One Night Accident

BONEKA 1



BONEKA 1

0Enjoy Reading.     
0

***     

Saat cinta membutakan segalanya.     

Segalanya di lakukan hanya untuk DIA.     

Yang benar menjadi salah yang salah menjadi benar.     

Bahkan kejahatan dilakukan untuk dirinya.     

Semua demi tawa dan kebahagiaannya.     

Hingga kehancuran tidak bisa di cegahnya.     

Paul archille cohza dan Lin mey.     

Dua insan yang sama-sama di butakan cinta hingga mengorbankan segalanya.     

Lalu keduanya di satukan. Bukan sebagai kekasih atau suami istri. Tapi sebagai majikan dan bonekanya.     

***     

Satu Tahun sebelumnya.     

"Selamat pagi cinta? Apa kamu ingin sarapan?" tanya Paul pada sesosok mayat milik adiknya yang sudah di awetkan alias dijadikan mumy.     

"Baiklah, aku akan mengambilkan Cream brulle kesukaanmu" Paul berdiri dan mulai melakukan rutinitas seperti biasa membuat sarapan dan memakannya sendiri.     

"Ayo sarapan bersama," Paul menaruh Creme brulle di sebuah piring di samping mayat Pauline dan mulai menyendok dan melahapnya sendiri.     

"Kamu ini, selalu hanya makan sedikit ayo tambah lagi, aku yakin kamu tidak akan gendut, kalaupun gendut aku tetap mencintaimu sister," ucap Paul sambil tersenyum lalu segera menyelesaikan makannya dan membereskan piringnya dengan cepat.     

"Baiklah adik kecil, aku kerja dulu, ingat jangan nakal, jangan berisik,eh ... kamu kan pendiam jadi tidak mungkin berisik ya ...!!!! em ... jangan lupa mandi, gosok gigi dan ganti bajumu. lalu yang paling penting adalah jangan gentayangan serta menakuti cicak atau binatang apa pun di rumah ini, oke? Akrab-akrablah dengan mereka, karena saat ini hanya mereka yang akan menemanimu." Paul mengedipkan matanya dan menutup pintu kamar Pauline.     

Itulah hal yang selalu di lakukan seorang Paul di pagi hari. Berbicara, mengajak makan dan bercanda dengan sebuah mummy dari hasil mengawetkan kembarannya, orang lain yang tau pasti akan berfikir bahwa dia sudah gila. Yeah .... dia memang sudah terlanjur gila. Gila karena jatuh cinta pada adiknyakandungnya sendiri.     

3 bulan sebelumnya di tempat yang lain.     

"Lin mey ... ayolahh?" Anton memandang Lin mey penuh permohonan.     

"Tapi ... aku ingin punya anak dari rahimku sendiri Anton," kata Lin mey memandang Anton sedih.     

"Hey dia akan menjadi anak kita, lagi pula aku melakukannya karena ingin menjaga agar kecantikanmu tidak di rusak hanya gara-gara harus hamil dan menyusui," rayu Anton.     

"Lalu bagaimana dengan Xia?"     

"Xia hanya akan mengandung dan melahirkan, sedang kitalah orang tuanya. Keluargaku ingin secepatnya punya keturunan, kamu akan tetap punya anak dan yang paling penting aku memiliki istri cantik dan sexy tanpa guratan kehamilan," kata Anton kembali merayu.     

"Apa tidak bisa kita mencari orang lain saja? Bagaimanapun Xia adikku?"     

"Justru karena dia adikmu, tidak akan ada kesempatan baginya membocorkan rahasia, jika kita membayar wanita lain, aku yakin semua orang akan tau kalau anak yg kita rawat bukan anakkmu."     

"Tapi ... zaman sekarang sudah canggih sayang, setelah melahirkan aku kan bisa melakukan perawatan. Aku janji deh akan merawat tubuhku sesuai keinginanmu agar tetap cantik, sexy dan mulus."     

"Tetap saja beda sayang, ayolah ... percaya padaku, aku pasti melakukan semua ini juga untuk kita, atau kamu ini sebenarnya tidak mencintaiku ya?" tanya Anton dengan wajah di buat sesedih mungkin.     

"Bukan seperti itu, tentu saja aku sangat mencintaimu."     

"Buktinya kamu tidak melakukan apa mauku," tuduh Anton membuat Lin mey salah tingkah.     

"Baiklah, tapi tolong berjanjilah perlakukan adikku dengan baik."     

"Tentu saja sayang, dia akan kuperlakukan seperti adikku sendiri, dia pasti hidup bahagia bersama kita," kata Anton lalu mencium Lin mey dengan senyum kemenangan.     

Siapa yang tahu, bahwa pengorbanan Lin mey berakhir menjadi bencana dan menghancurkan mereka berdua.     

Keegoisan Li Mey yang ingin menjadi istri Anton.     

Obsesi anton pada Xia, adiknya Lin mey. Ingin mendapatkan Xia namun malu jika harus menikahi Xia karena prestasi Xia di bawah rata-rata dan Anton memilih Lin Mey yang cantik dan pintar sebagi Istri dan Xia akan dijadikan simpanannya.     

Sayang semua hancur di tangan Pete Alberald Cohza.     

Suami sah dari Lin Xia.     

Anton jadi transgender dan Lin Mey dioprasi plastik hingga wajahnya mirip Pauline dan dilempar ke tangan kakak Pete. Yaitu Paul Archile Cohza untuk dijadikan boneka.     

Versi lengkapnya silahkan baca.     

LITTLE WIFE PSYCOPATH     

Di Geogle play book.     

***     

Saat ini.     

Lin mey memandang laki-laki yang sekarang menjadi bos alias tuan a.k.a majikannya dengan rasa kesal tak terkira. Bagaimana tidak. Paul itu walau ganteng, tapi pelupa setengah mampus.     

Hampir dua jam, ingat dua jam, Lin mey di suruh mencari ponsel Paul yang katanya hilang.     

Dia sampai mengobrak abrik seluruh isi lemari di kamar dan memasuki seluruh ruangan hingga berantakan. Tetapi apa yang terjadi? Ponsel itu sama sekali tidak hilang, namun berada di kantung belakang celananya.     

Helll shitttt.     

Bolehkan Lin Mey mengumpat karena serasa dikerjai. Dan lagi sekarang tanpa perasaan dengan santai Paul malah menonton acara tv dan menyisakan Lin mey dengan semua kekacauan yang ada. Seolah lupa bahwa baru beberapa menit yang lalu dia masih marah-marah dan membentaknya karean ponsel sialannya itu.     

Oh ... jangan lupakan bagaimana pertama kali Lin mey datang kemari. Dia hampir terkena serangan jantung seketika, saat di perkenalkan dengan mummy yang memiliki wajah yang sama persis dengan wajahnya. Mummy yang katanya adalah adik sekaligus cinta sejatinya.     

Untung saja saat itu Lin Mey segera pingsan karena kalau tidak ... Lin mey yakin akan menjerit histeris selama berbulan-bulan. Bayangkan wajahnya mirip dengan orang yang sudah mati dan dia harus tinggal satu apartemen dengan mayat itu. Bisa dipastikan itu lebih menyeramkan dari pada teror hantu beneran.     

Lin mey bahkan masih suka merinding jika mengingatnya, khawatir suatu saat hantu wanita yang wajahnya mirip dengannya akan datang menghampiri dan mencabik-cabik Lin Mey karena memakai wajahnya.     

Setelah melihat reaksi Lin Mey pada mayat Pauline. Entah karena pengertian atau bosan dengan wajah ketakutannya beberapa hari kemudian Lin mey sudah tidak melihat mummy itu di tempatnya, entah di pindah kemana, yang jelas Lin mey bernafas lega karena tidak perlu tinggal satu atap lagi dengan seorang yang sudah tidak bernyawa. Bagaimanapun ini bukan piramida seperti di mesir tempat menampung jenazah rajanya, ini apartemen di kota prancis dengan segala fasilitas modern.     

"Lin lin sini," panggil Paul sambil menggerakkan jarinya tanda Lin mey harus menghampiri.     

Ya ... di sini Lin mey di panggil Lin lin karena wajahnya yang di oprasi agar menyerupai Paulin dan di gabung dengan namanya sendiri Lin mey. Jadilah Lin lin.     

Nama yang membuat Lin mey sedikit lega karena setidaknya dia tidak sepenuhnya menjadi boneka dan harus hidup dengan wajah dan identitas orang mati.     

"Ada apa kakak," tanya Lin mey menghampiri Paul. Lin Mey juga wajib memanggil Paul kakak seperti yang dilakukan Pauline dulu. Bahkan baju dan semua tingkah lakunya harus mirip Pauline.     

"Ambilkan laptopku dan buatkan kopi," kata Paul dengan senyum mempesona. Coba Paul tidak menyebalkan, pasti Lin mey sudah jatuh cinta.     

"Iya kakak." Lin mey segera ke dapur membuat kopi dan memberikannya kepada Paul lalu mengambil laptop di kamar dan kembali kepada Paul secepat yang dia bisa.     

"Silahkan kakak." Lin mey menaruh laptop di atas meja di depan Paul.     

Paul menepuk sofa di sebelahnya bertanda menyuruh Lin mey bergabung, Lin mey duduk di sebelah Paul dan secara otomatis Paul menyuruh Lin mey merebahkan kepalanya di paha Paul agar Paul bisa mengelus-elus rambutnya.     

"Capek ya beberes?" tanya Paul sambil mulai membuka laptopnya.     

Lin mey hanya bergumam karena selalu terlena dengan elusan yang di berikan Paul. Entah kenapa setiap pulang bekerja secapek apa pun itu, Paul akan menyuruhnya rebahan dan dia mengelus kepalanya sayang, bahkan dia pernah marah dan langsung menyeret Lin mey dari kamarnya karena tidak sengaja Lin mey sudah tertidur padahal Paul pulang kerja dan ingin mengelus kepalanya.     

Aneh kan, saat orang lain lelah, dia yang seharusnya minta di pijit atau di elus-elus. tapi kalau Paul malah dia yang mengelus-elus.     

Tetapi sudahlah ... Paul kan memang aneh.     

Walau harus Lin mey akui hal itulah yang selalu membuat Lin Mey merasa sepesial, tapi juga aneh. Di satu sisi Paul seperti seorang yang memuja dirinya, menyayanginya dan mencintainya. Di sisi lain seolah menganggap keberadaan Lin mey hanyalah robot atau boneka yang bisa di perintah kapan saja.     

Jangan bertanya sudah berapa kali Lin mey dibuat terpesona karena kelakuannya. Makan malam romantis, baju mahal, wisata ke tempat-tempat eksotis dan tentu saja uang yang Lin mey yakin tidak akan habis oleh 7 turunannya.     

Tapi disisi lain, Paul bisa sangat marah hanya karena dia membuat kopi dengan rasa yang salah. Dia akan mengamuk karena Lin mey bukan Pauline, dia akan membentak jika Lin mey tidak melakukan tidakan seperti Pauline, dia akan murka jika Lin mey tidak memakai barang seperti Pauline.     

Pauline, Pauline, Pauline, satu nama yang selalu menyadarkan Lin mey bahwa disini dia bukan adik, bukan kekasih apalagi istri, dia adalah Lin lin, boneka dari seorang Paul Achille Cohza.     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.