One Night Accident

DIAWASI



DIAWASI

0Enjoy Reading.     
0

****     

Javier duduk dengan gelisah di atas ranjangnya. Jovan dan Ashoka sudah tidur dari jam 9 tadi. Sedang dia pura-p8uhura tidur dan masih terjaga hingga jam 1 dini hari. Mungkin karena sudah hampir 2 bulan ini dia selalu begadang jadi sekarang matanya secara otomastis tidak mengantuk walau hari sudah semakin larut.     

Javier heran kenapa dua minggu ini Dr. Key atau pun orang suruhannya tidak ada menjemputnya? Selama ini sebenarnya bukan hanya Dr. Key yang mengajari Javier tapi ada 10 dokter lain yang tergabung di sana. Masing-masing memiliki kemampuan dan bakat yang menakjubkan. Javier bahkan tidak pernah melihat obat dan serangkaian percobaan yang lebih luar biasa dari pada di sana. Walau awalnya Javier dipaksa tapi sekarang Javier sangat menikmati.     

Javier ingin sekali membangunkan Jovan dan menceritakan semua pengalamannya di sana, tapi apalah daya, nyawa Jean taruhannya.     

Walau Javier masuk laboratorium setiap hari tapi Javier tidak lagi menemukan keberadaan Jean. Bahkan roh Jean yang biasa menemuinya juga tidak pernah muncul lagi. Javier kangen Jean yang suka mengajaknya ngobrol tanpa kenal lelah, tapi di sisi lain dia juga merindukan Angel. Apa Angel baik-baik saja? Apa Junior menjaganya dengan benar? Apa ada murid lain yang mengganggunya? Aaahhh! Javier bisa meledak otaknya jika terus-terusan memikirkan Angel dan Jean.     

Belum lagi rasa bersalah yang menghantuinya karena harus membohongi saudara kembarnya dan orang tuanya. Tentu saja Javier tidak tenang, dia belum pernah merahasiakan apa pun dari Jovan selama ini.     

Sreeettt.     

Javier mengernyit heran! Suara apa tadi? Javier turun dari ranjang dan mendekati pintu. Lalu dia melihat secarik kertas di bawahnya. Dengan ragu Javier memungut kertas itu dan membukanya.     

"Jangan muncul ke laboratorium sampai minggu depan. Kita sedang diawasi."     

Dr. Key.     

Hanya satu baris tapi membuat kegelisahan Javier semakin bertambah. Dia sedang diawasi? Oleh siapa? Javier memandang sekitarnya. Semua masih tidur seperti biasa, posisi barang di kamar juga tidak berubah dan semua kamar di istana tidak ada CCTVnya.     

Sebelum ada yang curiga Javier segera masuk ke kamar mandi dan membuang kertas itu ke toilet dan menyiramnya. Hal yang sudah Dr. Key katakan bahwa harus segera membuang tanda bukti apabila Dr. Key memberinya pesan. Javier membasuh wajahnya dan menghela napas panjang. Dia harus tenang, bagaimanapun juga keselamatan Jean ada padanya. Setelah agak tenang Javier segera kembali ke ranjang dan berusaha tidur.     

Di ruangan yang lain Daniel mengepalkan tangannya saat melihat kamera CCTV yang sengaja dia pasang di dalam kamar anak-anaknya. Tentu saja tanpa sepengetahuan siapa pun. Karena Daniel yakin siapa pun yang sedang berurusan dengan Javier sepertinya bukan orang sembarangan. Buktinya sudah hampir 2 minggu Daniel mengikuti Javier tentu saja lewat CCTV di semua sudut istana, tapi semua berakhir nihil. Bahkan Daniel sempat mempertanyakan kemampuannya sendiri? Dan percaya bahwa bau obat yang dia cium dari tubuh Javier hanyalah kebetulan.     

Tetapi malam ini keberuntungansepertinya berpihak padanya. Daniel selain memasang CCTV di kamar dia juga memasang sensor gerak di kamar anak-anaknya. Sehingga dia akan tahu siapa yang terjaga dan siapa yang sudah tertidur. Awalnya Daniel heran karena Javier selalu bangun jam 11 sampai jam 2 dinihari tanpa melakukan apa pun. Seolah-olah menunggu seseorang.     

Tadi Daniel sudah hampir menghampirinya karena mengira Javier akan melakukan hal yang sama.     

Tapi ternyata ... binggo. Ada seseorang yang melewati depan kamar Javier. Bagi orang lain, orang itu pasti terlihat hanya berjalan lewat, tapi Daniel memiliki mata yang jeli, jadi saat orang itu menjatuhkan kertas menendangnya masuk ke kamar. Daniel tahu dia mendapat petunjuk malam ini. Daniel berusaha menzoom tulisan apa yang di baca Javier tapi bagian bawah tertutup tangannya.     

'Muncul di laboratorium sampai minggu.'     

Hanya itu yg terbaca Daniel tapi cukup membuat Daniel bertanya-tanya. Laboratorium apa? Siapa yang akan muncul? Hari minggu kapan? Minggu ini? Minggu depan? Kapan lebih tepatnya? Daniel mengacak rambutnya frustasi. Jika yang dimaksud itu Javier datang ke laboratorium Cavendish pasti banyak dokter dan profesor yang akan mengatakan padanya, tapi tidak ada laporan keberadaan Javier selama ini.     

Baiklah Daniel harus menyelidiki orang yang mengirim surat kepada Javier terlebih dahulu. Daniel segera memutar kembali rekaman CCTV kerajaan beberapa menit lalu untuk melihat ciri-ciri orang tersebut. Tapi aneh! Apa yang Daniel lihat sangat aneh karena rekaman CCTV nya hilang Entah kemana? Padahal belum ada 5 menit rekaman orang yang melewati kamar Javier dia lihat. Kenapa sekarang tidak ada? Seperti ada yang mengacaukan sistem kamera keamanan dan sengaja menghilangkannya.     

Brakkk.     

"Shit!"     

Daniel menggebrak meja kesal. Siapa pun yang sedang bermain kucing-kucingan dengannya pasti orang yang jenius dan pintar mencai celah.     

"Berpikir Daniel!‟ batinnya menenangkan diri. Siapa kira-kira yang mengirim pesan pada anaknya di tengah malam begini. Yang jelas orang itu sangat licin dan ada tiga kriteria tentang orang itu.     

1. Dia hackers profesional yang memiliki kemampuan selevel Uncle Paul sehingga mampu mengacaukan keamanan kerajaan.     

2. Siapa pun dia, memiliki koneksi atau anak buah yang bekerja sebagai pengawas keamanan kerajaan karena bebas berkeliara di dalam istana Cavendish.     

3. Orang itu adalah kerabat atau orang kepercayaan di kerajaan Cavendish yang mengenal dekat uncle Paul sehingga tahu akses keamanan kerajaan Cavendish.     

Baiklah siapa? Siapa orang itu? Daniel berusaha mengingat-ingat siapa saja menteri atau pun orang penting kerajaan yang bisa dia curigai. Jika yang mengalami Raja lain pasti bertanya-tanya. Kenapa Daniel tidak menyerahkan kasus ini ke anak buahnya saja?     

Selain Daniel menghindari banyak orang yang tahu dan menyebabkan kewaspadaan pada orang yang dia selidiki, juga Daniel belum tahu siapa yang dia selidiki sebenarnya. Dia tidak mau mengambil resiko ternyata menyerahkan kasus pada orang yang salah. Selain itu, tentu saja karena Daniel bukan orang yang gampang percaya dengan siapa pun.     

Soal kerajaan dia akan menyerahkan pada penasehat kerajaan atau yang memang bertanggung jawab atas semua permasalahan di kerajaan Cavendish. Tapi Soal anak istrinya, Daniel akan melakukannya sendiri. Dia tidak akan peduli bahkan jika kerajaan ini musnah. Tapi dia akan sangat marah jika ada yang mengusik anak dan istrinya.     

Daniel tidak akan membiarkan orang lain mengetahui kelemahannya. Itu bisa menyebabkan munculnya penghianat baru. Daniel pernah kehilangan Jhonathan, Ai dan Javier gara-gara ulah orang terdekatnya. Jadi wajar saja jika Daniel bukanlah orang yang akan mempercayai orang lain begitu saja. Jika seperti ini dia jadi iri dengan adik kembarnya. Jika Daniel sedang bermasalah, Marco selalu bisa merasakannya. Tapi saat ada masalah dengan Marco, Daniel baru akan mendapat petunjuk saat semua sudah terlambat. Seolah-olah takdir memang suka mempermainkannya.     

Benar saja seolah bisa membaca pikirannya tiba-tiba Ponsel Daniel berbunyi dan terpampang wajah Marco di layar. Walau di Cavendiah pukul setengah 2 dini hari tapi di Indonesia pasti sudah pagi.     

***     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.