One Night Accident

TRIPEL J ( JAVIER, JOVAN, JUNIOR )



TRIPEL J ( JAVIER, JOVAN, JUNIOR )

0Enjoy reading.     
0

****     

"Aku dulu!" teriak Javier.     

"Tidak boleh pokoknya aku dulu," balas Jovan.     

"Aku yang lebih tua jadi aku duluan." Javier berusaha menyingkirkan tubuh Jovan dari hadapannya.     

"Justru karena kamu lebih tua harusnya kamu mengalah padaku," balas Jovan ganti mendorong tubuh Javier. Junior hanya menarik napas berat melihat 2 kakak sepupunya yang selalu ribut itu. Tanpa berkata apa pun Junior menarik Angel ke bangku di sebelahnya.     

"Junior Mereka masih bertengkar!" Angel memandang kedua kakak sepupunya yang masih sibuk memperebutkan posisi duduk di sebelahnya.     

"Biarkan saja! Sebentar lagi juga ditegur guru," kata Junior sambil mulai membaca bukunya.     

Dan benar saja tidak berapa lama kemudian guru yang dimaksud memasuki kelas.     

"Javier, Jovan!" tegur Bu Marina guru matematika saat melihat Javier dan Jovan masih ribut saat pelajaran akan segera dimulai.     

Seketika Javier dan Jovan menengok ke arah guru sambil cengengesan. Dengan sigap mereka duduk bersebelahan. "Gara-gara lo nih kena tegur," bisik Javier.     

"Ini salah lo bego, gara-gara lo Angel duduk sama Junior lagi kan!" protes Jovan sambil berbisik juga.     

"Ya sudah besok kita ambil 3 kursi aja buat bangku kita, Angel di tengah, jadi kita sama-sama duduk di sebelah Angel," bisik Javier lagi.     

"Kok nggak kepikiran dari tadi ya?" tanya Jovan.     

"Lo sih ... udah nggak sabaran jadi junior kan yang dapet?" ucap Javier kesal.     

"Javier, Jovan kalian mau belajar atau mengobrol?" teriak guru matematika di depan kelas. Sontak duo J langsung diam sambil nyengir minta maaf.     

"Sekarang buka halaman 24 dan coba kerjakan soal-soal pilihan ganda," kata guru killer itu, tidak peduli bahwa mereka pemilik sekolah atau pun putra mahkota kerajaan Cavendish. Baginya semua tidak berlaku saat di kelas, di kelas gurulah yang berkuasa. Tapi sialnya duo J selalu bisa mengerjakan soal sesulit apa pun itu, jadi Bu Marina selalu tidak memiliki alasan untuk menghukum mereka.     

Sebenarnya guru-guru juga heran dengan otak luar biasa si kembar yang menurut mereka dibiarkan mubadzir. Mereka yang baru 8 tahun tapi sudah bisa mengerjakan soal pelajaran anak SMP justru memilih menduduki kelas 3 SD, hanya gara-gara terobsesi dengan Angeline sang adik sepupu.     

Salahkan saja Angeline yang sudah terlahir sangat imut, lucu dan menggemaskan sehingga membuat duo J yang memang mengidam-idamkan memiliki adik perempuan jadi terobsesi.     

Buat mereka tiada hari tanpa Angel si adik kecil. Makan harus dengan Angel, belajar bersama Angel, main ditemenin Angel bahkan tanpa izin mereka sering tidur di kamar bersama Angel. Bahkan kelakuan mereka mulai membuat Sandra ibunya Angel jadi khawatir. Bagaimanapun Angel perempuan dan Duo J laki-laki. Apalagi mereka sudah semakin besar, walau mereka masih saudara sepupu tidak mungkin kan Sandra akan terus mengizinkan mereka tidur di kamar Angel.     

Lain Duo J lain pula dengan Junior, dia selalu memanfaatkan kecerdasan otaknya. Dia bisa sekelas dengan duo J padahal usianya baru 6 tahun, sebenarnya oleh pihak sekolah Junior bahkan disuruh langsung ke kelas 5 SD karena kepintarannya, tapi lagi-lagi semua ini gara-gara Angel. Bukan Junior juga terobsesi pada Angel tapi hanya Juniorlah yang bisa menjinakkan kelakuan duo kembar itu jika sudah keterlaluan dalam memperlakukan Angel.     

Angel yang enggak boleh begini, Angel yang hanya boleh itu dan yang paling mengesalkan jika sifat jahil mereka muncul dan Angellah yang Selalu jadi korban keusilan mereka, jika sudah begitu selalu Junior yang harus menghibur dan menenangkan Angel yang menangis karean jadi korban. Sedang duo J kabur entah kemana.     

Junior bahkan merasa seperti kakak yang ngemong ketiga adiknya, padahal kenyataannya dialah yang paling muda di sini.     

Seolah belum cukup penderitaan Junior setahun belakangan ini, uncle Joe pindah rumah dan rumahnya tepat berhadapan dengan rumah Marco. Bisa dibayangkan keributan setiap hari saat mereka bertemu. Ketika adik kandung Daniel dan adik angkatnya bertetangga. Cukup mereka berdua dan komplek perumahan itu sudah berasa pasar tradisional dengan emak-emak yang saling adu bacot menawar harga. Bedanya Joe dan Marco setiap bertemu akan saling mengejek dan menghina.     

Belum lagi anak perempuan uncle Joe yang bernama Queen Cleopatra atau biasa dipanggil Qi. Sekarang usianya baru 4 tahun dan dia sama berisiknya dengan uncle Joe, parahnya lagi Qi memilik obsesi seperti duo J, lebih parah malah. Namun jika duo J terobsesi pada Angel maka Queen terobsesi pada Junior dengan kadar dua kali lipat lebih tinggi.     

Junior selalu berusah menghindar namun entah kenapa Qi selalu ada di mana-mana dan selalu menempeli Junior layaknya stalker gila. Apalagi Mamanya nge-Fans sama uncle Joe, jadi ... sudah bisa dipastikan Mamanya juga suka pada Queen. Tidak heran Qi selalu bisa menemukan Junior dimanapun dia berada.     

Dan seperti biasa begitu jam istirahat dimulai Javier dan Jovan kembali berebut perhatian Angel.     

"Angel ini sudah aku beliin bakso," kata Javier lalu meletakkanya di depan Angel.     

"Jangan! Makan mie ayam saja, ini buat kamu," kata Jovan tidak mau kalah.     

"Kalian bawain minum buat Angel belum?" tanya Junior.     

"Astaga! Lupa!"     

"Angel mau minum apa?" tanya Javier dan Jovan bersamaan.     

"Es jeruk aja," kata Angel.     

"Segera datang Tuan putri," kata mereka bersamaan dan melesat ke arah ibu kantin.     

Sedang menunggu duo J membeli minum dengan santai Junior mengambil mangkuk mie ayam dan memberi separuh untuk Angel. Begitu juga dengan bakso di depan Angel yang juga di ambil separuh oleh Junior untuk diletakkan di mangkuknya.     

"Ayo makan," kata Junior.     

"Eh, tapi kan ini punya kakak kembar," kata Angel.     

"Biarin aja, mereka bisa beli lagi ntar," ucap Junior mulai memakan mienya dan akhirnya diikuti oleh Angel.     

"Junior kok mienya kamu makan, itu kan buat Angel," protes Jovan dengan segelas es jeruk di tangannya.     

"Bakso Angel juga kamu makan," lanjut Javier yang juga membawa es jeruk di tangannya.     

"Angel nggakn akan bisa menghabiskannya, makanya dia bagi ke aku," jawab Junior lalu tanpa permisi mengambil dua gelas es jeruk di tangan Javier dan Jovan dan meletakkan satu untuk Angel dan satu untuk dia sendiri.     

Sedang duo J melongo, mereka yang capek berebut perhatian Angel tapi Junior yang dapet enak.     

'Sialan ini anak setan!' batin duo J dalam hati.     

"Angel stop! Jangan dimakan baksonya," teriak Junior, tapi terlambat Angel terlanjur membelah bakso jadi dua dan ....     

"Aaaaaaaaaaa!" teriak Angel saat ulat bulu dari karet keluar dari dalam baksonya. Angel langsung menutup wajahnya dan menangis ketakutan. Dia memang paling takut ulat bulu bahkan yang palsu sekali pun.     

Dengan sigap Junior menyingkirkan mangkuk sejauh mungkin lalu menenangkan Angel. Sedang duo J bertos ria merayakan keberhasilannya mengerjai Angel lagi.     

"Udah Angel, jangan takut ... ulatnya udah Junior buang," kata Junior memeluk Angel, lalu memandang tajam duo J yang terlihat bahagia. Tapi begitu melihat pandangan Junior yang menyeramkan duo J langsung berdiri kaku.     

"Gue lupa belum selesain tugas," kata Javier langsung melesat pergi.     

"Gue mau ke toilet dulu." Gantian Jovan yang ngacir dari hadapan Junior.     

Junior menghela napas berat, bajunya sudah basah oleh air mata dan ingus Angel, untung dia selalu sedia seragam double jadi setelah ini dia bisa ganti. Karena memang inilah kejadian setiap hari yang dialaminya, menghibur Angel yang menangis gara-gara keusilan si kembar.     

Junior sampai heran kenapa otak duo J itu tidak pernah kehabisan stok untuk menjahili Angel.     

"Angel mau pulang," rengek Angel dengan mata merah menggemaskan.     

"Jangan, kan masih ada jam pelajaran. Nanti kalau bolos tante Sandra marah. Aku anterin ke kelas aja ya? Biar Javier dan Jovan aku yang marahin," bujuk Junior tidak mau angel bolos sekolah hanya gara-gara ulat palsu.     

Angel akhirnya mengangguk dan menggandeng tangan Junior erat. "Kenapa kakak kembar selalu jahat padaku?" tanya Angeline.     

"Mereka tidak jahat, mereka sayang kok sama Angel, tapi memang agak nakal sih. Tenang saja kan ada aku, kalau nanti mereka usil lagi bakala aku kasih tahu ke papa biar dihukum." Hibur Junior agar Angel tidak lagi sedih.     

Setelah memastikan Angel tenang, Junior pergi menuju lokernya untuk berganti baju yang sudah kucel karena dijadikan lap ingus ketika Angel menangis tadi.     

***     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.