One Night Accident

CUCU MOMMY



CUCU MOMMY

0Enjoy Reading.     
0

****     

"Kita belum bisa kembali ke sana," ucap Dr Key kepada rekan-rekannya.     

"Tapi tempat ini terlalu sempit untuk semua percobaan kita. Dan keamanan di sini sangat kurang," ucap seorang dokter.     

"Benar kita juga tidak bisa keluar dan masuk dengan leluasa, itu menghambat kita dalam segala aspek." Dokter yang lain juga mengeluh.     

Dr Key mendesah berusaha mengendalikan situasi. Bagaimanapun mereka semua adalah dokter yang teramat luar biasa dan walau Dr Key lebih hebat dari mereka semua namun bukan berarti Dr Key bisa mengatasi semuanya sendiri. Dia tetap membutuhkan tangan-tangan ahli yang bisa membantunya jika dia tidak mampu mengatasinya sendiri. Jadi sudah pasti keamanan dan kenyamanan mereka tetap menjadi hal utama yang wajib dia perhatikan.     

"Maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi kita harus tetap bersembunyi sampai pihak kerajaan tidak curiga lagi. Aku yakin 1-2 bulan lagi kita sudah bisa kembali ke laboratorium kita yang lama atau mungkin kita bisa pindah ke laboratorium baru di wilayah yang tidak bisa dijangkau Cavendish. Percayalah aku sedang mengusahakan yang terbaik untuk kita semua."     

"Lalu bagaimana dengan permintaan donor yang semakin bertambah? Kita sudah sangat kualahan dengan semua permintaan itu."     

"Mau bagaimana lagi? Jumlah kita sangat terbatas dan walau kita dokter, kita bukan Tuhan yang bisa mengatur segalanya dengan mudah. Kita hanya manusia biasa. Jika kita mampu kita selamatkan, jika tidak bukan salah kita kalau sampai orang itu tidak selamat. Apalagi metode penyembuhan kita tidak seperti dokter pada umumnya. Kita lebih cepat dan tangkas, jadi sudah pasti kita tidak akan pernah kehilangan orang-orang itu walau mereka tahu kita sulit di temukan."     

"Dan sekadar tambahan, kita mungkin hentikan sementara menambah bahan percobaan, bahkan jangan melakukan aktifitas yang membuat kerajaan Cavendish curiga. Sedang percobaan yang sudah terlanjur berjalan biar saya yang tangani sendiri. Anggaplah kalian saat ini sedang berlibur dan tidak perlu memasuki laboratorium untuk sementara waktu. Apa masih ada pertanyaan?"     

"Kapan kami harus kembali?"     

"Jika semua sudah terkendali, aku akan menghubungi kalian seperti biasanya," ucap Dr Key lalu berdiri membubarkan rapat.     

Setelah dirasa semua keluar dengan aman, Dr Key melepas maskernya.     

Saatnya menemui Javier dan memberitahu kebenarannya.     

***     

Ai terengah dan langsung membuka matanya saat merasakan sesuatu yang nikmat menjalar ke seluruh tubuhnya. Ternyata Daniel sudah menyatukan tubuh mereka dan kini sedang bergerak naik turun dengan lembut.     

"Morning, Tweety ...," bisik Daniel sambil menjilat, mengecup dan sesekali menghisap leher Ai hingga meninggalkan bekas di sana sini.     

"Mor ... ah ... ning ... ah .... Daniel ...." Ai mengangkat pinggulnya semakin ke atas saat merasa gerakan Daniel semakin cepat. Ini adalah cara bangun tidur paling nikmat yang pernah dia rasakan.     

"I love you," desis Daniel penuh nafsu saat melihat Ai melengkungkan punggungnya ke atas dan menjeritkan namanya saat mencapai Orgasmenya yang pertama.     

Seperti biasa, Daniel tidak akan berhenti sampai Ai mencapai kenikmatan berkali kali. Dan Ai hanya bisa mengerang pasrah di setiap gerakannya. Untuk itu setelah organsme pertama daniel langsung menggerakkan tubuhnya kembali untuk menggoda Ai agar kembali terangsang dan mengikuti alur yang dia berikan.     

"Uh ... hhhhhh ... Daniel ... terlalu cepat." Ai memperingatkan karena tubuhnya terasa berayun-ayun dengan payudara yang agak nyeri karena Daniel sedang meremasnya dengan kencang.     

"Tahan sebentar honey ...." Bukannya melembut Daniel Justru menusuk Ai semakin keras dan Mantap. Membuat Ai semakin megap-megap karena kualahan.     

Tok tok tok.     

"Dani ... el ... ah .... da yang mengetuk ... uch ...." Tubuh Ai sudah mulai bergetar, siap untuk kembali merasakan puncak kenikmatan.     

"Sebentar, Tweety ... sebentar lagi ...," geram Daniel semakin brutal. Ai merasa aliran darahnya semakin berdesir cepat, dia terengah-engah dan merasa semakin sesak. Lalu dengan hentakan kasar dan dalam Daniel menggeram dan menyemburkan seluruh benihnya ke dalam rahim Ai.     

Keduanya masih berpelukan dengan napas yang tidak teratur ketika mendengar ketukan di pintu tidak berhenti.     

Tok tok tok.     

"Daddy! Mommy!" teriak suara dari luar kamar mereka seolah tidak sabar.     

Daniel beranjak dari atas tubuh Ai yang langsung tertidur puas setelah mendapat dua organsme sepagi ini.     

Daniel mengenakan celananya dan menutup tubuh Ai dengan selimut sebelum membuka pintu kamarnya.     

"Daddy ... lama," protes Ashoka saat akhirnya Daniel membuka pintu kamarnya di mana anaknya yang paling kecil cemberut dengan pengasuh di belakangnya yang menunduk hormat.     

"Ada apa, My boy?" Daniel menggendong Ashoka dengan sayang.     

"Mimik cucu," kata Ashoka mencari keberadaan Mommynya.     

"Susu? Biar pelayan buatkan ya?" Daniel memerintah pelayan membuatkan susu.     

"No ... cucu Mommy," pinta Ashoka memaksa.     

"Astaga Ashoka kamu sudah 2 tahun. Sudah saatnya minum susu sapi bukan minta di susuin Mommymu terus," protes Daniel.     

"No! As mau cucu Mommy ... Mommy ... cucu ...," rengek Ashoka berusaha lepas dari Daniel dan langsung berlari menghampiri Ai. Dengan tak sabar Ashoka langsung membuka selimut yang menutupi payudara Ai dan mengenyotnya dengan rakus seolah habis dari padang pasir.     

Ai tentu saja langsung terbangun dan mengelus kepala Ashoka sayang. "Dedek haus ya?" tanya Ai.     

Ashoka hanya mengangguk lalu asik mengenyotnya lagi. Entah kenapa melihat itu Daniel malah ikut tertarik, maka tanpa basa-basi Daniel langsung menguasai dada Ai yang sebelah.     

"Daniel!" protes Ai saat dua kepala beradu memperebutkan payudaranya.     

"Daddy ... go!" protes Ashoka tidak suka minumannya di ambil oleh sang ayah.     

Daniel melepaskan hisapan pada payudara Ai membuat As senang namun dia tidak memperdulikan As dan bahkan tanpa tahu malu Daniel melepas celananya dan dia masuk ke dalam selimut lalu memiringkan tubuh Ai hingga membelakanginya.     

"Susui dia sepuasmu," bisik Daniel sambil mengelus bokong Ai dan menariknya ke belakang.     

"Kamu mau apa?" tanya Ai panik saat merasakan sesuatu yang keras menggesek diantara pahanya.     

"Meneruskan yang tadi, kita baru melakukannya sekali," bisik Daniel sambil menarik perut AI agar semakin menempel ke arahnya.     

Ai belum sempat Protes saat dia merasakan kejantanan Daniel yang tiba-tiba sudah menyelinap dari belakang.     

"Daniel ...." Ai terengah dan mencengkram selimut untuk menutupi perbuatan Daniel dihadapan Ashoka.     

"St ... nikmati saja Tweety. Jangan terlalu banyak bersuara, nanti Ashoka bertanya-tanya," kata Daniel mulai menggerakkan pinggulnya.     

Ai menggigit bibirnya agar tidak mengeluarkan desahan lalu dia memeluk Ashoka agar tidak menyadari bahwa Mommynya sedang ditusuk-tusuk dengan kenikmatan tinggi dari belakang.     

"Mom ...." As mendongak karena merasa tubuh Mommynya bergerak-gerak.     

"Tidak ... uh ... apa-apa. Mimik lagi." Ai memberikan payudaranya pada As.     

Melihat itu Daniel malah menggoda Ai dengan menjulurkan tangannya ke depan dan mengusap klitorisnya hingga membuat Ai semakin mengeliat tidak karuan.     

"Enak tweety?" Daniel memeluk tubuh Ai yang akan segera organsme.     

"Daniel ...." Ai membekap mulutnya dan tersentak saat gelombang itu datang. Merasa melayang dan nikamat sekaligus mengutuk tingkah Daniel yang mesum akut.     

Benar-benar tidak punya malu.     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.