One Night Accident

CIUMAN



CIUMAN

0Enjoy reading.     
0

***     

Daniel sebenarnya enggan mengajak anak-anak ke pesta yang diadakan Ratu Inggris. Tapi mau bagaimana? Duo J jika sudah menginginkan sesuatu ternyata memiliki 10 ribu cara untuk mewujudkannya dan Daniel yang tidak setangguh Marco ketika menghadapi anak-anak hanya bisa menyerah dan menuruti kemauan mereka.     

"Ingat jangan membuat rusuh di sana dan jaga adikmu baik-baik," pesan Ai pada duo J saat mobil mereka akan memasuki gerbang istana Inggris. Khawatir anaknya akan berbuat usil di kerajaan dan menimbulkan keributan di dalam pesta.     

"Baik, Mom. Mommy sudah mengatakan itu puluhan kali," kata Javier malas.     

"Perasaan kami tidak senakal itu deh, sampai Mom sebegitu khawatir dan takut kalau sampai kami bikin ulah," protes Jovan sambil bersedekap.     

"Sudahlah, Tweety. Kamu itu terlalu berlebihan menanggapinya. Mereka kan sangat manis dan lucu masak bikin rusuh. Lagian kalau mereka bikin rusuh juga nggak apa-apa. Mereka itu pangeran Cavendish jadi kalian bebas mau melakukan apa saja, istana inggris kan istana mereka juga. Masa main-main di rumah sendiri dilarang," kata Daniel membuat duo J bersorak girang karena merasa dibela dan seketika Daniel juga merasa bangga karena bisa membuat anaknya semakin menganggap dirinya bisa diandalkan oleh mereka.     

"Kami sayang Daddy," ucap mereka memeluk Daniel semangat.     

"Aku percaya mereka tidak akan berbuat rusuh, tapi jika sampai duo J membuat rusuh maka kamu yang akan mendapat hukumannya," bisik Daniel sambil merengkuh pinggang Ai sehingga pelukan anak-anaknya langsung terlepas.     

Ai menyipitkan matanya. " Kanapa jadi aku yang dihukum, harusnya kamu yang dihukum karena kamulah yang mengizinkan Javier dan Jovan ikut serta. Jangan melempar kesalahan pada orang lain, Dasar mesum!"     

Cup.     

Daniel mencium bibir Ai sekilas. "Aku suka bibirmu ketika ngomel begitu."     

"Dasar ...." Ai belum menyelesaikan perkataannya ketida Daniel merengkuhnya mendekat dan memeluknya erat dengan tangan yang menahan tengkuknya agar tidak mengindar ketika Daniel mendaratkan ciumannya.     

Ciuman yang awalnya hanya menempel dan lembut pelan tapi pasti kini telah berlanjut hingga tahap dimana sanggup membuat Ai merasa kepanasan dan basah hingga napasnya pun jadi terengah-engah.     

"Dad ... apa kami boleh berciuman seperti itu juga?" tanya Jovan dengan pandangan pengen ke arah ke dua orang tuanya.     

Ai yang sempat lupa bahwa ada anak di sebelahnya jadi gelagapan sendiri. Apa yang baru saja dia lakukan?     

Tidak seperti Ai, Daniel melepas ciumannya dan langsung bisa mengendalikan diei dengan berwajah datar seolah tidak melakukan apa-apa. Bahkan menatap ke dua anaknya dengan santai menganggap apa yang baru saja dia lakukan bukan hal buruk bagi anak kecil.     

"Tentu, tapi kalian jangan mencium wanita sembarangan. Harus wanita yang kalian sukai dan sayangi."     

Ai menoleh ke arah Daniel pias. Apa apaan ini anaknya baru 8 tahun dan dia sudah mengizinkan mereka berciuman hot? Memang gila suaminya.     

"Sayang selain dengan wanita yang kalian sukai atau cintai, kalian hanya boleh berciuman seperti itu kalau nanti sudah besar dan menikah. Oke?" Ai mengoreksi perkataan Daniel.     

"Yah ... masih lama dong?" Jovan terlihat paling kecewa. Dia benar-benar penasaran dengan rasa ciuman yang dilakukan kedua orang tuanya.     

"Tidak juga, tidak perlu menikah untuk berciuman seperti tadi. Asal kalian bisa dan menemukan wanita yang tepat, Dad mengizinkan kalian untuk melakukannya." Daniel tidak mau kalah. Sebagai pria Cohza dia tahu seberapa besar libidonya dan Daniel curiga anak-anaknya kelak juga akan memiliki libido tinggi. Menikah hanya untuk bisa berciuman, uh ... pasti anaknya akan minim pengalaman. Kalau sudah begitu bagaimana mereka akan bisa memuaskan perempuan. Yang ada mereka akan ejakulasi dini saat malam pertama. Itu tidak boleh terjadi karena kekuatan pria membuat harga diri terasa lebih tinggi.     

"Daniel ... Mpffffff!" Ai protes tapi Daniel kembali mencium bibir Ai dengan ganas dan membungkam semua protesnya. Ai hanya mampu berusaha mengendalikan diri sebisa mungkin agar Daniel tidak lepas kontrol dan mereka berakhir bercinta di dalam mobil dengan anak-anak sebagai saksinya.     

"Wow ... Dad hebat, Javier tidak tahu kalau ciuman bisa sekeren itu," ucap Javier seperti berliur melihat Ai yang sudah lemas dan pasrah dengan wajah memerah karena malu sudah ditakhlukan oleh Daniel di depan kedua anaknya.     

"Baikah karena kita sudah sampai, sebaiknya kalian cepat turun duluan," kata Daniel kepada duo J dan seorang pengasuh yang bertugas menjaga Ashoka.     

Mendengar perkataan Daniel seketika Ai punya firasat tidak enak. "Tidak, kalian tunggu sebentar saja, kita keluar sama-sama," kata Ai berusaha membenahi make upnya yang sedikit berantakan. Jangan sampai dia berduaan dengan Daniel di dalam mobil pasca ciuman maut, bisa-bisa 2 jam kemudian dia baru keluar dari mobil dengan baju yang Ai yakin sudah tidak utuh lagi.     

Tahu bahwa rencananya gagal, Daniel mendengus lalu bersedekap memandang Ai yang masih sibuk memperbaiki riasannya. Kenapa Daniel bisa jatuh cinta pada perempuan ini? Ai sudah melahirkan 3 orang anaknya, tubuhnya juga memiliki guratan bekas kehamilan. Walau berkat perawatan intensif bekas itu hanya terlihat samar tapi tetap ada. Padahal di luar sana banyak wanita yang lebih cantik dan seksi yang siap jadi pelakor jika saja Daniel mengizinkan. Bahkan jika Daniel membangun Harem sekalipun, siapa yang akan bisa mencegahnya? Tapi sayangnya Daniel tidak bisa, dia dan Ai sudah seperti lebah yang tidak bisa jauh dari sarang madunya.     

Daniel memejamkan matanya dan menghempaskan tubuhnya ke kursi. Dia yang dulu bersumpah tidak akan berkomitmen, sekarang malah bertekuk lutut sampai serendah ini hanya karena seorang wanita biasa yang kecantikannya tidak bisa dikatakan sangat luar biasa.     

Jatuh cinta benar-benar mengerikan sekaligus menyenangkan. Batin Daniel.     

Cup.     

Daniel langsung membuka matanya saat Ai mengecup pipinya.     

"Ayo keluar, aku janji akan menuruti keinginanmu setelah pesta nanti." Ai mengira Daniel memejamkan matanya karena berusaha mengendalikan hasrat yang terlanjur terbangun gara-gara ciuman tadi. Padahal Daniel hanya berpikir mengenai Ai. Walau begitu, mendengar perkataan Ai, Daniel langsung memandang istrinya dengan wajah sumringah.     

"Tapi ingat semua boleh dilakukan saat kita sudah di kamar dan hanya berdua. Bukan di toilet, di lorong ataupun di lift," ucap Ai mengingatkan. Karena apa? Karena Ai sudah pernah berakhir mengenaskan di semua tempat itu.     

"Tenang saja, kita akan berada di kamar sesuai keinginan Ratu," bisik Daniel agar tidak di dengar anak-anaknya. Mereka memang akan berakhir di dalam kamar. Entah kamar mandi, kamar tidur, kamar tamu atau kamar-kamar yang lainnya.     

Setelah Ai rapi kembali akhirnya mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam istana inggris di mana mereka langsung disambut oleh salah satu pangeran dan mengantar mereka memasuki ruang pesta layaknya tamu VVIP.     

***     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.