One Night Accident

BERGABUNG



BERGABUNG

0Enjoy Reading     
0

***     

"Dr. Key?" Javier mengucek matanya yang masih mengantuk. Memastikan bahwa orang yang sekarang berada di hadapannya benar-benar Dokter yang ada di laboratorium waktu itu.     

Dr Key menaruh telunjuk di bibirnya tanda jangan bersuara.     

Javier masih bingung dengan keberadaan Dr Key di kamarnya dalam kerajaan Cavendish? Bagaimana dia bisa masuk?     

Dengan menggerakkan kepalanya Dr Key memberi tanda Javier agar mengikutinya keluar dari kamar dengan langkah pelan agar tidak membangunkan saudaranya yang lain.     

Javier hanya menurut. Dengan mata masih agak mengantuk Javier berjalan pelan mengikutinya. Javier tahu ini masih di istana Cavendish, tapi dia tidak tahu kalau di istana memiliki lorong yang berbelok-belok yang entah menuju kemana.     

"Kita mau kemana?" tanya Javier penasaran setelah beberpa kali berputar-putar di lorong.     

Dr Key tidak menjawab dan tetap mengajaknya terus berjalan.     

"Apakah masih jauh?" tanya Javier saat merasa mereka sudah berjalan sekitar lima belas menitt.     

Lagi-lagi Dr Key tidak menjawab dan terus berjalan memasuki belokan lorong yang lain. Membuat Javier akhirnya ikut diam dan tidak bertanya lagi.     

Mungkin sekitar 30 menit Javier berjalan mengikuti Dr Key saat akhirnya sang dokter berhenti. Javier mengira itu tembok biasa tapi tidak berapa lama kemudian tembok itu membuka layaknya sebuah pintu rahasia. Javier tidak terlalu terkejut dengan semua itu. Teknologi canggih tidaklah asing bagi keluarga Cohza yang membuat Javier sedikit terkejut adalah kenapa ada ruangan di dalam istana yang dirahasiakan, namun seorang Dr Key yang bukan bagian dari keluarga Cavendish bisa mengaksesnya. Javier bertanya-tanya, apakah Dad dan Uncle Marco dan Nenenknya tahu tentang pintu rahasia ini?     

Dr Key Masuk dan dengan santai Javier mau tidak mau mengikutinya. Setelah berjalan kembali beberapa saat Javier merasa tidak asing dengan tempat yang dia masuki.     

Bukankah ini laboratorium yang sama seperti yang didatanginya beberapa waktu lalu?     

"Bagaimana bisa? Kenapa laboratorium ini ada di sini? bukankah ini masih di istana Cavendish?" Rasa tidak percaya memenuhi wajah Javier.     

"Benar, aku baru memindahkannya belum lama ini, karena ada bocah kurang ajar yang membocorkan keberadaan laboratoriumku," ucap Dr Key sambil memandang tajam Javier memastikan bahwa sindirannya tepat sasaran.     

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud begitu. Aku ... aku hanya ingin bertemu Jean dan tidak mungkin bagiku memberitahu Dad tanpa mengungkapkan kebenaran." Javier menunduk.     

"Kamu ingin bertemu Jean?" tanya Dr Key.     

Javier mengangguk dengan semangat dan penuh harap.     

"Baiklah ... kemari akan aku tunjukkan di mana Jean." Dr Key membawa Javier ke ruangan lain tempat Jean berada. Tanpa menunggu aba-aba Javier langsung mendekati tabung yang berisi Jean dengan wajah senang. Padahal Jean tidak bicara atau menyapa dirinya namun entah kenapa melihat wajahnya saja Javier sudah bahagia.     

"Kapan dia keluar?" tanya Javier tidak sabar melihat Jean tumbuh seperti anak gadis lainnya yang bisa dia ajak bermain dan belajar bersama seperti Angel.     

"Kau ingin dia mati?"     

Javier langsung menggeleng terkejut. "Tentu saja tidak! Lagi pula bukankah kamu bilang kamu akan menghidupkan Jean untukku?"     

Dr Key mengangkat sebelah alisnya lalu bersedekap. "Hidup tidaknya Jean itu tergantung padamu. Lagian memang kamu pikir menghidupkan manusia itu semudah membalikkan telapak tangan. Aku hanya berkata mengusahakannya tapi aku tidak berani menjamin akan hasilnya."     

"Apa maksud Dokter tidak yakin dengan hasilnya?"     

"Karena begitulah faktanya. Aku menjelaskan padamu keadaan Jean sekarang juga kamu tidak akan mengerti karena kamu belum menguasai ilmu kedokteran. Jadi aku mengatakan lebih sederhana agar kamu tidak berharap lebih, karena kemungkinan dia bisa hidup hanya 20 %. Atau ... kalau kamu setuju aku akan memberi solusi lain."     

"Solusi lain? Apa itu?"     

Dr Key berbalik dan mengambil sebuah amplop lalu memberikannya pada Javier.     

"Ini apa? Siapa gadis ini?" tanya Javier tidak mengerti saat membuka amplop berisi foto-foto seorang anak perempuan yang manis yang berusia antara 5-10 tahun.     

"Itu calon potensial yang akan menerima organ dalam milik Jean."     

"Apa? Tapi dokter bilang akan menghidupkan Jean, kenapa sekarang malah akan medonorkan organ dalamnya? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Jean ... Jean ... bangun!" teriak Javier menggedor tabung yang berisi Jean.     

"Jika tabung pecah, kamu sama dengan membunuhnya," kata Dr Key tenang.     

Javier berbalik lalu berdiri di depan tabung Jean seolah melindungi. "Jangan berani-berani menyentuh Jean," ucap Javier dengan wajah menantang.     

Dr Key memandang Javier lucu. "Sudah aku bilang hidup matinya Jean tergantung padamu. Asal kamu menurut aku akan menghidupkannya tapi kalau kamu membangkang seperti kemarin, aku akan langsung membedah Jean dan membagikan semua bagian tubuhnya tanpa terkecuali," kata Dr Key dengan nada serius.     

Javier gemetar mendengarnya. Organ dalam Jean akan dibagikan? Tidak, itu tidak akan pernah Javier biarkan. Dipandangi Dr Key lalu Jean secara bergantian, memastikan bahwa semua ini tidak main-main.     

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Javier takut takut Jean benar-benar akan di bedah di depan kedua matanya.     

Dr Key menunduk mensejajarkan wajahnya dengan Javier. "Yang pertama kamu harus diam, jangan pernah memberitahukan tempat ini pada siapa pun, entah Daddymu atau pun saudara kembarmu. Mengerti? Ingat tidak boleh ada yang tahu."     

Javier mengangguk patuh, apa pun asal Jean selamat.     

"Yang kedua, mulai hari ini kamu akan menjadi bagian dari kami. Aku akan mengajarimu semua yang ada di sini. Membantu kami melakukan percobaan dan mengembangkan laboratorium agar semakin besar karena kamu memang pewaris utama laboratorium ini, apa kamu sanggup?"     

"Aku akan berusaha." Javier akan belajar dengan rajin supaya bisa membantu menyelamatkan Jean juga.     

"Bagus." Dr key menegakkan tubuhnya lalu mengulurkan tangannya yang langsung disambut Javier. "Selamat bergabung dengan Locker Gold. Semoga kita bisa bekerjasama dengan baik. Mulai hari ini kamu akan dipanggil Dr J setiap berada di laboratorium dan jangan lupa kenakan masker kerena semua dokter di sini memiliki identitas yang tidak boleh diketahui oeleh sembarang orang." Dr Key tersenyum lebar di balik maskernya.     

"Baik." Javier menjawab dengan tegas.     

"Mulai besok aku akan selalu menjemputmu agar kamu bisa cepat belajar."     

"Tapi ... sebentar lagi aku harus kembali sekolah di Indonesia," kata Javier memberi tahu.     

"Kalau begitu katakan saja kamu mau tinggal di Cavendish."     

"Bagaimana caranya?" Javier tidak mungkin pindah sembarangan tanpa ada lasan tepat.     

"Itu urusanmu. Yang aku tahu, kamu harus ada saat aku menyuruhmu datang atau Jean yang akan merasakan akibatnya."     

"Jangan ... aku akan lakukan apa pun, tapi jangan sentuh Jean."     

"Good boy," ucap Dr Key sambil mengacak rambutnya.     

"Sekarang ayo aku antar kembali. Aku tidak mau orang-orang curiga karena kamu menghilang berjam-jam." Dr Key mulai berjalan ke arah pintu keluar diikuti Javier. Setelah sampai di lorong yang entah ke berapa, Javier disuruh berhenti.     

"Ingat pesanku. Jangan ada yang tahu tentang keberadaan laboratorium itu ... atau kamu tahu sendiri akibatnya. Percayalah apapun yang kamu lakukan di kerajaan ini aku akan mengetahuinya. Paham?" Dr key memeperingatkan untuk terakhir kali.     

"Aku janji tidak akan memberitahu siapa pun." Javier mengangkat 2 jarinya bersumpah dengan sungguh-sungguh.     

"Baiklah aku percaya, sekarang masuk ke lorong itu lalu belok kanan, dan kamu akan berada di ruang tamu kerajaan Cavendish. Setelah itu, kamu tahu kan jalan menuju kamarmu?" Javier mengangguk lalu mengikuti jalan yang ditunjuk Dr Key.     

Sedang Dr Key berjalan menuju arah yang berbeda.     

Satu rencana sudah berhasil. Sebentar lagi dia akan memiliki penerus yang akan memegang laboratoriumnya agar tempat itu tidak akan pernah tutup.     

Dr Key sudah tidak sabar memberikan semua ilmunya pada Javier. Dia yakin Javier memiliki otak secerdas Ratu terdahulu.     

****     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.