Arrogant Husband

Reva Mencari Keberadaan Agam



Reva Mencari Keberadaan Agam

0Joseph meraup wajah cantik Reva, hingga wanita itu terkesiap. Ia kaget bukan main karena perlakuan Joseph yang kasar. Pantas saja, ia sulit sekali melabuhkan hati padanya.     
0

"Kau harus ikut denganku pulang!" Joseph menarik tangan Reva dengan kasar.     

Pria itu memaksa untuk mengajak Reva pulang dari sini. Namun, ia sama sekali tak mau. Ia ingin tetap bersama dengan Agam.     

Reva tentu saja berontak. Kemudian, ia menggigit pergelangan Joseph dengan kuat, hingga gigitan giginya berbekas. Secepat kilat, ia pun segera lari dari rumah ini untuk menyelamatkan diri.     

Reva yakin, telah terjadi sesuatu dengan Agam. Maka dari itu, ia ingin menemui pria itu sekarang juga.     

"Di mana kau, Gam? Aku cemas sekali padamu." Reva terus berlari agar Joseph tak mengejarnya lagi. Langkah kakinya telah membawanya terus berjalan tak tentu arah.     

Sedangkan, jauh di belakang masih ada Joseph yang terus mengejar langkah Reva. Ia tak akan menyerah untuk mengejar sang kekasih.     

"Kau tak akan bisa lari jauh dariku sayang," ujar Joseph sambil menyeringai licik.     

Mereka saling kejar-kejaran tak tentu arah. Reva berlari sekencang mungkin, tapi kakinya agak sedikit sakit. Namun, ia tak akan menyerah untuk menemukan Agam.     

Joseph telah membawa Agam ke suatu tempat, agar pria itu tak bertemu lagi dengan sang kekasih. Ia tak ingin kalau Agam bertemu lagi dengan Reva. Dengan penjagaan anak buahnya, pria itu tak akan bisa kabur kecuali seizin darinya.     

Reva mencoba bersembunyi ke suatu tempat yang dirasa cukup aman, agar Joseph tak terus mengejarnya lagi. Ia pun celingak-celinguk dan dengan cepat bersembunyi. Alhasil, Reva mengumpet di samping rumah kosong yang ada tendanya. Tenda itu kosong dan ia pun langsung masuk ke dalam.     

Samar-samar Reva mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ia yakin, itu pasti Joseph yang tengah mengejarnya. Pria itu juga terdengar mengumpat lalu segera pergi dari sini.     

Beberapa saat kemudian, setelah tak terdengar lagi suara Joseph, Reva mencoba untuk ke luar dari tenda ini. Perlahan-lahan, ia melangkah ke luar. Matanya mengawasi ke sekitar, menatap ke arah kiri dan kanan. Setelah aman, ia pun lekas berlari dari sini.     

Reva merasa bahwa rumah Agam sudah tak aman lagi untuk ia bersembunyi dari Joseph. Terpaksa ia pun ingin kembali pulang saja ke rumah. Percuma juga, kalau dirinya di sana dan hanya akan membuat Agam terancam.     

"Aku harus cari Agam dengan segera!"     

Reva berniat akan pulang ke rumah dan akan menyewa beberapa orang suruhan untuk mencari keberadaan Agam. Ia tak boleh kalah dari Joseph. Pria itu tak boleh menyakiti Agam. Kalau sampai Joseph berlaku nekat, maka Reva tak akan tinggal diam.     

***     

"Sial! Ke mana perginya Reva? Kenapa dia larinya cepat sekali!" Joseph merasa gemas sendiri karena kehilangan jejak Reva. Wanita itu tak tahu lagi ke mana tujuannya.     

Padahal ia tak kalah cepat dari Reva. Namun, tetap saja ia telah kehilangan wanita itu. Joseph tak akan membiarkan Reva mencari dan menemukan Agam. Biar bagaimanapun, mereka berdua harus terpisah.     

Joseph tak akan membiarkan kalau Agam bersatu kembali dan merebut Reva dari dirinya. Kemudian, ia menelepon anak buahnya yang sedang menjaga Agam.     

"Kalian semua, jaga Agam baik-baik! Aku tak mau kalau sampai dia lepas. Kalian jangan sampai lengah sedikit pun, paham?!"     

Pria itu langsung menutup sambungan teleponnya. Ia pun berjalan dan kembali lagi ke tempat awal.     

"Apa jangan-jangan Reva menuju ke rumahnya sekarang?"     

Ia yakin, kalau sang kekasih akan kembali lagi ke rumah. Tak ingin buang-buang waktu, Joseph pun segera berlari dan menuju ke dalam mobilnya.     

"Baguslah, kalau dia mau pergi ke rumah. Ini kesempatan bagus untuk membuat mereka berpisah!"     

Joseph punya rencana licik lagi untuk membuat Reva dan Agam berpisah. Ia tak mau, kalau mereka berdua bahagia di atas penderitaannya. Pokoknya, wanita itu harus jadi miliknya seutuhnya.     

"Kita akan menikah secepatnya, Va! Harus! Kau akan jadi milikku seutuhnya!"     

***     

Reva berjalan seorang diri menuju ke rumahnya. Ia terlihat sedikit melamun. Kakinya pun tak jarang menendang-nendang kerikil kecil.     

Bagaimana bisa, Joseph dengan cepat menemukannya di rumah itu. Saat dirinya sudah merasa nyaman dan bahagia bersama dengan Agam, lalu pria jahat itu kembali muncul dan membawa malapetaka. Reva yakin, saat ini Agam berada di bawah kekuasaan Joseph.     

"Dasar pria jahat! Aku tak akan membiarkanmu untuk menyakiti Agam. Kalau pun sampai terjadi, lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan padamu, Jo!"     

Cukup jauh lagi jarak menuju ke rumah. Reva pun tak membawa uang sepeser pun untuk naik taksi. Terpaksa ia berjalan kaki sampai ke rumah. Kedua kakinya terasa pegal-pegal.     

"Ya Tuhan, bagaimana ini? Kakiku terasa pegal sekali."     

Namun, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang tengah mengarah padanya. Reva terkesiap karena melihat nomor plat mobil. Ia pun langsung berlari dengan kencang. Sesosok pria tengah ke luar dan langsung mengejarnya.     

Reva tak kuasa lagi untuk berjalan jauh, apalagi berlari. Nahasnya, ia pun berhasil ditangkap oleh Joseph. Pria itu menangkap pergelangan tangannya dengan kencang.     

"Awww! Sakit, Jo!" teriak Reva. "Lepaskan tanganku! Aku tak suka kalau caramu seperti ini."     

"Salahmu sendiri yang pergi dariku. Aku tak suka, kalau kau lari lagi seperti ini. Paham?!" Joseph menarik kedua tangan Reva untuk masuk ke dalam mobilnya. Namun, wanita itu menolak. Ia tak ingin dibawa ke mana-mana.     

"Lepaskan aku, Jo! Aku tak mau ikut bersamamu. Aku mau pulang ke rumah."     

Namun, Joseph tetap membawa Reva ke suatu tempat. Ia tak akan mengantar wanita itu pulang, sampai tercapai segala keinginannya. Saat ini, Joseph telah mempunyai sebuah rencana yang brilian.     

"Kau ingin melihat keadaan Agam sekarang kan?" tanya Joseph. Reva pun langsung menatapnya penuh arti. Wanita itu mengangguk dengan cepat.     

"Iya, di mana dia sekarang? Cepat katakan di mana Agam!" Dengan tatapan mata yang tajam, Reva mengarahkannya kepada Joseph.     

"Kau akan tahu sebentar lagi sayang. Tapi, kau harus masuk ke dalam mobilku dulu. Aku akan mengantarkanmu untuk menemuinya di sana."     

Joseph tersenyum licik. Ia yakin, kalau Reva akan patuh dengan ucapannya. Tatapan mata Reva terlihat jelas tengah mengkhawatirkan Agam di sana.     

"Baiklah, aku akan masuk ke dalam mobilmu. Namun, kalau kau sampai berani membohongiku, awas saja!" Reva menunjuk-nunjuk wajah Joseph. Ia terlihat sangat marah sekarang.     

"Aku berjanji, tak akan berbohong padamu sayang. Aku akan mempertemukanmu dengan Agam secepatnya," ujar Joseph.     

Alhasil, Reva pun perlahan masuk ke dalam mobil Joseph. Ia ingin menemui Agam, yang entah di mana keberadaannya sekarang.     

'Gam, aku akan datang untuk menemuimu.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.