Adventure World

Lv. 78 - Valkyrie × Einherjar



Lv. 78 - Valkyrie × Einherjar

0»Valhalla«     
0

"Hah ... hah ... hah .... Itu tadi hampir saja, terlambat beberapa detik mungkin kami tidak akan selamat," benak Luck.     

Luck berhasil berlari sampai di ujung jembatan, dan tentunya ia juga membawa Erika. Dengan posisi duduk sekarang ia berusaha memulihkan kembali bar stamina miliknya.     

Dati belakang dengan tangan yang masih bergetar, Erika bersandar ke punggung Luck. "Sekali lagi, terima kasih," ucapnya.     

"Tidak perlu berterima kasih," balas Luck. "Aku cukup menikmati ini, apalagi ketika bersamamu," lanjut Luck, dalam benaknya.     

"Sekarang kita lanjutkan menuju ke sana," ucap Erika dengan jari yang menunjuk ke sebuah bangunan yang terlihat seperti istana.     

"Baiklah," balas Luck yang kemudian berdiri kembali.     

Tempat mereka berdiri sekarang adalah pulau terapung yang berada di ujung jembatan yang sebelumnya mereka lewati.     

Tidak seperti ketika di kejauhan, tempat ini lebih luas dari kelihatannya. Ketika mereka baru saja menginjakkan kaki ke pulau itu, srbuah taman bungan telah menyambut mereka.     

Mengikuti jalan setapak yang disediakan, mereka pun mulai berjalan maju. Semakin mereka maju, semakin terlihat jelas pula istana yang ada di depan mereka.     

Istana ini tetlihat seperti bangunan megah yang terbuat dari emas, dan memiliki atap yang terlihat seperti perisai. Jalan masuk istananya berupa sebuah anak tangga.     

Dan di setiap sisi anak tangga itu terdapat patung prajurit raksasa yang tertata rapi dengan jarak tertentu. Pintu masuknya memiliki ukuran yang bisa dibilang super besar, dan tentunya itu terbuat dari emas.     

Ketika Luck dan Erika melangkah mendekat, pintu masuk itu secara tiba-tiba terbuka. Mereka berdua tentu memasukinya, di dalam sesuatu yang sangat megah, mewah, dan elegan menyambut mereka.     

....     

"Wahh~ Luck, tempat ini sangat indah," ucap Erika terkagum-kagum.     

"Yah, tempat ini indah."     

Tempat ini memanh indah, tapi aku punya firasat buruk. Aku benci jika aku punya pemikiran negatif seperti ini, karena kemungkinan pasti akan terjadi.     

Dari belakang aku melihat Erika yang dengan semangatnya berkeliling, seperti ketakutannya pada ketinggian yang sebelumnya sudah menghilang. Yah, aku bersyukur untuk bagian itu.     

Kami terus melangkah maju, ada beberapa tangga di samping kami, namun kami lebih memilih untuk terus maju. Jujur saja ruangan yang kami temui ketika pertama kali masuk istana sangatlah besar, dan bagiku inu berlebihan.     

Ketika kami terus melangkah maju, di depan kami sebuah pintu raksasa yang lain telah menyambut. Kami memutuskan untuk membukanya, dan sebuah ruangan besar yang lain kami temui.     

"Ini lebih seperti ruangan takhta," gumamku.     

Walaupun aku menyebutnya ruangan takhta, tidak ada kursi takhta di dalamnya. Tetapi ada 10 patung yang berdiri di hadapan kami, patung berbentuk manusia dengan ukuran yang besar.     

Semua patung itu memiliki beberapa kesamaan. Yang pertama, mereka semua wanita, kedua mereka menggunakan armor yang dikombinasikan dengan gaun, ketiga mereka semua memiliki sayap malaikat, keempat aku tidak bisa melihat wajah mereka dengan jelas karena pelindung kepala mereka.     

"Ini memberiku perasaan misterius," ucapku.     

"Tidak apa-apa, kita tinggal maju saja," balas Erika.     

"Baiklah."     

Jika dia bilang tidak apa-apa, maka tidak akan ada masalah ... kan? Kami terus melangkah maju, ketika patung yang berada di tengah mulai bercahaya Erika berhenti, dan tentu dengan diriku juga.     

Dari dalam patung itu muncul sosok wanita cantik yang tubuhnya bercahaya. Dan menurut tebakanku, dia adalah sosok tanpa armor dari patung yang ada di tengah.     

Dia mulai mendekat ke Erika dan memeluknya, kemudian setelah pelukan yang terlihat cukup hangat itu ia berkata, "Selamat, karena telah menyelesaikan semua ujian. Bahkan dirimu juga membawa seorang Einherjar." Setelah ia menyelesaikan perkataan itu, pandangannya tertuju padaku.     

Einherjar? Apa itu? Sial, aku tidak familiar dengan mitologi Nordik. Seharusnya aku membaca beberapa buku mereka.     

"Tunggu Nona Freya, dia tidak tahu apapun. Jadi belum dipastikan dia menjadi Einherjarku," ucap Erika.     

Di sini aku mulai kebingungan. Kemudian seseorang muncul dengan tiba-tiba dan merangkul bahuku dari belakang.     

"Merasa kebingungan?" tanya dia.     

Tentu aku reflek menjauh dari orang itu. Ketika aku melihatnya, dia seorang pria yang terlihat cukup muda. Ia memiliki rambut abu-abu pendek acak-acakan, dan manik mata kuning keemasan.     

Ketika melihatnya, sesuatu menggelitik isi kepalaku. Seperti ada suatu informasi yang dipaksa masuk ke kepalaku ketika melihat pria ini. Dan tanpa sadar mulutku bergerak, "Deus."     

"Yah, itu namaku," jawab pria itu dengan santai.     

•Deus Ex Machina•     

{God of Knowledge}     

"Kau! Gadis Valkyrie yang ada di sana! Kau tidak perlu khawatir kalau pria ini akan menolak. Bisa kupastikan dia akan menjadi Einherjarmu," ucap Deus.     

"Tunggu, sebenarnya apa Einherjar itu? Kalian membuatku bingung karrna membicarakan hal yang tidak kuketahui." Dengan rasa penasaran yang sudah memuncak, akhirnya aku menanyakan hal itu.     

Lalu wanita dengan nama Freya itu mulai mengangkat suaranya, "Bagi kami, Einherjar adalah pasangan sehidup semati yang tidak akan pernah terpisahkan. Dan memiliki Einherjar juga merupakan salah satu syarat wajib bagi seorang Valkyrie untuk diakui oleh para dewa. Dengan melakukan sumpah dengan pria pilihannya, Valkyrie itu akan menjadikan sang pria sebagai Einherjarnya."     

"Jadi, intinya seorang Valkyrie membutuhkan seorang suami agar bisa diakui."     

"Yah, kau benar nak. Dan si gadis kecil ini datang ke tantangan Valhalla sendirian, sebab itu Freya meminta bantuan beberapa dewa agar utusan mereka bisa menjadi Einherjar Valkyrie yang ke sebelas itu ...."     

Ke sebelas? Jika kulihat baik-baik, ternyata ada satu pondasi patung para Valkyrie yang belum terisi. Jadi begitu huh .....     

".... Dan mengejutkannya adalah, salah satu dewa tingkat tinggi merespon, dan menawarkan utusannya. Dan dewa itu adalah Tuan Erebus, atau sang dewa kegelapan. Kau tahu, utusannya itu teman baikmu loh ...."     

Mendengar ucapan Deus itu, aku langsung mengerti. Jadi Zen termasuk kandidat Einherjar untuk Erika? Tidak, tidak, itu tidak boleh.     

"Tapi, kenapa kau menawarkan diriku juga?" tanyaku.     

"Karena kau membosankan."     

"Huh?" Aku benar-benar terkejut mendengar jawaban Deus.     

"Kau terlalu cepat menyelesaikan tugas yang kuberikan. Karena itu aku menyuruhmu untuk ke tempat lain, yah ... dan kau entah bagaimana secara kebetulan memilih untuk pergi ke Valhalla."     

"Itu alasan terburuk yang aku perkirakan," balasku.     

"Yah, yah, terserah, sekarang ada yang lebih penting. Apa kau menerima gadis kecil itu atau tidak? Lihat, dia sudah menunggu jawabanmu."     

Aku pun mendekat ke Erika, terlihat kalau wajahnya benar-benar gugup dan cemas. Hah ... yang benar saja, kenapa juga aku ragu. Sejak awal kami memang sudah terhubung, baik di dunia luar sana juga.     

Aku pun mengulurkan tanganku ke dirinya dan berkata, "Jika kau tidak keberatan denganku, maka aku pun juga tidak masalah."     

Dengan senyuman Erika membalas uluran tanganku dan berkata, "Terima kasih."     

Namun, aku juga bisa melihat. Kalau senyuman itu juga berisi kesedihan.     

....     

Lalu upacara pengangkatan Valkyrie pun dimulai. Diawali dengan Freya yang memberikan suatu berkah, lalu di susul sorotan cahaya dari langit-langit istana yang berfokus pada Luck dan Erika.     

Deus Ex Machina masih ada di sana, dia berperan sebagai saksi di sini. Selain dia yang memiliki tittle dewa, Freya juga merupakan salah satu sosok dengan tittle dewa lain yang ada di ruangan itu.     

•Freya•     

{Goddess of Love}     

{Leader of the Valkyries}     

"Dengan ini kau telah menjadi Valkyrie ke sebelas. Sebagai perwujudan pedang bagi para Valkyrie, aku memberimu nama Gunnr."     

Lalu bayangan dari Freya mulai memudar ketika proses pemberkatan selesai. Dan di tengah-tengah memudarnya dirinya itu, sesuatu digumamkan Freya, "Kuharap kalian akan terus bersama dan saling mencintai, sebab sumber kekuatan dari para Valkyrie adalah .... Cinta."     

Erika tentu bisa mendengar itu semua, dan walaupun ini hanya avatar, wajahnya memerah dan jantungnya berdegup kencang. Perasaan aneh berkecamuk di dalam hatinya.     

Lalu, tidak berhenti di situ saja, sebuah cincin terbentuk di kedua jari manis tangan kiri Luck dan Erika. Dan muncul sesuatu di layar pemberitahuan Luck.     

[ Menjadi Einherjar seorang Valkyrie, tittle Valkyrie Groom didapatkan. ]     

•Valkyrie Groom•     

Efek: All Stats +5, Sistem secara otomatis menetapkan hubungan pernikahan kepada player dan sang Valkyrie.     

[ Pernikahan antara player Luck dan Erika telah teregistrasi oleh sistem, berikut adalah fitur yang di dapatkan dua player yang menikah. ]     

[ Player akan selalu mengetahui kondisi masing-masing. ]     

[ Batasan jarak Voice Chat akan dihilangkan. ]     

[ Dengan kesepakatan, Inventory bisa saling terhubung. ]     

[ Jika umur player telah terverifikasi masuk dalam kategori dewasa, batasan-batasan untuk fitur pasangan akan dibuka. ]     

"Oi oi, apa-apaan ini? Batasan pasangan? Sejak kapan ada fitur seperti itu?!" dalam hati Luck terkejut setengah mati dengan pemberitahuan sistem. Lalu ia memandangi cincin yang ada di jarinya dan berkata, "Yah, pada akhirnya ini hanyalah game."     

"Yah, kau benar." Denga ekspresi agak murung Erika membalasnya, dan melihat hal itu Luck punya firasat yang tidak baik.     

"Baiklah, waktu sudah habis." Deus pergi ke arah Luck dan meraihnya. "Kalian bisa bersenang-senang sebagai pasangan nanti saja. Luck masih punya sesuatu yang harus dilakukannya."     

"Eh? Oh~ ya, aku belum menyelesaiakan tugasku."     

"Kau benar, jadi cepat ayo pergi ke Labolatorium Dimensionalmu."     

"Baiklah, aku pergi dulu Erika ...."     

"Tunggu! Luck, kita masih bisa bertemu kan?"     

Luck sempat tersenyum, dan ia berpikir kalau dia harus mengungkapkan siapa dirinya yang sebenarnya.     

[Ancestor Lab]     

Di tengah-tengah pengaktifan skillnya ia pun mengatakan semuanya.     

"Tentu, kita bisa bertemu lagi kapan saja. Dan juga, jika kau sudah kembali, berkunjunglah ke rumahku ... aku harap kita bisa menghabiskan waktu berdua lebih banyak, Rika-san."     

"Eh?! Bagaimana bisa ... nama itu ...."     

"Coba tebak saja, hehe."     

Luck kemudian menghilang, sedangkan Erika ... bukan perasaan kecewa atau kesal yang ia rasakan. Melainkan perasaan lega yang muncul tanpa sadar.     

"Ini sungguhan kan ... orang yang mengetahui nama asliku sangat terbatas. Bahkan agensiku dikelola langsung oleh ayah, jadi tidak ada yang tahu nama asliku selain kerabat dan saudara. Arka ... tidak mungkin dia yang memberitahunya, dia bahkan tidak punya alasan untuk melakukannya. Lalu siapa Luck ini? Jangan-jangan ... itu bukan kau kan, Itsuki ...."     

....     

»Ancestor Lab«     

"Hei, apa maksud dari hal yang kau katakan pada gadis Valkyrie itu sebelumnya?" tanya Deus.     

"Aku akan terus terang, itu rahasia ...."     

"Baiklah-baiklah, aku tidak akan memaksa," dengan nada yang yang sedikit kesal Deus membalas.     

"Deus ... aku ingin bertanya, kau awalnya manusia kan? Lalu bagaimana bisa kau menjadi dewa?"     

"Tentu ini akan menjadi kisah yang sa~ngat panjang, diawali dengan diriku yang gagal menjadi penyihir, sampai penemuanku yang diperebutkan tiap kerajaan, apa kau ingin mendengar semuanya?"     

"Tidak terduga, kukira dia orang yang serius. Ternyata sifatnya cukup santai," benak Luck.     

"Bagaimana? Ingin mendengar kisah lengkapku?" tanya Deus sekali lagi.     

"Yah, dengan senang hati akan kudengarkan." jawab Luck.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.