One Night Accident

PESTA



PESTA

0Enjoy reading.     
0

***     

SATU BULAN KEMUDIAN     

Di dalam kantor Save Security Prancis terlihat dua pria yang duduk saling berhadapan dengan wajah datar.     

"Jadi ... bagaimana kabarmu?" Petter bertanya pada Paul yang akhirnya nongol setelah berbulan-bulan menghilang karena kematian Pauline.     

"Tida usah khawatir. Aku baik-baik saja." Paul terseyum seolah-olah tidak ada peristiwa yang beberapa waktu lalu mengguncang hatinya.     

"Adakah yang ingin kamu jelaskan padaku? Mengenai makan Pauline mungkin? Atau kenapa kamu masih mendukung Pauline padahal kamu tahu dia menghianati keluarga?"     

"Kamu mengajukan terlalu banyak pertanyaan Brother."     

"Apakah yang dikatakan Pete benar? Kamu jatuh cinta pada saudara kembarmu sendiri?" Dalam mimpi sekalipun Petter tidak akan pernah menyangka bahwa Paul akan mencintai Pauline. Petter Memnag tidak pernah melihat kakaknya bertengkar tapi Petter juga tidak pernah berharap kakaknya akan memiliki hubungan yang melenceng seperti itu.     

"Aku yang salah. Seharusnya aku melepaskan Pauline sedari dulu."     

"Apa kamu juga menghianati ku?" Petter tidak akan mengampuni Paul jika memang dia juga terlibat dengan semua yang dilakukan Pauline.     

"Tergantung pandanganmu. Soal Pauline memiliki pasangan seorang Smith. Aku akan mengatakan Ya. Aku tahu dia jatuh cinta pada musuh bebuyutan. Namun ... soal Pauline memiliki anak. Bahkan aku tidak tahu ternyata memiliki dua keponakan lain selain Daniel dan Jhonatan." Andai Paul tahu terlebih dahulu dia tidak akan pernah membiarkan Pauline merawat anak-anak itu dan mendidiknya dengan penuh dendam. Paul akan membawa mereka pergi dan menjadikan seorang Cohza. Karena walau ada benih Smith di dalamnya. Mereka tetap mewarisi darah Cohza juga. Sayangnya semua hanya pengandaian. Paul bahkan baru tahu Vicky dan Victor keponakannya setelah keduanya meregang nyawa.     

Pete membunuh Pauline yang adalah kakak kandungnya. Lalu Pete juga membunuh Vicky yang merupakan keponakannya. Dan Victor mati di tangan Daniel yang merupakan saudara sepupu.     

Mana lagi yang menurut Paul lebih menyakitkan hati tatkala melihat keluarganya sendiri saling bunuh dan menyakiti.     

"Ketika Pete jadi psycopath aku sebenarnya curiga Pauline yang melakukannya. Namun setahuku Pauline tidak bisa hipnotis jadi aku pikir Pete dekat dengan Pauline karena memang Pauline menyayangi nya dan Pete merasa nyaman. Siapa yang tahu dia mengendalikan Pete begitu hebat. Bahkan bisa membuat seorang Pete membunuh Jhonatan. Padahal kita tahu saat kecil Jhonatan adalah orang yang paling disayang oleh Pete."     

"Soal penculikan Ai dan Javier aku benar-benar tidak tahu sama sekali. Aku mungkin sedikit curiga karena sikap Pauline terasa aneh dan berbeda ketika aku mengatakan padanya bahwa Jhonatan masih hidup. Aku kira dia hanya terkejut karena bahagia. Ternyata dia kaget karena takut kejahatannya terbongkar. Dan ... setelah aku pikir dan mengambil kesimpulan atas semuanya. Sekarang aku mengerti, jika memang Pauline ingin menghabisi keluarga Cavendish kenapa baru sekarang. Kenapa tidak dari dulu?" Paul memandang Petter.     

"Karena dulu hanya ada Danie yang memiliki kemampuan di atas Pauline. Daniel tak tersentuh. Sedangkan begitu Pauline mendengar Jhonatan masih hidup apalagi mengetahui fakta Daniel memiliki keturunan. Aku rasa akhirnya Pauline menemukan kelemahan Daniel sebagai satu-satunya keturunan Cohza dan Cavendish." Petter Mangambil kesimpulan.     

"Benar. Apalagi ditambah dengan kematian Vicky yang mendadak. Itu seperti memicu Pauline untuk bergerak lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Rasa ingin balas dendam yang sempat tenang dan berjalan lambat seperti mendapat amunisi meluap-luap." Paul menunduk. Semua sudah terlambat dia gagal menjaga Pauline agar tetap berada sesuai jalur. Sayangnya Pauline memilih memotong jalur aman hingga menjerumuskan dirinya sendiri dijalur neraka.     

"Aku percaya padamu. Bahkan jika kamu berbohong sekalipun aku yakin Pete akan segera tahu dan melemparmu keluar dari keluarga Cohza tanpa berpikir dua kali." Petter tahu, Pete bisa mendeteksi kebohongan dengan akurat.     

"Yeah ... dia memang menyeramkan. Huh ... kenapa aku bisa memiliki adik seganas itu." Paul mengeluh merasa dia orang paling lemah di antara keluarga Cohza.     

Pete kuat dan terkenal kesadisan nya di underground. Petter berwibawa, pintar mengendalikan keadaan dan menikahi seorang Ratu.     

Paul? Apa yang dia punya?     

Kerjaannya hanya mengotak Atik komputer dan senjata. Tidak menikah dan paling payah dalam berkelahi.     

Tetapi ... setidaknya dia tidak akan pernah menghianati keluarga.     

"Aku mau ketemu Pete." Ternyata Paul bisa merasa kangen juga tidak melihat adik bungsunya menghajar orang.     

Paul baru beranjak dari kursi ketika Petter kembali memnaggilnya.     

"Ada apa?"     

"Kamu kuburkan di mana Pauline?" tanya Petter. Walau bagaimanapun Pauline tetap kakaknya dan walau hanya sekali dia ingin mengunjungi makamnya.     

"Tidak perlu tahu. Nanti juga lama-lama kamu tahu dia ada di mana." Paul keluar dari ruangan Petter.     

Paul memang gila kalau soal Pauline. Yah ... dia memang gila. Sama seperti Pauline yang memiliki ide mengawetkan Smith. Paul melakukan hal yang sama pada mayat Pauline. Bahkan Paul menaruh mumy Pauline di apartemen miliknya dan menempatkannya di kamar Pauline ketika dia masih hidup.     

Paul tidak rela wajah secantik itu masuk ke dalam tanah. Walau Paul tidak bisa menikahi Pauline. Setidaknya dia bisa melihat wajahnya setiap hari.     

Itu saja sudah cukup menyenangkan baginya.     

****     

Istana itu terlihat semakin indah dan meriah dengan dekorasi pesta yang menakjubkan. Hari ini memang digelar sebuah pesta yang sangat meriah di Kerajaan Cavendish.     

Bukan untuk merayakan pernikahan atau ulang tahun. Tetapi sebagai rasa syukur karena sang Putri Mahkota, alias Ai, akhirnya sadar dari koma.     

Setelah sebulan berada dalam keadaan koma dan dua Minggu pemulihan fisik dan mental akhirnya Ai bangun dari tidur panjangnya dan berhasil mengatasi rasa trauma yang dia alami.     

Untuk sementara ini Ai tidak mau dekat-dekat dulu dengan Pete. Bukan karena masih menganggap Pete jahat tetapi karena Ai takut jika berinteraksi dengan Pete dia akan sulit melupakan kejadian mengerikan itu.     

Apalagi dukungan keluarga besar telah mempercepat proses kesembuhannya. Walau rasa sesak kadang masih menggelayut di dadanya, karena kehilangan bayinya, tapi Ai adalah sosok yang tegar. Pantang menyerah dan selalu berusaha menggunakan pikiran positif.     

Apa yang dilakukan oleh Pauline pada Ai sangatlah kejam dan tidak termaafkan. Bahkan Ai tidak merasa kasihan ketika mendengar Pauline sudah meninggal.     

Bukan karena Ai menyimpan dendam. Namun karena Ai merasa Pauline pantas mendapatkannya. Karena dia menabur kejahatan maka dia yang akan menuai apa yang dia tabur sebelumnya.     

Sebenarnya rahim Ai bahkan mengalami kerusakan parah. Tapi jangan panggil Stevanie sebagai Ratu Cavendish, jika ia tidak mampu menyembuhkannya.     

Ai bukan hanya di nyatakan terbebas dari kerusakan, bahkan rahim Ai juga di pastikan sembuh dan amat sangat sehat jika ingin hamil lagi.     

Selain pesta menyambut kesembuhan Ai, di gelar juga pesta yang akan menjadi momen bersejarah bagi Kerajaan Cavendish. Di mana pelan tapi pasti Kerajaan Cavendish akan mulai muncul ke permukaan sedikit demi sedikit hingga keberadaan mereka akan di akui dunia sebagai Negara yang berdiri sendiri.     

Bukan di atas maupun di bawah kungkungan Kerajaan Inggris.     

Proses itu memang akan membutuhkan waktu yang lama dan beresiko. Namun Stevanie dan Daniel sudah punya cara mengatasinya. Terutama soal keberadaan obat-obatan khusus yang ada di Cavendish.     

Awalnya kerajaan akan meminta perlindungan dari PBB dan beberapa negara yang tentunya berkuasa.     

Daniel sudah menyiapkan 10 dokter dari Cavendish untuk masing-masing negara yang mau mendukung kerajaanya. Di mana satu dokter itu memiliki pengetahuan yang Daniel jamin 100 kali lipat lebih berharga dari 100 dokter di negara mereka.     

Sehingga tidak akan ada perebutan obat dan dokter di antara semua negara maju bisa mendapatkan mereka. Walau Daniel tetap menyimpan rapat Obat-obat yang luar biasa. Namun dokter yang dia kirim sudah bisa dipastikan akan membuat mereka tercengang karena kejeniusannya. Mereka bahkan tidak akan sadar kalau dokter yang Daniel kirim hanyalah dokter peringkat 2 di kerajaan Cavendish. Sedangkan yang peringkat 1 dan memegang inti semua pengetahuan dan hasil penelitian tetap bertahan di Cavendish.     

Ai juga mengusulkan agar Cavendish menerima pertukaran pelajar dari berbagai Negara agar mereka bisa memproduksi sendiri obat-obatan langka tersebut. Dan tentu saja dengan hak paten milik kerajaan Cavendish. Jadi semua negara bisa mengembangkan pengetahuan dan Cavendish tetap akan sebagai negara yang berguna dan dibutuhkan.     

Tidak akan ada negara lain yang berani mengaresi kerajaan yang berisi jenius dalam dunia farmasi walau sekecil apa pun kerajaan itu.     

Selain itu Cavendish juga akan membiarkan setiap negara mengembangkan penelitian mereka masing-masing. Namun ... semua itu tetap Cavendish yang akan memiliki nama. karena Candish sudah di akui sebagai pencipta pertama yang sah dari obat-obatan tersebut.     

Seperti Thomas Alva Edison yang menjadi penemu bohlam lampu. Dia akan tetap menjadi satu-satunya penemu. Mau lampu sekarang memiliki berbagai merek dan fariasi keren. Namun saat ada yang bertanya siapa penemu bohlam lampu? Pasti tetap Thomas Alva Edison jawabannya. Bukan Philips atau Nasional.     

Begitu juga dengan obat dari Cavendish. Mau dikembangkan dan dibuat menjadi seratus kali lipat lebih bervariasi. Ketika orang bertanya siapa yang menemukan resep membuat obat ini maka jawabannya akan tetap Cavendish.     

***     

Pesta itu benar-benar meriah, semua orang berdansa juga menyanyi. Dalam kemeriahan pesta itu terdapat sepasang kekasih yang terlihat terlarut dalam alunan melodi hingga tak menyadari sekitarnya. Mereka tak lain adalah sang Putri Mahkota sendiri bersama sang istri. Pangeran Daniel dan Putri Ai.     

"Terima kasih karena kamu kembali, sayang." bisik Daniel ditelinga Ai. Masih terus bersyukur karena Ai tidak meninggalkan dirinya.     

Ai mengalungkan tangannya di tengkuk Daniel. "Tentu saja aku kembali, walau ke neraka sekalipun, aku yakin kamu tak akan membiarkan aku pergi dan akan menjemputku paksa," kata Ai sambil merebahkan kepalanya di dada sang suami.     

Daniel terkekeh pelan lalu mencium dahi Ai dengan lembut. "Pesta ini mulai membosankan. Bagaimana kalau kita membuat pesta pribadi?" Daniel bertanya dengan nada berbisik.     

"Boleh saja. Mungkin kita bisa memulainya dari jacuzy?" Ai menyahut dan memberikan sebuah usul pada Daniel.     

"Sepertinya yang pertama harus di lift dulu Tweety."     

"Dan menjadi tontonan untuk Ratu seperti dua hari lalu?! No, thank you!" Ai menyahut, lalu menarik tangan Daniel pelan dengan gaya menggoda.     

Saat sedang menikmati suasana yang hangat nan syahdu, tiba-tiba terjadi keributan di pesta. Membuat Ai terlonjak kaget karena mendengar suara umpatan dan cacian yang merusak suasana.     

Akhirnya, karena keributan tak kunjung reda, Daniel dan Ai menghampiri sumber keributan, di mana Marco sedang marah-marah dan mengumpat-umpat pada semua orang.     

"Ada apa?" tanya Ai dan Daniel bersamaan. Saat Marco seperti terkena serangan panik.     

Begitu melihat Kakaknya, Marco langsung menghampirinya. "Oh. Syukurlah kalian di sini. Ai aku mencarimu dari tadi."     

"Memang ada apa mencariku?" tanya Ai heran. Tumben-tumbenan Marco nyariin dia.     

"Lizz akan melahirkan!"     

"What?"     

***     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.