One Night Accident

TERBONGKAR



TERBONGKAR

0Happy Reading.     
0

****     

"Apa maksud semua ini?" tanya Marco langsung menerobos masuk ruangan Daniel.     

"Marco, ada apa?" tanya Daniel mengernyit ketika melihat Marco terlihat panik.     

"Tak perlu pura-pura, Apa maksudnya Lizz dalam perjalanan ke sini?" tuntut Marco.     

"Oh ... Duo-J mengatakan pada Mom kalau mereka tidak suka masakan istana dan lebih suka masakan Lizz dan mereka juga bilang sangat merindukan kehadiran Lizz dan Wi-Bi. Mendengar itu Mom memerintahkan aku untuk membawa mereka semua kemari," jawab Daniel.     

Marco mengusap wajahnya frustasi. "Aku sudah bilang jangan melibatkan keluargaku dikalangan Kerajaan Cavendish."     

Daniel mengernyitkan dahi tidak senang. "Kenapa kau khawatir sekali?" tanya Daniel.     

"Tentu saja aku khawatir, ini Cavendish segala sesuatu bisa saja terjadi apalagi Lizz sedang hamil, aku tak mau terjadi sesuatu yang membahayakan dirinya maupun kandungannya."     

Daniel menghempaskan berkas yang sedang dia periksa. "Apa menurutmu hanya Lizz keluargamu? Lalu aku kamu anggap apa? Apa kau pikir kami semua yang berada di kerajaan Cavendih adalah musuhmu? Apa kami juga bukan keluargamu?" tanya Daniel dengan tatapan dingin membekukan.     

Marco memucat. "Shit! bukan itu maksudku, kalian tentu saja keluargaku. Tapi kita harus sadar keluarga kita berbahaya, aku hanya tidak mau apa yang dilakukan olehku, berakibat pada mereka yang tidak tahu apa-apa," jelas Marco.     

Daniel mengangguk dan tersenyum miris. "Jadi apabila sesuatu terjadi pada kami itu bukan masalah bagimu? Namun jika terjadi pada yang lain itu adalah sebuah bencana?" tebak Daniel.     

"Daniel … Ayolah aku tidak begitu. Jangan berputar-putar, kau tahu yang aku maksudku," kata Marco frustasi.     

"Ya ... Aku sangat tahu semua keinginanmu, aku juga mengetahui semua kecemasanmu, tapi tenangkan dirimu. Aku akan memastikan keadaan Lizz baik-baik saja selama di sini," kata Daniel.     

"Bagaimana aku bisa tenang, jika Lizz ikut ke sini kemungkinan dia kembali ke Indonesia sangat kecil. Karena kami bukan siapa-siapa di sini," ucap Marco.     

"Kalau begitu katakan saja, siapa kamu sebenarnya," ujar Daniel.     

"Apa maksudmu?" tanya Marco.     

"Katakan pada Mom dan Dad kalau kamu adalah Jhonatan."     

Marco memucat. "Ah ... Aku sekarang tahu yang sebenarnya. Kamu pasti dengan sengaja melakukan ini, pasti semua ini rencanamu! Kamu sengaja membuat Lizz datang dan memaksaku membuka identitas yang sebenarnya kan? Brilian sangat brilian," kata Marco tak kecewa.     

Daniel tersenyum smirk. "Setidaknya caraku lebih terbuka dibandingkan yang kamu lakukan pada Ai."     

"Apa maksudmu?" tanya Marco.     

Daniel berdiri berhadapan dengan Marco hingga berjarak satu langkah saja. "Kamu mungkin lupa, wajah kita sekarang berbeda tapi kita kembar. Hal yang ada di sini aku bisa merasakannya," kata Daniel sambil menunjuk kepala dan dada Marco.     

"Aku masih tidak mengerti," balas Marco.     

Daniel tersenyum lagi. "Ai tak mengetahui nama lengkap si kembar, lalu bagaimana dia bisa mengurus paspor mereka ke Inggris? Bagaimana mereka mendapat liburan gratis pada saat bersamaan dengan acara bulan madu David dan juga anak-anak aku bisa masuk rumah sakit dengan alergi yang sama denganku?" Tanya Daniel.     

"Kau sudah tahu apa yang terjadi, Ai menipuku untuk bisa datang kemari."     

"Benarkah?"     

"Bukankah aku sudah menjelaskan bahkan Ai mengakuinya."     

"Kamu memang pantas di sebut Red 01, cara kerjamu sungguh luar biasa. Tapi Marco ... kamu lupa bahwa di atas Red 01 masih ada aku Red 00. Dan otak licikmu adalah hasil belajar dariku. Jadi ... bagaimana mungkin kamu berpikir bisa menipuku?" Daniel mengangkat sebelah alisinya seolah mengejek.     

"Untuk apa aku menipumu?" bantah Marco.     

"Entahlah ... yang pasti bukan Ai yang menipumu. Jhonatan, kau boleh menutupi kegeniusanmu pada semua orang tapi tidak padaku. Kau sudah mengatur segalanya, mengurus penerbangan Ai dan anak-anakku dengan paspor yang tertulis nama lengkap Cohza dan Cavendish dengan amat sangat jelas. Kamu juga sudah menentukan kemana tujuan wisata Ai dan anak-anakku bahkan kamu juga yang mengatur tiket geratis itu."     

"Omong kosong, kenapa bicaramu ngawur begitu?"     

"Aku tidak bicara ngawur, kamulah yang memastikan Ai akan pergi ke padang bunga yang berisikan mawar dan mengatur agar mereka menginap di hotel yang dekat dengan rumah sakit milik Cavendish. Kamu mengatur pegawai rumah sakit bahkan pihak bandara inggris mengetahui dengan jelas ada keturunan Cohza dan Cavendish di sana. Istilah mudahnya, kamu mengatur agar Ratu menemukan cucunya dengan mudah," kata Daniel.     

"Untuk apa aku melakukan itu, sudah jelas Ai yang berbohong." Jantung Marco mulai berdetak kencang.     

Daniel terkekeh, "Lihat ... bahkan jantungmu mulai berdetak lebih kencang dari seharusnya."     

Marco semakin khawatir.     

"Awalnya aku percaya waktu kamu bilang Ai menipumu, lalu aku berfikir kamu terlalu teliti dan perfeksionis dalam pekerjaanmu sebagai bodyguard. Karena itulah kamu jadi yang terbaik, jadi bagaimana mungkin seorang reed 01 bisa seceroboh itu?" tebak Daniel.     

"Kau tahu adik kecil, apa kesalahanmu? Pertama kamu melakukan penerbangan satu jam setelah keberangkatan Ai tapi berpura-pura datang keesokan harinya. Kamu ingin memastikan bahwa Ai melakukan jadwal liburannya dengan tepat dan rencanamu berjalan lancar. Padahal jika kau bersabar sedikit dan terbang keesokan harinya, pasti tak menimbulkan kecurigaan. Kesalahan keduamu, kau menyarankan Ai untuk menjadi Ratu inggris dengan cara aneh, tentu saja langsung membuatku curiga," kata Daniel.     

Marco memandang Daniel datar.     

"Aku bisa menjelaskan," elak Marco .     

"Tak perlu. Aku tahu cepat atau lambat Mom tetap akan mengetahui semuanya. Kamu hanya mempercepatnya saja."     

"Daniel ... kamu tidak menerti." Marco tidak bisa menjelaskan tujuannya saat ini.     

"Aku mengerti, sangat mengerti. Kamu ingin lepas dari nama Cavendish layaknya aku yang ingin lepas dari nama Cohza. Tidak masalah, kamu menggunakan otakmu untuk melindungi dirimu sendiri. Namun aku sedikit kecewa karena kamu justru menjerumuskan Ai agar menyandang nama Cavendish dengan cara licik agar kamu bebas dari tanggung jawab sebagai pangeran."     

"Lizz terlalu polos dan tidak mengerti, Ai lebih cocok jadi Ratu dari pada istriku." Marco mengharap pengertian Daniel.     

"Tenang saja, semua sudah terjadi. Jadi ... sudahlah, bagaimana pun aku tetap menyayangimu dan segala keegoisanmu itu. Hanya saja lain kali bertindaklah lebih cerdas dan matang," sindir Daniel menepuk pundak Marco.     

Daniel keluar dari ruangannya dan meninggalkan Marco sendiri.     

"Brengseekkkk ...!" Marco menggebrak meja sambil mengumpat begitu Daniel tak ada.     

Dia bingung sambil mengusap wajahnya frustasi. "Andai kamu tahu, aku lakukan ini untukmu. Agar aku bisa menemukan siapa pengkhianat itu," ucap Marco.     

Petter mungkin bisa melepaskan Daniel sebagai Cohza, tapi saudara Petter tidak akan diam saja jika mengetahui Daniel memiliki keturunan. Mereka akan mengincar Javier atau Jovan sebagai penggantinya.     

Mungkin Daniel benar bahwa Marco terlalu berat sebelah dan terlalu egois untuk tidak melibatkan Lizz tapi rela menjadikan Ai sebagai umpan.     

Namun ... Marco tidak memiliki cara lain selain ini. Ini cara tercepat mencari tahu siapa orang yang ingin melenyapkan daniel dahulu dan siapa yang akhirnya membunuhnya.     

Untuk mencapai tujuannya harus ada yang jadi pancingan agar yang terlibat satu demi satu akan keluar dari sarangnya.     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.