One Night Accident

PEMIKIRAN SEORANG DOKTER



PEMIKIRAN SEORANG DOKTER

0Enjoy Reading.     
0

***     

"Mom ...." Daniel mencium kedua pipi Stevanie dan memeluknya sebentar.     

"Di mana daddy?" tanyanya setelah melepas pelukan mereka.     

"Dia ada urusan dengan Paul. Pete juga ikut kok." Stevanie duduk di kursi yang sudah tersedia.     

"Benarkah? Kapan mereka semua datang?" Daniel belum mendapatkan pemberitahuan kedatangan pamannya Pete dan ayahnya sama sekali.     

"Sudah 2 hari. Memangnya dia tidak menemuimu?" tanya Stevanie heran.     

Daniel menggeleng dan dia juga tidak diberi tahu anak buahnya sama sekali, ini tidak biasanya terjadi.     

"Mungkin dia sedang bulan madu dengan Xia makanya tidak memberitahumu. Alxi bahkan ditinggal di rumah adikmu." Pete memang mengatakan bahwa sedang ingin berduaan dengan istri kecilnya makanya dia meninggalkan Alxi begitu saja. Untung Alxi anak yang cerdas, mengetahui ayah dan ibunya tiba-tiba menghilang dari rumah dia segera naik taxi menuju rumah Marco dan tinggal di sana. Hal biasa yang sudah sering terjadi jika sang ayah ingin menculik ibunya untuk dirinya sendiri.     

Sebuah keajaiban sampai sekarang bahwa Alxi tidak hilang atau nyasar di tengah jalan.     

"Di rumah Jhonathan? tapi Jo juga tidak memberitahu apa pun padaku." Adiknya bahkan juga datang secara misterius dan tiba-tiba sudah nongol di pintu ruang kerjanya pada tengah malam. Daniel sampai heran kenapa semua keluarganya suka muncul dan menghilang sesuka hati.     

Coba ada kaca, harusnya Daniel juga melihat dirinya sendiri yang dulu juga suka menghilang dan muncul di tempat Ai semaunya sendiri.     

"Mungkin dia tidak tahu, bukankah dia sudah tiga hari di sini? Sedang Pete kan baru dua hari."     

"Ah ... benar juga," kata Daniel mengerti. "Jadi ... apakah mom berhasil menemukan sesuatu dari data yang Daniel berikan?"     

Begitu Daniel membahas itu seketika wajah stevanie menunjukkan seolah dia sedang berpikir keras dan Daniel langsung menyadari pasti ada hal serius mengenai dokuman yang ditemukan anak buahnya.     

"Apa ada yang penting?" tanya Daniel penasaran.     

Stevanie tidak menjawab tapi dia mengangkat satu berkas dan menaruhnya di hadapan Daniel.     

"Mom tidak tahu apakah ini berita baik atau buruk, tapi ini data sangat penting. Itulah alasan Mom langsung kesini begitu mengerti apa maksud dari semua ini."     

Belum sempat Daniel melihat berkas itu, Stevanie sudah menaruh berkas yang lain di hadapannya.     

"Kenapa Mom membawa catatan kesehatanku?" tanya Daniel bingung.     

"Karena data yang berada di berkas ini ada hubungannya denganmu." Daniel memandang mommynya tidak mengerti.     

"Kamu masih ingat saat Pauline menggugurkan kandungan Ai?"     

"Aku tidak akan pernah melupakan itu untuk seumur hidupku." Itu adalam momen paling mengerikan dalam hidup Ai dan bahkan traumanya belum sepenuhnya hilang sampai sekarang.     

"Dan kamu masih ingatkan? Kita tidak menemukan janinnya di mana pun."     

"Bukan Mom janinnya ada, tapi aku sudah menyuruh anak buahku menguburkannya. Aku sengaja tidak memberitahu makamnya pada kalian semua terutama Ai karena khawatir Ai akan semakin sedih dan traumanya kembali lagi. Selain itu darah yang di seprai juga sudah ikut dikubur bersama."     

Stevanie menggeleng. "Janinnya tidak dikubur dan Mommy juga tidak tahu bagaimana caranya tapi sepertinya orang yang kamu sebut sebagai Dr. Key itu, dia berhasil mengamankan janinnya."     

Mendengar itu darah Daniel seperti mengalir dengan cepat. Janinnya di ambil orang lain?     

"Lihat ini." Stevanie membuka lembar demi lembar berkas di meja yang juga memiliki beberapa foto hasil USG tersebut.     

"Ini data pertumbuhan Janin Ai. Mulai masih berupa gumpalan hingga menjadi bayi, lalu ini yang terakhir data anakmu yang berusia 6 tahun. Diambil 3 minggu yang lalu."     

"Apaan ini? Apa itu artinya putriku masih hidup, Mom?" tanya Daniel tidak percaya.     

"Itulah yang membuat Mom tidak paham pada awalnya. Tapi ... saat ada catatan lain mengenai seorang gadis berusia 10 tahun yang menderita penyakit langka, Mom akhirnya mengerti maksudnya."     

Daniel belum paham dengan apa yang dikatakan Stevanie tapi dadanya sudah berdegup semakin kencang. "Apa yang di akukan Dr. Key pada anakku?"     

"Mom tidak tahu, tapi melihat kelangkaan penyakit yang diderita gadis bernama Jessica itu serta keterangan kelumpuhan total yang dialami putrimu, Mom curiga bahwa Dr. Key bermaksud memindahkan seluruh organ dalam Jean ke tubuh Jessica, karena di sini di jelaskan, kecocokan organ dalam putrimu dengan tubuh Jessica sangat tinggi yaitu 99,5%. Hal yang hanya terjadi 1 di antara 10 juta orang." Stevanie menjelaskan kemungkinan yang terdapat di berkas-berkas itu.     

Daniel terkekeh dan menjambak rambutnya kencang. "Ini lucu. Lucu sekali ... Maksud Mom, putriku masih hidup, tapi dia hanya menjadi bahan percobaan dan karena ketidak normalan tubuhnya sekarang ini Dr. Key bermaksud mengeluarkan organ dalam puttiku untuk kelangsungan hidup ORANG LAIN?!" teriak Daniel di ujung kalimat.     

Brakkkkk.     

"Brengsek! Aku tidak peduli siapa Dr. Key itu. Bahkan jika dia adalah anggota keluarga sekalipun, aku tidak akan pernah mengampuninya," geram Daniel dengan dada naik turun menahan marah.     

"Daniel, tenangkan dirimu!"     

"Mom ... bagaimana aku bisa tenang? Ada yang mempermainkan tubuh putriku, dan aku baru tahu sekarang. Aku bahkan tidak bisa membayangkan reaksi Ai jika mengetahui kabar ini," ungkap Daniel frustasi. Tubuh anaknya hanya jadi bahan percobaan, lelucon macam apa ini?     

Stevanie memeluk Daniel untuk menenangkannya. "Kita akan menghadapi ini sama-sama. Jadi tenangkan dulu dirimu dan biarkan Mom jelaskan lebih rinci setelah itu baru kita cari jalan keluarnya." Bujuk Stevanie.     

"So ... bisa kita lanjutkan pembicaraannya?" tanya Stevanie begitu napas Daniel sudah teratur dan terlihat lebih tenang.     

"Apa masih ada lagi yang akan mengejutkanku?" tanya Daniel merasa tubuhnya mulai memanas lagi.     

"Tidak. Tapi ini hanya pendapat Mom dari sudut pandang seorang dokter."     

Daniel mengangguk memberi waktu mommynya melanjutkan pembicaraannya.     

"Di sini disebutkan bahwa Jean mengalami kelumpuhan total. Dalam artian benar-benar tidak mampu bergerak walau hanya jari sekali pun. Bahkan matanya juga buta. Mommy tidak bermaksud membela Dr. Key atau siapa pun itu yang menjadikan putrimu sebagai bahan percobaan. Tapi ... Mom sebagai Dokter bisa tahu bahwa apa yang dilakukan oleh Dr. Key tidaklah sejahat yang kita pikirkan. Dia sudah bertindak layaklnya Dokter profesional."     

Stevanie membuka berkas di depannya. "Di dalam berkas ini menunjukkan berbagai upaya yang sudah Dr. Key lakukan untuk menghidupkan putrimu. Dia bahkan pernah mencoba mengoprasi salah satu syaraf putrimu dan berharap akan ada reaksi. Tapi sepertinya gagal." Stevanie menunjukkan beberapa kertas hasil percobaan Key yang selalu dicoret dan memperlihatkan kegagalannya.     

"Menurut Mom sebagai dokter, apa yang dilakukan Dr. Key itu adalah hal yang luar biasa, 6 tahun dia dedikasikan untuk menghidupkan anakmu. Walau akhirnya tetap tidak berhasil tapi dia menemukan cara lain menghidupkan putrimu, yaitu lewat seorang gadis yang di sini di sebutkan bernama Jessica Sharma." Lalu Stevanie menunjukkan identitas anak itu bahkan ada fotonya.     

"Kamu tahu, Sayang. Kadang lebih baik membuat seseorang meninggal dari pada membiarkannya hidup tapi dalam keadaan kesakitan. Itulah yang dilakukan Dr. Key. dia ingin mengakhiri hidup Jean yang memang sudah ada di batas kematian dan memberi kehidupan baru lewat tubuh orang lain. Karena percayalah hidup dalam keadaan lumpuh total tanpa ada kepastian bisa normal, itu lebih menyakitkan dari pada kematian itu sendiri."     

Daniel terdiam. "Tapi, Mom. Apapun alasannya menjadikan anakku percobaan tetaplah sebuah kejahatan."     

"Ya ... Mom tahu itu. Kamu berhak marah dan menghukumnya tapi ... ucapkanlah terimakasih juga. Karena berkat dia setidaknya masih ada bagian tubuh dari putrimu yang bisa kamu lihat dan rasakan, walau dalam tubuh anak lain. Ingat Jessica hanya memiliki tubuh saja, sedang paru-paru, hati, ginjal, jantung bahkan otaknya milik Jean dan dengan kekuasaanmu, Mom yakin kamu bisa menemukan dan membuat Jessica menjadi putrimu. Pastinya Ai akan senang memiliki anak perempuan yang bahkan memiliki bagian tubuh dari putri kandungnya sendiri," kata Stevanie tersenyum licik.     

Daniel tidak pernah berpikir sejauh itu. Apa Ai akan suka memiliki putri yang hidup dari kematian putri kandungnya? Daniel diam tidak tahu harus melakukan apa.     

"Pikirkan saja dulu, tapi menurut Mom segera cari Jessica karena dia memiliki bagian tubuh milik putrimu. Apakah kamu ingin mengambil kembali organ dalam milik putrimu atau membiarkan dia hidup dalam tubuh gadis lain? Semua tergantung padamu," kata Stevanie bijak.     

"Thanks, Mom. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan tanpa pendapatmu," ungkap Daniel. Kali ini dia yang memeluk Stevanie dengan sayang.     

Stevanie mengelus punggung putranya. "Tapi sebaiknya kamu temukan dulu Dr. Key. Hanya dia yang tahu keberadaan tubuh putrimu dan Jessica. Mungkin kamu juga bisa memasukkannya ke penjara barang 5-10 tahun sebagai pelajaran karena menggunakan anggota keluarga Cohza dan Cavendish sebagai percobaan."     

"Tentu saja aku akan melakukan itu. Aku bahkan ingin menghajarnya hingga beberapa tulangnya patah atau setidaknya menembaknya 10 kali sebagai pemanasan."     

Stevanie terkekeh. "Jika begitu, selamat bekerja. Temukan cucu Mom dengan segera."     

"Pasti, Mom."     

"Oh ... Mom hampir lupa. Kemana Jhonathan? Biasanya jika kesini dia selalu menempel padamu. Apa dia masih sakit? katanya semalam dia masuk rumah sakit?" tanya Stevanie langsung khawatir.     

"Satu-satu Mom kalau bertanya," ucap Daniel dengan tubuh yang sudah rileks. Stevanie tersenyum.     

"Jhonathan memang sakit, tapi mom tenang saja dia hanya sedikit keracunan dan sekarang sudah baik-baik saja. Aku sengaja tidak mengajaknya karena dia terlalu berisik, yang ada dia bakal heboh sendiri." Dan berakhir mengacaukan pertemuan serius dengan ibunya.     

"Ah ... mommy mengerti," kata Stevanie membayangkan kenyinyiran Marco.     

Tok Tok.     

"Masuk!" Pengawal pribadi Daniel masuk dengan memberi hormat.     

"Yang Mulia, kami berhasil menemukan 3 identitas asli anggota Locker Gold," kata pengawal tersebut sambil menyerahkan berkas di tangannya dan beberapa bukti.     

"Good." Daniel membaca data yang diberikan anak buahnya dengan teliti.     

"Aku tidak mau tahu bagaimana caranya. Ketiga orang ini harus sudah di sini nanti malam. Bisa?"     

"Baik Yang Mulia. Segera kami laksanakan, saya mohon diri," ucap pengawal Daniel dan langsung berbalik keluar.     

Daniel menyeringai. "Mom ... sepertinya aku akan menemukan putriku lebih cepat."     

"Good luck, Boy. Mom tunggu kabar baiknya. Sekarang Mom harus menemui anak manja Mom yang satunya. Mom tidak mau mendengar rengekannya saat bertemu di Prancis nanti," ucap Stevanie mencium pipi Daniel sebelum keluar ruangan.     

Daniel memandang kertas-kertas yang berserakan di depannya.     

"Bersiaplah Dr. Key. Aku akan segera menghajarmu."     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.