One Night Accident

PERGI



PERGI

0Jack hanya diam. Mendengarkan Joe yang marah-marah. Karena kemarin, Jack meninggalkannya di Singapura sendirian, dan memilih berkencan dengan Ayu. Bicara tentang Ayu, baru kemarin Jack berjanji tak akan menemui wanita yang membuatnya ketagihan itu. Tapi hari ini, dia sudah meragukan keputusannya. Jack bahkan sudah merasa rindu.     
0

"Apakah ini yang di namakan jatuh cinta?"', batinnya.     

"Hold. On!! Jatuh cinta?!" Jack tertawa sendiri. Ia tak mungkin jatuh cinta. Jack hanya sedang terobsesi. Mungkin karena dia perawan pertama yang ditidurinya. Atau mungkin karena ... Entahlah!! Jack sendiri pun tak tahu. Yang jelas, Jack yakin dia hanya tertarik pada Ayu. Bukan jatuh cinta. Jack bahkan yakin, jika dia terus bersamanya Jack pasti akan bosan.     

"Woyy!!! Dengerin nggak?!" Joe membentak sambil merengut kesal.     

Jack memandang Joe bingung. Apa yang harus ia dengarkan? Joe hanya terlihat sedang komat kamit tak jelas.     

"Malah ngelamun. Ini mulut sedari tadi udah ngomong panjang kali lebar kali tinggi!! Bukan lagi baca mantra!!"     

Jack menghela napas. "Nggak haus, ngomel dari tadi?"     

"Enggak!"     

"Padahal aku yang dengerin aja haus. Ambilin minum, gih!" Jack berucap santai.     

Joe sudah ingin melempar kepala Jack dengan kaleng minuman dingin dari dalam kulkasnya. "Sumpah nyebelin banget. Dari kemarin udah ninggalin gue di tengah pemotretan, pas pulang juga pesawat jetnya dibawa dia. Gue sampe harus naik pesawat kelas ekonomi! Sekarang, diajakin ngomong, malah bengong. Kesambet apaan, sih?"' Joe membatin kesal. Ingin sekali, Joe mengumpatinya. Tapi, Joe mana berani? Bisa dimutilasi!     

Dengan menghentakan kakinya dengan kesal, pada akhirnya, Joe tetap mengambil minuman untuk Jack. "Tangkap!" Joe berseru saat melempar sekaleng minuman, yang langsung di tangkap Jack.     

"Thanks." Jack berucap, dan langsung meneguk minumannya. Sementara Joe, menghempaskan tubuhnya disebelah Jack dan memperhatikan Jack dengan intense. Ada yang aneh dengan kakaknya itu.     

"Jangan melihatku seperti itu. Nanti naksir" Kata Jack datar tanpa memalingkan wajahnya. Joe mendengus semakin kesal.     

"Kenapa? Akang takut aye beneran jadi gay dan nubruk akang?" tanya Joe sambil memonyongkan bibirnya seolah-olah akan menciumnya.     

Jack langsung berdiri hingga membuat Joe yang setengah miring ke arahnya langsung jatuh telungkup ke pojokan sofa. "Anjrit!"     

"Udah, nggak usah pura-pura jadi gay lagi. Mom masuk rumah sakit gara-gara kita," ucap Jack mengingatkan.     

"Bukan kita, tapi Kakanda doang kali. Coba ide brilliant itu nggak keluar dari mulutmu. Mom nggak bakal sakit."     

Jack akui, itu emang idenya. Ide gila yang tercetus akibat dorongan Mommy dan Daddy-nya yang terus merongrong soal keturunan. Karena Jack tahu, dia tak akan pernah menikah dan punya anak. Maka lebih baik dia mengaku pada orang tuanya bahwa dia seorang gay dan partner yang paling dipercaya hanya Joe.     

Jack memang tak terlalu akrab dengan Alex. Bahkan dia juga ikut mendukung Joe, yang mengatakan pada Alex bahwa dia anak mafia yang kabur ke Indonesia. Awalnya hanya iseng. Tapi kebohongannya soal gay ternyata membuat Mom Alex yang menderita darah tinggi jadi kumat. Dan sudah seminggu ini Mom yang mengangkatnya jadi anak itu tak mau menemuinya.     

"Bagaimana kabar, Mom?" tanya Jack tiba-tiba.     

"Sudah membaik. Tapi ... Mom masih belum terlalu percaya padaku. Padahal aku sudah memperkenalkan Tasya sebagai kekasihku. Tapi Mom terlihat masih ragu."     

Jack mengangguk. Dilemparnya kaleng minuman yang sudah kosong ke tempat sampah. "Aku pergi dulu."     

"Mau ke mana lagi? Hari ini jadwalku nge-DJ. Kamu nggak datang?" Bahkan dia belum mendengar curhatanku, batin Joe.     

"Nanti aku nyusul." kata Jack langsung keluar dari apartemen.     

Jack hanya berputar-putar melajukan mobilnya tak tentu arah. Menghabiskan waktu, sebelum pergi ke Club menyusul Joe. Tapi entah sengaja atau tidak dia sudah berhenti di Mansion David. Jack ragu antara masuk dan tidak. Dia tahu, harus menjauh dari Ayu. Wajib malah. Tapi hatinya mengatakan ingin selalu mendekat. Di antara otak dan hatinya tak ada yang kompak. Otaknya mengatakan menjauh. Hatinya mengatakan mendekat. Tapi memang dasar batu. Diantara kecamuk dalam dirinya. Jack terus menyangkal dan meyakinkan dirinya sendiri. Bahwa rasa yang ada untuk Ayu, hanya sekedar rasa suka. Bukan cinta.     

Karena Jack tidak mau sakit dan kecewa karena cinta.     

Pukul 11.00 malam. Tapi Jack masih betah duduk diam di dalam mobilnya. Dia hanya memandangi rumah mewah itu, dan berharap wanita yang diharapkan muncul. Tapi sampai tiga jam menunggu, wanitanya tidak muncul juga. Jack juga merasa sedikit aneh. Karena rumah itu terlihat sangat sepi. Bahkan Jack tahu beberapa pengawal yang biasa berjaga di pintu gerbang, kini berkurang.     

Karena keinginan bertemu lebih besar dari pada egonya, pada akhirnya, Jack keluar dari mobil dan langsung memasuki kediaman Krishtian David. Tak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Bahkan lampu-lampu telah dipadamkan. Jack langsung menuju kamar Ayu tapi ternyata tak ada siapa pun di kamar itu.     

Ke mana dia? Ke apartemen? Ke rumah Sandra dan Alex? Atau rumah orangtuanya? Jack menuruni tangga dan menghampiri dua pengawal yang masih tersisa di rumah itu. Mungkin yang lain mengikuti bosnya.     

Kedua pengawal itu kaget melihat ada orang yang masuk kedalam rumah tanpa sepengetahuan mereka. Saat mereka hendak menyerang, Jack langsung memberikan tatapan hipnotisnya dan seketika para pengawal itu diam.     

"Ke mana Ayu?" tanya Jack to the poin.     

"Nona Ayu ikut Tuan David ke Jerman siang tadi."     

Jerman? apa Ayu sedang liburan?     

"Kapan kembali?" tanya Jack lagi.     

"Kami tidak tahu. Sepertinya tidak kembali ke Indonesia lagi. Karena Nona sudah membawa barang-barangnya dan bermaksud pindah lalu tinggal permanen di Jerman."     

Deg!     

Untuk sesaat, jantung Jack serasa mencelos.     

Pergi?     

Tak kembali?     

Lelucon macam apa ini?!     

Berani sekali Ayu meninggalkannya begitu saja. Dia pikir dia siapa?     

Jack kesal sekali. Di sini harusnya dirinyalah yang meninggalkan Ayu. Bukan sebaliknya. Apa dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa?! Jack tentu saja marah. Belum pernah ada wanita yang berani pergi sebelum dia bosan. Belum ada wanita yang meninggalkan dirinya sebelum dia sendiri yang mengusirnya.     

Jack menghajar dua bodyguard di rumah itu sampai babak belur sebagai pelampiasan. Lalu dia langsung pergi setelah memporak-porandakan rumah David hingga seperti kapal pecah.     

Jack tidak terima. Dia benci ditinggalkan.     

******     

TBC.     

Selamat siang. Sedikit pemberitahuan.     

Jadi Ona aku save dulu dan akan diteruskan diupdatenya bulan depan.     

Tenang tetap akan di update sampai tamat plus ekstra part bejibun.     

Kenapa?     

Karena saya mau fokus dulu sama Wedding Mr.A.     

Di mana Wedding Mr.A itu memang terjadi Sebelum One Night Accident.     

Jadi. Ona saya pending dulu.     

Sedang Weding Mr.A akan saya update marathon mulai hari ini.     

Terima kasih atas pengertiannya.     

Salam Otor paling cakep se WebNovel.     

:face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.