One Night Accident

DEMI SEORANG WANITA



DEMI SEORANG WANITA

0Happy Reading.     
0

****     

Langit malam di pedesaan biasanya terlihat cerah dengan bintang bertaburan. Namun malam itu di salah sebuah perdesaan norwegia langit terlihat merah menyala. Bukan karena efek Aurora, namun semua terjadi karena ledakan sebuah tambang minyak.     

Daniel mengeluarkan rokoknya dan mengamati dari Jauh, seolah-olah dia hanya seperti turis yang ikut melihat kebakaran di tambang tersebut. Mana ada yang tahu bahwa dia lah yang meledakkan tambang itu.     

Daniel sebenarnya sudah berupaya menghindari kehebohan hanya untuk satu pembunuh bayaran. Namun siapa sangka bahwa pembunuh bayaran yang dia incar ternyata berkamunflase sebagai pekerja tambang.     

Sudah sebulan lebih Dia mengejarnya dan akhirnya bisa mendapatkan dia. Apa mungkin Daniel akan melepaskannya begitu saja. Jadi ... dari pada banyak membuang waktu Daniel langsung meratakannya sekaligus.     

Daniel sudah berusaha meminimalisir korban, namun tetap saja ada beberapa orang tak bersalah ikut terseret dalam ledakan.     

Daniel harus mengutus beberapa anak buahnya untuk mencari tahu, siapa saja korban tak bersalah itu dan memberinya kompensasi.     

Jika Marco tahu soal ini, pasti dia akan mengatakan Daniel kejam karena menganggap nyawa manusia bisa dibeli dengan uang. Namun ... Daniel memang orang kejam, setidaknya dia masih memiliki Rasa bersalah ketika ada orang lain meninggal demi kelancaran misinya.     

Daniel masuk ke dalam mobil, membuka ponselnya dan mencontreng nomor 63. Ini sudah dua tahun berlalu, namun masih ada 37 pembunuh bayaran yang harus dia habisi agar bisa melepaskan nama Cohza dan menikahi Ai.     

Daniel mendesah, dia tidak boleh putus asa, ini demi keamanan orang-orang yang dia cintai. Berburu dua tahun lagi Daniel rasa tidak masalah, toh sat itu usianya baru 35 tahun dan Ai baru 25 tahun. Mereka masih muda dan masih memiliki banyak waktu untuk dihabiskan berdua. 4 tahun tidak masalah.     

Daniel baru menjalankan mobilnya setengah jalan ketika ponselnya berkedip-kedip.     

"Ada apa?" tanya Daniel mengangkat panggilan telpon dari asistennya.     

"Tuan, saya baru dapat info bahwasanya nyonya Ratih Ayu Brawijaya saat ini sedang berlibur ke Inggris dan keberadaanya di ketahui Ratu Stevanie."     

Mendengar itu tubuh Daniel langsung menegang. "Di mana posisi AI sekarang?" tanya Daniel seketika merasa panik.     

"Maaf tuan, Ratu Stevanie telah membawanya ke kerajaan Cavendish," jawab sang asisten dengan nada khawatir.     

"Shittt, ke mana Marco?"     

"Sepertinya, dia ikut tertangkap."     

Daniel semakin mengumpat dan melempar ponselnya ke dasbord.     

Kenapa Ai bisa pergi ke Inggris? Bagaimana mungkin Marco seceroboh ini.     

Daniel segera melajukan mobilnya ke bandara terdekat, sayangnya ditengah perjalanan ban mobilnya bocor terkena jebakan binatang buas yang entah kenapa bisa tepat berada di tengah jalan.     

Orang tolol mana yang memasang perangkap binatang di jalanan?     

Sayangnya mereka bukan orang tolol, karena begitu ban Mobil Daniel kempes satu persatu. Beberapa orang muncul dengan membawa senjata lalu mengetuk kaca mobilnya dengan keras dan menyuruhnya segera keluar.     

Ternyata mereka sekumpulan rampok.     

Daniel yangdalam suasana buruk benar-benar kesal. Dia tidak menunggu kata anacaman dan barangnya di rampas baru melawan, namun begitu dia keluar dari mobil Danil langsung menghajar perampok itu satu persatu hingga dalam 3 menit semuanya sudah tergeletak pingsan.     

Daniel tidak mungkin menemukan kendaraan jadi dia berusaha menghubungi anak buahya, namun berapa kalipun dicoba. Ponselnya tidak bisa melakukan panggilan bahkan sekedar chat atau mengirim pesan pun tidak bisa. Seolah ada virus yang masuk ke sana.     

Daniel berpikir cepat. Dia tidak mungkin berjalan kaki, akan butuh waktu berjam-jam sampai ke bandara. Lalu Daniel melihat salah satu perampok meringis dan sadar.     

'Mereka berada di jalan sepi, pasti mereka memiliki kendaraan,' batin Daniel.     

Daniel mengambil air minum di mobil dan menyiram wajah orang itu agar semakin sadar. "Di mana kendaraan kalian?"     

Orang itu tidak bicara.     

Daniel tidak mau basa basi dan mengeluarkan pistolnya. "Di mana kenadaraan kalian?"     

Wajah rampok itu seketika memucat. "Ada ci balik pohon di sana." Orang itu menujuk arah semak-semak.     

Daniel segera mencari dan benar saja ada tiga buah sepeda motor di sana. Daniel mengambil satu yang memiliki kecepatan paling tinggi. Lalu tanpa basa-basi meledakkan yang dua lagi. Mau merampoknya? Pikir satu juta kali terlebih dahulu.     

Perampok yang mendengar suara ledakkan langsung melotot apalagi melihat Daniel membawa satu-satunya kendaraan mereka. Dia dan teman-temannya benar-benar sial kali ini. Tapi tidak apa-apa, sebagai pengganti tiga motor mereka mendapatkan sebuah mobil.     

Sayangnya itu hanya angan-angan si perampok, karena begitu matahari terbit mereka sudah berada di sel penjara tanpa bisa menikmati hasil jarahannya.     

****     

"Apa maksudnya tidak bisa?" Daniel melihat paspornya dan menatap keamanan bandara dengan tatapan tidak bersahabat sama sekali.     

Dia sudah susah payah sampai ke bandara dan begitu sampai di sana mereka mengatakan paspornya tidak bisa digunakan? Walau paspor yang dipakai Daniel memang bukan identitas aslinya, namun ... Daniel sudah memalsukan paspor seumur hidup dan tidak pernah ada kendala. Kenapa kali ini berbeda?     

Mengingat keselamatan Ai dan anak-anaknya di Cavendish Daniel benar-benar tidak bisa bisa membuang waktu. Apalagi anak buahnya tetap tidak bisa di hubungi, sedang Daniel juga tidak mungkin membuat keributan di bandara. Itu akan se makin kacau dan membuat waktunya terbuang percuma.     

Daniel mengalah dan pura-pura meninggalkan bandara, namun ketika melewati tempat pilot dan pramugari berada Daniel segera masuk ke salah satu ruangan. Benar saja, di sana ada beberapa pilot dan pramugari yang siap berangkat. Dengan santai Daniel mengunci pintu dan lengsung menodongkan senjatanyan pada orang terdekat.     

Seorang pramugari langsung menjerit ketakutan.     

"Semuanya diam dan tidak akan ada yang mati."     

Seketika semua tidak ada yang berani bergerak.     

"Siapa yang akan menerbangkan pesawat menuju Inggris?"     

Seorang pilot dan copilot mengangkat tangannya.     

"Kamu ... ambil tali dan ikat semua rekanmu."     

Pilot itu melakukan apa yang Daniel perintahkan.     

Daniel mengambil sebuah bom di dalam jaket yang dia kenakan lalu menaruhnya di salah satu tubuh pramugari yang juga diikat.     

Pramugarin itu menangis sangat kencang dan semua rekannya ikut ketakutan.     

"Kamu ikut saya, kita berangkat ke Inggris sekarang. Ingat jangan mengarakan apa pun atau aku akan memencet tombol ini dan semua rekanmu akan meledak berkeping-keping. Nyawa mereka ada di tanganmu." Daniel menunjukkan pemicunya.     

Pilot itu hanya mengangguk. Tidak berani memlakukan apa pun yang akan membuat semua rekannyaTidak ada mati.     

Daniel mengambil baju copilot dan mengenakannya. Lalu menarik pilot agar segera menuju pesawat.     

Tidak ada yang curiga begitu Daniel dan pilot itu memasuki pesawat, namun pihak bandara dan penumpang dibuat heboh karena ada pesawat lepas landas dan meninggalkan penumpangnya begitu saja.     

Hari itu Daniel benar-benar meninggalkan keributan besar, selain membajak pesawat dia juga meinggalkan teror bom yang menjadi viral hampir sebulan kemudian.     

Dan semua itu hanya demi seorang wanita.     

****     

"Kamu bisa mengendalikan ini sendiri?" tanya Daniel pada pilot di sebelahnya.     

"Anda mau ke mana?" tanya pilot itu cemas.     

"Aku turun di sini?"     

"Turunnn?" pilot itu memucat, apa kah orang yang menyandra dirinya adalah orang gila dan mengira sedang berada di bus yang bisa menurunkan penumpang di mana saja.     

"Pastikan saja pesawatmu mendarat dengan baik." Daniel menuju ke belakang dan mencari parasut begitu menemukannya dia segera memakainya.     

Begitu menemukan titiknya sudah pas Daniel membuka pintu pesawat yang membuat angin kencang seketika menerobos masuk. Daniel melompat dan tidak butuh lama segera membuka parasutnya.     

Daniel tidak bodoh, hanya butuh waktu lima menit setelah pesawat lepas landas tanpa izin, pasti pihak bandara sudah menyadari bahwa pesawat yang dia tumpangi sudah dibajak, dan tidak butuh waktu lama petugas yang harusnya membawa pesawat itu akan di cari dan ditemukan dalam keadaan terikat dengan bom di ruangan itu.     

Jika Daniel turun dari pesawat itu, maka mereka akan menangkapnya dengan mudah. Lalu kenapa Daniel tak turun di tengah jalan saja.     

Aman dan kebetulan dia mendarat tepat di Eternity. Daerah pinggiran kerajaan Cavendish.     

Karena sudah memasuki wilayah Cavendish, Daniel sedikit tenang dan mencari kendaraan menuju ke kerajaan dengan segera. Siapa sangka begitu mencapai gerbang istana dia malah dihadang dan tidak diperbolehkan masuk.     

Lelucon apa lagi in?     

****     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.