One Night Accident

IMPOTEN 106



IMPOTEN 106

0Enjoy Reading.     
0

***     

"Bunga cantik untuk istriku yang paling cantik." Jovan tersenyum dengan sebuket bunga tulip ditangannya.     

Jovan memberikan senyum paling menawan yang dia kuasai. Karena ini adalah hari bersejarah baginya. Ella mau berkencan dengannya. Setelah tiga bulan Ella mengabaikan dirinya. Jovan berhasil membawa istrinya keluar. Hanya berdua. Tanpa pengganggu lainnya.     

Kemarin adalah Tiga bulan paling menyiksa baginya. Di mana istrinya bebas berkeliaran di sekitarnya tapi hanya Mahesa yang di anggap ada. Sedang Jovan tak kasat mata. Mana Ella pakai baju sexy tapi Jovan tidak bisa menikmati. Itu membuat sosisnya serasa mati suri.     

Ella menerima bunga itu tapi masih dengan wajah biasa saja. Tidak mau menunjukkan pada Jovan bahwa dia sangat senang dan merasa istimewa karena perlakuannya.     

Jovan yang sempat menceraikan dirinya. Sekarang sudah melakukan pernikahan ulang. Tapi, Ella masih tidak mau dekat-dekat dengan Jovan. Sebenarnya bukan karena perintah Mom Ai. Tapi, dia masih khawatir kalau Jovan minta jatah. Ella belum percaya diri dengan tubuhnya.     

Ciuman dan rabaan waktu itu hal yang tidak disengaja. Ella khilap.     

Sebenarnya Ella masih  takut.     

Bagaimana kalau Jovan kecewa setelah menidurinya.     

Bagaimana kalau Jovan teringat bahwa dirinya bekas lelaki lain.     

Bagaimana kalau miliknya tidak senikmat dulu.     

Walau ratu Ai mengatakan Jovan tidak masalah tapi tetap saja Ella mengkhawatirkan itu semua.     

"Silahkan." Jovan menarik kursi untuk Ella. Mereka memang sedang makan malam diluar.     

Lebih tepatnya di balkon hotel. Tempat favorit Jovan menaklukkan semua wanitanya. Jovan juga yakin Ella juga wanita yang akan takhluk pada pesona ketampanan dan keromantisan dirinya. Makanya  malam ini dia sangat percaya diri akan berhasil melakukan malam pertama setelah mereka rujuk.     

Ella merasa tersanjung. Tempat makan malam mereka sangatlah romantis. Dengan lilin dan alunan lagu yang membuatnya benar-benar merasa dipuja.     

Sepertinya Jovan benar-benar menyesal atas apa yang terjadi padanya. Bahkan Jovan terlihat 1000 kali lipat lebih manis, lebih perhatian dan selalu mengutamakan Ella.     

Ella lama-lama jadi kasihan juga melihat Jovan yang terus-menerus mengejarnya seperti orang gila. Ella bahkan pernah mengerjai Jovan agar mengepel lantai saat melihat ada kecoak di lantai kamarnya.     

Ella juga semakin percaya Jovan benar-benar mencintai dirinya saat Ella membuat Jovan mengambil cicak di pohon mangga depan rumah mereka.     

Jovan takut cicak. Ketika Jovan melawan ketakutan demi dirinya. Itu terasa sangat manis.     

"Kamu suka?" tanya Jovan sambil menggenggam tangan Ella.     

"Sangat indah. Aku rasa tempat ini memang sempurna untuk makan malam." Ella memang suka melihat pemandangan kota dengan lampu berkelap-kelip di bawahnya.     

"Kamu salah. Bukan tempat ini. Tapi, kamulah yang membuat tempat ini terlihat sempurna."     

"Tidak ada yang lebih indah bagiku selain dirimu. Aku bisa berada di menara Eiffel tapi akan tetap terasa hampa tanpa dirimu. Sebaliknya  asal kamu di dekatku semua tempat terasa menjadi surga bagiku."     

Seseorang tolong selamatkan Ella dari gombalan playboy cap cicak terbang ini. Ella tidak kuat pemirsa. Dia meleleh seketika.     

"Jovan ...." Ella tidak tahu harus mengatakan apa. Suaminya terlihat tampan maksimal malam ini.     

Jovan menghampiri Ella dengan lembut menarik Ella kedalam pelukannya. Ella menunduk malu.     

"Jangan sembunyikan wajah cantikmu." Jovan mendongakkan wajah Ella lalu mengcup dahinya penuh rasa sayang.     

"Boleh aku memilikimu malam ini?" tanya Jovan penuh harap.     

Ella tentu saja tidak bisa menolaknya. Walau masih takut-takut. Tapi, Ella tahu cepat atau lambat dia harus menghapus trauma yang dia alami.     

Ella tidak menjawab. Tapi, dia langsung berjinjit dan menempelkan bibirnya pada Jovan.     

Jovan mengerang senang. Akhirnya ... malam ini sosisnya tidak main Solo lagi.     

****     

Ella berjalan dengan senyum lebar. Hari ini dia akan memberi kejutan pada suaminya di rumah sakit.     

Pagi tadi ketika bangun Jovan sudah berangkat kerja dan dia meras mual-mual saat melihat nasi. Persis sama terjadi di kehamilan pertamanya dulu. Makanya Ella langsung cek dengan testpek.     

Hasilnya.     

Ella benar-benar hamil lagi.     

Ella bahagia dan tidak sabar memberitahu Jovan segera. Maka disinilah dia berjalan menuju ruangan Jovan di rumah sakit Cavendish.     

"Terima kasih Dokter. Nanti aku sampaikan ke kakakku."     

Ella langsung menghentikan langkahnya begitu melihat Jovan tengah berbicara dengan wanita montok dan semok yang dulu sempat membuatnya cemburu.     

"Jovannnnn," tegur Ella kesal.     

Jovan yang mendengar suara istrinya seketika menoleh. Ella terlihat ingin meledak.     

"Sayang. Kangen deh sama kamu." Jovan segera memeluk Ella dan mencium bibirnya sekilas. Tidak mau istrinya cemburu dan berakhir dia tidur dengan Hachi.     

"Kamu pengertian banget sih. Tahu aku kangen kamu dan kamu nyamperin aku. Makin cinta deh sama kamu." Jovan kembali mencium bibir Ella. Kali ini lebih dalam dan lama hingga istrinya terengah-engah.     

Ella yang tadi kesal melihat suaminya mengobrol dengan wanita cantik seketika kehilangan fokus. Jovan terlalu lihai untuk dilawan.     

"Keke masih ingat Ella bukan. Istriku ini sepertinya memang sehati denganku. Baru saja aku mau pulang karena kangen eh dia sudah mendatangi aku."     

Keke terlihat memucat dan salah tingkah. "Ella istrimu?"     

"Iya, aku sudah pernah bilang kan. Aku memiliki istri yang sangat aku cintai. Ini dia orangnya." Jovan seolah memamerkan Ella.     

"Beruntung sekali." Keke iri melihat Ella.     

"Justru aku yang beruntung karena ada wanita sebaik dan secantik ini mau menjadi istriku." Jovan menarik pinggang Ella agar semakin menempel.     

Keke tersenyum kecut. "Kalau begitu saya permisi dulu Dok, Ella."     

Jovan hanya mengangguk. Lalu Keke berlaku dari hadapan mereka.     

"Sayang ... kok bengong?" Jovan mengecup pipi Ella.     

Ella menoleh. Masih specles dengan perbuatan Jovan. Dia yang hendak marah karena cemburu jadi lumer begitu Jovan mengakuinya di depan Keke.     

Ella benar-benar tidak kuat dengan semua pesona dan modus Jovan. Ella terlalu lemah dan mudah terhanyut.     

"Ella. Aku cinta sama kamu. Percaya kan sama aku?"     

Ella mengangguk. Dia sudah terhipnotis oleh rayuan maut Jovan.     

"Aku juga cinta padamu." Ella terasa sangat bahagia.     

"Aku lebih dan lebih mencintaimu." Jovan memeluk Ella sayang. Senang karena bisa memenangkan hati Ella sebelum istrinya ngambek karena dia ketahuan ngobrol sama Keke.     

Jovan enggak akan selingkuh kok. Suwer dah. Cuma lirik dikit.     

Jovan kan cuma cinta sama Ella.     

"I love u," Bisik Jovan sekali lagi.     

Zahra aku masih mencintaimu kok. Tenang saja. Tapi karena sekarang yang bisa manjain sosisku cuma Ella. Nggak apa-apa ya kalau aku sedikit lebih mencintainya daripada kamu. Batin Jovan meminta izin.     

Iya tidak apa-apa. balas hati Jovan juga.     

Sang Playboy cap kijang kencana sekarang cukup dengan satu istri. Tidak akan mencari selir lagi. (Kalau tidak khilap)     

Semoga saja ya.     

***     

Otewe Jovan story' book 3 Alias impoten 3.     

Spesial edition belum pernah dipublish di mana pun. Hanya ada di webnovel.     

mungkin nanti updatenya hanya 1 part.     

dan enggak bisa tiap hari karena waktu dibagi nulis di Wattpad juga.     

Trima kasih bagi yang masih bertahan sampai bab ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.