Adventure World

Lv. 54 - Misi Dio [1]



Lv. 54 - Misi Dio [1]

»Miseryland«     

Konnichiwa!! Dio disini, tapi bukan Dio yang bisa menghentikan waktu. Namun aku masih melempar pisau di sini, ahaha. Oke lupakan candaan itu, sekarang aku berada di tempat yang terbilang cukup berbahaya di game Adventure World, apalagi aku sendirian.     

Tapi, buakan berarti aku benar-benar sendirian. Sekarang aku tengah berada di salah satu misi yang diberikan seseorang sebelumnya. Siapa lagi dia kalau bukan Zen.     

Hal ini berawal dari dia yang tiba-tiba menghubungi setelah sekian lama dan berakhir dengan menanyakan tentang Dungeon yang jarang dikunjungi. Apalagi yang paling mengejutkan adalah dia membawa seorang teman.     

Kesan pertamaku pada Zen awalnya adalah seorang player solo pendiam yang selalu berterus terang dan gila akan pertarungan. Dan juga ia memiliki identitas yang bisa terbilang cukup besar sebagai penjual potion special, dan selalu dicari-cari player lain.     

Dan sialnya karena insiden tak terduga ia mengetahui Special Class milikku, sebagai seorang Assassin yang berspesialis mengumpulkan info dan memata-matai suatu hal, itu menghancurkan harga diriku.     

Namun siapa yang menduga, dilain sisi ia sendiri juga bilang padaku kalau dirinya juga pemegang Special Class. Aku tidak paham, haruskah aku menyebut dirinya bodoh, atau terlalu baik.     

Dan sekarang entah mengapa sekarang aku berakhir menjadi broker informasi eksklusif untuk partynya. Yah, aku tidak mungkin menolak, apalagi hal yang kudapatkan dari mereka sangatlah berharga.     

Awalnya aku merasa aneh, mereka adalah orang misterius yang menggemparkan lelang akhir-akhir ini. Dan tiba-tiba memberiku penawaran dengan jaminan tiga item yang kalau kutotal akan mencapai lebih dai 1000 gold Zist.     

Tapi mendapatkan kepercayaan seperti ini juga tidak buruk, entah kenapa aku suka sensasinya. Hal itu seperti mereka sangat percaya kalau aku tidak akan membawa lari item-item itu, atau menyebarluaskan identitas mereka.     

Baiklah, sudah cukup dengan ceritanya. Sekarang aku akan menjalankan misi yang merek berdua berikan sebelumnya. Diantara misi-misi itu ada yang membuatku tertarik, dan misi itulah yang kujalani sekarang.     

Mengawasi pergerakan Guild Silver Dragon, aku penasaran apa mereka memiliki perselisihan? Tapi yah, kudengar Guild Silver Dragon memang sangat buruk. Mereka terlihat baik-baik saja diluar, tapi aku pernah mendengar sesuatu dari mantan anggotanya.     

Pemimpin mereka memiliki sifat licik dan juga kejam. Dan itu juga berlaku untuk para anggotanya. Tidak jarang juga aku melihat anggota Silver Dragon yang memalak player-player lemah di pelosok kota.     

Sebelumnya aku mendengar kalau dua dari empat regu Silver Dragon melakukan sebuah ekspedisi menuju Miseryland. Dan ternyata itu benar.     

Kedua regu itu adalah Silver Scales dan Silver Wand. Sesuai dari info yang kukumpulkan sejauh ini, Silver Scales adalah regu yang berisikan player Tanker dan petarung jarak dekat.     

Lalu Silver Wand, regu ini adalah masalah utamaku. Aku tidak bisa memantau lebih dekat karena mereka. Sesuai namanya, regu ini berisikan penyihir, dan jika aku terlalu dekat, tidak lucu jika salah satu Green Mage mereka menyadari keberadaanku dengan sihir angin mereka.     

[Shadow Blend]     

Seharusnya aku bisa mendekati mereka dengan menyatu pada bayangan. Skill ini membuatku tidak bisa terdeteksi oleh apapun dan bisa bergerak secara bebas dimanapun itu asalakan ada bayangan. Tapi, aku benci dengan kelemahan skill ini ....     

"Baiklah kita istirahat di sini semuanya. Istirahatkan diri kalian, gunakan potion secukupnya karena perjalanan kita masih panjang."     

Hoo~ jadi dia kapten Silver Scales ....     

"Baik Kapten!!"     

Mereka cukup kompak ternyata. Baiklah, aku akan mulai dengan mendekat ke para kapten. Jadi pria macho dengan body full armor dan rambut merah itu adalah Xander ketua Silver Scales. Lalu wanita berambut hitam panjang dengan jubah penyihir merah darah itu adalah Deborah ketua dari Silver Wand.     

Tunggu, penampilan merela mengingatkanku sesuatu. Ah~ benar, bagaimana aku bisa lupa info sepenting ini. Tubuh kekar, kulit kecoklatan, rambut merah berapi-api, dan warna mata kuning keemasan, menggunakan senjata pedang jenis saber, semua itu ciri-ciri dari pemegang special class Inferno Saber.     

Lalu, wanita ini ... perawakan tinggi seperti model, rambut hitam panjang sepinggang, lalu warna matah dan jubah yang seperti merah darah, dan ciri khasnya sebuah tongkat sihir yang terbuat dari kristal berwarna merah, pemegang special class Blood Witch.     

Sial, jika aku sampai ketahuan ini akan gawat. Lari dari kroco-kroco di sana memang mudah, tapijika ada mereka dua akan beda lagi ceritanya.     

"Xander sekarang katakan padaku, apa tujuan Ketua menyuruh kita kesini?"     

Oh yeah~ aku baru saja sampai dan akan mendengar hal yang sangat penting. Si Xander ini terlihat melakukan gelagat aneh, ia seperti menolehkan pandangannya ke segala arah seperti memastikan kalau tidak ada orang lain di dekat mereka.     

Tidak aneh jika posisi mereka berdua memang lumayan jauh dari kumpulan player lain. Sepertinya ini masih rahasia dari para anggota guild, dan hanya petingginya yang tahu.     

"Kau tahu, Ketua berencana untuk menaklukan tempat ini."     

AP–     

"APAA?! Ini bukan candaan yang kau buat seperti biasa bukan?"     

Yah kau tidak bercanda kan? Atau memang ketuamu sudah gila ....     

"Tentu saja tidak, kau kira dengan wajah seperti ini aku bercanda? Dan jangan berisik, ini masih harus jadi rahasia."     

Astaga~ dia tidak bercanda ternyata.     

"Maaf untuk sikapku sebelumnya, ini benar-benar sulit dipercaya. Kau tahu kan, kalau rekor lapisan Miseryland yang bisa diraih player sejauh ini adalah lapisan ketiga. Dan saat kita baru saja masuk ke lapisan kedua saja sudah sangat susah, aku tidak bisa membayangkan jika kita akan menaklukan tempat ini."     

"Kudengar Ketua sudah punya rencana. Yang pertama adalah membuat setidaknya tiga perempat jumlah anggota kita memasuki level 50. Karena itu keempat regu dibagi menjadi kelompok, regumu dengan reguku dan regu Silver Fangs dengan Silver Wings. Kedua kelompok ini akan melakukan leveling di tempat yang berbeda, lalu setiap waktu tertentu salah satu kelompok harus melakukan leveling di Miseryland ini, karena kita juga perlu informasi tentang tempat ini. Ketua tidak ingin menarik perhatian publik, karena itu tempat ini hanya akan didatangi oleh salah satu kelompok pada jangka waktu tertentu."     

"Sepertinya Ketua sudah merencanakan semua ini dengan matang."     

"Kau benar, aku saja terkejut saat pertama kali mendengarnya."     

Yah, bukan kau saja yang terkejut. Tapi aku lebih terkejut dengan kau yang bisa-bisanya memembicarakan semua rencana ketuamu dengan sejelas itu. Baiklah, waktunya pergi AHHH!! Sial, darimana munculnya ulat ini, kau membuatku terkejut.     

"Ada apa Xander?"     

"Tidak, hanya saja aku melihat hal yang aneh tadi di balik batu ini."     

T-t-tunggu, sial dia sudah mengunci pandangannya, sekarang mustahil untuk pergi. Oi oi oi, masukkan kembali pedangmu ke sarungnya, memangnya apa yang akan kau lakukan?     

Sekarang aku hanya bisa bergantung pada keberuntungan. Kelemahan terbesar skill Shadow Blend adalah saat diaktifkan HP si pengguna akan diubah menjadi satu point. Yah, aku akan menjadi sangat lemah sampai titik dimana tertusuk ranting pun akan membunuhku.     

Tunggu, kemana ulat yang sebelumnya? Oi kembalilah dan jadi pengalih perhatian. Sial, dia mulai mendekatkan pedangnya. Ugh~ apa dia akan menancapkan pedangnya? Itu sudah tepat beberapa inci di depanku.     

Ding!     

Suara notifikasi?     

"Xander kemarilah!"     

"Oh ya sebentar."     

Dia menjauh? Fyuh~ aku terselamatkan oleh si wanita itu. Apa karena notifikasi ini? Kalau begitu mari lihat.     

[ Terjadi Dungeon Break pada Dungeon Stone Dragon's Cave yang berada di Hell' Desert. Player yang berada di dekat kota Stardust diharapkan dapat bersiap untuk bertahan. ]     

Dungeon ini, bukankah ini dungeon yang ku rekomendasikan ke mereka? Oh sial, aku harus pergi selagi ada kesempatan.     

....     

Beberapa menit sebelum pengumuman Dungeon Break.     

"Kau siap Luck?"     

[Shield Mode]     

"Ya, kapanpun kau mulai."     

"Baiklah, maju!"     

Zen dan Luck mulai melanjutkan rencana mereka. Di kedua tangan dan keempat sulur Zen sekarang telah penuh dengan pedang.     

Karena senjata yang ia gunakan kali ini tidak cocok dengan skill Armament, ia memikirkan cara lain. Armament jika digunakan pada senjata nonmagis akan menjadi oedang bermata dua. Di satu sisi serangan diperkuat, di sisi lain daya tahan senjata terkikis dengan cepat.     

Berlari mengitari Boss, Zen juga berusaha menjaga jarak. Dan saat timingnya tepat ia akan melempar pedang yang terlapisi Armament itu tepat pada bagian tubuh Boss yang mengalami keretakan.     

Dan untuk eksekusi adalah tugas Luck, saat pedang yang dilempar Zen menancap ia harus memukulnya untuk membuat pedang itu menancap lebih dalam. Dengan mengaktifkan Shield Mode, ia bisa menggunakan slah satu tangan sebagai pemukul dan tangan yang lain sebagai pelindung ketika Boss menyerang.     

Satu persatu pedang berhasil menancap, dan serangan Boss sendiri semakin membabi buta. Tanpa henti, tanpa ampun, Zen dan Luck tetap melakukan hal yang sama.     

"Ini yang terakhir," ucap Zen dan pedang terakhir pun dilempar tepat pada retakan pada dahi Huffle Dragon.     

"Dan semuanya berakhir," ucap Luck yang kemudian menghantam pedang terakhir itu dengan kedua Gigan Gauntlet secara bersamaan.     

Zen dan Luck menjauh, mereka menunggu reaksi Boss yang sekarang mulai diam, dengan keadaan HP-nya mulai berkurang dengan cepat. Lalu sampai menyentuh angka nol, seluruh tubuhnya menjadi debu.     

Drop yang dijatuhkan Boss langsung terkirim ke inventory mereka, tapi mereka berdua tidak memperdulikan itu. Malahan mereka sekarang terpaku pada mayat Huffle Dragon yang berubah menjadi debu bersinar keemasan, dan di pusatnya juga meninggalkan sebuah kristal bercahaya dengan warna kuning keemasan.     

Namun siapa yang menyangka kalau kemunculan kristal itu bukanlah pertanda baik. Hal itu karena tiba-tiba seluruh permukaan baik permukaan bawah, dinding, atau langit-langit dungeon mulai bergetar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.