cinta dalam jas putih

Terbaik



Terbaik

0Yoga meraih tangan nita yang hendak pergi dari ruangan ketika teman satu profesinya datang. Dia tahu nita bukan tidak menghormati sahabat-sahabatnya, dia hanya masih rendah diri karena rasa takutnya membuat yoga malu menjadikannya sebagai istri. Karena yang dia tahu semua sahabat-sahabat yoga memiliki istri yang berprofesi sama.      2

"Tetap disini " yoga menoleh ke arah nita yang berdiri disampingnya, dia memperlihatkan senyumannya pada nita.     

Pada awalnya nita terlihat ragu, akan tetapi tatapan dan senyuman yoga seolah meyakinkannya bahwa dia harus tetap berada di tempatnya yaitu disamping yoga.     

"Baiklah " ucap nita pelan, "tapi lepaskan dulu tanganku! "     

"Tidak mau " yoga tidak menghiraukan permintaan nita, dia malah semakin sengaja mempererat pegangannya pada tangan nita.     

"Ini dokter randi spesialis bedah kita yang baru " yoga memperkenalkan nita pada seorang dokter di depan nita, dia baru pertama dilihat oleh nita karena menjadi staf baru. Dokter randi lebih muda dari yoga, walaupun begitu nita merasa memang suaminya lah paling menarik. Karena kharismatik yoga yang berbeda dari dokter lainnya, walaupun yoga sudah tidak muda tetapi dia tetap menjadi yang paling keren. Dan itu membuat wanita-wanita yang jatuh hati padanya sulit untuk melupakannya dengan cepat.     

"Dan ini dokter alif dan dokter okky residen obgyn kita yang baru, mereka akan sering berada di ruang bersalin mulai besok "      

Dan yoga tidak memperkenalkan dokter andien, karena kali ini yoga sengaja memperlihatkan keharmonisan hubungannya dengan nita pada wanita yang menjadi rekan kerjanya itu.     

"Senang bertemu dengan bidan kanita " ucap dokter randi, "selama ini saya hanya mendengar cerita saja dari dokter yoga, tapi sekarang bisa bertemu secara langsung "     

"Cerita? " lalu hati nita mulai memunculkan pertanyaan-pertanyaan aneh, "jadi selama ini para lelaki juga mulai bermutasi seperti perempuan yang senang bercerita! "     

Dia kebingungan untuk menjawab ucapan dari sahabat suaminya itu, hanya senyuman kecil yang dia perlihatkan.     

"Luka bakarnya mungkin akan sedikit memakan waktu untuk kering, jadi saya sarankan untuk melakukan perawatan di rumah dengan baik. Saya sebagai penanggung ruang IBS minta maaf atas kejadian hari ini " dokter randi lalu memberikan sarannya pada yoga.     

"Kalau tidak salah dokter andien pernah mengikuti pelatihan perawatan luka, jadi mungkin dokter yoga bisa memintanya untuk merawat lukanya " sambungnya.     

Dokter andien yang sedari tadi memperlihatkan wajah tanpa ekspresi melihat yoga dan nita kini senyuman kecil dia munculkan.     

"Kalau dokter mau, setiap hari sebelum tindakan saya akan menbersihkan lukanya agar cepat kering " lalu dia pun memberikan sebuah pernyataan bantuan untuk yoga.     

Dan nita sedikit merasa cemburu ketika dokter menyebutkan dirinya akan dengan senang hati merawat luka di tangan suaminya itu, karena jika yoga menyetujuinya maka dia akan dapat bersentuhan dengan yoga setiap hari dengan alasan perawatan luka.     

"Terima kasih " ucap yoga, "tapi kebetulan istri saya juga pernah bertugas merawat pasien dengan luka yang lebih dari ini "     

"Jadi saya tidak perlu khawatir, tentu saja dia akan merawat luka saya " sambung yoga.     

"Kapan aku pernah merawat luka bakar? " nita lebih terkejut mendengar pernyataan yoga yang secara tidak langsung menolak tawaran dokter andien. Terkejut karena ucapan yoga itu tidak sesuai dengan kenyataannya.     

"Aku kan dulu merawat pasien dengan luka post operasi saecaria! " gerutu nita dalam hatinya, "mulai lagi bicara asal-asalan! "     

"Benarkan? " suara yoga yang bertanya pada nita membuyarkan semua konsentrasi nita.     

"Iya,,, " celetuk nita dengan senyumnya yang begitu dipaksakan karena harus mengikuti semua perkataan yang yoga sebutkan pada sahabatnya tentang dirinya.     

"Benar-benar beruntung dokter yoga " puji dokter randi dengan senyuman lebarnya,  dia melirikkan matanya ke arah nita.     

Dokter andien tersenyum tipis, "dokter pandai memilih istri paling baik, serba bisa melakukan semua pekerjaan dan pintar merayu dokter yoga tentunya sampai menjadi pilihan terakhir "     

"Dia bilang aku merayu dokter yoga! " cetus nita, di dalam senyumannya dia tengah menggerutu karena ucapan dokter andien.     

"Dia itu niat memujiku atau tidak sih! " lagi-lagi hatinya bergumam, "rupanya sekarang dia mulai memperlihatkan ketidak sukaannya padaku! "     

Yoga tertawa kecil, "tapi memang wanita harus seperti itu, rayuan itu menjadi hal terpenting "     

Nita menoleh ke arah yoga yang membelanya, dia pikir hanya dirinya yang merasakan bahwa ucapan dokter andien itu seperti satu sindiran padanya ternyata suaminya itupun satu pemahaman dengannya.     

"Benar sekali " ucap dokter andien dengan senyumannya, "saya hampir lupa kalau saya sendiri seorang wanita, sepertinya saya harus mengenal lebih dekat bidan kanita supaya bisa seperti itu "     

"Ahh, dasar wanita ini membuatku ingin tertawa! " suara hati nita lagi-lagi muncul, dia seperti ingin segera menutup semua pembicaraan detik ini juga dan mengusir wanita yang terlihat begitu baik tetapi kata-katanya selalu memojokkan nita.     

Yoga memandangi nita yang sedari tadi terlihat sedang dalam mood yang tidak baik sekarang ini.     

Seperginya sahabat dan residen baru tadi dia belum bicara apapun padanya.     

"Jangan terlalu dimasukan dalam hati ucapan andien tadi " ucap yoga, dia berusaha ingin memperbaiki suasana hati istrinya itu.     

"Sudah masuk ke jantung! " nita memasang wajah cemberut ketika selesai bicara.     

Dia melihat ke arah nita, "yang bersalah itu kan dokter yoga karena tidak menikahinya, kenapa aku yang kena balasannya! "     

Yoga tertawa kecil menanggapi ucapan nita, "karena dia hanya sedang memastikan sehebat apa wanita yang sudah aku pilih, dia merasa selama ini dia yang terbaik sehingga meyakinkan aku untuk memilihnya. Jadi ketika aku memilih orang lain dia hanya ingin membandingkannya saja "     

"Jadi aku harus bersikap seperti apa? " nita meminta saran dari yoga, "sekarang ini aku merasa tidak sehebat dia, apalagi secantik dokter andien. Aku itu hanya bidan yang kelasnya jauh di dasar dibandingkan dokter andien.. "     

Yoga lagi-lagi dibuat tertawa oleh ucapan nita, dia masih saja merasa merendah hanya karena sebuah gelar di depan nama.     

"Kemarilah " yoga membawa nita untuk duduk disampingnya, walaupun tangan kanannya terluka dia masih dapat merangkul pundak nita dengan tatapan yang penuh kesabaran.     

"Sejak kapan kehebatan itu dilihat dari gelar? kamu kan yang selalu bilang pada semua stafmu kalau kamu tidak pernah mempedulikan sebuah nilai yang tertulis di sebuah kertas dan kehebatan akademi tempat mereka belajar. Karena yang bisa membuktikan kehebatannya itu adalah apa yang dikerjakannya, benarkan? "     

"Iya,,, " suara nita pelan membenarkan ucapan yoga.     

"Kamu tahu, kehebatan dokter andien itu sebenarnya adalah dia dapat melakukan operasi yang sama denganku " ucap yoga, "tapi kita tidak tahu ketika dia diberi tugas untuk memimpin orang banyak, karena orang yang selalu merasa dirinya hebat itu biasanya kesulitan ketika harus dihadapkan dengan orang banyak. Karena apa? karena dia merasa dirinya lah yang selalu benar, dan orang lain tidak benar. Kalaupun benar dia membatasinya tidak boleh melebihi kebenaran dia sendiri "     

"Apa dokter andien seperti itu? " lalu nita mencoba bertanya tentang sifat yang dimiliki dokter andien karena dia tahu yoga pasti pernah begitu dekat dengannya.     

"Bukankah dia pernah kamu tolong dulu, kenapa dia mau membalasku? "      

Yoga tersenyum kecil, "dia bukan ingin membalasmu karena hal pribadi sayang, mungkin dia hanya sedang ingin melihat apa yang ada dalam dirimu saja. Dia tidak tahu saja, kalau sebelum menarik hatiku dia harus lebih dulu disukai putraku.. "     

Nita mengernyit, "aku sebenarnya diawal tidak suka axel juga "     

"Dulu itu, axel selalu membuatku kesal memanggil teman-temanku tante cantik! tapi dia memanggilku bibi. Itukan seperti aku sangat tua " jelasnya.     

"Sudah itu, tanpa sepengetahuanku axel menyimpan nomor ponselku " sambung nita, "dia orang paling jujur yang senang aku ditinggal pergi oleh tunanganku "     

Yoga tidak dapat menahan tawanya mendengarkan curahan hati istrinya itu.     

"Sama seperti kamu! " cetus nita membelalakan matanya ke arah yoga.     

"Kamu tidak suka dengan axel tapi kamu menyayanginya kan? " tanya yoga, "buktinya axel sakit kamu cepat-cepat datang ketika dia menghubungimu "     

"Karena walaupun pada awalnya kamu merasa iba, tapi percaya atau tidak dari rasa iba itu yang akhirnya memunculkan rasa sayang kamu pada axel " sambung yoga.     

"Kalau dari hatimu sudah terbaik, walau hanya ibu rumah tangga kamu tetap terlihat yang paling terbaik " puji yoga, "dokter andien yang paling hebat pun tidak akan bisa sama kedudukannya denganmu, dia harus menerima bahwa kamu sudah jauh beberapa langkah di depannya. Kamu telah jadi pemimpin ruangan, istri, ibu dan pengatur rumah tangga yang baik "     

"Hmmm,, aku lupa tidak membawa hadiah apapun untuk setiap pujian suamiku! " ucap nita dengan memicingkan matanya dan mengusap dagunya.     

Pantas saja dokter andien tidak dapat move on dari suaminya itu, siapapun akan senang dengan pujian termasuk dia sendiri. Karena yoga telah berubah menjadi laki-laki yang selalu memujinya setiap saat. Kata-kata manisnya itu membuat semua ketakutan dan kemarahannya menghilang seketika, jika dia saja sangat menyukainya tentu wanita diluar sana pun akan menyukainya dan berusaha untuk merebut hatinya.     

"Berikan aku hadiah ciuman saja! " ucap yoga yang lagi-lagi menggoda nita, "hari ini kamu belum memberikannya karena marah, jadi aku minta hadiah ciuman untuk semua pujiannya "     

Nita memandanginya dengan kedua matanya yang menyipit, "pujiannya tidak tulus dari dalam hati! "     

"Cuma ketika ada maunya saja " sambung nita.     

Yoga tertawa, "nanti aku beritahu cara menghadapi andien supaya dia tidak lagi meremehkanmu, kita kan harus bekerja sama untuk membuat orang sombong menjadi sadar diri "     

"Kita? " lalu tawa nita muncul sekilas dan berubah menjadi serius kembali, "sakit hatinya sama suamiku kenapa aku harus dibawa-bawa juga! "     

Yoga semakin tidak bisa berhenti tertawa, dia lalu merangkul nita yang terduduk di depannya.     

Dia menciumi pipi nita bertubi-tubi karena tidak mengabulkan permintaannya untuk diberikan hadiah ciuman dari semua pujiannya.     

"Kamu tenang saja, aku tidak akan pernah membiarkan siapapun menyusahkan pekerjaanmu " ucap yoga pelan, "aku yang akan menjadi orang pertama ketika kamu berada dalam kesulitan apapun "     

Nita tersenyum mendengar ucapan yoga yang layaknya seperti sebuah sumpah seorang kesatria.     

Dia lalu menoleh ke arah yoga, "aku janji akan melakukan pekerjaan ini dengan baik, dan tidak akan mengecewakanmu "     

"Terima kasih sayang " yoga semakin mempererat pelukannya.     

"Aku juga berterima kasih karena kamu sudah mengutamakanku " nita mengusap dengan lembut pipi yoga, dan dalam pikiran nita dia hanya perlu menghadapi semuanya dengan hati-hati. Karena seseorang yang terlihat baik di hadapannya itu belum tentu akan menyukainya dan mendukungnya...      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.