One Night Accident

CAVENDISH



CAVENDISH

0Enjoy Reading.     
0

****     

"Terimakasih atas kesediaan kalian semua datang ke istana," kata Daniel memandang satu persatu keluarganya. Mulai dari daddynya, Uncle Paul, Uncle Pete dan tentu saja adiknya, Jhonatan.     

"No problem, Son. Daddy baru akan memulai tur keliling dunia, jadi masih bisa ditunda, coba daddy sudah di Antartika kamu pasti susah menghubungi kami," kata Peter sambil mengangkat bahunya.     

"Walau pada akhirnya harus melihat live concert antara Raja dan ratu di karpet, aku juga tidak keberatan," ucap Paul menimpali.     

"Benar, mungkin kita bisa mempertimbangkan video mereka itu bisa dijadikan koleksi paman," timbrung Marco.     

"Aku lupa tidak merekamnya tadi," Paul meyayangkan.     

"Kan ada CCTV, kenapa tidak paman lihat dari sana? Toh semua aksesnya uncle yang pegang. Nanti kita tonton sama-sama." Marco berusaha menggoda kakaknya.     

"Boleh juga, mungkin bisa viral di dunia maya," sahut Paul kompak.     

"Silakan saja, aku tahu kalian kurang pengalaman, jadi butuh belajar dan wawasan lebih dalam menyenangkan wanita," jawab Daniel santai seolah-olah bukan Daniel yang melakukan hal memalukan, namun Paul dan Marco yang butuh bimbingan belajar.     

Marco dan Paul melongo, Daniel benar-benar tidak ada urat malu.     

"Ehem!" Semua mata langsung memandang Pete yang berdeham dan menatap tajam mereka semua. Seketika semua orang tidak ada yang berani bicara.     

"Intinya?" tanya Pete tidak sabar.     

Daniel langsung berdiri dan menyerahkan masing-masing sebuah dokumen. "Ada penyelundup di kerajaanku," kata Daniel singkat.     

"Ya sudah basmi saja," ucap Paul enteng.     

"Masalahnya aku tidak bisa melacaknya," ungkap Daniel.     

"Payah," balas Pete.     

"Memang apa yang dia selundupkan? Narkoba? Itu sudah biasa, semua negara pasti mengalami itu, dan tentu saja memang sulit dibasmi, karena hal seperti itu pasti mati satu tumbuh seribu," ujar Marco.     

"Bukan, dia menyelundupkan obat dan Dokter."     

Semua memandang Daniel tidak mengerti.     

"Oke begini, sudah hampir satu tahun ini PBB mencurgai kerajaanku memiliki labotatorium ilegal, karena ada beberapa kasus yang membuatku sedikit heran."     

"Apa urusan PBB berada di sini?"     

"Tentu saja itu menjadi urusan mereka jika apa yang kami lakukan bisa mengancam keselamatan umat manusia. Tapi ... masalahnya aku bahkan tidak tahu dari mana mereka mengira kerajaan Cavendish memiliki penelitian yang diluar perjanjian." Daniel memberikan bebrapa dokuman lagi.     

"Di beberapa negara ada yang memiliki riwayat penyakit mematikan dan sembuh total seperti mendapat keajaiban. Ada juga donor organ dalam yang menyelamatkan beberapa orang penting." Daniel menjeda ucapannya.     

"Masalahnya adalah mereka memakai nama Cavendish padahal kami tidak pernah merasa memberi donor organ dalam dan memberikan obat-obatan yang mereka maksud. Bahkan ada beberapa obat yang sepertinya adalah hasil penemuan mereka pribadi yang tentu saja kami tidak tahu dari mana asalnya dan apa saja isi resepnya."     

"Jadi ... menurutmu ada seseorang diluar sana yang ilmu kedokterannya melebihi para Dokter di Cavendish dan melakukan pekerjaan dengan nama Cavendoish?" Petter memastikan.     

"Kurang lebih seperti itu, Jadi .. aku sengaja mengumpulkan kalian untuk menyelidiki ini. Aku ingin tahu siapa yang sudah menggunakan nama Cavendish sebagai bahan penelitiannya," ucap Daniel menjelaskan.     

"Untuk apa diselidiki? Kan mereka tidak merugikan kita, menguntungkan malah, mereka yang bekerja, kita yang mendapat hasilnya," kata Marco memberi pendapat.     

"Tapi ini demi nama baik kerajaan. kita harus tetap tahu siapa mereka. Mungkin sekarang mereka menguntungkan kita, tapi bagaimana jika suatu hari mereka melakukan kesalahan dan kita tidak bisa melakukan apapun untuk membantahnya?" Semua diam bertanda setuju.     

"Ah ... benar juga. Ini masuk akal, bisa jadi sekarang mereka mencari nama dengan memakai kerajaan Cavendish seolah-olah mereka penolong yang agung. Tetapi tidak menutup kemungkinan mereka akan menghancurkan atau membuat kerusakan suatu hari dan semua orang akan menyalahkan Cavendish." Marco mengusap rahangnya berpikir baik buruk dari kejadian ini.     

"Kamu semakin pintar ponakan kecil." Paul mengangguk pada Marco.     

"Baiklah, uncle Paul sebagai bagian keamanan, tolong aktifkan CCTV seluruh pelosok kerajaan dan pantau semua yang terlihat mencurigakan."     

"Uncle Pete bagian pelacakan, harap ditelusuri dari mana semua obat itu berasal."     

"Daddy tolong pantau semua kenalan mommy yang mengetahui perihal dunia farmasi, entah pengusaha, pemilik rumah sakit, dokter, apoteker, bahkan perawat. Jika dia patut diselidiki tolong segera diselidiki."     

"Kita akan memulainya dari wilayah ibu kota kerajaan, setelah itu kita sisir sampai perbatasan." Daniel memandang mereka semua. "Apa masih ada pertanyaan?"     

"Brotha, kamu belum memberitahu tugasku," kata Marco unjuk jari.     

"Tidak perlu, karena tugasmu menjaga anak dan istri kami semua agar tetap aman," kata Daniel tersenyum tipis.     

"Whatt? kalau itu mah sudah setiap hari aku lakukan, kasih yang kerenan dikit napa? Jadi eksekutor mungkin?" Protes Marco merasa dikacangin.     

"Kamu berani bunuh orang?" tanya Daniel.     

Marco menggeleng.     

"Di antara kami berempat siapa yang bisa kamu kalahkan saat bertarung?" tanya Daniel lagi.     

"Tidak ada," jawab Marco lemas.     

Daniel tersenyum. "Jadi sudah jelas, kamu tidak diperlukan dalam misi ini. Tugasmu ajak para istri dan anak kita semua untuk jalan-jalan dan keliling Cavendish. Tugas utamamu adalah membuat setiap anggota keluarga bahagia," ucap Daniel dan diangguki oleh semua.     

Marco langsung mengerucut cemberut. "Kalau aku tidak ikut dalam misi, untuk apa aku diajak mengikuti pertemuan ini?" protes Marco dengan wajah ditekuk.     

"Karena kamu manja dan baperan. Kalau kamu tahu kami ada rapat dan kamu tidak diajak, pasti kamu akan merajuk berkepanjangan," ucap Daniel dan lagi-lagi disetujui oleh semua yang ada di sana.     

Marco langsung berdiri. "Kalian semua jahat!" ucapnya sebelum berderap ke arah pintu.     

Daniel mengangkat bahunya. "Baiklah semua ... Langkah apa yang akan kita ambil terlebih dahulu untuk memulai misi ini? Kalau ada yang memiliki saran kita bisa coba lakukan."     

"Siapa yang masuk ruangan ini paling akhir?" tanya Marco tiba-tiba dari arah pintu.     

"Aku yang terakhir, memang kenapa?" tanya Paul.     

"Kanapa tidak ditutup dan dikunci? Bagaimana kalau ada orang tidak berkepentingan mendengar pembicaraan kita?" tanya Marco dengan tampang menuduh.     

"Apa maksudmu? Tentu saja aku menutup dan menguncinya dan walaupun tidak aku kunci asal tertutup ruangan ini akan tetap aman karena ini ruangan kedap suara jadi orang luar tidak akan ada yang mendengar apa pun yang dibahas di dalam sini." Paul masih anteng.     

"Uncle kan pelupa, pasti uncle lupa menutupnya. Lihat pintunya terbuka sedikit, aku bahkan belum menyentuhnya," tunjuk Marco pada pintu di hadapannya.     

Semua langsung melihat ke arah pintu dan memandang satu sama lain.     

"Periksa CCTV," kata Peter pada Paul.     

Paul langsung mengeluarkan Hpnya dan melihat rekaman CCTVnya, tapi berapa kali pun dicoba rekaman CCTV yang harusnya ada malah menghilang."     

"Ada yang mengacaukan data CCTVku," kata Paul tertawa karena tidak percaya saat dia ada di sana bahkan sesorang berani mealwannya.     

"Masih tidak butuh bantuanku?" tanya Marco sambil bersedekap.     

"Tidak, kamu tidak terlalu mengerti teknologi biar kami yang mengurus sedang kamu sebaiknya periksa anak-anak," ujar Daniel membuat Marco semakin cemberut dan dengan menghentakkan kakinya dia berderap keluar ruangan.     

"Ini semakin menarik," kata Peter.     

"Benar, baru kali ada hacker berani memasuki wilayah Cavendish."     

"Aku pergi," kata Pete langsung beranjak meninggalkan ruangan.     

"Tapi Uncle kita belum selesai." Daniel mencegah.     

Pete melirik tajam. "Nanti. Aku sibuk," kata Pete tanpa menoleh lagi.     

Daniel dan Paul hanya mendesah pasrah, tidak ada yang berani membantah Sang Neraka. Walau mereka tahu sibuk maksud Pete adalah sibuk ngerjain istrinya. Mereka bisa apa?     

****     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.