One Night Accident

IMPOTEN 65



IMPOTEN 65

0Enjoy Reading.     
0

***     

Jovan menatap semua orang yang ada di depannya dengan wajah lelah. Inilah hasil konsekuensinya membantu Javier satu bulan yang lalu.     

Jovan terlalu fokus ingin membuat Javier bahagia sampai ia melupakan satu hal.     

Javier menggantikan dirinya yang lima tahun lalu menikah dengan Zahra. Dan sekarang Javier sudah bersama Jean. Lalu siapa yang akan menggantikan javier menikahi putri Inggris?     

Ashoka tidak mungkin karena  jelas dia sudah  diangkat sebagai putra  mahkota dan  akan menjadi  raja Cavendish selanjutnya.     

Junior? Sudah  menikah dan bahagia.     

Hanya  tersisa Jovan yang tidak memiliki pasangan.     

"Sayang, kalau kamu tidak mau tidak apa-apa. Tidak akan ada yang memaksamu tetap menikah dengan putri Inggris." Ai menggenggam tangan Jovan. Tidak mau membuat Jovan merasa tertekan.     

Jovan tahu tidak ada pemaksaan dalam hal ini. Tapi, Jovan juga tahu apa yang akan terjadi jika perjodohan ini batal terjadi.     

Pernikahan pangeran Cavendish dan putri Inggris sudah diumumkan tahun lalu. Jika sampai gagal bukan hanya kerajaan Inggris yang mendapat malu. Tapi, kerajaan Cavendish dan keluarganya juga akan jadi buruan paparazi seluruh dunia.     

Andai perjodohan ini belum diumumkan. Mungkin tidak akan serumit ini hasilnya.     

Sayangnya pernikahan dua kerajaan bukan hal yang sepele. Jadi butuh waktu setahun mempersiapkan semuanya. Hasilnya, pengumuman pernikahan sudah tahun lalu dan baru tahun ini akan terlaksana.     

Siapa yang menyangka dalam waktu satu tahun ini Javier malah menemukan pujaan hatinya. Dan malah kabur dengan Jean yang notabennya soudara angkat mereka.     

Hidup Jovan dan keluarganya sudah cukup terekspose tanpa adanya sekandal.     

Jika perjodohan batal. Seluruh negara di dunia akan berasumsi yang tidak-tidak.     

Lihat saja pernikahan si Reno sama Rini yang ketahuan hasil tikungan saja bikin heboh se-Indonesia raya. Gimana dengan pernikahan dua kerajaan.     

Pasti hidup Jovan tidak akan tenang. Javier apalagi. Bahaya kalau sampai paparazy tahu pangeran Cavendish gagal menikah dengan putri Inggris gara-gara menikahi saudara sendiri. Walau Jean saudara tiri tetap saja itu sekandal besar yang tidak bisa disepelekan.     

"Jovan. Please jangan buat kerajaan kita malu. Toh kamu sudah menduda selama lima tahun. Oma rasa waktu segitu sudah bukan hal yang aneh jika kamu menikah lagi." Stevanie akhirnya bicara saat melihat Jovan seperti bimbang.     

"Opa tahu ini sulit. Tapi, cobalah berpikir dari sudut keluarga kerajaan Inggris. Kamu sudah menolak Ella lima tahun lalu, lalu kita memberi harapan dengan mengajukan Javier. Sekarang pernikahan sudah di depan mata dan Javier malah membangkang dan menikahi Jean. Kerajaan Inggris memang di bawah kuasa kita dan tidak akan membantah perintah dari Cavendish. Tapi, keluarga kerajaan Inggris juga punya harga diri dan nama baik yang harus dijaga."     

"Bisa bayangkan jadi mereka? ditolak dua kali oleh pangeran Cavendish. Pasti sangat malu dan sakit hati." Petter ikut membujuk Jovan.     

Jovan menatap Marco meminta pertolongan.     

"Paman untuk hal ini tidak bisa memberi pendapat. Semua tergantung padamu. Seperti kata mommymu tidak ada yang akan memaksa. Kamu menerima atau menolak, paman tetap akan mendukungmu." Marco beranjak pergi. Tahu pasti tidak bisa membantu apa-apa di sini.     

"Bisa tinggalkan kami berdua," ucap Daniel tiba-tiba berbicara.     

Petter, Stevanie dan Ai menatap Daniel dan Jovan sejenak sebelum akhirnya keluar dari ruangan itu.     

"Aku tidak ingin menikah Dad," ucap Jovan jujur.     

"Aku tidak bisa menggantikan Zahra dengan wanita lain."     

"Aku ... tidak bisa dan tidak pernah membayangkan harus menikahi wanita lain selain Zahra."     

"Aku tidak akan pernah bisa." Jovan menunduk sedih.     

"Daddy tahu, karena Daddy pernah merasakannya."     

Jovan mendongak melihat Daniel bingung. "Maksud Daddy apa?"     

"Kamu tahu, dulu Daddy itu bajingan. Daddy bertemu dengan mommymu hanya karena one night stand."     

"Jadi benar Daddy dan mommy kecelakaan?" Jovan hanya tahu momynya diperkosa bukan suka sama suka.     

"Intinya, semua pria Cohza tidak bisa berpaling dari wanita yang dia cintai. Seperti Daddy waktu itu. Walau Daddy belum sadar bahwa Daddy mencintai mommymu tapi  Daddy sudah merasakan pengaruhnya. Daddy tidak pernah bisa berpaling ke wanita lain." Daniel tersenyum. Merasa bodoh mengingat hal itu.     

"Daddy dulu tidak pernah ada niat menikah sama sekali. Bahkan Daddy mengatakan pada Oma dan Opamu bahwa Daddy  gay dan tidak suka perempuan."     

"What? Daddy pernah jadi gay?" Jovan menatap Daniel ngeri.     

"Hanya sandiwara agar omamu tidak terus-menerus menyuruhku menikah."     

"Oh ....." Jovan lega mendengarnya.     

"Kembali ke Ai. Waktu itu kerajaan Cavendish masih disembunyikan keberadaannya. Jadi saat tahu Ai hamil kalian aku malah meninggalkannya sendiri."     

"Aku tahu bagian itu. Daddy menelantarkan kami selama dua tahun."     

"Hay, Daddy meninggalkan Jhonatan untuk menjaga kalian. Tapi ... Memang benar daddymu ini dulu tidak punya hati. Bahkan walau aku tahu Ai hamil anakku. Aku malah tetap meniduri wanita lain."     

"What? jadi Daddy pernah selingkuh?" Jovan berdiri dengan wajah kesal.     

"Bukan. Waktu itu kami belum menikah. Ingat, mom dan Daddy menikah setelah kalian berusia dua tahun."     

"Ah ... benar juga. Kami kan anak yang tidak diinginkan waktu itu." Jovan kembali duduk. Lalu menoleh ke arah Daniel lagi. "Tapi ... tidak seharusnya Daddy meniduri wanita lain, sedangkan Mommy berjuang melahirkan kami."     

"Maaf untuk itu. Namun, Percayalah walau aku meniduri wanita lain. Hanya nama dan wajah mommy kalian yang terbayang dan terucap setiap Daddy melakukannya. Lagipula meniduri wanita lainpun rasanaya sama saja. Daddy hanya mendapat pelepasan setelah itu ... nothing."     

"Tidak ada rasa puas, tidak ada rasa senang apalagi rasa ingin mengulanginya lagi. Padahal kalau dengan Ai aku bahkan sanggup membuatnya pingsan berkali-kali. Dan akan tetap ...."     

"Stopppp. Jovan tidak mau mendengar petualangan ranjang Daddy dan mommy. Jovan hanya ingin mendengar inti dari semua yang Daddy ceritakan tadi." Jovan merasa aneh. Baru kali ini Daddynya bicara panjang lebar dan ngelantur tidak jelas arahnya.     

"Ehem, intinya. Kamu dulu pernah tertarik dengan Ella. Bisa dibilang dia cinta pertamamu ..."     

"Aku hanya terpesona Dad, bukan cinta." Sela Jovan.     

"Ella itu memang cinta pertamamu dan ... Zahra adalah cinta sejatimu."     

Jovan ingin membantah tapi Daniel mengangkat sebelah tangannya bertanda tidak mau di potong ucapannya.     

"Entah kamu mau mengatakan hanya terpesona, hanya tertarik atau hanya terobsesi dengan Ella. Pokoknya apa pun sebutannya intinya kamu pernah menyukai Ella dan ... tidak menutup kemungkinan kamu bisa menyukainya lagi."     

"Tapi Dad, tidak ada pria Cohza yang menikah dua kali."     

Daniel mengangguk. "Memang tidak ada poligami atau  menyelingkuhi bagi kita. Karena pria Cohza hanya setia pada satu wanita untuk seumur hidupnya."     

"Sayangnya pasanganmu tidak hidup. Jadi kamu mau setia pada siapa? Zahra sudah meninggal dan tidak mungkin dihidupkan lagi. Kamu harus mulai menerima kenyataan itu Jovan," ucap Daniel penuh penekanan.     

"Jangan jadi seperti kakekmu Paul yang menyimpan mayat wanita yang dicintai hanya karena tidak rela."     

"Aku tidak menyimpan mayat Zahra." Jovan membantah.     

"Hanya contoh Jovan. Lagipula lihat kakekmu Paul sekarang. Begitu dia mau membuka hati, dia bahagia kan bersama Lin mey."     

Daniel menepuk pundak anaknya.     

"Daddy ingin kamu coba buka hatimu. Tidak perlu mengganti Zahra atau melupakannya. Zahra selamanya akan menjadi wanita yang kamu cintai. Tapi, sisihkan sedikit tepat untuk wanita lain dan dirimu untuk  bahagia. Kalau bukan demi dirimu, lakukan untuk Mahesa. Bagaimanapun juga dia butuh wanita untuk dipanggil ibu."     

Daniel akan melangkah pergi saat Jovan mencegahnya.     

"Tapi aku Impoten Dad. Tidak akan ada wanita yang bahagia bersamaku."     

Daniel kembali melihat Jovan yang memang sepertinya masih ragu dan bimbang. "Daddy tahu, Jhonatan mengatakan semuanya."     

"Ish ... paman Marco ember." Jovan merasa malu sekali. Usianya baru mau memasuki 30 tahun tapi sudah Impoten.     

"Daddy juga percaya pada Jhonatan. Impotenmu hanya hasil dari pemikirannya sendiri. Sudah Daddy bilang, buka sedikit hatimu. Tidak perlu banyak-banyak. Lima persen saja dan Daddy yakin kamu akan menemukan kebahagiaan kedua."     

"Bagaimana kalau kebahagiaanku bukan Ella."     

"Berarti kamu harus tetap mengejar kebahagiaanmu itu. Tapi sebelumnya beri kesempatan pada Ella. Oke?"     

Jovan masih berat sangat berat. Hatinya terasa berat jika harus menikahi wanita lain.     

"Apa Daddy mau menghipnotisku?"     

Daniel mengangkat sebelah alisnya.     

Jovan berdiri salah tingkah. "Em ... dulu Junior pernah menghipnotis diriku menjadi Impoten. Apa Daddy bisa melakukan sebaliknya? Maksudku mensugestiku agar sedikit melupakan Zahra dan membuka hati untuk Ella  dan mungkin bisa sembuh dari impoten?"     

Ayolah ... mengingat Zahra akan selalu terasa sakit dan menyiksa bagi Jovan.     

Jovan juga ingin melihat Mahesa tanpa terbayang wajah Zahra.     

Jovan juga ingin memeluk Mahesa tanpa merasa sesak di dadanya.     

Jovan juga ingin mengatakan bahwa Mahesa memiliki ibu yang bisa menciumnya secara nyata.     

Jovan menginginkan itu semua.     

Tapi ... Jovan juga tidak mau kenangannya bersama Zahra hilang.     

Jovan tidak mau cintanya kepada Zahra berkurang.     

Achhhhhhh Jovan bingung.     

Jovan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.     

Jovan mengacak rambutnya frustasi lalu menatap Daniel penuh permohonan. "Daddy bisa mengusahakannya kan?"     

"Itu mudah. Tapi ... itu tidak akan Daddy lakukan."     

"Kenapa?"     

"Karena jika pengaruhnya memudar, kamu akan merasa kecewa dan sakit hati lagi."     

"Saranku. Menikahlah dengan Ella satu atau dua tahun. Jika tidak ada perubahan di hati dan kesehatan produksimu. Kamu boleh mengembalikan Ella ke Inggris. Atau ternyata kamu terpikat dengan wanita lain, Daddy yang akan memastikan kamu tidak akan mengalami kesulitan jika ingin menceraikan Ella. Bagaimana?"     

Jovan terdiam dan mendesah.     

Dengan pelan akhirnya ia hanya bisa mengangguk pasrah.     

Bagaimana tidak pasrah kalau Daniel sudah memakai tatapan itu, tidak akan ada yang bisa membantahnya.     

"Bagus. Persiapkan dirimu untuk bulan depan. Daddy akan memberitahu keputusanmu pada yang lain." Daniel kini benar-benar keluar ruangan dan meninggalkan Jovan yang hanya bisa termenung sendiri.     

Jovan akan menikah lagi.     

Memikirkan itu Jovan jadi merasa bersalah. Merasa sudah berhianat dan mengecewakan Zahra.     

Jovan duduk dan memikirkan kembali semuanya.     

Ia akan menikahi putri Inggris. Ia akan menikah dengan Ella.     

Achhhhhhh Jovan tidak yakin bisa melakukannya.     

Mungkin sebaiknya ia mengunjungi makam istrinya dan bertanya langsung.     

Makam yang hanya ia kunjungi setahun sekali. Bukan karena Jovan tidak ada waktu. Tapi karena makam itu bukti nyata bahwa istrinya memang sudah tiada.     

Jovan tidak suka dengan kenyataan itu.     

***     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.