Arrogant Husband

Layani Aku di Ranjang



Layani Aku di Ranjang

0"Sayang, kenapa lama sekali kau pulangnya? Aku sudah kangen padamu sejak tadi!" Alisa langsung cemberut saat melihat kedatangan Saga ke kamar.     
0

"Maafkan aku sayang. Aku ada urusan mendadak tadi."     

"Kau bilang ingin pulang cepat hari ini, tapi mana?"     

Alisa membalikkan wajahnya, membelakangi Saga. Pria itu memutar tubuhnya agar mereka sama-sama saling berhadapan. Mata sang suami menatapnya sangat intens.     

"Maafkan aku karena telah ingkar janji sayang. Aku janji, ini tak akan terulang lagi."     

Saga mencubit hidung Alisa karena merasa gemas akan ekspresinya sekarang. Wanita itu mengaduh sakit karena cubitan Saga cukup keras dan membuat hidungnya jadi merah. Namun, tak berapa lama kemudian, Alisa merasa suasana hatinya membaik daripada tadi.     

Padahal Alisa tak sungguh-sungguh marah pada Saga. Ia hanya merasa kesal sedikit saja karena pria itu tak menepati janji. Namun, sekarang Saga sudah berada di sampingnya dan itu membuat mood-nya naik lagi.     

Alisa dan Saga lantas berpelukan satu sama lain. Wanita itu merasa sangat senang, karena merasa diperhatikan seperti ini. Selalu dimanja-manja oleh Saga, membuatnya menjadi wanita yang paling bahagia di dunia.     

Pria itu mendekat lalu mencuri beberapa kali ciuman dari bibirnya. Saga merasa sangat nyaman berada di samping Alisa. Mereka sama-sama saling cium, beradu lidah di dalam. Alisa tak mau kalah sama sekali dalam permainan lidah ini.     

Wanita itu makin memberikan ciuman terpanasnya pada Saga. Berkali-kali, Alisa mengecup, lalu menggoyangkan lidah di dalam mulut pria itu. Hingga, mereka berdua mabuk kepayang.     

Saga juga tak kalah panas. Tangannya juga menuju ke spot favoritnya, yaitu gunung kembar. Ia pijat-pijat perlahan buah kenyal itu sambil lidahnya bermain di dalam mulut. Alisa merasakan setiap sensasi yang diberikan oleh sang suami.     

Bagi Saga, Alisa adalah sosok istri yang pengertian serta paling seksi. Wanita itu tahu apa yang ia mau. Alisa paham dengan keperluannya saat ini, yaitu bercinta.     

Kedua tangan Alisa perlahan membuka jas yang Saga kenakan. Wanita itu kemudian menghirup aroma tubuh suaminya. Wajah Alisa mendekat, lalu mendongak menatap Saga.     

"Kau kenapa sayang? Aku hanya ingin membuka jas kerjamu saja."     

"Tidak ingin bercinta denganku?" tanya Saga.     

"Nanti saja sayang. Aku merasa lelah."     

Akhirnya, Saga hanya bisa manyun. Pria itu melihat sang istri menuju ke dalam kamar mandi untuk meletakkan jas kerjanya ke keranjang kotor. Kemudian, Alisa kembali lagi di hadapannya.     

"Kenapa kau cemberut seperti itu?" tanya Alisa yang sok polos.     

"Tidak apa-apa. Aku kira, kita akan bercinta."     

Alisa tertawa melihat wajah lucu Saga. Pria itu masih cemberut karena tak dikasih jatah. Alisa pun kembali lagi membuka kemeja sang suami.     

"Kau sangat cantik sayang. Selalu membuatku tergoda," ucap Saga.     

"Kau ini bisa saja." Alisa membawa kembali kemeja itu ke kamar mandi. Namun, baru beberapa langkah, tangannya ditarik oleh Saga.     

"Tetaplah di sini bersamaku dan jangan pergi dulu." Saga berbisik lembut di telinga Alisa, saat ia baru saja menarik tangannya. Menahan sang istri agar tak pergi ke mana-mana dulu. Kemeja yang dipegang oleh Alisa pun, ia singkirkan dulu.     

Pria itu melingkarkan kedua tangannya ke pinggul Alisa. Alhasil, mereka berdua saling bertatapan penuh mesra. Alisa melingkarkan kedua tangannya ke leher pria itu.     

"Kenapa kau melarangku pergi? Aku kan hendak mencuci sebentar."     

"Mencuci bukan tugasmu sayang. Ada para pelayan yang akan mengerjakan itu semua."     

Saga tak ingin jauh-jauh dari sang istri. Ia ingin terus berada di samping Alisa sampai kapan pun. Mereka berdua tak akan pernah terpisahkan satu sama lain. Pria itu tak ingin kalau Alisa terlalu capek dalam melakukan pekerjaan rumah.     

"Tugasmu hanya dua saja hari ini. Melayaniku di atas ranjang serta menjaga Lisa. Jangan kau hiraukan pekerjaan yang lain," titah Saga, layaknya seorang raja yang perintahnya selalu dituruti.     

Alisa tertawa geli saat mendengar ucapan Saga. Terdengar lucu saat pria itu menyuruhnya untuk melayaninya hanya di ranjang saja.     

Saga melihat sang istri tertawa geli. Ia senang, bisa membuat Alisa seperti ini. Jangan sampai, istrinya itu mengalami kesedihan sama sekali. Sebisa mungkin, Saga akan melakukan segala cara agar bisa terus melihat senyuman Alisa yang seperti ini.     

Pria itu terhanyut dengan senyumannya. Saga tak bisa menampik, bahwa senyum sang istri amatlah manis. Alisa tak sadar, bahwa sedari tadi Saga terus menatapnya tanpa berkedip. Wanita itu masih tertawa geli.     

"Kau ini ada-ada saja sayang. Membuatku tertawa geli seperti ini."     

"Memang benar. Pekerjaanmu hanya dua saja dan tak boleh lebih. Paham? Sekarang, layani aku di atas ranjang."     

Alisa tersipu malu saat Saga memintanya untuk melayaninya. Ia tak akan mungkin menolak keinginan sang suami. Keinginan Saga adalah sebuah perintah baginya. Alisa pun menarik kedua tangan pria itu untuk naik ke atas ranjang.     

Tubuh bagian atas Saga sudah polos dan tak tertutup apa-apa. Hanya menyisakan celana panjangnya saja. Saga perlahan-lahan membuka baju yang dikenakan oleh Alisa. Hingga terlihatlah dua bukit kembar yang masih tertutup oleh bra.     

Pria itu kemudian menindih tubuh Alisa. Saga ingin bermain-main di area dada sang istri lalu memberikan ciuman-ciuman mesra nan penuh gairah. Kedua tangan Alisa meraba-raba punggung belakang Saga, lalu meremas-remas rambutnya.     

"Sayang?"     

"Hmm, iya?" ucap Alisa dengan manja.     

"Aku sangat mencintaimu."     

"Aku pun sangat mencintaimu sayang. Kau tak akan pernah tergantikan oleh pria lain."     

Saga kemudian memajukan bibirnya, lalu mencium Alisa. Mengecup bibir sang istri dalam waktu lama. Tangannya pun bermain-main di area bukit kembar yang besar itu.     

Alisa merasakan setiap sensasi yang Saga berikan padanya. Tangan Saga pun mulai turun ke bawah, lebih tepatnya ke bagian pangkal paha. Jari jemarinya mulai bermain di dalam lubang kenikmatan, hingga membuat Alisa menggelinjang tak karuan di atas tempat tidur. Terdengar suara desah yang begitu menggiurkan di gendang telinga Saga.     

"Ahhh,"     

Alisa merasa keenakan dan terbuai oleh sensasi cinta dari Saga. Sang suami memang paling ahli kalau masalah seperti ini. Saga terus memberikan sentuhan tiap sentuhan, agar Alisa terangsang.     

Pria itu kemudian mencium bagian perut Alisa. Ia hirup aroma di sekujur tubuh sang istri. Wanita itu merasa geli setelahnya. Namun, Saga masih memberikan sentuhannya itu.     

"Aku sangat mencintaimu sayang," ucap Saga yang entah sudah berapa kali. "Jangan pernah tinggalkan aku sendirian di sini."     

"Aku juga sangat mencintaimu suamiku. Aku tak akan pernah meninggalkanmu."     

Lantas, Saga mencium bibir Alisa lagi. Wanita itu membalas ciuman itu tak kalah panas. Tangan Alisa mulai meraba-raba ke bawah, ke bagian junior milik suaminya itu. Mungkin sebentar lagi, milik Saga akan menegang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.