One Night Accident

OPRASI



OPRASI

0Enjoy Reading     
0

***     

"Sudahlah ... semua ini bukan salahmu," kata Tom memandangi Key yang duduk lemas memandangi Jean dengan wajah sedih.     

Ini sudah sepuluh hari. Sama seperti waktu yang diberikan Key pada Jean untuk bertahan. Namun sepertinya Jean tidak ada niat untuk memperjuangkan hidupnya. Dia tetap terbujur lemas layaknya boneka percobaan yang tidak berarti. Dr. key belum pernah merasa sekecewa ini pada dirinya sendiri karena dia bahkan tidak bisa melakukan apa pun untuk membangkitkannya.     

"Aku sebenarnya heran. Kalau dengan yang lain kamu dengan suka rela mendonorkan semua organ dalamnya, tapi kenapa dengan yang satu ini kamu terlihat frustasi?" Tom bingung dan bertanya- bertanya karena Dr Key terlihat terlalu posesif dengan penelitiannya yang satu ini. Tom mulai curiga bahwa gadis kecil itu mungkin sebenarnya memiliki ikatan kekeluargaan dengan Dr. Key. Kalau tidak mungkin saja Key benar-benar seorang pedofil yang mencintai anak di bawah umur. Yah ... hanya dua itu penjelasan yang masuk akal baginya.     

"Jangan bilang kamu benar-benar jatuh cinta sama bocah 6 tahun ini? Kalau benar berarti kamu pedofil sejati," ucap Tom memandang Dr. Key sambil menggeleng-gelengkan kepala tidak percaya. Dr. Key hanya memandang Tom dengan jengah tidak menyangka Tom memiliki pemikiran yang absurd begitu.     

Key sudah memiliki istri yang amat sangat dia cintai, memiliki anak yang rupawan. Dia tidak kekurangan suatu apa pun di hidupnya yang membuatnya bahkan mengincar gadis kecil untuk di jadikan mangsa. Dia teramat sangat normal.     

"Lalu apa? Atau ... kamu punya hubungan keluarga dengannya? Dia anakmu ya?" tanya Tom semakin kepo.     

"Satu pertanyaan lagi, ku tendang kamu dari sini," ucap Key mengancam. Jengah karena Tom sudah mulai mengorek informasi pribadinya. Itu tidaklah bagus untuk keselamatan Tom sendiri jika sampai tahu identitas asli dirinya.     

"Ups ... sorry." Tom mengangkat tangannya dan mengedikkan bahu. Dia akhirnya memilih tidak membahas Jean lagi karena tidak ingin di depak dari laboratorium ilegal yang didirikan oleh Key. Karena bagi Tom, itu adalah tempat dia memuaskan pengetahuannya tentang ilmu yang selama ini dia minati.     

Dari dulu Tom memang ingin menjadi Dokter hebat. Sayangnya keluarganya adalah keluarga musisi jadi mau tidak mau Tom terseret bekerja di dunia hiburan sebagai reeper dan harus melupakan mimpinya itu. Dan Locker Gold memberinya kesempatan menyalurkan hobinya yang terpendam. Itu sangatlah membuat Tom senang dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dirinya mengeksplor semua kemampuan miliknya. Bahkan dia bebas bereksperimen tanpa khawatir akan menyalahi aturan.     

"Btw Key. Bagaimanapun juga kamu harus segera mengambil keputusan. Jika memang kamu butuh bantuanku maka segera laksanakan operasi itu. Karena minggu depan aku ada konser besar. Ingat aku bukan pengangguran yang hanya menunggu intruksi darimu," ucap Tom lalu keluar dari ruangannya.     

Dr. Key memandang Jean sendu. Digenggamnya jari mungil itu. "Maaf, Jean. Maafkan aku. Aku tidak ingin seperti ini, tapi aku harus melakukannya. Jika aku tidak bisa menyelamatkanmu setidaknya ada bagian dirimu yang akan mengingatkan kami semua, bahwa kamu pernah ada di hidup kami."     

"Jika memang kamu memiliki Roh tolong katakan pada Javier bahwa aku sudah berusaha semampuku. Katakan padanya aku minta maaf karena sudah mengecewakannya. Bagaimanapun aku bukanlah Dewa yang bisa mengatur kehidupan manusia, aku ... juga memilik batasana." Dr. Key menatap Jean penuh penyesalan.     

"Selamat tinggal, Jean." Dr. Key mencium dahi Jean dengan lembut sebelum keluar dari ruangannya.     

"Tom ... kita lakukan operasi malam ini juga."     

Tom mengangkat sebelah alisnya sambil mengacungkan jempolnya. "Siap laksanakan, Dokter."     

*****     

"Suntikkan lagi suplemen ke tubuhku," perintah Dr. Key pada Dokter lain.     

"Hell Key ... apa kamu mau bunuh diri? Istirahatlah dulu barang 1-2 jam, biar ini kami yang menanganinya," ucap Tom di sampingnya.     

"Tidak, aku tidak akan pergi dari sini sampai operasi selesai," ucap Dr. Key keras kepala.     

"Tapi Operasi ini sudah berlangsung selama 4 hari dan kamu belum tidur sama sekali," ucap Tom memandang Dr. Key yang terlihat sekali sudah sangat letih.     

Tom tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan Dr. Key. Ini di luar nalarnya. Bukan karena operasi pemindahan organ dalam yang sedang ditangani tapi lebih ke arah fisik Dr. Key yang terlihat sekali seperti orang akan mati.     

Walau Dr. Key sudah menyuntikan berbagai suplemen, vitamin dan berbagai zat yang membuatnya kuat dari awal operasi ini dijalankan, tapi yang namanya tubuh pasti punya batasan maksimal. Bayangkan saja berdiri tanpa makan, minum dan tidur selama 4 hari itu pasti terlihat sangat luar biasa. Mungkin orang yang tidak tahu pasti mengira dia bukan manusia melainkan robot.     

Tetapi pada kenyataannya dia adalah manusia normal seperti yang lainnya. Yang tidak diketahui dokter lain yang ikut mengoperasi Jean adalah Dr. Key harus menyuntikkan berbagai obat penguat tubuh di setiap 3 jam sekali, dan selang infus makanan yang juga tertancap di lengannya, serta penopang kaki yang sengaja Tom sediakan untukknya, karena 2 hari yang lalu Key sempat hampir ambruk.     

Walau tahu kondisi tubuhnya tidak beda jauh dari Jessica. Key tidak mempermasalahkannya bahkan dia seperti tidak peduli bahwa itu sama saja melakukan percobaan pada tubuhnya sendiri. Tom sangat yakin Dr. Key sudah hampir mencapai batas maksimal saat ini. Tom bahkan tidak akan terkejut jika Dr. Key yang malah mati setelah operasi ini berakhir. Mengingat banyaknya obat yang dia masukkan ke tubuhnya sendiri.     

Walau itu suplemen, vitamin atau apa pun. Jika diberikan dalam dosis yang tidak sewajarnya, tentu saja berakibat tidak baik di dalam tubuh.     

Tom mengambil sebuah suntikan baru dan mulai menyuntikkan suplemen di tubuh Dr. Key. Yang pelan namun pasti terlihat mulai bersemangat lagi.     

Dia benar-benar seperti orang yang ingin bunuh diri.     

5 jam kemudian.     

"Akhirnya selesai," ucap Dr. Key memandang letih ke arah Jessica yang sudah berhasil dia operasi. Pasti orang bertanya-tanya tentang waktu yang terlalu lama yang dia butuhkan untuk operasi ini. Itu terjadi karena, jika biasanya orang melakukan operasi transplantasi hanya membutuhkan waktu 4-10 jam karena hanya satu organ dalam yang dipindahkan. Tapi dalam kasus Jean dia memindahkan keseluruhan dan semua organ saling berhubungan.     

Dr. Key tidak memiliki waktu istirahat, mengingat organ dalam yang memiliki batas dan harus segera dipindahkan setelah orang yang memiliki organ tersebut meninggal dunia.     

Dr. Key mencoba melangkahkan kakinya dengan gemetar. Hingga akhirnya Tom membantu menopang tubuhnya.     

"Saya ingin setidaknya ada satu dokter yang tetap menjaganya di sini sampai dia tersadar nanti. Karena saya tidak mau mengambil resiko melakukan operasi ulang. Kalian paham?" tanya Dr. Key kepada beberapa dokter yang membantunya. Secara otomatis mereka mengangguk.     

"Bagus, karena jika terjadi sesuatu padanya aku jamin kalian dan seluruh keluarga kalian akan aku buat menderita untuk seumur hidup kalian. MENGERTI?!"     

"Kami mengerti, Dokter," ucap mereka bersamaan.     

Dr. Key berbalik keluar dari ruang operasi, tapi baru beberapa langkah ....     

Brugggkkk.     

Tubuhnya terjatuh karena lemas. Tom yang sudah memperkirakannya secara otomatis menangkap tubuh Dr. Key yang langsung pingsan di tempat.     

"Dasar bodoh," gumam Tom lalu membawa Key ke ruang perawatan. Memastika bahwa dia tidak akan ikut mati gara-gara menangani oprasi.     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.