One Night Accident

PRIA-PRIA COHZA 2



PRIA-PRIA COHZA 2

0Happy Reading.     
0

****     

KERAJAAN CAVENDISH.     

Dibalik bilik sebuah toilet.     

"Ah ... Dani ... el," desah Ai menopangkan kedua tangannya ke wastafel di antara hunjaman Daniel yang semakin cepat hingga menimbulkan suara-suara erotis yang bergaung di ruangan itu.     

"Sebentar lagi, Tweety," bisik Daniel sambil mencengkram     

pinggul Ai dan mencium tengkuknya agar istrinya semakin menjerit keenakan.     

"Ah ... Ah ... Ah ... ku .... nggak .... tahan!" teriak Ai saat sesuatu terasa berkumpul di perutnya terasa semakin memberontak ingin dilepaskan.     

"Bersama Tweety! Bersama!" Geram Daniel dan     

mempercepat hujamannya dengan gerakan kasar.     

Hinga tidak berapa lama kemudian keduanya menjerit dan terlonjak ketika mendapatkan pelepasan.     

Daniel memeluk tubuh Ai untuk menopang tubuhnya yang lemas dan hampir merosot ke lantai.     

"I love you," bisik Daniel setelah napasnya mulai normal dan melepaskan penyatuan mereka membuat Ai mendesis ketika miliknya terasa kosong.     

Daniel mengambil tisu, membersihkan miliknya dan menaikkan celananya kembali. Karena saat bercinta tadi Daniel sama sekali tidak membuka baju hanya menurunkan celana dan melepaskan kejantanannya agar bisa menembus surga.     

Berbeda dengan Ai yang berbasis lain. Penampilannya yang rapi jadi super acak-acakan karena Daniel mencumbunya dengan brutal. Setelah napasnya teratur Ai membenarkan kembali letak pakaiannya yang amburadul tidak karu-karuan.     

"Kenapa?" tanya Daniel yang melihat wajah merengut     

istrinya. Biasanya orang habis bercinta bahagia, kenapa Ai cemberut? Apakah kurang puas?     

"Lain kali aku mau ke toilet sendiri," kata Ai kesal.     

"Tidak boleh," sahut Daniel cepat.     

"Tapi selalu berakhir seperti ini jika kamu mengantarkanku ke toilet," protes Ai.     

Memang sejak kejadian penculikan itu Daniel tidak pernah mengizinkan Ai pergi sendiri jadi jika Ai keluar akan ada puluhan bodyguard menemani. Atau kalau posisinya masih di kerajaan maka Daniel sendiri yang akan mengikutinya seperti bayangan.     

Semua itu terjadi karena rasa percaya Daniel kepada orang lain semakin menipis setelah dihianati keluarga sendir.     

Jadi Ai hanya boleh pergi bersamanya, mau acara kerajaan, sekadar sekarang ke toilet pun Daniel akan mengikuti, seolah-olah takut Ai akan hilang jika dia lengah sedikit saja.     

Brakkkkk ... Brakkkk ... Brakkk.     

Suara gedoran pintu mengalihkan perhatian Raja dan Ratu Cavendish yang baru.     

"Daniel, buka pintunya!" teriak Stevanie dari luar pintu     

toilet.     

"Shit!" Daniel mengumpat pelan saat tahu siapa yang berada di luar pintu.     

Daniel segera menyuruh Ai merapikan diri di salah     

satu bilik kamar mandi sebelum dia membuka pintu Toilet.     

"Mom," sapa Daniel sambil tersenyum seolah tiada terjadi apa-apa.     

"Apa-apaan sih Mom?" protes Daniel saat mantan Ratu Cavendish alias Stevanie a.k.a Mommynya langsung menjewer telinga Daniel dan menyeretnya keluar dari dalam toilet.     

"Sudah berapa kali Mom bilang jaga sikapmu Kamu itu     

sekarang seorang raja. Mana pantas seorang raja bercinta di toilet umum, apalagi yang baru saja kamu masuki adalah toilet perempuan," geram Stevanie masih tidak melepaskan tangannya dari telinga Daniel.     

"Mom juga ... Mana pantas seorang Raja dijewer     

telinganya?" protes Daniel saat merasakan telinganya mulai panas sedangkan Mommynya tidak ada tanda-tanda segera akan melepaskan jewerannya.     

Stevanie menarik napas berat, lalu melepaskan     

jewerannya.     

"Sudahlah, Honey ... mereka masih muda jadi wajar jika menginginkan posisi dan suasana baru," kata Peter menenangkan istrinya yang selalu menaati peraturan tersebut.     

Daniel tersenyum setelah mendapat pembelaan dari daddynya. Sedang Stevanie bersedekap dan memandang Peter tajam. "Bagus, bela saja terus. Tidak masalah jika menginginkan suasana baru tapi ... bisa tidak cari waktu yang tepat? Kenapa harus sekarang? Apa dia lupa saat ini di sana semua menteri, penasehat dan pejabat negara sedang berkumpul untuk mengadakan rapat tahunan. Dan pemimpinnya malah mesum di toilet. Cobalah untuk bertanggung jawab sedikit,"     

protes Stevanie semakkn kesal dan membuat kedua laki-laki di depannya diam tidak berani membantah.     

Cklek.     

Semua mata langsung tertuju pada Ai saat dia keluar dari toilet.     

"Daddy!" seru Ai langsung menghambur ke pelukan Peter.     

Stevanie dan Daniel langsung melotot tidak suka sedang Peter terkekeh melihat ekspresi keduanya.     

"Ehemm!" Stevanie menginterupsi kesal karena menantunya main peluk sembarangan. Melihat tatapan Stevanie yang semakin keruh Daniel langsung menarik Ai dari pelukan ayahnya.     

"Tweety! Jangan sembarangan memeluk daddy!" kata     

Daniel sambil melirik mommynya yang matanya seperti mengeluarkan laser dan ingin membakar Si di tempat.     

"Ups ... maaf lupa kalau ada pawangnya," bisik Ai pada Daniel sambil melirik Stevanie, membuat Daniel terkekeh pelan karena tahu istrinya senang sekali menggoda Mommynya itu.     

Tanpa rasa bersalah Ai malah tersenyum lebar ke arah Petter. "Daddy     

yang lain mana?" tanya Ai penasaran dengan keberadaan kedua pamannya. Biasanya jika Petter berkunjung maka Pete atau Paul sering ikutan.     

Daniel menggeram tidak senang saat Ai menayakan     

paman-pamannya apalagi uncle Pete. Lelaki yang dulu pernah menabuh genderang perang dan ingin merebut Ai darinya. Walau dibawah pengaruh hipnotis tetap saja Daniel tidak suka.     

"Tweety!" Daniel memperingatkan.     

"Aku hanya bertanya. Kau harus mengakui daddy dan kedua pamanmu itu sangat tampan dan hot banget. Tapi ... tidak perlu cemburu begitu, lagi pula uncle Pete kan sudah menikah masa kamu masih takut aku direbut saja?" kata Ai merangkul Daniel.     

"Jadi mereka hot ya?" tanya Daniel sambil menatap Ai tidak suka. Apakah Daniel kurang hot di matanya?     

Ai tersenyum dan mengalungkan kedua tangannya ke leher Daniel. "Oh, tentu saja. Bagiku kamu tetap yang paling hot," bisik Ai lagi sambil berjinjit mencium bibir Daniel. Berusaha menenangkan macan yang hampir mengamuk itu.     

Tentu saja ciuman penghiburan Ai langsung dibalas Daniel dengan ciuman dalam dan lama. Membuat yang berada di dekatnya jengah sendiri.     

"Ehemmm!" Stevanie menginterupsi lagi, membuat raja dan ratu baru Cavendish melepaskan diri dengan salah tingkah.     

"Tweety, sebaiknya kita segera berangkat, sebelum Mom     

menceramahi kita dengan segala tata krama kerajaan," bisik Daniel dan langsung menggandeng Ai menuju ke ballroom     

tempat pertemuan kerajaan diadakan.     

"Aku setuju, mantan Ratu itu sangat membosankan." Ai bergelayut di lengan Daniel dengan senang.     

Meninggalkan Stevanie yang menahan kekesalan.     

"Lihat ... apa itu ciri-ciri Raja dan Ratu yang baik? Mereka bahkan tidak pamit sebelum melewatiku, di mana sopan santun mereka!" kata Stevanie sambil menunjuk anak dan menantunya yang pergi begitu saja setelah ditegur olehnya.     

"Sudahlah, Honey. Sebaiknya kita juga segera ke sana,     

semakin cepat rapat selesaisemakin cepat pula kita pulang ke Prancis," kata Peter. Ingin pertemuan rutin tahunan ini segera berakhir.     

Walau Stevanie sudah digantikan oleh Daniel namun statusnya masihlah ibu suri dan setidaknya Stevanie masih harus mengikuti rapat kerajaan Cavendish minimal setahun sekali.     

"Huh ... aku jadi merindukan Jhonatan," kata Stevanie.     

"Baiklah kita bisa mampir ke Indonesia sebelum     

honeymoon lagi," kata Peter menggoda istrinya.     

Stevanie hanya mendengus, bulan madu apanya? Dasar tidak sadar umur. Sudah punya cucu tapi masih suka bikin Stevanie tepar di ranjang.     

Pantas saja anak-anaknya     

pada mesum semua, suaminya saja begitu.     

Wajarlah kalau akhirnya jadi mesum turunan.     

****     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.