One Night Accident

SEPULUH HARI



SEPULUH HARI

0Enjoy Reading.     
0

***     

Pyarrrrr.     

Dr. Key melempar tabung kecil hasil penelitiannya yang gagal. Sudah banyak waktu dan usaha dia kerahkan untuk menghidupkan Jean. Tapi semua usaha yang dia kerahkan tidak membuahkan hasil. Dan dia belum pernah merasa sefrustasi ini.     

Tok tok tok     

"Masuk!"     

"Yo ... Key ... Serius sekali kau?" Sapa seseorang yang baru saja masuk.     

Dr. Key memandang seorang anggota laboratorium ilegal miliknya. Dia tersenyum melihatnya yang selalu semangat. Siapa sangka rapper asal Nigeria itu adalah seorang dokter yang sangat luar biasa. Berwawasan luas dan bisa menerima hal-hal baru. Padahal di Hollywood sana dia sangat terkenal bahkan. Dia masuk jajaran 10 rapper dengan bayaran tertinggi di dunia. Dia lebih sering dikenal sebagai Big Tom. Tentu saja identitas aslinya hanya Dr. Key yang tahu.     

Fansnya yang luar biasa berjibun itu pasti akan jatuh pingsan jika sampai melihat Tom melakukan aksinya sebagai dokter. Ya... Tom di sini memegang kendali penuh sebagai dokter yang sangat pemberani menurutnya. Tom sepesialis amputasi sekaligus menggantinya dengan organ tubuh yang baru. Contoh gampangnya adalah. Ada seseorang di luar sana yg tersengat arus listrik sehingga mau tidak mau kakinya diamputasi. Nah ... itulah tugas Tom. Tapi jika dokter lain hanya mengamputasi maka Tom akan memberi kaki baru untuk orang tersebut. Tentu saja dengan keahlian yang dia miliki, Dia mampu menyambung seluruh otot, pembuluh darah dan susunan syaraf yang berada di dalam dua tubuh berbeda itu. Dan yang luar biasa hanya dalam waktu satu tahun, orang itu bahkan akan lupa jika dia pernah kehilangan kakinya. Karena kaki barunya akan berfungsi tepat seperti kaki aslinya.     

"Yuhuuu ... Laborat pada Key!!" Tom melambaikan tangannya di depan Dr. Key karena Dr. Key justru terlihat melamun.     

"Oh ... Sorry. Sampai di mana kita?" tanya Dr. Key.     

Tom bersedekap. "Kita bahkan belum membahas apapun Key? Ada apa denganmu?"     

"Bukan apa-apa."     

Tom melihat Jean yang dibaringkan di atas ranjang dengan berbagai jarum dan selang di tubuhnya. Dr. Key memang Sudah memindahkan Jean dari tabung yang berfungsi seperti rahim itu dan memindahkannya di ranjang biasa. Tentu saja dengan berbagai alat penopang kehidupan yang dipasang di tubuhnya. Itu dilakukan agar Key lebih gampang saat melakukan berbagai percobaannya.     

"Kamu masih betah dengannya ya? Apa kamu memang tidak berniat melepasnya? Jangan main hati, nanti kamu kecewa," kata Tom memandang Key serius.     

"Aku bukan pedofil."     

"Siapa yang mengatakan kamu pedofil? kamu itu maniak, meneliti gadis di bawah umur dan tidak rela melepasnya," kata Tom bercanda. "Apa istimewanya sih dia? Sampai kau mempertahankan dia selama ini?"     

"Itu pertanyaan yang sangat sensitif," ujar Dr. Key pada Tom.     

"Yeah ... Key dan 1001 rahasianya," ujar Tom yang Dr. Key yakin dia sedang menyeringai di balik maskernya.     

"Dari pada kamu fustasi kenapa tidak kamu biarkan saja aku membantumu?" tanya Tom.     

"Awalnya Aku juga berpikir seperti itu. Tapi itu tidak mungkin dilakukan Tom."     

"Why not?"     

"Kamu bisa saja memotong tangan atau kakinya dan menggantinya dengan yang baru dan lebih sehat, tapi bagaimana dengan kepalanya? Apa kamu bisa memotong dan menggantinya dengan yang baru?" tanya Dr. Key pada Tom.     

Tom memandang Dr. Key mengerjapkan matanya lalu tertawa keras. "Hahaha kamu benar, kalau aku memotong kepalanya tentu saja bukan menghidupkannya dia malah langsung mati di tempat. Hahaha ... Kenapa aku tidak terpikirkan sampai di situ ya?"     

"Karena walau jenius kadang kamu sangat ceroboh," kata Dr. Key menyindir.     

Bukh Bukh.     

"Hahaha kamu bisa saja, Key." Tom menepuk punggung Key dengan tertawa. Sedang Key meringis merasakannya. Ayolah ... bukan tanpa alasan Tom dipanggil Big Tom di Hollywood sana. Karena dia memang tinggi besar. Dan walau menurut Tom tepukannya itu hanya main-main tapi buat Dr. Key pukulan Tom menyakitkan.     

"Sudahlah ... kembali ke intinya. Kenapa kamu memanggilku ke ruanganmu?" tanya Tom serius.     

"Sebenarnya aku ingin bertanya, sebagai ahli syaraf apa menurutmu Jean akan bisa menggerakkan tubuhnya jika aku mengganti otaknya?" Tom mengusap janggutnya seolah berpikir keras.     

"Aku tidak tahu, karena kita belum pernah melakukannya, apa kamu bermaksud mengajakku bergabung dalam penelitianmu ini?"     

"Kalau memang bisa kenapa tidak?" kata Dr. Key.     

"Tapi tunggu dulu! Kenapa kamu tidak mengajak si Jepang saja? Dia kan ahli soal mengotak atik isi kepala orang." "     

Si Jepang?"     

"Itu yang suka kamu panggil Kwon."     

"Dari mana kamu tahu dia dari Jepang?"     

"Dari namanya lah."     

Dr. Key tersenyum di balik maskernya. Andai Tom tahu. Orang yang dia panggil Kwon itu bukan dari Jepang tapi dari Saudi Arabia. Dia adalah pemilik tambang emas terbesar di negaranya. Dikenal sebagai Syeh Ali Mahmud. Memiliki 6 orang istri, 8 putra dan 5 putri. Bisa merekrutnya masuk dalam laboratorium miliknya adalah keberuntungan terbesar baginya.     

"Dia terlalu sibuk dan menurutnya itu tidak akan mengubah apa pun."     

"Sombong sekali dia. Sibuk? Aku yang artis super sibuk saja masih menyempatkan waktu datang ke lab seminggu sekali. Sedang dia datang sebulan sekali saja kadang masih molor. Memang pekerjaannya di dunia nyata apaan sih? Pencipta kondom?" gerutu Tom.     

Dr. Key terkekeh mendengarnya. Tom memang rajin muncul di laboratorium namun saat tour berjalan Tom juga akan absen dari Laboratorium selama berbulan-bulan bahkan pernah hampir setahun.     

"Sudahlah, ini data hasil penelitian yang sudah aku lakukan pada Jean. Pelajari dengan teliti. Karena aku akan absen seminggu ini." Tom memegang berkas di tangannya mengangguk-angguk lalu membulatkan jarinya tanda ok sebelum keluar dari ruangan Dr. Key.     

Namun baru Dr. Key akan memulai percobaannya lagi saat mendengar ponselnya bergetar. Panggilan dari salah satu Rumah Sakit di India.     

"Ya?"     

"Maaf Dokter, nona Jessica kejang-kejang beberapa saat lalu dan sekarang kritis," ucap suara seseorang di seberang sana.     

"Berapa lama kira-kira dia bisa bertahan?" tanya Dr. Key sambil mengusap wajahnya semakin frustasi.     

"Kami tidak bisa memastikannya, Dokter."     

"Baiklah ... aku akan ke sana. Semuanya boleh tidak berfungsi tapi usahakan jantungnya tetap berdetak selama mungkin."     

"Baik, Dokter."     

Klikk     

Dr. Key mematikan sambungan ponselnya. Dia bergegas keluar dari ruangan dan memanggil Tom.     

"Apa lagi?" tanya Tom bingung saat membuka pintu ruangan miliknya dan Dr Key ada di sana.     

"Kamu bisa ikut aku sekarang?"     

"Apa ini berhubungan dengannya?" tanya Tom memandang Jean yang terlihat dari ruangnya karena semua Laboratorium itu memiliki batas tiap ruangan berupa kaca di mana mereka bisa melihat satu sama lain.     

"Ya, kita akan membawanya ke India," ujar Dr. Key memberitahu.     

"Berapa lama kita ke sana?"     

" Sekitar 2 minggu."     

Tom berpikir sejenak. "Baiklah, ini demi pasien kesayanganmu aku rela membatalkan konserku."     

"Thanks. Bisa kita berangkat sekarang?"     

"Apa? Sekarang?"     

"Tentu saja sekarang. Kamu tahu kan setiap detik itu bisa menentukan segalanya?"     

"Baiklah aku siap-siap dulu," ujar Tom langsung berbalik ke ruangan miliknya.     

Dr. Key kembali ke ruangannya dan memandang Jean sendu. "Kau tahu ... kamu sangat cantik dan imut. Aku yakin jika kamu hidup pasti akan selincah para pangeran Cavendish. Tapi semua terserah padamu Jean. Apa kamu ingin hidup atau tetap begini?"     

Dr. Key mengelus pipi Jean yang sangat lembut. "Jika kamu memang punya roh seperti yang dikatakan Pangeran Javier, maka dengarkan aku.     

Aku akan memberimu waktu 10 hari. Jika dalam masa itu kamu tidak membuka matamu ... ingat aku hanya meminta membuka mata atau setidaknya gerakkan satu jari saja, agar aku percaya kamu masih tertolong. Tapi jika dalam jangka waktu itu kamu tetap seperti ini maka ... maafkan aku. Dengan terpaksa aku akan memindahkan semua organ tubuhmu pada orang lain," kata Dr. Key mengeraskan hatinya lalu berbalik untuk mempersiapkan perjalanan jauh untuk Jean.     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.