One Night Accident

JEBAKAN KEY



JEBAKAN KEY

0Enjoy Reading.     
0

***     

"Aku tidak akan tertipu."     

"Terserah kamu, toh yang lecet-lecet bukan istriku. Lagian apa kamu lupa selain kita berdua aku yakin ada anak buahku dan anak buahmu. Bagaimana kalau tiba-tiba Ai keluar dengan telanjang. Hem ... pasti akan menjadi tontonan yang menarik."     

"Kamy terlalu berani." Daniel menggeram karena marah.     

"Sudah berapa lama kamu memberikan obat itu?" geram Daniel.     

"Lihat dan cek saja sendiri. Urus istrimu dan jangan mengejarku. Aku harus pergi dulu," kata dr. Key dan dalam 2 lompatan dia sudah sampai di atas pagar tembok dan melewatinya begitu saja seolah-olah bahu dan kakinya tidak terluka.     

Daniel dilema. Jika dia mengejar Key, bagaimana kalau Ai benar-benar diberi perangsang. Namun ... bagaimana jika dia melihat Ai dan ternyata itu hanya tipuan agar Key bisa kabur lagi.     

Daniel melangkah ingin mengejar Key, tapi sedetik kemudian dia berpikir bahwa dia lebih khawatir dengan kondisi Ai. Bagaimana kalau Ai benar-benar sudah kesakitan.     

Sial ... Licik sekali Dr. Key itu.     

Sudahlah ... toh Daniel sudah tahu siapa Dr. Key. Jadi cepat atau lambat dia pasti akan berhasil menghajarnya. Kalau tidak bisa tinggal culik saja anak atau istrinya. Pasti dia akan muncul.     

Dengan menyeka sedikit darah di lengannya, Daniel berjalan kembali ke dalam villa dan mencari kamar di mana Ai berada.     

Karena tidak sabar dia langsung melompati 3 anak tangga sekaligus. Mencari di lantai 2 dan tidak menemukan apa-apa. Lalu melanjutkan ke lantai 3. Dia membuka seluruh ruangan yang dia temui hingga mendapati satu kamar dengan kuncinya ada di depan pintu.     

Daniel yakin Ai ada di dalam dan memang benar Ai dikurung oleh Dr. Key. Sepertinya Key memang sudah antisipasi dengan kedatangannya.     

Dasar kurang ajar, Daniel akan menambah hukuman Dr. Key saat bertemu lagi nanti.     

Cklekk.     

Daniel membuka pintu pelan khawatir kalau ini hanyalah jebakan bahkan setelah di dalam Daniel menutup pintunya lagi dengan sama pelannya. Ruangan sudah remang-remang karena memang hari sudah menjelang sore.     

Klik.     

Daniel menyalakan lampu dan mempersiapkan diri khawatir ada bahaya di kamar ini. Namun setelah cahaya menyinari seluruh ruangan, Daniel terpaku seketika. Hidungnya terasa ingin mimisan kettika melihat sesuatu di depannya.     

Di sana di atas ranjang, Ai terlihat menggeliat dan mengerang dengan wajah sayu dan tubuh memerah karena terangsang.     

"Ai ..." Daniel bisa merasakan serangan langsung diantara ke dua pahanya yang mengeras seketika.     

Ai memandang Daniel sayu, tubuhnya sudah polos tanpa sehelai benangpun. Bahkan terdapat bekas kemerahan di tubuhnya. Sepertinya Ai sudah mengusap dan tanpa sadar mencakar tubuhnya sendiri karena sangat terangsang dan tidak bisa mengendalikan diri.     

Daniel menelan ludah susah payah lalu menghampiri Ai yang sedang meremas dadanya sendiri sambil mengerang denga wajah menggoda. "Daniel ... Please! Aku merasa panas," desah Ai menggosok kedua pahanya sambil terengah-engah.     

Srakkk.     

Dengan kilat Daniel melepas bajunya sendiri dan menurunkan celananya kurang dari 1 menit sebelum menghampiri ranjang untuk menerjang istrinya.     

"Auchh!" Ai langsung menggeliat dan merapatkan tubuhnya ke arah Daniel. Dia merasa tubuhnya sangat sensitif dan sedikit saja sentuhan sudah berhasil membakarnya.     

"Dan ... Ouchhh ... lebih dekat ... ini sangat panas ... emmmppptttt." Ai mengerang dengan senang ketika Daniel segera memenuhi keinginannya. Bibir mereka saling mencium dengan rakus sedangjan kedua tangan Daniel sudah menjalar ke mana-mana. Meninggalkan jejak panas dan semakin membuat Ai ingin merapatkan tubuh mereka.     

"Tweety ... kenapa kamu selalu terasa nikmat." Daniel mengelus kewanitaan Ai yang sudah basah dan siap di masuki.     

Ai tersentak kaget saat dengan tiba-tiba Daniel menyatukan tubuhnya, lalu mencium dan meremas kedua payudaranya tanpa henti. Apalagi karena Ai sudah terangsang dari tadi maka hal malah membuat Ai senang dan segera membantu Daniel membuka pahanya lebih lebar dan mengikuti gerakannya agar semakin nikmat.     

Daniel meraba apapun yang bisa diraba. Dia tidak mau membuat Ai menunggu lama. Dengan gerakan yang sedikit brutal dalam waktu singkat Daniel sudah berhasil membuat Ai mengalami orgasmenya yang pertama.     

Tapi semua itu tidaklah cukup. Dalam waktu singkat Ai mulai kepanasan lagi. Daniel tidak tahu harus mengumpat atau berterima kasih pada Dr. Key karena membuat Ai begitu bersemangat.     

Dengan membalik tubuh Ai dan menarik pinggulnya kebelakang, Daniel melakukan seranagan kedua. Ai mendongak dan meremas sprai di bawahnya. Kedua payudaranya ikut berayun-ayun ketika Daniel menggerakkan tubuh mereka dengan hentakan yang semakin lama semakin kuat.     

Ai menjerit lagi, tub8uhnya gemetar hebat saat ombak kedua menerjangnya. Tubuhnya lemas dan ambruk di atas ranjang. Namun Daniel belum selesai dia kembali membalikkan tubuh Ai agar terlentang dengan miliknya yang masih menggacung dengan gagah berani.     

"Astaga ... Daniel ... Ah ...." Ai berpegangan pada bantal yang ada di bawah kepalanya. Mengeliat dengan keringat yang membasahi seluruh tubuh. Kedua kakinya berada di atas bahu Daniel dan kewanitaanya menyatu dengan kejantanan yang bergerak secara cepat dan kuat hingga menimbulkan suara-suara erotis.     

"Shittt, tweety ... tahan sebentar lagi." Daniel mencengkram pinggul Ai dan menghentak semakin kasar.     

Ai yang sudah tidak tahan langsung menjerit dengan dada membusung dan tubuh menggelpar ketika mendapatkan lagi kepuasan. Daniel ikut menggeram dan menusukkan miliknya semakin dalam. Menyemburkan semua benih yang ada ke dalam rahim istrinya.     

Daniel ambruk dan menaeik Ai agar berada di atas tubunya tanpa melepaskan miliknya dari gua lembab yang baru saja dia nikmati.     

Ai sangat lelah. Namun, sayangnya tidak butuh waktu lama tubuhnya kembali memanas.     

"Daniel ...." Ai mengeliat lagi. Menggesekkan payudaranya yang sensitif untuk mencari kenikmatan.     

"Ai ...." Daniel memandang wajah Ai yang ternyata sudah memerah lagi. Dia bisa melihat wajah frustasi istrinya yang kelelahan namun tubuhnya masih ingin mendapatkan kenikmatan.     

"Semua akan baik-baik saja. Aku akan mengobatimu." Daniel bisa merasakan milik AI mulai menjepitnya lagi dan meremas-remas dengan rasa panas yang kembali naik menyelimuti mereka berdua.     

"Daniel ... pleaseeee." Ai memohon dan mencium Daniel secara serampangan. Daniel dengan sigap kembali memegang pinggul Ai dan membantu Ai menggerakkan tubuh di atasnya. Adar naik dan turun dengan pas.     

Ai yang sudah lelah hanya pasrah dan mengerang terus menerus ketika Daniel memainkan tubuhnya sesuka hati.     

Terlentang, telungkup, miring, nungging. Semuanya meraka lakukan malam ini hingga Ai terus mendapatkan kenikmatan yang dia cari.     

Namun setiap selesai, tidak lama kemudian Ai akan kepanasan lagi.     

Daniel mengumpat ketika mengetahui itu. Dia bertanya-tanya berapa besar dosis yang diberikan pada istrinya. Namun walau begitu Daniel sama sekali tidak mengeluh. Dia hanya ingin menuntaskan keinginan Ai dan yang jelas menyenangkan istrinya saat ini adalah tujuan utamanya.     

Tujuan yang dengan ikhlas dan senang hati dijalaninya. Bahkan dia rela melakukannya sampai berulang kali. Dan Daniel berterima kasih pada Dr. Key soal itu.     

Karena berkat dia, Daniel bisa melakukan sex hebat, nikmat, lama dan berkali-kali hingga Istrinya kualahan dan pingsan. Dengan Daniel yang puas dan senang.     

Sepertinya ini adalah sogokan.     

***     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.