One Night Accident

TERNYATA



TERNYATA

0Enjoy Reading.     
0

***     

Satu bulan sudah berlalu sejak kasus penculikan Ai dan si kembar. Namun dari sejak saat itu Si masih berada dalam kondisi koma dan belum ada tanda-tanda akan segera sadar.     

Daniel murung dan auranya yang dingin jadi semakin dingin. Apalagi kedua anaknya mulai bertanya tentang Ai. Sebagai anak yang masih kecil tentu saja duo-J masih membutuhkan sosok seorang ibu dan keadaan Ai membuat Javier dan Jovan semakin gelisah. Mereka sedih ibunya sakit, mereka sedih tidak bisa main dan jalan-jalan dengan mommynya. Padahal nenek, kakek, paman dan seluruh keluarga dari Indonesia sudah bergiliran datang satu persatu membujuk dan menghibur si kembar. Tapi ... itu bukan Ai dan si kembar tetap tidak puas karena yang mereka inginkan adalah ibunya bukan orang lain.     

Jika sudah begitu Daniel akan semakin merana dan menghabiskan waktu mengurung diri di ruang rawat istrinya.     

Petter dan Stevanie sudah menutup semua informasi tentang kasus penculikan itu. Sehingga tidak ada rakyat yang tahu tentang kejadian yang sudah menimpa keluarga kerajaan. Rakyat hanya tahu bahwa adik pangeran Daniel yaitu pangeran Jhonatan sudah kembali.     

Satu rahasia lagi juga terkuak. Setelah menanyakan maksud perkataan Pauline pada Stevanie dan menyelidikinya. Barulah Petter tahu, bukan istrinya yang membunuh si Smith. Tetapi ... ayah Petter yang melakukannya. Bahkan ... Stevanie tidak tahu bahwa orang yang akan dia obati adalah seorang Smith karena ketika Pauline meminta tolong. dia hanya mengatakan bahwa Smith adalah teman yang berharga. Tentu saja Stevanie tidak mungkin menolak permintaan kakak iparnya.     

Tetapi ternyata, Ayah mereka berpikir lain. Setelah tahu bahwa selama ini Pauline masih berhubungan dengan Smith dia semakin kesal.     

Sewaktu Smith berada dalam jurang kematian dan Pauline malah minta tolong agar Stevanie menyembuhkannya. Ayah nya memanfaatkan kesempatan itu untuk melenyapkan si Smith. Beberapa menit setelah Stevanie mengobati Smith salah satu anak buah ayahnya menghabisinya. Wajar jika Pauline mengira kematian suaminya adalah perbuatan Stevanie yang sengaja menyingkirkan Smith karena masih menganggap Smith adalah musuh dari keluarga suaminya.     

Dendam yan tidak berdasar. Karena Pauline seperti binatang bodoh yang mengamuk membabi buta tanpa melihat dan menyelidiki dulu kenyataan yang sebenarnya.     

Bahkan ... ketika Petter kembali ke kerajaan dia mendapat kejutan lain. Stevanie memberi injeksi pada mayat Smith yang ternyata sudah diawetkan oleh Pauline sejak pertama kali meninggal dunia. Stevanie dipaksa memberikan ramuan seperti injeksi yang digunakan untuk membangkitkan Jhonatan.     

Petter baru tahu Pauline mengancam Stevanie dengan nyawa Ai dan si kembar sebagai jaminan. Jadi mau tidak mau Stevanie melakukannya berharap bisa mengulur waktu sampai Petter dan Daniel berhasil menyelamatkan menantu dan cucu-cucunya.     

Sayangnya begitu semua berakhir mayat si Smith tidak ditemukan di mana pun. Seolah-olah hilang ditelan bumi. Stevanie tidak khawatir injeksi itu akan berhasil. Karena walau injeksi itu sama tetapi mayat yang sudah diawetkan puluhan tahun pastilah tidak akan bisa bangkit kembali. Apalagi Smith masih memiliki penyakit parah, jika pun dia berhasil bangkit dia masih harus menghadapi penyakitnya yang sudah akut.     

Akhirnya penyelidikan atas Smith ditutup karena dianggap tidak akan menimbulkan masalah lagi.     

Di sini lain Paul yang kehilangan Pauline sekarang entah berada di mana. Tidak ada yang mencari keberadaan Paul apalagi bertanya di mana dia memakamkan saudarinya Pauline. Petter dan Pete membiarkan Paul menyendiri dan bersedih sampai puas. Karena mereka yakin jika Paul sudah mengatasi kesedihannya dia akan kembali tanpa diminta.     

Pete sendiri adalah satu-satunya yang bersikap seperti tidak ada kejadian apa-apa. Dia kembali ke Save Security di Prancis begitu saja. Bahkan langsung ikut pertarungan bawah tanah keesokan harinya dan menerima pekerjaan sebagai eksekutor tiga hari setelahnya. Bagi Pete semuanya masih berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Kecuali kenyataan bahwa dirinya semakin malas berkunjung ke Cavendish.     

Bukan karena merasa bersalah sudah menculik Ai. Tetapi Pete benci karena selama ini dikira mencintai Stevanie dan jatuh cinta pada Ai. Itu benar-benar membuatnya kesal. Gara-gara hipnotis Pauline semua orang menatapnya kasihan. Seolah dia adalah lelaki yang tidak laku hingga jadi perebut istri orang.     

Berbeda dengan Marco. Dari semua orang memang dialah yang paling heboh. Mengurus Lizz yang hamil besar, menghibur Daniel yang sedih berkepanjangan, memenangkan Javier dan Jovan saat mereka mulai nakal, memberi penjelasan kepad seluruh keluarga yang datang dari Indonesia dan tentu saja jadi pangeran Cavendish yang diperlukan seperti anak emas karena Stevanie yang terlalu kangen padanya.     

Marco tersiksa sekaligus bahagia dengan semua sikap memanjakan yang diberikan oleh ibunya.     

Sebenarnya jika bukan karena Ai masih koma, Stevanie ingin sekali mengadakan pesta penyambutan untuk anaknya yang dia kira sudah meninggal. Stevanie juga melarang Marco kembali ke Indonesia dalam waktu dekat karena dia masih ingin bersama anaknya yang puluhan tahun sudah tidak dia temui.     

Stevanie sebenarnya kecewa dengan istri yang dipilih oleh Marco. Lizz hanyalah seorang mantan pembantu, sedangkan Marco adalah seorang pangeran. Jarak kasta yang sangat jauh dan menurunkan derajat.     

Namun ... Stevanie bisa apa? Marco tumbuh besar bukan dalam perawatan dirinya. Marco diasuh keluarga sederhana dan pernikahan Marco juga sudah sah, apalagi Lizz juga sudah terlanjur hamil besar. Membuat Stevanie mau tidak mau menerimanya karena Stevanie tidak akan pernah membuang cucu-cucunya dari manapun bibitnya berasal.     

Apalagi Marco terlihat sangat mencintai Lizz seperti layaknya pria Cohza mencintai wanitanya. Akhirnya dalam ketidak ikhlasan. Stevanie hanya bisa merestui dan menerima Lizz sebagai menantu.     

****     

Setelah berhasil membangkitkan Javier, Marco benar-benar penasaran dengan segala obat yang pernah di suntikkan oleh ibunya pada tubuhnya.     

Maka hari ini Marco mulai mengikuti ibunya ke laboratorium. Selain mempelajari segala obat, injeksi, ramuan dan segala tehnik ajaib kedokteran yang dimiliki ibunya. Marco juga memeriksakan diri. Bagaimanapun juga tubuhnya salah satu barang penelitian. Harus diperiksa apakah ada kekurangan atau kelebihan. Agar jika terjadi sesuatu, Marco tidak perlu mengandalkan ibunya untuk adegan penyelamatan.     

"Baiklah, pengecekan selesai," ucap Ratu yang sudah memeriksa seluruh tubuh anaknya.     

"Jadi tubuhku sehat tanpa masalah?" tanya Marco.     

"Sangat sehat." Ratu memastikan.     

"Sebenarnya apa saja yang Mom masukkan ke dalam tubuhku dulu?" tanya Marco karena waktu menangani Javier pun Marco hanya bisa melihat berbagai cairan di masukkan ke dalam tubuh keponakannya tanpa Marco tahu apa saja isinya.     

"Mom tidak bisa memberitahukan dalam satu kali pertemuan, tapi kamu bisa mempelajarinya dari sekarang," jawab Ratu memberi semangat. Setiap melihat wajah Marco dia masih tidak menyangka bahwa putra kesayangannya masih hidup. Benar-benar anugerah terbesar yang pernah dia dapatkan.     

"Apalagi yang menjadi keanehan di tubuhmu, selain kamu kebal racun dan bisa menyembuhkan luka lebih cepat jika berendam dalam air?" tanya Stevanie tidak mau melewatkan detail sekecil apapun tentang keadaan kesehatan anaknya.     

"Aku tidak pernah merasa lapar," jawab Marco.     

Stevanie mengangguk. "Walau tak merasa lapar atau haus, kamu harus tetap makan. Karena jika tidak, kamu akan mati lemas tanpa terasa," Ratu melanjutkan.     

"Astaga! Beruntung aku makan dan minum teratur. Kalau tidak, bisa-bisa aku mati saat tidur tanpa menyadarinya!" Pantas setiap bulan Ramadhan Marco adalah orang yang paling aktif karena tidak merasa lapar seperti yang lain. Namun ... dia akan merasa sedikit lemas jika beraktivitas terlalu padat.     

"Mom tahu pasti, kamu makan dan tidur sama sekali tidak teratur. Makanya tubuhmu lebih kecil dari Daniel." Stevanie memperhatikan tubuh anaknya. Daniel dan Jhonatan kembar identik. Postur tubuh juga sama. Namun ... sekarang Stevanie melihat tubuh Jhonatan lebih kecil dan lebih pendek dari Daniel.     

"Namanya juga tidak lapar, Mom."     

"Dasar! Mulai hari ini lapar tidak lapar kamu harus tetap makan. Dan Kamu jangan bandel. Karena jika kamu jatuh sakit obatnya susah dicerna. Tidak sadarkah dirimu, seluruh tubuhmu berisi antibiotik." Ratu menjelaskan.     

"Elah ... kalau aku sakit tinggal nyemplung ke kolam Mom." Lagian selama ini memang Marco tak pernah sakit kecuali luka karena bertugas.     

"Masih saja membantah." Stevanie kesal namun juga senang menyadari anaknya tidak berubah. Masih usil dan Badung seperti dulu.     

"Oh iya, Mom. Sebenarnya ada satu lagi keanehan tubuhku ,walau sekarang sudah sembuh," kata Marco malu-malu.     

"Apa itu?"     

Wajah Marco memerah, sebenarnya dia tidak mau mengatakannya. Tapi kan ...!     

"Ada apa?"     

"Em ... hehe ... sebenarnya dulu aku tidak bisa tidur kalau bukan dengan perawan."     

Stevanie " ...."     

"Jadi gini mom. Entah kenapa saat aku ingin melakukan itu. Em ... aku hanya bisa melakukannya dengan seorang perawan.Jika tidak maka seletah nya tubuhku akan kesakitan selama tiga hari. Atau yang lebih menyakitkan aku akan bisa berhubungan tapi tidak akan pernah mendapatkan kepuasan."     

Marco salah tingkah." Em ... Berdiri tanpa bisa dilemaskan itu nyeri Mom."     

Stevanie " ...." Semakin tidak bisa berkomentar.     

"Tapi anehnya saat aku menikahi Lizz, walau ia sudah ku perawani, aku masih bisa menidurinya. Tidak sakit bahkan selalu memuaskan. Apakah Mom tahu Kenapa bisa begitu?" tanya Marco masih merasa canggung karena membahas adegan pengeuwean dengan ibunya sendiri.     

"What?! Jadi Daddy-mu benar-benar melakukannya?"     

"Melakukan apa, Mom?"     

Stevanie berdehem dan tersenyum merasa bersalah. "Sebenarnya dulu saat kalian masih kecil, Mom meminta Daddy-mu untuk menghipnotis kalian agar saat besar nanti, kalian tidak meniduri wanita sembarangan dan hanya bisa meniduri wanita baik-baik terkhusus istri masing-masing. Mungkin itulah sebabnya kamu tidak bisa meniduri wanita yang bukan perawan dan hanya bisa meniruri istrimu sendiri. Sedang reaksi kesakitan adalah konsekuensi dari penolakan sugesti yang tertanam."     

"What?"     

Ini jawaban yang tidak Marco duga sama sekali.     

"Jadi kesengsaraanku selama masa remaja hingga dewasa adalah pengaruh hipnotis Daddy? Bukan efek samping dari     

obat-obatan itu?" tanya Marco tak percaya ternyata selama ini dia di bully oleh Daddy-nya tanpa dia sadari.     

Ratu mengangguk dan tersenyum merasa tidak enak.     

"Tapi kenapa hipnotisnya tak mempan pada Daniel? Kenapa hanya aku?" Ini benar-benar tidak adil.     

"Sepertinya itu terjadi karena Daniel juga menguasai ilmu hipnotis.     

Sedangkan kamu tidak," jawab Ratu.     

"Ini tidak adil! Ini ... penistaan. Aku enggak terima, aku mau protes!" Marco berujar dan cemberut kesal.     

Stevanie hanya mengendikkan bahu tanda terserah.     

Melihat ibunya bahkan tidak meminta maaf atas penderitaannya selama ini. Marco semakin cemberut dan berniat melampiaskan kekesalannya pada sang pelaku utama.     

Kemana lagi tentu saja pergi mencari Petter.     

"DAADDD ...! AKU MAU PROTES!"     

teriaknya sambil membuka ruang pertemuan tanpa memedulikan keberadaan Daddy-nya     

yang sedang menerima tamu penting di Kerajaan.     

"Daddy bersalah. Dan harus membayar denda," ucap Marco akan minta kompensasi karena sudah disengsarakan puluhan tahun oleh Daddy nya sendiri.     

Seluruh tamu dalam ruangan hanya melongo.     

Siapa dia?     

Berani sekali memberi denda pada seorang Raja?     

Apakah ini pemberontakan?     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.