One Night Accident

EMAK RINA



EMAK RINA

0Enjoy reading.     
0

***     

Suara tangisan bayi yang kencang membuat Marco langsung menoleh ke arah ibunya. di mana dia sedang memegang anaknya dan berusaha memotong tali pusarnya.     

Bayi itu terlihat masih dipenuhi darah sambil mengeliat seolah protes karena di keluarkan dari tempatnya yang nyaman.     

"Itu anakku?" Marco langsung berbinar. Dia benar-benar memiliki seorang putra.     

"Sabar dulu ... biar perawat membersihkannya." Stevanie sudah selesai mengurus tali pusatnya.     

"Tidak apa Mom. Aku mau melihatnya dulu." Marco meraih anaknya yang masih menangis dengan pandangan penuh kasih sayang. Dia segera mengadzani putranya saat itu juga. Setelah itu baru menyerahkan putranya agar dibungkus dan dibersihkan.     

Marco lalu melihat keadaan Lizz yang masih belum sadar. Menggenggam tangannya lagi dengan rasa penuh rasa terima kasih dan pemujaan. Sedangkan Stevanie sudah mulai menutup hasil sayatan oprasi yang tadi mereka lakukan.     

"Bebeb ... terima kasih. Anak kita sudah lahir. Seperti dugaanku dia cowok." Marco menciumi dahi Lizz tanpa mempedulikan keberadaan dokter dan perawat yang masih berada di sana.     

Marco dan Lizz memang sengaja tidak tes USG makanya mereka tidak tahu apakah anaknya laki-laki atau perempuan. Bahkan mereka juga tidak tahu kalau gara-gara tidak melakukan USG bayinya malah sungsang.     

Suatu hari kalau Lizz hamil lagi Marco berjanji akan melakukan USG setiap bulan. Agar kalau bayinya sungsang lagi cepat ketahuan.     

***     

"Iya ... maaf Mak." Marco hanya bisa pasrah ketika emak Rina menelpon dan mulai ceramah.     

Pasalnya emak Rina kesal karena baru mendapat kabar Lizz sudah melahirkan setelah satu Minggu berlalu. Itu pun diberitahukan oleh David.     

"Emak tahu, kamu sekarang sudah berkumpul dengan keluarga kandungmu. Makanya emak sudah enggak penting lagi," ucap emak Rina dari seberang telpon.     

"Emak kok ngomongnya gitu sih. Bagi Marco emak itu sangat penting. Emak yang sudah besarin Marco sampai bisa kayak gini. Jasa emak enggak akan bisa diganti atau ditukar dengan apa pun. Marco sayang emak. Emak jangan bilang seperti itu lagi." Marco sedih mendengar emaknya mengatakan hal itu.     

Emak Rina sendiri sebenarnya tidak mau membuat Marco sedih. Tapi ... sejak Marco pergi ke luar negeri bareng sama Lizz. Marco belum kembali ke rumah sama sekali. Bahkan ketika Emak meminta Marco pulang karena harus melakukan ritual tujuh bulanan. Marco tetap tidak kembali ke Indonesia dan malah mengatakan telah menemukan ibu dan bapak kandungnya.     

Pada saat itu emak Rina memaklumi kalau Marco mungkin dirindukan oleh keluarganya di sana. Makanya Marco tetap berada di luar negeri sampai berbulan-bulan. Namun ketika hari ini emak Rina mendapatkan kabar Lizz sudah melahirkan sejak seminggu yang lalu dan Marco bahkan tidak mengabari dirinya. Emak Rina mulai takut.     

Takut Marco akan melupakan dirinya karena sudah bertemu dengan keluarga kandungnya. Takut akan disepelekan karena mendengar dari David bahwa keluarga Marco adalah keluarga orang-orang kaya.     

Marco hanya anak angkat darinya. Namun ... emak Rina benar-benar menyayangi dan mencintai Marco layaknya anak kandungnya sendiri. Emak Rina bahkan merasa dia malah lebih menyayangi Marco dari pada keempat anak kandungnya. Marco terlihat kuat tapi sangat perasa makanya emak Rina suka menahan diri agar Marco tidak terluka.     

Walau Marco paling nakal, paling usil, paling cerewet dan paling alay. Namun Marco juga anaknya yang paling bertanggung jawab terhadap keluarga. Melindungi adik-adiknya dan selalu memikirkan orang lain diatas kepentingan dirinya sendiri.     

Namun ... Jika ternyata Marco memang ingin kembali ke keluarga kandungnya, emak Rina sama sekali tidak bisa mencegahnya. Yang penting Marco bahagia. Hanya saja emak Rina berharap masih bisa bertemu Marco sesekali.     

"Mak ... Marco minta maaf sudah bikin emak kecewa. Bukan maksud Marco enggak mau kasih tahu kalau Lizz sudah melahirkan. Tapi ... pas lahiran kemarin Lizz mengalami sungsang dan harus di operasi makanya Marco seminggu ini fokus jaga Lizz dan benar-benar enggak kepikiran menghubungi siapa pun."     

"Sungsang? Trus bayimu bagaimana keadaannya? Lizz juga? Sudah sehat belum?" Mendengar itu emak Rina jadi merasa bersalah karena sudah su'udzon sama anaknya sendiri. Anaknya sedang sedih tapi dia malah mikir yang enggak-enggak.     

"Alhamdulillah Lizz sehat Mak, baby-nya juga sehat. Sudah bisa diajak jalan-jalan pagi."     

"Uh ... andai emak di sana. Emak sudah bisa membayangkan bagaimana gantengnya wajah cucuku." Lalu seolah-olah emak Rina mengingat sesuatu.     

"Marco ... video call. Emak mau lihat wajah cucuku." Emak Rina penasaran.     

"Iya mak." Marco lalu mematikan panggilan emak Rina dan mengganti nya dengan video call.     

Melihat wajah cucunya yang masih bayi. Emak Rina langsung melupakan semua keresahan nya tadi.     

Mantunya selamat, cucunya sehat dan Marco bahagia. Itulah yang terpenting sekarang ini.     

***     

Satu bulan berlalu. Setelah pesta perayaan kesembuhan Ai, hari ini istana Cavendish kembali mengadakan pesta.     

Pesta kelahiran anak dari pangeran Jhonatan.     

Sebenarnya Marco tidak mah mengadakan pesta besar-besaran. Namun ... Ratu Stevanie memaksa.     

Walau Marco sudah menolak jabatannya sebagai penerus kerajaan Cavendish dan menyerahkan tahta pada Daniel lalu memilih tinggal di Indonesia memegang Save Security di sana. Namun ... bagi Ratu, Jhonatan tetaplah pangeran dan tentu saja anak dari Jhonatan juga akan tetap mendapat gelar pangeran pula.     

Jadi akhirnya perayaan tetap berjalan sesuai keinginan Ratu Cavendish.     

Sama seperti saat Daniel menikah dan mengundang seluruh keluarga Ai dari Indonesia. Maka ... kali ini keluarga angkat Marco yang diundang ke istana Cavendish. Bagaimanapun keluarga angalkat Marco adalah orang yang sudah merawat dan membesarkan Jhonatan sedari kecil.     

Stevanie tidak akan melupakan jasa emak Rina dan keluarganya yang mau menampung Jhonatan pada waktu itu.     

Pertemuan pertama Emka Rina dan Ratu Stevanie tentu saja sangatlah canggung. Selain perbedaan bahasa yang menyebabkan harus ada translator yang menjadi penengah diantara mereka.     

Masing-masing dari ibu Marco itu mencoba saling memahami dan berterima kasih.     

Stevanie berterima kasih karena emak Rina mau merawat anaknya.     

Emak Rina berterima kasih karena Stevanie mengizinkan Marco jadi anak angkatnya.     

Namun mereka juga memahami satu hal. Bagi seluruh dunia. Jhonatan adalah anak dari Stevanie. Tapi ... tidak akan ada yang bisa menyangkal bahwa ibunya Marco adalah emak Rina. dan Marco lebih senang menggunakan identitas sebagai Marco dari pada Jhonatan. Hal yang membuat Stevanie harus pasrah bawa anaknya bukan hanya miliknya sendiri.     

Walau begitu Marco senang karena kedua ibunya terlihat akur.     

"Marco ... sini." Lizz memanggil suaminya karena acara akan segera dimulai.     

Marco yang tadi memandang kedua ibunya segera kembali ke sisi Lizz dan bergabung dengan semua keluarga inti.     

Hari ini semua orang berpesta dan bersuka ria. Semua senang, semua bergembira atas lahirnya satu pangeran lagi di kerajaan Cavendish.     

Junior Stevano Cohza.     

Nama yang Marco dedikasikan untuk ibunya Stevanie yang membatu proses kelahiran sang cucu.     

Sayangnya. Nama sekeren itu tidak berpengaruh sama sekali. Karena begitu Junior beranjak dewasa. Para sepupu lucknut nya hanya memanggil dirinya sebagai ....     

"Jujun."     

Sangat ternistah.     

****     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.