Adventure World

Lv. 80 - Soul Eater & Cerberus



Lv. 80 - Soul Eater & Cerberus

[Infinite Line]     

Slash!     

Zen terus memberikan serangan sekaligus mempertahankan momentum untuk menghindar. Perlahan tapi pasti, HP dari Soul Eater terus berkurang.     

"Jika ini terus bertahan. Aku dapat menyelesaikannya dengan cepat," benak Zen ketika melihat situasi yang menguntungkan.     

Di sisi lain, Raven fokus memberikan perintah pada mahkluk abyssalnya untuk menahan, sekaligus berusaha mengalahkan Cerberus. Raven mengarahkan tongkatnya ke arah Cerberus, lalu sebuah skill diaktifkan.     

[Hell Blaze]     

Dari ujung tongkat muncul sebuah lingkaran sihir ungu dengan cahaya hitam. Selang beberapa detik ketika lingkaran sihir terbentuk sempurna, muncul ssemburan api panjang berbentuk spiral menuju Cerberus. Api ini berwarna ungu dengan nyala hitam yang membara.     

"Tidak cukup kah ...," gumam Raven.     

Selain serangan sihir itu, Raven benar-benar mendominasi Cerberus dengan pasukan abyssalnya yang abadi. Puluhan botol MP kosong terlihat berserakan di sekitarnya, dan botol penuh masih tersisa ratusan di Box.     

"Ugh ... lama-lama ini membuatku mual. Tapi aku tidak boleh berhenti. Setidaknya sampai Zen selesai."     

•Cerberus•     

Ancient Beast | ☆☆☆     

Lv. 70     

HP : 101.780     

....     

[Infinite Line]     

Slash!     

"Aku harus berhenti. Output MP skill ini sudah terlalu besar."     

Zen pun mulai menjaga jarak dengan mundur dan membuat Soul Eater tetap di posisinya. Ketika Zen sedang memulihkan dirinya dengan potion, ia merasa ada yng aneh dengan Soul Eater.     

"Dia tenang sekali, seharusnya dia akan meronta-ronta. Apa karena dia lelah? Atau jumlah HP nya?"     

•Soul Eater•     

Astral | ☆☆☆     

Lv. 60     

HP : 17.540     

Zen lupa kalau monster yang dia hadapi sekarang bukanlah monster biasa, bukan hanya dari level yang lebih tinggi, jumlah bintangnya juga tiga.     

Ketika Zen lengah, Soul Eater melakukan teleportasi ke hadapan Zen. Zen yang tidak sempat bereaksi mendapatkan sebuah serangan telak dari ledua tangan Soul Eater.     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 00:15 ]     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 00:30 ]     

[ Soul Crack, serangan makhluk astral akan melukai jiwa secara langsung. Damage yang dihasilkan memang tidak sebesar serangan fisik, namun dampaknya akan membebani tubuh. Jika debuff tertumpuk sampai 10 lapis, player akan mendapatkan debuff Death. ]     

"Dua sekaligus?" batin Zen terkejut.     

Zen merasa tubuhnya menjadi sangat berat, ia kesulitan berpikir, dan Cursed Thorn miliknya menjadi sulit dikendalikan. Zen mencoba melangkah mundur untuk menjauh, tetapi langkahnya terhambat dan sekali lagi serangan dari Soul Eater mengenainya.     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 00:45 ]     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 01:00 ]     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 01:15 ]     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 01:30 ]     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 01:45 ]     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 02:00 ]     

[ Debuff Soul Crack didapatkan 02:15 ]     

"Serangannya memang sangat lemah, tapi debuff ini bahayanya tidak main-main."     

Menuju serangan ke sepuluh, Soul Eater membuka mulutnya dan berusaha melahap Zen. Melihat situasinya yang sudah diambang kematian, Zen tanpa pikir panjang menggunakan sebuah skill.     

[Wind Step]     

Dengan skill Ghost Step yang masih aktif, ditambah Wind Step yang berasal dari aksesoris Gale Piercing, mobilitas Zen meningkat dengan drastis. Bahkan dengan tubuh yang terbebani ia berhasil menjauh dengan beberapa hentakan langkah kaki mundur.     

"Aku harus menjauh."     

.     

.     

.     

.     

Bug!     

"Eh?" Zen mundur dengan cepat sampai tidak sadar kalau dia menabrak sesuatu.     

"Zen?"     

"Raven? Maaf, aku sedang terdesak."     

Dengan tatapa yang masih terfokus ke Cerberus, Raven mulai melontarkan pertanyaan akan kondisi Zen, "Ada apa denganmu? Kulihat HP-mu masih cukup banya– tunggu, melihat wajahmu yang kelelahan ... jangan bilang kau kena Soul Crack? Sudah berapa stack?"     

"Sembilan."     

"Itu sangat gawat, satu serangan dan kau akan mati seketika. Istirahatlah, aku akan menahannya juga."     

"Tidak, kau tidak perlu melakukannya. Aku sudah punya solusinya. Lalu, sebelumnya kau bilang jika aku akan mengeluarkan serangan penghabisan, aku harus memberitahumu kan? Ini memang bukan serangan penghabisan, tapi damagenya bisa kupastikan besar."     

Fokus Raven tidak berganti sama sekali, dan dengan ekspresi datarnya ia menjawab, "Baiklah, beri aku aba-aba."     

"Aku akan memberimu tanda ketika seranganku siap."     

Raven pun menjawab dengan mengangguk.     

....     

Hantu sialan itu meremehkanku, dia sengaja mendekat dengan pelan-pelan. Lalu apa-apaan seringai di wajahnya itu? Huh, kau sudah membuatku cukup kesal.     

Aku pun mengeluarkan pedang dari Inventory, aku tahu kalau serangan fisik tidak mempan, tapi bukan berarti semua serangan fisik tidak bisa memberinya luka. Aku punya firasat kalau skill itu bisa, mungkin ....     

[Armament]     

[ Damage +30% ]     

[ Atk. Speed +25% ]     

Pedang yang kuangkat mulai terselimuti aura hitam.     

[Dimension Slash]     

Ini pertama kalinya aku menggunakan skill ini, dan sesnsasinya luar biasa. Lingkungan di sekitarku tiba-tiba berubah menjadi hitam putih di mataku. Namun semuanya masih ada di sana, baik hantu itu, Raven, pasukan abyssalnya, dan Cerberus.     

Semuanya terlihat sangat lambat, dan hal itu juga berlaku untukku, hanya saja aku masih bisa berpikir dengan kecepatan normal. Aku telah menepatkan Soul Eater sebagai targetku, dan tepat di bagian tengah tubuhnya aku bisa melihat sebuah garis vertikal.     

Tunggu ... jika sepanjang itu, bukankah aku akan menghancurkan permukaan dan langit-langit gua ini? Tapi aku bisa memperpendeknya, yah fokus ... fokus ....     

Pendek, lebih pendek lagi ... ah sial, tubuhku tidak kuat lagi. Debuff yang sebelumnya bebar-benar membebani avatarku. Pandanganku juga ikut berkunang-kunang.     

Tidak, aku harus bertahan. Jika memang tidak bisa lebih pendek lagi, setidaknya itu harus pas dengan tinggi gua ini. Ketika panjang garis itu setidaknya mendekati batas minimal yang kuperlukan, aku mulai menutup mata.     

Dengan tarikan dan hembusan napas yang dalam aku bisa merasakannya, ini seperti semuanya yang di sekelilingku mengalir dengan tenang, ini ....     

"Kesadaran penuh."     

Aku bisa merasakan kalau pedang yang kuangkat ini dkelilingi oleh sesuatu, ini berbeda dengan energi dari Armament. Lebih tepatnya ini sesuatu yang lain dan sepertinya telah menyatu dengan energi Armament.     

Krtk!     

Yah, sudah kuduga kalau pedang ini tidak akan sanggup menahan semuanya. Tanganku juga gemetar, lalu aku pun terpikirkan sesuatu.     

[Cursed Thorn]     

Sekali lagi Cursed Thorn kuaktifkan. Dengan susah payah aku mengendalikan sulur-sulur itu, dan berhasik membuat dua sulur untuk melilit pedang dan tanganku.     

Aku harus membuat keduanya stabil sebisa mungkin. Kemudian ketika semuanya siap, waktu pun kembali normal, mataku mulai terbuka, satu kakiku melangkah ke depan, dan dari posisiku memunculkan sebuah ledakan energi yang keluar ke segala arah.     

Lalu tanpa basa-basi. "Raven, aku siap."     

[Soul Chain]     

.     

.     

Aku bisa mendengar kalau Raven mengeluarkan sebuah skill sihir, dari arahnya muncul sebuah rantai putih. Dan itu menancap ke tubuh Soul Eater, aku awalnya cukup terkejut. Rantai? Tapi untuk apa? Dia bahkan tidak menggunakannya untuk mengikat.     

Yah, daripada terlalu banyak berpikir aku pun mengeluarkan tebasanku. Diawali dengan lilitan Cursed Thorn yang terlepas, dan ayunan vertikal yang sangat cepat dari atas kepalaku kulakukan.     

Slash!     

....     

Krtak!     

Dalam sekali ayunan tersebut, pedang yang ada di genggaman Zen hancur berkeping-keping. Lalu sebuah tebasan tak kasat mata melaju ke arah Soul Eater     

Dampak dari tebasan tersebut memberikan goresan yang dalam pada langit-langit dan permukaan lorong gua, begitu juga serangan tersebut memberikan gelombang kejutan yang membuat dinding gua retak. Lalu untuk Soul Eater, tubuhnya terbelah menjadi dua.     

Zen sudah mengira kalau serangannya memang tidak akan dapat memberikan dampak yang maksimal. Karena Soul Eater sendiri memang kebal dengan serangan fisik.     

Selain itu, rantai putih yang menancap di Soul Eater mulai berubah warna. Rantai itu berubah menjadi hitam, dan perubahannya merambat dari ujung yang ada di Soul Eater menuju ....     

"Huh? Yang benar saja ...."     

Ternyata ujung rantai yang lain berada di tubuh Cerberus. Dan ketika seluruh warnanya telah berubah menjadi hitam, tubuh Cerberus mengalami hal yang sama dengan Soul Eater.     

"Oi, oi, yang benar saja. Apa-apaan skillmu ini, Raven."     

Kepala Cerberus yang ada di tengah terbelah menjadi dua. Dengan keadaan Soul Eater yang masih menyatukan tubuhnya, Zen terpikirkan sesuatu.     

•Soul Eater•     

Astral | ☆☆☆     

Lv. 60     

HP : 11.960     

"Jumlah HP yang sempurna."     

[Negative Blast]     

Lingkaran sihir terbentuk di telapak tangan kiri Zen, dan posisinya juga sudah sempurna menghadap Soul Eater. "Enam detik, aku hanya perlu menahan ini enam detik," gumam Zen.     

6 ...     

5 ...     

4 ...     

3 ...     

2 ...     

1 ...     

Wush!!     

Skill Negative Blast yang dilepaskan mengeluarkan hembusan angin hitam yang menerjang Soul Eater. "Kali ini efek stuntnya akan bekerja kan?"     

[ HP lawan berada di bawah 40%, damage ditingkatkan dua kali lipat ]     

[ Efek stunt selama 2 detik diberikan ]     

Zen kemudian melihat ke belakang, ternyata Cerberus juga memgalami hal yang sama. Tidak hanya menerima damage, Cerberus juga mendapatkan efek lain dari Negative Blast.     

[ HP lawan berada di atas 40%, efek immobilized selama 2 detik diberikan ]     

[ Target memiliki debuff, durasi dan efek diperbesar dua kali lipat ]     

Cerberus yang awalnya terlihat ingin membelah diri gerakannya terhenti seketika. Bukan hanya itu saja, api ungu yang membara di tubuhnya, hasil dari skill Raven menjadi semakin kuat, dan durasinya juga bertembah.     

"Hebat ...," gumam Raven.     

"Yah, mumpung yang satunya sudah mati. Lebih baik kita habisi segera anjing itu. Aku urus satu kepala."     

Raven sudah mempersiapkan panggung pembantaian. Ketika Cerberus dalam kondisi Immobilized, ia menyuruh semua pasukan abyssalnya untuk menghancurkan keempat kaki Cerberus.     

Dan ketika Cerberus dapat bergerak kembali, ia sudah kehilangan kemampuannya untuk menggunakan kaki. Dua kepala Cerberus yang masih tersisa pun berusaha untuk keluar dari tubuh utama, melihat kepala yang ada di tengah sudah terbelah.     

Namun hal itu daoat di cegah, beberapa makhluk abyssal Raven mengunci sepenuhnya pergerakan kepala sebelah kiri Cerberus, dan memberikan serangan mereka.     

Lalu Zen yang tubuhnya masih terbebani memaksakan diri untuk menaiki kepala sebelah kanan Cerberus, pedang yang ia bawa juga menancap ke kepala itu, namun masih belum cukup untuk membunuh.     

Sebuah perubahan terjadi pada tubuh Cerberus, retakan berwarna ungu di tubuhnya tiba-tiba melebar, membuat sekijur tubuhnya menjadi berwarna ungu gelap. Beberapa makhluk abyssal Raven yang tidak biaa menahan aura yang dikeluarkan Cerberus hancur bagian tubuhnya.     

Lalu Zen juga cukup kesulitan, ia merasa terdorong dan tubuhnya seperti terbakar dan tergores oleh ratusan pisau kecil. "Sial, ini tidak terlalu sakit tapi mengganggu."     

Di belakang Raven merasa frustasi karena tidak bisa membantu. "Andai aku bisa mengeluarkan skill serangan, tapi aku tidak ingin MP milikku menjadi teralihkan fokusnya ke skill lain."     

Tidak hanya berhenti dengan mengubah tubuhnya, Cerberus juga berusaha mengeluarkan semburan dari kedua kepalanya. Raven pun memerintah beberapa makhluk abyssalnya yang berukuran cukup kecil untuk menyumbatkan dirinya ke mulut Cerberus.     

Begitu juga dengan Zen, walaupun masih sulit ia berhasil mengendalikan semua sulur Cursed Thorn untuk membentuk sebuah silinder dengan ujung yang lancip dan memasukannya ke mulut Cerberus.     

Lalu, sesuatu pun terjadi ....     

__________     

» Soul Chain – [III] [32,5%] [Active]     

MP Cost : 210 tiap target     

Cooldown : 9 menit     

Ket : Menggunakan sihir yang berbentuk rantai untuk menghubungkan jiwa, maksimal player saat ini adalah 6 jiwa. Semua jiwa dapat digunakan, termasuk player, NPC, dan monster. Jiwa yang terhubung akan saling berbagi kerusakan yang diterima, baik itu dari serangan fisik atau sihir, begitu juga dengan efek samping serangan-serangan tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.