One Night Accident

SANG MANTAN



SANG MANTAN

Happy reading.     

***     

Putri Laurance sedang menuju toilet ketika dia seperti melihat orang yang sangat dia kenali. Laurance mengernyit sejenak, punggung itu benar-benar terasa familiar. Lalu Laurance mendekat dan semakin yakin bahwa dia adalah orang yang dia cari selama ini. Dia adalah sang pujaan hati yang sudah tidak ada kabar selama dua tahun.     

Laurance berjalan dengan cepat, tidak sabar untuk segera memeluk dan merasakan kehangatan yang dulu sering diberikan oleh pria itu.     

"Marcoo!!!" panggil Laurance dengan jantung berdebar kencang. Dia sangat bahagia karena berhasil menemukan kekasihnya.     

Marco dan Lizz menoleh mencari sumber suara. Di sana Putri Laurence berlari menghampirinya tanpa ada rasa malu karena bertingkah layaknya fans gila yang mengejar idolanya. Tanpa aba-aba, Laurence memeluk Marco erat membuat Lizz melotot kaget seketika. Siapa perempuan ini? Kenapa memeluk suaminya seenaknya. Lizz tidak suka, dia cemburu dan kesal apalagi saat melihat Marco hanya diam saja, membuat Lizz semakin sakit hati.     

"Akhirnya ... aku beneran ketemu kamu! Awalnya aku tadi tak percaya kalau ini kamu, tapi ternyata ini memang Marco, Aku kangen banget sama kamu. Kamu ke mana saja selama ini? Aku mencarimu bahkan sampai mencari informasi di Save security, namun kamu tidak ada kabar sama sekali. Aku Kangen banget sama kamu," kata Putri Laurence memeluk Marco semakin erat dengan air mata bahagia meleleh di pipinya. Dia berjanji tidak akan membiarkan Marco meninggalkannya lagi.     

Tubuh Marco menegang karena terkejut. Kenapa di saat seperti ini malah salah satu mantannya nongol. Runyam ini urusan. "Eh ... mohon maaf Putri bisa enggak pelukannya dilepas dulu?" tanya Marco sambil berusaha menyingkirkan tangan Laurence yang ada di pinggangnya.     

"Enggak mau, aku kangen banget sama kamu. Kenapa kamu nggak pernah kabarin aku? Apa gara-gara kejadian itu, kamu takut keluarga ku nggak nerima kamu ya? Kamu pasti takut keluarga aku akan menyengsarakan hidupmu! Kamu tenang saja, aku akan membela dan pasti tidak akan membiarkan keluargaku menolakmu," ucap Laurence masih dengan menempel erat namun kali ini disertai nada manja disetiap ucapannya.     

"Marco ... dia siapa?" tanya Lizz dengan mata berkaca-kaca dan kesal karena ada wanita yang menempeli suaminya seperti lintah. Apalagi mereka berbicara menggunakan bahasa Inggris, Lizz tidak mengerti namun Lizz yakin Marco dan perempuan ini memiliki hubungan yang sangat dekat.     

"Eh ... bukan siapa-siapa Beb, Salah orang kayaknya." Marco menjawab. Untung istrinya enggak bisa bahasa Inggris, jadi mudah dikibulin.     

Berbarengan dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut Marco, Laurance melepas pelukannya dan menyipit melihat ke arah Lizz, pandangan kecemburuan terasa amat sangat jelas.     

"Kamu siapa?" tanya Laurance galak.     

Lizz mengkerut seketika karena kaget dibentak oleh perempuan di hadapannya. Kenapa galakan pelakornya dari pada dia?     

"Maaf putri, perkenalkan ini Lizz. Istri saya." Marco menyahut sambil melepas pelukan Laurence dan memeluk pinggang Lizz posesif seolah-olah memperjelas ucapannya.     

"Whaaatt!? Istri? Marco ... kamu bercanda kan?" tanya Laurance menatap penuh kekecewaan.     

"Saya serius putri, saya sudah menikah dan ini adalah istri saya."     

"Bohong, kamu enggak mungkin sudah menikah. Kamu bilang kamu cinta sama aku, lagi pula terakhir kita bertemu kamu bilang kamu lagi jomblo? Kamu enggak mungkin sudah menikah. Jujur sama aku siapa dia sebenarnya? Adikmu? Kakakmu? Siapa? Aku tahu kamu hanya takut mendapat amarah keluargaku, aku yang akan menjamin keselamatanmu dan semua keluargamu, tapi please ... enggak usah berbohong. Aku tahu kamu cinta sama aku, aku juga enggak akan marah karena kamu ninggalin aku begitu saja, aku ... masih cinta sama kamu." Putri Laurence menarik lengan Marco tak percaya dengan ucapannya.     

"Putri ... aku serius, Lizz adalah istriku dan kamu bisa melihat dia sedang hamil. Aku minta maaf karena dulu meninggalkanmu. Sewaktu bersamamu aku tidak berbohong, aku tidak punya pasangan pada saat itu. Namun sekarang aku juga tidak berbohong, aku sudah memiliki istri dan sebentar lagi akan memiliki anak bersamanya."     

Laurance lalu melihat perut Lizz yang membuncit. Hantinya langsung terasa hancur berkeping-keping.     

PLAKKKK!!!     

Putri Laurence menampar Marco dengan keras.     

"Dasar bajingan! Setelah berhasil memperkosa dan mendapat keperawanan ku, kau langsung meninggalkan ku dan menikahi wanita lain?" Sang Putri terlihat tak percaya, bahwa laki-laki yang selama dua tahun ini ditunggunya sudah memiliki istri. Dia bahkan membatalkan pernikahannya dengan anak kepala keamanan Inggris hanya untuk menunggu Marco.     

"Dan kamu ... berani sekali kamu merebut pacarku! Kamu pasti merayunya kan?" Laurance tiba-tiba membentak Lizz.     

"Boyfriends?" Lizz memang tidak mengerti bahasa Inggris tapi kalau sekedar kata-kata umum dia juga tetap tahu. Boyfriends apa itu berarti Marco pacar dari perempuan cantik yang sedang mengamuk di depannya ini?     

"Dia pacarmu?" tanya Lizz marah saat tahu ternyata suaminya memiliki wanita lain selain dirinya. Kali ini Lizz yang menampar Marco dengan keras dan air mata sudah mengucur deras di pipinya.     

"Kamu jahattttt!!! Aku benci kamu!" teriak Lizz kecewa.     

"Beb ... dengerin dul--"     

Lizz menamparnya lagi. "Tidur di luar selama tiga bulan!" Lizz berseru dan langsung berbalik meninggalkan Marco dan Laurence dengan sakit di hatinya.     

"Tiga bulan?! Beb ... please jangan gitu dong, aku bisa jelasin." Marco berusaha mengejar Lizz tapi tangannya di cegah oleh putri Laurence.     

"Kenapa kamu melakukan hal seperti ini ke aku? Padahal aku tulus sayang sama kamu. Aku bahkan sampai membatalkan pernikahanku demi kamu! Kamu jahattt !" Putri Laurence berseru sambil memukul dada Marco bertubi-tubi.     

"Putri maaf, itu kejadian sudah lama dan saya minta maaf. Saat itu saya benar-benar khilaf. Tak ada niatan saya mempermainkan Anda. Tapi, saya harap Anda mengerti yang dulu itu hanya masa lalu. Dan saat ini saya punya masa depan sendiri bersama istri dan calon anak kami. Jadi saya mohon carilah kebahagiaan Anda sendiri." Marco berujar tegas dan melepas gandengan tangan Laurence lalu melesat meninggalkannya, mengejar jatah tiga bulannya yang terancam hilang.     

Sedang putri Laurence langsung menangis sesenggukan saat Marco meninggalkannya. Pencariannya selama dua tahun hanya berakhir sia-sia, bahkan menyisakan sakit hati yang luar biasa.     

Laurance sudah ditolak.     

Dia seorang Putri Kerajaan yang dikelilingi pria tampan dengan kekayaan dan status sosial tinggi. Laurance tidak pernah mengejar namun dia selalu dikejar-kejar. Laurance tidak pernah ditolak, tetapi sudah tak terhitung berapa lamaran yang dia tolak.     

Semuanya hanya demi Marco.     

Lelaki yang mengatakan mencintainya sepenuh hati, lelaki yang mendapatkan pengalaman pertamanya dalam segala hal. Lelaki dengan kedudukan biasa dan hanya seorang mantan bodyguard-nya sendiri.     

Lelaki yang sekarang bahkan tidak melihatnya sama sekali. Lelaki yang meninggalkannya bahkan tanpa berpaling lagi.     

Laurance ditolak dengan cara paling menyakitkan. Penolakan ini benar-benar membuat harga dirinya jatuh dan terperosok hingga jurang terdalam.     

Laurance sangat malu dan langsung berlari menuju kamarnya untuk menumpahkan segala rasa sakit di hatinya.     

Ternyata benar kata bibinya. Semua lelaki sama saja. Bajingan, egois dan penuh tipu muslihat.     

Merayu saat mengharap kenikmatan, pergi menjauh setelah inti sari sudah dia habiskan. Meninggalkan kelopaknya layu lalu mati dengan perlahan-lahan.     

****     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.