One Night Accident

JEAN



JEAN

0Enjoy Reading.     
0

***     

Javier mengerjapkan matanya saat merasa agak silau.     

Di mana dia?     

Apa yang terjadi?     

Ah ... dia ingat. Dia menunggu Jovan menggambil kompas, lalu dia melihat pergerakan aneh di semak-semak. Karena penasaran Javier mendekatinya. Saat sudah dekat Javier melihat seekor kadal yang langsung berlari saat melihatnya, karena merasa tertarik dan tidak sabar melihat binatang apa saja yang berada di dalam hutan akhirnya Javier memutuskan masuk lebih dalam. Dia masih bisa mendengar suara Marco yang berteriak memanggilnya, tapi Javier tidak menyahut saat melihat seekor burung yang bertengger di pohon.     

Javier asyik mengamatinya hingga tidak sadar ada langkah kaki mendekatinya, baru Javier akan berbalik saat dengan cepat seseorang membekap mulutnya hingga tidak berapa lama kemudian kesadarannya pun hilang. Sepertinya dia baru saja dibius.     

Apa dia sedang diculik? Tapi tangan dan kakinya tidak terikat. Bagaimana bisa?     

"Anda sudah bangun, Pangeran?" Suara dari sebelahnya mengejutkan Javier hingga reflek dia langsung duduk dan menoleh cepat.     

"Maaf sudah mengagetkan anda dan berbuat tidak sopan, karena membawa Anda dengan cara yang tidak pantas."     

"Paman siapa? Apa yang paman inginkan?" tanya Javier melihat seorang pria yang mengenakan baju steril ala rumah sakit lengkap dengan maskernya. Dilihat dari posturnya sudah jelas dia laki-laki dan mungkin seumuran dengan daddynya.     

"Aku tidak bermaksud membuat pangeran takut. Aku hanya ingin menunjukkan warisan Raja terdahulu, yang akan menjadi milik Anda kelak," kata pria itu yang adalah Dr key sambil merentangkan satu tangannya seolah mempersilahkan Javier memasuki sebuah ruangan.     

Javier bangun dan berjalan pelan melihat situasi di sana dan mengamati sekelilingnya. Matanya langsung menatap takjub, heran, merinding sekaligus ngeri saat melihat pemandangan di depannya. Ini seperti apa yang dia lihat difilm-film.     

"Selamat Datang di Locker Gold, laboratorium ilegal kerajaan Cavendish," ucap Dr Key sambil membimbing Javier semakin agar masuk semakin ke dalam dan melihat semua hasil penelitian di sana.     

Javier tidak tahu harus berkata apa? Dia hanya anak berusia 8 tahun yang memiliki kecerdasan otak di atas rata-rata. Tapi otak jeniusnyapun tidak bisa mencerna dengan pasti apa yang ada di hadapannya kini.     

Sampai matanya melihat wajah itu, wajah roh temannya yang setia menyapanya setiap hari, teman yang membawanya sampai ke Eternity.     

Degggg. Bukankah itu Jean? batin Javier semakin mendekat karena penasaran.     

"Temanku?" Mata Javier langsung melotot tajam melihat penampakan temannya yang selalu datang menghampirinya sekarang ada di depan matanya dengan tubuh utuh tapi terlihat pucat dan lemas.     

"Ah ... Anda berhasil menemukan penelitianku yang paling istimewa," ucap Dr Key.     

"Apa maksudmu? Kenapa temanku ada di sini? Apa yang kamu lakukan padanya?" Javier langsung merasa curiga.     

"Aku tidak melakukan apapun pada Jean, aku hanya membuatnya sedikit berguna dengan membuatnya tetap hidup."     

"Jean? Kamu juga memanggilnya Jean?" Jadi dia benar-benar bernama Jean. Javier kembali berpikir.     

"Yeah ... Jean, lebih tepatnya Jeanice Cavendish." Dr Key menjelaskan.     

Deggggg.     

Jeanice Cavendish? "Itu adalah nama adik perempuanku yang meninggal?" Javier menatap tabung didepannya dengan berkaca-kaca.     

"Itu memang benar, namun ... lebih tepatnya aku menghidupkan janin adikmu yang sudah digugurkan lima tahun yang lalu."     

"Apa dia benar-benar hidup?" Javier tiba-tiba memiliki harapan bahwa adiknya akan hidup seperti dirinya.     

"Aku tidak bisa mengatakan begitu, dia hidup sekaligus mati."     

Javier memandang Dr Key tidak mengerti. "Apa maksudmu dia hidup tapi ... sekaligus tidak hidup? Aku sangat yakin dia masih hidup karena dia sering menemuiku dan bicara denganku, dia bahkan yang mengajakku datang kemari," protes Javier tidak mau harapannya pupus.     

Kini Dr Key yang terkejut, dia sudah tahu dari sumber terpercaya bahwa pangeran Javier seorang indigo tapi benarkah Jean benar-benar memiliki roh? Benarkah ada nyawa dalam tubuh ini?     

"Jean menemuimu? Apa dia seperti hantu atau roh atau apa?" Dr Key ingin tahu secara mendetail.     

"Aku tidak tahu apakah itu roh, jiwa atau hanya halusinasiku. Tapi setiap dia datang aku merasa bisa menyentuhnya dan mencium aroma wanginya," ucap Javier meraba tabung yang berisi Jean.     

Dr Key memandang Jean dengan perasaan campur aduk. "Apa kamu ingin hidup Jean?‟ batin Dr Key. Seolah memiliki pemikiran sama dengan Javier yang juga menanyakan pertanyaan yang sama.     

"Apa dia bisa hidup seperti kita?"     

Dr Key mendesah. "Entahlah, aku belum pernah mencobanya."     

"Jika kamu bisa melakukan itu, aku yakin Daddy akan mendukung apa pun penelitianmu. Bahkan akan memberikan fasilitas nomor satu untuk laboratorium ini. Aku tidak tahu banyak, namun aku tahu peralatan di sini sudah terlihat agak ketinggalan dari pada laboratorium di kerajaan Cavendish."     

Dr Key tersenyum dari balik masker yang menutupi wajahnya. Dia tidak salah pilih. Walau Javier belum mulai belajar ilmu kedokteran namun dia bahkan sudah bisa membedakan isi laboratorium dalam sekali pandang. Bakat yang luar biasa.     

"Terima kasih atas tawaran anda pangeran, namun sayangnya aku tidak bisa melakukan itu. Karena menurut amanat dari Raja terdahulu bahwa laboratorium ini tertutup dan hanya ada satu pewaris Cavendish yang boleh mengetahuinya dan karena kamu sudah tahu tempat ini berarti kamulah pewaris dan pemilik sah laboratorium ini. Tidak ada yang boleh tahu bahkan saudara kembarmu sekalipun."     

"Bagaimana kalau aku tidak mau?"     

Dr Key berpikir sejenak. "Bagaimana kalau kita membuat perjanjian?"     

Javier mengernyit curiga.     

"Aku akan berusaha menghidupkan Jean seperti yang kamu harapkan." Dr Key manawarkan.     

"Dan sebagai gantinya?" tanya Javier membuat Dr Key tersenyum mendengar tanggapan Javier yang spontan.     

"Sebagai gantinya ... Anda harus mau menjadi pewaris laboratorium ini dan mengelolanya setelah saya pensiun, tentu saja tidak boleh ada satu pun anggota keluarga Cavendish yang lain yang boleh tahu."     

"Apa ada jaminan bahwa kamu tidak akan menipuku?" Javier masih kecil tetapi dia sudah diajari agar selalu waspada.     

Dr Key terlihat berpikir tapi kemudian menepuk pundak Javier. "Tidak ada, aku hanya menawarkan kesepakatan. Anda setuju saya senang, Anda tidak setuju, saya tidak rugi," ucapnya dengan tenang. Seolah-olah Javier mau bergabung atau tidak, itu bukan masalah besar baginya.     

Javier mendesis kesal. "Baiklah aku menerima tawaranmu, tapi jika dalam waktu 1 tahun, Jean tidak hidup, aku tidak jamin bakal diam." Javier menirukan kata-kata Dadynya ketika memerintah para mentri kerajaan.     

"Whoaa Anda benar-benar pangeran yang pemberani, berani mengancam saya di wilayah kekuasaan saya." Dr Key benar-benar takjub dengan pangeran Cavendish di hadapannya ini. Sepertinya dJavier memang yang dia butuhkan, teliti dan bukan penakut.     

Javier mendengus lalu memandang Jean sayang seolah-olah ingin mengajaknya berbicara tentang banyak hal.     

"Aku tahu Anda senang memandangi Jean dan harus aku akui dia cukup cantik dan manis. Tetapi sayanganya Anda harus pergi. Sudah 2 jam Anda menghilang, saya tidak mau paman dan ibu Anda panik. Apalagi kalau sampai menurunkan pasukan kerajaan yang akan sulit kami hadapi," ucap Dr Key.     

Javier mendesah pasrah. "Kapan aku boleh kesini lagi?" tanya Javier.     

"Segera, Pangeran. Asal anda tutup mulut tentang pertemuan ini dan melakukan intruksi dariku sesuai kesepakatan kita. Saya jamin, anda akan segera bertemu Jean lagi," kata Dr Key sambil membimbing Javier menjauh untuk keluar dari laboratorium.     

Namun baru Javier berbalik membelakangi Dr Key, sedetik kemudian dia sudah dibekap hingga pingsan.     

"Maaf Pangeran, belum saatnya Anda mengetahui jalan masuk dan keluar dari laboratorium ini."     

****     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.