dengan dan Gabriel sampai menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Lalu Raphael, ia tidak bisa menyembunyikan rasa geram yang ia rasakan sekarang.     

"Tuan, apa yang akan anda lakukan dengan jantung Lucifer? Apa anda harus sejauh ini hanya untuk bermain-main?" tanya Michael dengan wajah yang sangat serius.     

Luck saat ini merasa kalau dia harus menyerahkan semuanya ke Deus, jadi ia memilih untuk hanua diam saja.     

Lalu Deus, kali ini ekspresinya bukan seperti akan bercanda atau santai. Kali ini ia benar-benar membuat wajah yang sangat serius, bahkan sampai terlihat seperti bukan dirinya sama sekali.     

"Kau kira aku main-main? Apa Archangel nomer satu sepertimu bahkan tidak bisa membedakan mana situasi yang serius atau bercanda? Kau kira hanya karena dulunya aku manusia aku masih belum mengerti batasan sebagai Dewa? Kau kira aku bisa mencapai batas akhir dari Dewa tingkat menengah hanya dengan bercanda? Jawab aku kalian berempat!!"     

Seketika tidak ada yang bisa menjawab, semuanya tertekan oleh aura dewa yang dikeluarkan Deus. Bahkan Luck yang tidak dituju secara langsung bisa merasakan kekuatan yang luar biasa dari Deus.     

"Tenanglah Tuan, kami sendiri juga perlu penjelasan anda, walaupun Lucifer adalah penghianat, dia masih saudara kami. Dan kami tidak bisa diam saja jika jantungnya diperlakukan seperti alat begitu saja," ucap Gabriel yang berusaha menenangkan Deus.     

Luck pun mulai mengangkat suaranya, ia maju perlaham dan memegang bahu Deus guna menenangkannya.     

"Tenanglah, aku juga akan menjelaskan pada mereka," bisik Luck.     

Deus pun hanya mengangguk sebagai tanda persetujuannya.     

"Baiklah, Tuan Michael, Tuan Raphael, Tua. Gabriel, dan Tuan Uriel. Alasan Deus membantu saya untuk mengambil jantung Lucifer karena saya memang butuh, bukan hanya milik Lucifer saja, melainkan jantung 6 Doaa Besar yang lain juga sudah ada pada saya."     

"Lalu, apa yang akan kau lakukan pada ketujuh jantung itu?" tanya Uriel, yang terlihat sudah jauh lebih tenang.     

"Ada dua alasan, pertama saya tidak ingin Iblis Dosa Besar yang sekarang mendapatkan sisa kekuatan Dosa Besar. Yang kedua, saya ingin memperkuat jumlah kekuatan saya dengan ketujuh jantung itu. Bukamkah ini adil? Anggap saja ini jalur bagi pengampunan untuk Lucifer. Lagi pula tidak ada gunanya menyimpannya terlalu lama, yang ada kekuatan Dosa Besar di dalamnya akan tertimbun dan di satu waktu akan meledak."     

"Alasan yang engkau berikan memang bisa diterima. Namun, membawa jantung Licifer juga membutuhkan sebuah izin dari setidaknya tiga Dewa tingkat menengah sampai ke atas," ucap Raphael.     

"Tenang, dia sudah dapat izin," balas Deus dengan melemparkan segulung kertas ke Michael.     

Ketika Micahel membuka gulungan kertas teraebut, ketiga Archangel lainnya juga ikut melihat isi dari kertas tersebut.     

"Tuan Erebus!" ucap Raphael yang terkejut.     

"Tuan Thanatos?" Gabriel pun bertanya-tanya melihat nama Tahanatos.     

"Tuan Deus," ucap Uriel yang kemudian menatap ke atah Deus.     

"Dua Dewa tingkat tinggi, dan satu tingkat menengah ... baiklah, izin diberikan," lanjut Michael.     

Deus dan Luck yang berhasil diam-diam melakukan tos, dan keduanya juga saling memasang senyuman lebar di wajah mereka.     

"Baiklah, kembalilah sekarang Luck."     

"O-Oh ... oke, kau akan mengirimku kan?"     

"Tentu, dan jangan lupa kalau akan ada sesuatu yang menunggumu ketika kau kembali."     

"Hah? Tunggu, apa it–"     

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Luck sudah menghilang terlebih dahulu dengan jentikan jari Deus secara bersamaan.     

"Tuan Deus, apa alasan anda sampai melakukannya sejauh ini? Apa karena dendam anda pada Lucifer?" tanya Michael.     

"Tidak-tidak, walaupun benar Lucifer telah membunuh istriku. Hal tersebut terjadi di peperangan, dan tepat ketika aku masih manusia. Jadi, aku tidak ingin mengungkit hal itu lagi, lagi pula aku sendiri sudah dengan dari Senior Thanatos kalau dia bahagia di alam sana."     

"Lalu, atas dasar apa anda sampai mempercayai Elf itu?"     

"Entahlah, ini hanya instingku saja. Kebetulan juga, utusanku itu teman dari utusan Senior Erebus dan Thanatos. Mereka berdua juga Senior yang oaling dekat denganku. Jadi, kukira ini hanyalah permainan kecil dari takdir."     

Keempat Archangel itu tidak memberikan tanggapan lagi tpada Deus. Dan merasa kalau masalah yang ada di temoatnya sudah selesai, Deus pun memutuskan meninggalkan tempatnya sekarang.     

"Baiklah, sampai jumpa kalian berempat."     

....     

»Nameless Party Headquarters«     

Akhirnya aku kembali, tetapi ... apa yang ingin dia katakan tadi? Dia bilang akan ada yang menungguku? Memangnya apa itu? Huh, biarlah. Jika memang ada sesuatu, seharusnya itu akan menghampiriku dengan segera.     

Di depanku saat ini berjajar tujuh tabung yang kugunakan untuk menyimpan semua jantung itu. Berisikan Etehrnano dalam bentuk cair. Gunanya tentu untuk mempertahankan kualitas jantung serta sisa energi sihir yang ada di dalmnya.     

Ethernano, bisa dibilang ini adalah zat khusus sejenis dengan mana, yang ditemukan oleh Deus Ex Machina. Demi menutupi kekurangannya dalam hal potensi energi sihir, ia sampai menciptakan sesuatu yang bisa mengimbangi mana, yaitu Etehernano.     

Aku sendirk belum jelas zat seperti apa dan apa penyisunnya. Yang pasti, di Abceator Lab terdapat alat yang dapat memproduksi Ethernano ini. Aku mendapatkannya setelah quest class level 50.     

•Beelzebub's Heart - [S]•     

Ket : Jantung milik Beelzebub sang iblis dosa besar Kerakusan generasi sebelumnya, yang mengandung sisa kekuatannya.     

•Leiathan's Heart - [S]•     

Ket : Jantung milik Leiathan sang iblis dosa besar Iri Hati generasi sebelumnya, yang mengandung sisa kekuatannya.     

•Satan's Heart - [S]•     

Ket : Jantung milik Satan sang iblis dosa besar Amarah generasi sebelumnya, yang mengandung sisa kekuatannya.     

•Mammon's Heart - [S]•     

Ket : Jantung milik Mammon sang iblis dosa besar Keserakahan generasi sebelumnya, yang mengandung sisa kekuatannya.     

•Bhelpegor's Heart - [S]•     

Ket : Jantung milik Bhelpegor sang iblis dosa besar Kemalasan generasi sebelumnya, yang mengandung sisa kekuatannya.     

•Asmodeus's Heart - [S]•     

Ket : Jantung milik Asmodeus sang iblis dosa besar Nafsu generasi sebelumnya, yang mengandung sisa kekuatannya.     

•Lucifer's Heart - [S]•     

Ket : Jantung milik Lucifer sang malaikat jatuh dosa besar Kesombongan generasi sebelumnya, yang masih mengandung sisa kekuatannya.     

"Baiklah, langkah pertama adalah menyiapkan blue print itu ...."     

Blue Print no. 777, merupakan salah satu cetak biru buatan Deus ketika masih sebagai manusia. Dan blue print yang kupegang sekarang adalah rancangan dari sesuatu yang membutuhkan ketujuh jantung Dosa Besar.     

Ini adalah pertama kalinya aku akan membuka cetak biru itu. Karena sejauh ini yang kulihat tentang cetak biru ini hanyalah bagian bahannya saja. Lalu melihat kalau jantung Dosa Besar berada di dalam listnya adalah awal dari aku tertarik oada benda ini.     

"Eh?"     

Berkali-kali aku membuka dan menutup cetak biru ini. Tetapi ... ada yang sedikit aneh. Tidak ada gambat atau pun penjelasan lanjutannya.     

"Yang benar saja! Deus, apa ini maksudnya!"     

Tcih, percuma aju berteriak. Dia pastinya hanya akan diam dan tidak memberikan respon apapun.     

"Ini menyebalkan."     

Ketika aku dalam kebingungan, sesuatu tiba-tiba muncul di hadapanku dan itu adalah ....     

"Quest Class?"     

»Class Quest: Final Item«     

Buatlah sendiri!     

- Tingkat kesulitan: ???     

- Batas waktu: -     

- Syarat: Level 75+     

- Hadiah: ???     

- Konsekuensi: ???     

Apa ini yang dimaksud sesuatu akan menungguku? Yah, sebenarnya tidak aneh karena Deus yang seharuanya memberikan ini.     

"Huh ...."     

Sesaat aku melihat jam dinding, untungnya saat ini bahkan belum tengah hari. Jadi aku maaih punya banyak waktu luang.     

[ Apa anda akan menerima quest ini? ]     

"Baiklah, aku akan menerimanya."     

Dan beginilah, setelah ini aku akan mulai melakukan quest terakhir yang ia berikan. Ini sedikit mendadak, tetapi tetap saja aku akan melakukannya.     

Setelah menjawab pertanyaan sistsm, tubuhku perlahan terkelupas dan menjadi warna putih. Awalnya ini memang sedikit menakutkan, tegapi tidak seburuk yang kukira ternyata.     

"Karena ini akan menjadi quest clasku yang terakhir, maka aku tidak akan menahan diriku sedikitpun," gumamku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.