One Night Accident

SMITH



SMITH

0Happy Reading     
0

****     

"Terima kasih, Sir." Jack baru akan meninggalkan bangunan itu ketika mendengar sebuah suara. Jack memutar kepalanya mencari sumber suara itu dan seketika mematung. Dia melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar delapan sampai sepuluh tahun dengan tangan dan kaki yang terikat.     

Apakah Lady Fa merupakan seorang penculik anak-anak? Kalau iya, kenapa hanya ada satu anak kecil di sana?     

"Kenapa kau ada di sini?"     

"Entahlah ... sepertinya aku di culik," jawab bocah itu santai. Tidak ada raut ketakutan sedikitpun.     

"Kenapa kau berterima kasih? Kamu bahkan masih terikat."     

"Oh ... tenang saja Sir, ini masalah sepele," ucap anak itu yakin.     

Jack lumayan suka dengan keberanian bocah itu, mungkin dia bisa merekrutnya di Save Security. "Apa kau tak takut padaku? Bagaimana jika aku akan membunuhmu?" tanya Jack.     

"Bila Anda ingin membunuhku, sekarang ini kita tidak akan mengobrol tapi pasti aku sudah tergeletak tak bernyawa," ucap anak tersebut.     

'Anak yang pintar,' batin Jack. Tetapi ... kenapa dia harus diikat oleh mereka? Bukankah dia hanya anak-anak dan hanya perlu dihipnotis, lalu Lady Fa bisa mendapatkan apa pun yang keinginannya.     

Mengingat itu Jack seketika sadar bahwa dia sudah mengirim sugesti ke seluruh ruangan, sekali dilakukan mereka akan lupa pernah bertemu Jack atau Lady Fa. Kenapa anak ini tak terpengaruh sama sekali? Bahkan mengucapkan terima kasih padanya.     

Dia bukan anak biasa.     

"Kenapa kau diikat oleh mereka?" tanya Jack.     

"Aku kan tahanan mereka, jadi ya harus diikat."     

"Bukankah, dia bisa menghipnotismu?"     

"Dia selalu bilang, sakit kepala tiap menatap mataku, jawab bocah itu sambil mengendikkan bahu.     

Jack mengangguk mengerti, sepertinya anak lelaki di sepannya sama seperti David, tidak mempan pada hipnotis.     

"Apa kau bisa pulang sendiri atau perlu kuantar?"     

"Apa anda mau mengantarku?" tanya anak itu dengan mata berbinar. Jack mengangguk lalu membantu melepas ikatan bocah itu.     

"Namaku James Smith, terima kasih sudah menyelamatkan aku, Keluarga Smith tidak akan melupakan kebaikan anda," ucap anak itu dengan rasa hormat.     

Jack mengernyit dan seketika menatap anak itu dengan terkejut. "Smith?" tanya Jack memastikan.     

Bocah itu mengangguk.     

"Apa kau mengenal Lucas Smith?" tanya Jack.     

"Beliau adalah Ayahku," jawab James dengan polos.     

Jack membelalakkan mata semakin lebar. Dia menolong seorang Smith? Lucu sekali, ini benar-benar konyol. Sehingga tanpa sadar Jack malah tertawa terbahak-bahak.     

"Anda kenapa, Sir?" tanya James karena bingung melihat suasana hati Jack yang tiba-tiba berubah setelah mengetahui namanya.     

"Apa Ayahmu, tak pernah memberitahumu tentang keluarga Cohza?"     

"Pernah, Apakah Anda, seorang Cohza?" kali ini James yang terkejut.     

"Ya, dan aku baru saja menolong seorang Smith, sepertinya dunia akan terbalik," Jack terkekeh.     

"Kenapa Anda berkata begitu, Sir?"     

"Karena jika Cohza bertemu Smith, mereka akan saling membunuh. Tapi, kau masih kecil maka aku akan melepasmu. Lagi pula, kau anak yang menarik, saat kau dewasa nanti kamu bisa mencariku agar kita bertarung dengan adil, " kata Jack lalu beranjak pergi.     

"Untuk apa menunggu hingga aku dewasa ? tidak ada perbedaan dalam waktu, jika memang Anda menginginkan kematianku, maka atas nama keluarga Smith, aku bersedia!" ucapnya dengan tegas.     

Jack berbalik memandang James heran, "Nak, dengarkan aku. Walau keluargaku sangat ingin menghabisi seluruh keluarga Smith, Tapi aku masih punya harga diri, Aku tidak akan membunuh anak kecil, apalagi dia tidak memiliki senjata dan kemampuan melawan dengan benar. Itu melukai harga diriku."     

"Tapi, kata Ayahku apa pun keinginan keluarga Cohza, aku harus memberikannya bahkan jika kalian menginginkan nyawaku."     

Jack bingung dengan jawaban bocah ini, "Apa kau berusaha menjebakku, Nak?"     

"Apa maksud Anda dengan menjebak?" tanya James bingung.     

Jack menilai James terlihat jujur, tentang mengorbankan nyawa demi keluarga Cohza, tapi apa maksudnya ini? Keluarga mereka sudah bermusuhan sejak jaman kakek buyutnya . Kedua keluarga saling menghabisi keturunan satu sama lain, sampai sekarang lingkaran setan itu masih ada. Bahkan keluarga Jack yakin kematian Jonathan, adiknya salah satu perbuatan keluarga Smith.     

"Kau ingin aku membunuhmu, agar keluargamu punya alasan balas dendam dengan membunuh anggota keluargaku?" Jack merasa jadi orang gila, karena membahas aksi saling bunuh dengan anak berusia sepuluh tahun.     

"Tentu saja tidak, Sir. Keluarga Smith tak akan membalas dendam atas kematianku, karena aku keturunan terakhir dan satu-satunya, lagi pula menurut surat wasiat bila ada anggota keluarga Cohza membunuh salah satu anggota keluarga kami, maka ... kami akan menerima sebagai penebusan dosa."     

Penebusan dosa? Jack malah semakin tidak mengerti.     

"Kenapa kamu berkata seperti itu? kamu mau jadi penjilat pada keluarga Cohza lalu menghancurkannya dari dalam?" kata Daniel curiga.     

"Aku menyadari kecurigaan Anda, pada keluarga Smith, Sir. Keluarga Cohza adalah saudara, karena semua hal yang terjadi memang berawal dari kesalahan kami."     

Daniel mulai duduk disamping James. "Kamu bicara seolah mengerti apa yang terjadi bocah."     

Tak disangka James malah mengangguk. "Aku sangat tahu Sir, Dahulu, kakek buyut kita teman akrab bahkan melebihi saudara. Kakek Smith sangat suka membunuh, sedangkan Cohza suka mengawal. Keluarga Smith mendirikan aliansi pembunuh bayaran, tapi keluarga Cohza membangun perusahaan jasa pengawalan. Semua berjalan lancar, walau perbedaan pekerjaan mereka tetap bersahabat. Hingga hari itu tiba, Kakek Smith sedang bulan madu. Saat anak buahnya mendapat kontrak untuk membunuh seseorang, karena sedang bahagia beliau tak memperhatikan nama yang tercantum sebagai target dan langsung menyetujuinya. Ketika Kakek Smith kembali, Istri dari keluarga Cohza meninggal karena terbunuh sesuai persetujuan kakek Smith. Berawal dari situ, kemarahan keluarga Cohza pada keluarga Smith. Kakek Smith, sudah akan menyerahkan diri agar Cohza bisa membalas dendam padanya, tapi Nenek Smith saat itu sedang hamil dan memerlukan kehadirannya. Akhirnya, kakek buyut kami melarikan diri untuk menghindari keluarga Cohza. Kini, kami sudah lelah dan bersedia menjadi nyawa pengganti untuk kesalahan kakek, agar permusuhan ini berakhir."     

Jack merasa pusing dengan cerita anak itu, terlalu banyak penjelasan yang tidak sesuai dengan apa yang diberitahukan keluarganya dengan perkataan bocah ini. Mungkin, Jack bisa meminta Dad menceritakan kembali penyebab kedua keluarga berseteru. Mungkin ada cerita yang terlewat, sehingga Jack akan tahu cerita yang sebenarnya.     

Jack berdiri dan meninggalkan James begitu saja.     

"Sir, bukankah anda bilang akan mengantar saya pulang?" kata James polos.     

"What? Kamu beneran mau mati?" tanya Jack tidak menunggu jawaban dari James dan langsung meninggalkan bocah itu sendirian.     

Jack menelusuri jalanan dan masuk ke dalam mobil yang nampak remuk. Lalu, dia mengaktifkan sinyal ponsel di dalam mobil untuk mengecek keadaan Ai dan Duo-J.     

Saat Jack membuka layar, ada sinyal darurat masuk dan cukup lama. Sial ini dari Marco, apa terjadi seuatu pada Ai?     

Jack langsung menghubungi Marco memastikan keadaan mereka. "Ya! Bos, ke mana aja?" teriak Marco di seberang sana.     

"Tell Me, What happen? Kenapa memberi sinyal darurat?" Tanya Daniel.     

"Oh My God! kau baru melihatnya, Bos? Itu pesan dua bulan yang lalu."     

"Jadi, Apa yang terjadi?"     

"Bos, ada yang menculik adiknya Ai," ucap Marco.     

"Maksudmu, Sandra? Kenapa kau tak bantu pencariannya?"     

"Sudah Bos, tapi sepertinya orang yang menculik, mengincar dirimu."     

"Apa maksudmu?" tanya Jack.     

"Aku akan menjelaskan saat Bos kembali."     

"Ok, aku segera pulang."     

"Siap, Boss!" ucap Marco lalu menutup panggilan telopnnya.     

****     

TBC.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.