Jodoh Tak Pernah Salah

Part 16 ~ Honeymoon ( 4 )



Part 16 ~ Honeymoon ( 4 )

0" Ngapain ke Bungus Ma?"     
0

" Kalian dapat hadiah honeymoon dari atasan Dila.Yang kasih kalian kacamata hitam itu lo.Ingat gak?"     

Bara berpikir sejenak.Ia ingat dengan Pak Satria kepala cabang Dila yang berotak mesum.Walau usianya sudah tua namun otak mesumnya selalu muda.     

" Ya ingat Ma.Emang kami mau honeymoon kemana?"     

" Kandui Villas."     

Dian yang berdiri menunggu Bara bicara dengan sang ibu tidak bisa menahan tawa.Bara dan Dila honeymoon.Pasti Bara akan sangat tersiksa dan bosan.Dian tertawa kecil melihat perdebatan Bara dengan Ranti.Perempuan cantik itu bersikap seolah tak ada apa-apa.     

" Oke dech kalo gitu.Bara berangkat ya Ma," ucap Bara dingin.     

Dalam batinnya Bara memberontak tak ingin pergi honeymoon dengan Dila tapi untuk menolak tidak punya kuasa. Pernikahan mereka sudah di atur oleh kedua keluarga.     

" Kami pamit ya Buk," kata Dian berpamitan dengan Ranti.     

" Hati-hati.Semoga kalian semakin sukses."     

" Insya Allah Ma.Berkat doa Mama," ucap Bara keluar dari rumah.     

Bara mengambil posisi duduk di belakang bersama Dian.Sepanjang jalan mereka banyak berdiskusi tentang pekerjaan Bara setelah duduk menjadi anggota dewan.     

" Saya harap kamu bisa atur anggota dewan yang lain.Koalisi dari partai kita menguasai parlemen tidak salah 44 atau 43 kursi.Dari partai kita sendiri ada 13 kursi.Saya ingin menjadi ketua DPR Sumbar," ucap Bara seraya menghisap rokok.     

Dian pun tak mau kalah.Gadis cantik itu juga merokok seperti Bara.     

" Bos yakin bisa?" tanya Dian seraya menghisap rokok.     

Pemandangan Dian merokok sudah menjadi hal yang biasa untuk Abi.Sopir ganteng itu sudah tak kaget melihat Dian merokok karena Dian perokok aktif. Dibalik sikap bar-bar Dian sosok wanita lembut dan santun.Dia bisa menempatkan diri dengan siapa pun dan dimana pun.     

" Untuk jadi ketua DPR dipastikan dari koalisi kita tapi nama yang disodorkan untuk jadi ketua pasti bukan bos.     

Bos hanya pendatang baru.Menurut perhitungan saya yang akan naik jadi ketua Pak Defrin karena beliau sudah senior dan ini ketiga kalinya beliau menjabat. Selain itu kita harus melobi ketua DPD dan ketua umum partai kita di Jakarta agar mengeluarkan SK penunjukan ketua DPR atas nama bos dan itu tidak mudah bos." Dian mengemukakan pendapatnya.     

" Kita bisa Dian.Gunakan keahlian kamu seperti biasanya," ucap Bara ambisius.     

Lima belas menit di perjalanan mereka sudah sampai di kantor KPU.Para pendukung menyambut Bara dengan euforia.Mereka meneriakan yel-yel kemenangan.     

Bara melambaikan tangan pada para pendukung setianya.Pagi ini Bara sangat royal memberikan senyum.Dian semakin kesemsem dengan ketampanan sang bos.     

Ketua KPU segera menggelar rapat pleno penetapan hasil suara pemilu.Wartawan sudah stand by meliput acara rapat pleno KPU.Sesuai dengan prediksi, Bara masuk bursa anggota DPR dari Partai Bintang Kuning dengan perolehan suara paling banyak.     

Partai Bintang Kuning menjadi pemenang pilkada di Sumbar.Partai Bintang Kuning meraih 15 kursi dan mengukuhkan ketua DPR Sumbar berasal dari partai tersebut.     

Bara bernapas lega dan tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Suaranya yang terbanyak diantara yang lainnya.Tidak sia-sia selama setahun kampanye yang menguras tenaga dan waktu.Kerja kerasnya membuahkan hasil.     

Bara yakin ia dimenangkan oleh anak-anak milenial.Ia tak hentinya mengucap syukur atas semua pencapaiannya.Tak sia-sia usahanya menggandeng selebgram Padang dalam kampanye dan mengikuti kegiatan anak- anak milenial.Jika anggota dewan lain kampanye dengan mengimingi sesuatu kepada masyarakat Bara melakukan sebaliknya.     

Dian memberikan strategi pendekatan dengan para milenial dan bekerja sama dengan semua selebgram Padang dalam mendulang suara.     

Pemilih pemula adalah pemilih potensial dan penyumbang suara terbanyak sehingga Bara mendekati mereka dengan mengikuti kegiatan mereka baik kegiatan sosial dan seminar.     

Tak jarang Bara menjadi pembicara dadakan.     

Dalam waktu enam bulan ke depan Bara akan dilantik sebagai anggota DPR Sumbar.     

Seusai rapat pleno dengan KPU Bara dan Dian langsung menuju lokasi syukuran. Para pemenang pilkada dari partai bintang kuning disambut bak pahlawan yang baru saja memenangkan perperangan di medan pertempuran.     

Bara paling mendapatkan sorotan karena  baru pertama kali nyaleg langsung mendapat suara terbanyak dan memukul telak lawan-lawannya.     

Syafrin,ketua DPD ( Dewan Pembina Daerah ) bintang kuning menyambutnya dengan hangat.Lelaki lima puluh tahum tersebut merentangkan tangannya.Bara memeluk sang ketua dengan hangat.     

" Selamat Aldebaran pencapaianmu luar biasa.Baru kali ini caleg muda dari partai kita bisa menjadi pemenang dan meraih suara terbanyak se-Sumbar," ucap Syafrin sumringah.     

" Berkat bimbingan anda Pak." Bara balik memuji Syafrin.Bara harus bisa merebut hati Syafrin agar lelaki tua itu mengusulkannya menjadi ketua DPR dan SK dibuatkan pengurus pusat.     

" Kamu cepat belajar Aldebaran.Kami butuh pemuda ambisius seperti dirimu," kelakar Syafrin memecah keheningan.     

" Saya yakin ini berkat pernikahanmu. Rejekimu sangat bagus anak muda.Istrimu pembawa hoki."     

" Bapak bisa saja," kata Bara tersipu malu. " Pak saya mohon ijin dalam empat hari ini."     

" Apakah kamu akan honeymoon Aldebaran?" Syafrin menebak.     

Melihat reaksi Bara lelaki tua itu yakin tebakannya benar.     

Bara tergelak tawa karena tebakan lelaki tua itu benar.     

" Bapak benar."     

Sementara itu Dian sibuk bercengkrama dengan yang lain.Perempuan cantik itu sedang menjalankan tugas yang diberikam Bara untuknya.     

" Aku sampai lupa kamu baru kemaren melakukan resepsi pernikahan.Istrimu sangat cantik.Kamu pantas bersanding dengan putri Defri.Kalian memiliki latar belakang yang sama.Apakah kalian pacaran?"     

" Tidak Pak.Kami dijodohkan."     

" Zaman sekarang masih ada yang mau dijodohkan?" tanya Syafrin keheranan.     

Zaman yang semakin modern dan adat sudah mulai terkikis dan sangat langka menemukan anak muda yang bersedia dijodohkan.Rata-rata anak muda sekarang lebih suka mencari pasangan sendiri.     

" Buktinya saya Pak."     

" Semoga pulang honeymoon istrimu segera hamil."     

Seketika Bara langsung salah tingkah mendengar doa Syafrin agar Dila segera hamil setelah honeymoon.Jangankan buat hamil, bercinta pun mustahil dilakukan Bara karena ia gay dan tak tertarik dengan wanita.     

Syafrin menepuk bahu Bara dengan bangga.Lelaki itu memiliki harapan besar perubahan daerah Sumbar ada di tangan Bara.Diusianya yang masih 25 tahun Bara sudah menjelma menjadi pengusaha muda yang sukses melebihi kesuksesan Ayahnya dalam berbisnis.     

" Perhatian buat semuanya." Syafrin mengambil mic dan mulai berpidato.     

" Marilah kita semua berdoa dan bersyukur atas kemenangan partai kita memenangkan pilkada di Sumbar. Semoga ke depannya partai kita memiliki tempat dihati masyarakat dan selalu menang.Semoga kader kita yang terpilih membawa perubahan besar untuk kampung yang kita cintai ini.Selamat untuk lima belas kader yang telah duduk sebagai DPR provinsi dan dua belas kader  di DPRD Kota.Kita pemenang ," ucap Syafrin berapi-api.     

Pidato Syafrin membangkitkan semangat para kader untuk bekerja lebih keras lagi.     

Dian mendekati Bara dan berbisik.     

" Dengar kabar burung calon terkuat yang di rekomendasikan partai untuk jadi ketua Defrin dan bos.Berusahalah mengambil hati si tua bangka Syafrin. Dekati ketua dan wakil ketua bos.Asal Bapak senang bos bisa menjadi anggota dewan."     

Bara mendekatkan mulutnya di telinga Dian.     

" Lakukan keahlianmu Dian.Saya yakin kamu tahu apa yang saya maksud."     

" Bos mendekati lelaki tua itu saya tidak mau.Tidak rela," cebik Dian pura-pura menangis. " Kalo masih muda dan tampan seperti bos saya mau."     

Bara tersenyum lucu menatap Dian. Sekretarisnya mulai berulah lagi.     

" Jangan mulai Dian.Sehari kamu ga ganjen sama saya bisa ngak?"     

" Ga bisa bos.Sudah jadi kebiasaan karena otak saya selalu di nutrisi untuk menggoda bos."     

" Untung wanita macam kamu cuma satu Dian.Kalo ada satu lagi mungkin dah saya bunuh."     

" Wawwww bos tega sekali," sarkas Dian.     

" Tak adakah rasa sayang dan cinta bos untuk saya? Anda sudah menghancurkan hatiku bos," kata Dian sok lebay ala Fitri Tropica.     

Bara tak bisa menahan tawanya.Dian selalu berhasil membuatnya tertawa. Gadis itu sudah menjelma menjadi sosok yang berbeda bukan gadis remaja yang kehilangan harapan, tak ada gairah untuk hidup dan selalu mencoba bunuh diri demi melawan takdir.     

Selesai acara syukuran di kantor DPD Bintang Kuning Bara segera bergegas pulang karena nanti akan ada acara penjemputan adat oleh para sumando. Mulai malam ini Bara akan tinggal bersama keluarga Dila.     

Ranti sudah memasukan semua pakaian Bara dalam koper.     

" Mama packing barang segini banyak ngusir aku ya Ma?" tanya Bara melirik kedua kopernya.     

" Sembarangan kalau ngomong.Mana mungkin Mama usir kamu.Kamu anak Mama satu-satunya."     

" Kenapa begitu banyak barang? Kayak Bara ga bakal balik ke rumah ini aja."     

" Daripada kamu bolak-balik ambil barang."     

" Ma sebenarnya Bara kurang setuju tinggal di rumah keluarga Dila.Gini lo Ma.Bara sering pulang malam ga enak ntar sama keluarga Dila.Jaman sudah maju ga usahlah kita jalankan adat lagi.Kalo langgar adat ga dosa Ma.Jika Bara ingin tinggal dirumah kami sendiri gimana Ma?"     

" Boleh aja cuma buat sekarang kamu harus tinggal dulu di rumah keluarga Dila.Nah kamu rayu Dila agar mau tinggal dirumah kalian.Memangnya Dila kamu ajak tinggal di rumah yang mana?"     

" Bisa di Hyatt Regency,Pondok Indah, Mutiara Residence." Bara menyebutkan lokasi rumahnya.     

Sebagai seorang pengusaha muda yang sukses tidak heran jika Bara memiliki banyak properti.     

" Untuk sekarang ngalah dulu tinggal dirumah Dila habis itu kalian diskusi dan ajak Dila pindah dengan alasan kalian ingin mandiri," ucap Ranti merapikan kemeja putih Bara.     

Lengan kemeja yang dilipat Bara di rapikan kembali oleh Ranti.     

" Bara formal dikitlah.Jangan dilipat lengan kemejanya kayak gini.Ini acara adat.Semua tingkah laku kamu diliat tetua lo nanti."     

" Issshhhh kenapa lebay banget sich Ma.Dikit-dikit salah," protes Bara kesal.     

Bara yang sudah pernah tinggal di Amerika selama kuliah merasa kebebasannya direnggut karena di kekang oleh adat.Menurut Bara adat di Minang terlalu banyak tetek bengek.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.