One Night Accident

IMPOTEN 103



IMPOTEN 103

0Enjoy Reading.     
0

***     

Apa yang lebih menyakitkan dari kehilangan?     

Pasti semua orang menjawab kehilangan adalah hal paling menyakitkan.     

Salah.     

Bagi Jovan bukan kehilangan yang membuatnya terasa sakit.     

Jovan lebih sakit dan takut saat tidak diinginkan lagi.     

Ella masih bersamanya dan tetap bersamanya. Tapi, Ella tidak menginginkan dirinya lagi.     

Rasanya 100 kali lipat lebih sakit karena hanya bisa menatap Ella, memeluk Ella. Tapi, hanya Raga. Jiwanya Elle  pergi entah kemana.     

Mungkin ini balasan untuknya. Karena dulu dia selalu mengatakan pada Ella bahwa hatinya hanya untuk Zahra. Sekarang Jovan tahu rasanya diposisi Ella. Tidak dicintai itu lebih sakit dan menyiksa.     

Ella terguncang dan mengalami trauma berat. Kevin benar-benar membuat keinginan hidup Ella menurun drastis. Untung si bangsat sialan itu sudah ada ditangan Alxi.     

Jovan tidak peduli apa yang dilakukan Alxi pada Kevin. Yang penting Kevin tahu bahwa bermain-main dengan keluarga Cohza adalah kesalahan besar.     

Lagipula walau Jovan ingin sekali balas dendam tapi dia tahu dia tidak akan bisa sekejam Alxi. Jadi biarkan anak psyco itu saja yang bekerja. Toh Alxi sepertinya menikmati menyiksa Kevin.     

Jovan sempat menemui Kevin sekali. Percayalah Jovan mual-mual melihat apa yang dilakukan Alxi padanya. 11-12 sama bapaknya. Untung paman Marco tidak melihatnya, kalau sampai tahu mungkin Alxi akan dikarantina.     

Mengingat Kevin Jovan kembali merasa marah. Apalagi gara-gara Kevin sekarang istrinya menderita dan depresi berat.     

Jovan duduk, menggenggam tangan Ella dan melihat tubuh istrinya dengan wajah sedih. Semakin hari istrinya semakin terlihat kurus dan pucat dan  lagi-lagi Ella harus terbaring di brangkar rumah sakit karena mencoba  melakukan bunuh diri.     

Memang sejak kejadian itu keinginan hidup Ella seolah-olah menghilang. Jovan berusaha menjaganya. Tapi, lagi-lagi dia kecolongan. Istrinya sepertinya memang berusaha mati dan meninggalkan dirinya.     

Jovan tidak tahan melihat Ella terus menyalahkan diri sendiri atas kematian anak mereka. Ella juga selalu mengatakan dia kotor dan tidak lagi berharga. Ella rendah diri dan terpuruk.     

Jika ada orang yang harus disalahkan. Seharusnya Jovan lah orangnya.     

Jika ada orang yang pantas mendapat hukuman.     

Seharusnya Jovan juga orangnya.     

Karen Jovan sumber semua masalah. Karena Jovan jugalah yang sudah membuat Kevin dendam padanya dan membalaskannya pada istrinya Zahra hingga meninggal dan Ella menjadi setengah gila.     

Percayalah Jovan menyesali itu semua. Jika semuanya bisa ditukar. Sudah sedari lama Jovan ikhlas berada di posisi Zahra ataupun Ella.     

Sayang semua yang terjadi tidak bisa diputar kembali.     

Zahra sudah meninggal.     

Sekarang tugas Jovan hanya harus menerimanya dan menjaga anak mereka Mahesa sepenuh hati.     

Ella mengalami trauma.     

Sekarang tugas Jovan menyembuhkan traumanya dan membahagiakan Ella seperti sedia kala.     

Jovan sudah tidak bisa membahagiakan Zahra. Setidaknya dia akan berusaha membahagiakan Mahesa dan Ella.     

Jovan berjanji akan memperbaiki semuanya.     

Makanya hari ini jovan sengaja meminta Daddy-nya datang. Jovan mau Ella dihipnotis saja agar melupakan semua trauma yang dia alami. Atau setidaknya Jovan ingin Ella tidak terus menerus berusaha bunuh diri karena menganggap dirinya kotor dan tercemar.     

Jovan bukan orang suci. Jadi bagaimana mungkin Jovan berharap mendapatkan wanita suci tanpa cela. Jovan tidak peduli itu semua. Jovan mencintai Zahra yang baperan. Jovan juga mencintai Ella yang minderan.     

Jovan mencintai mereka berdua dengan porsi yang sama. Sama-sama berharga dan akan Jovan jaga sepenuh hati.     

Jovan melihat Ella kembali. Dia tidak sanggup melihat Ella seperti itu. Tidak sanggup lagi. Ella terlalu baik untuk menanggung semua kesalahannya.     

"Sepertinya istrimu memang butuh di hipnotis."     

Jovan mendongak saat mendengar suara itu. Karena memang posisinya tadi duduk di samping ranjang  dengan wajah menunduk di telapak tangan Ella.     

"Dad?" Jovan langsung berdiri ketika melihat Daddy-nya sudah datang.     

"Bagaimana keadaannya?" tanya Ai di sebelah Daniel.     

"Semakin buruk, Mom."     

Ai ikut sedih melihat wajah muram anaknya. "Tenang saja, Daddymu akan mengatasi semuanya."     

"Benarkah? dad mau menghipnotis Ella agar meluapkan traumanya?" tanya Jovan penuh harap. Jovan sengaja memilih Daddy-nya daripada junior ataupun kakeknya untuk menghipnotis Ella. Karena hipnotis Daddy-nya adalah yang terkuat dan bisa permanen.     

"Bukan melupakan Jovan. Tapi daddy mu hanya akan mensugesti Ella agar lebih kuat dan tegar. Semua kejadian buruk bukan untuk dihapus tapi dijadikan pembelajaran. Mom pernah mengalami hal yang sama. Ingatkan dulu uncle Pete pernah menculik Mon saat masih dalam pengaruh hipnotis bibi Pauline.  Mom keguguran bahkan Javier nyaris meninggal. Mom juga trauma waktu itu dan Daddymu yang menguatkannya. Jadi ... Sekarang Daniel akan melakukan hal yang sama pada Ella agar tidak mencoba bunuh diri lagi dan kamu bisa jadi penyemangat baginya."     

Lagipula keenakan Jovan kalau Ella  dibikin lupa pada semua kejadian buruk itu. Ai kan juga kesal sama anak lelakinya yang playboy dan suka bikin sakit hati para wanita. Terutama istri-istrinya.     

Ai mau Jovan berjuang keras  buat Ella. Biar besok-besok mikir seribu kali kalau mau menyia-nyiakan  istrinya lagi.     

Punya istri dua kali. Dinistakan terus. Sekarang rasakan pembalasan Ratu. Mau Jovan anaknya juga jangan harap bisa bebas begitu saja setelah menyakiti wanita. Ai itu benci pria-pria yang sok kegantengan dan memperlakukan wanita seolah hanya untuk melayaninya. Pas ditinggal baru tahu rasa, mewek-mewek sambil ngesot kau.     

"Kenapa tidak dibuat lupa saja Mom, biar Ella tidak menderita dan hanya tahu bahwa hidupnya bahagia." Jovan kali ini menatap Ai dengan wajah polos dan memohon andalannya.     

Enak saja. Udah jelas hidup Ella emang menderita gara-gara Jovan. Mau lari dari tanggung jawab dan bersenang-senang doangk setelah nyata dan fakta sudah bikin anak orang sengsara. Tidak semudah itu semvak pokemon.     

Ai menggeleng. "Istrimu depresi, jadi Daniel tidak berani memberi hipnotis yang terlalu berat. Bisa-bisa kalau ingatannya ada yang kembali. Dikhawatirkan otaknya semakin kacau dan langsung menjadi gila. Benarkan Daniel?" Ai menatap Daniel meminta kerjasama.     

Daniel hanya mengangguk. Mengikuti permintaan istrinya. Ratu adalah penguasa baginya. Asal Ai bahagia maka Daniel juga akan bahagia di manapun berada. Di kamar, di toilet, di ruang tamu terutama di ranjang. Daniel akan selalu bahagia asal Ai berada di bawah tindihannya.     

Jovan mendesah kecewa. Tapi, dia harus menerimanya. Setidaknya jika dihipnotis Daddy-nya. Keadaan Ella pasti akan lebih baik dari sekarang ini. Tidak apa Ella benci padanya, asal Ella tidak lagi menderita dan stress begini.     

"Ayo keluar. Biar Ella di urus Daddymu. Dia adalah pakarnya." Ai menarik Jovan agar keluar dari ruang perawatan supaya Daniel bebas menghipnotis Ella.     

Ai tidak mau Jovan mendengar isi hipnotisnya.     

Biar tahu rasa.     

***     

TBC     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.