Arrogant Husband

Bercinta Saat Anak Tidur



Bercinta Saat Anak Tidur

0Alisa sangat menikmati perannya sebagai seorang ibu. Mengganti popok, menyusui Lisa, dan lain sebagainya. Tak ada kata lelah melakukan semua itu untuk sang anak. Setiap saat, kasih sayangnya selalu tercurahkan untuk Lisa.     
0

"Mungkin, inilah nikmatnya menjadi seorang ibu. Aku kini telah merasakannya, meskipun belum pernah melahirkan," ujar Alisa sambil tersenyum manis.     

Saat ini, Lisa terbangun. Sang anak kemudian menangis. Alisa langsung membuatkan susu formula untuk anaknya.     

Betapa senang hatinya, saat menyusui Lisa seperti ini. Bayi itu langsung diam dan tak merengek lagi.     

"Pintar sekali anak ibu ini. Sehat selalu ya sayang. Ibu akan selalu menjagamu." Alisa sambil menepuk pelan sang anak sambil menyusukannya.     

Ia pun menatap jam dinding yang sudah semakin sore. Sekarang menunjukkan hampir jam lima. Sebentar lagi, Saga akan pulang dari kantor. Pria itu pasti tak sabar juga ingin melihat Lisa.     

"Sebentar lagi, ayah akan pulang. Nanti kita berdua akan menyambutnya."     

Setelah Alisa selesai memberikan susu formula, maka ia pun mulai mengangkat Lisa dari dalam tempat tidur bayi. Bayinya sama sekali tak rewel.     

Alisa tersenyum-senyum saat memangku Lisa dalam dekapannya. Ia pun membawa sang bayi menuju ruang tamu sambil menunggu Saga pulang.     

Saat sudah turun dari tangga, Alisa mampir sebentar ke arah dapur dan ingin melihat para pelayan di sana.     

"Nyonya, ada apa? Apa mau minta dibuatkan sesuatu?" tanya pelayannya.     

"Ahh, tidak ada. Aku dan Lisa hanya ingin melihat-lihat saja."     

Para pelayan pun mendekat pada Alisa dan sang anak. Mereka semua terlihat gemas dengan Lisa dan menoel pipinya.     

"Ya Tuhan, Nona Lisa sangat lucu."     

"Oh iya, kalau suamiku perlu apa-apa, mohon disiapkan ya. Karena aku mungkin nanti akan sibuk bersama dengan Lisa."     

"Baik Nyonya."     

Alisa pun segera ke ruang tamu. Mereka berdua duduk di sofa. Alisa masih menggendong Lisa dalam dekapan sambil menepuknya dengan pelan.     

Inilah kebahagiaan yang Alisa rasakan sesungguhnya. Ia tak mau, melewatkan barang sedetik saja kebersamaan ini dengan Lisa. Momen ini sangat spesial. Kalau pun ini adalah sebuah mimpi, maka Alisa tak ingin minta dibangunkan karena ini adalah mimpi yang paling indah.     

Ia menghirup aroma Lisa dalam-dalam. Betapa sangat harum dan khas seorang bayi. Ia begitu sangat menikmatinya. Alisa menciumi sang anak beberapa kali.     

"Ibu sangat senang bisa memilikimu. Beruntung sekali kau hadir dalam hidup kami."     

Tanpa terasa, Alisa mulai menitikkan air mata. Ia merasa terharu karena kedatangan Lisa dalam hidupnya. Lalisa Putri Herlambang, nama yang sangat bagus. Perpaduan namanya dengan nama belakang Saga.     

Lumayan lama menunggu kedatangan sang suami, maka terdengarlah suara deru mobil di luar. Alisa dengan sigap berdiri dan ingin menyambut kedatangan Saga.     

Saga ke luar dari mobil dan langsung menghampiri Alisa dan sang putri. Ia melihat dua bidadari paling cantik dalam hidupnya. Kemudian, Saga mengajak mereka berdua untuk masuk ke dalam kamar.     

"Ayah pulang, Nak," ucap Saga.     

Suami istri itu menaiki anak tangga dengan perlahan. Pandangan mata mereka tak lepas dari Lisa. Saga dan Alisa memandang ke arah bayi perempuan mereka.     

"Dia sudah minum susu?" tanya Saga.     

"Iya, sudah. Dia bangun tadi dan langsung aku kasih susu."     

Saga membuka pintu kamar dan mempersilakan sang istri untuk masuk ke dalam. Alisa masih menggendong Lisa karena bayi itu masih terjaga.     

"Aku ingin mandi sebentar dulu, baru aku bermanja bersama kalian."     

Alisa menunggu sang suami yang sedang mandi. Ia pun naik ke atas ranjang dan meletakkan Lisa di sana. Kemudian, ia mengajak bayi itu bicara.     

"Jadilah anak yang baik dan berguna suatu saat nanti, Nak," ujar Alisa.     

Bayi itu perlahan-lahan memejamkan mata, karena sedari tadi Alisa terus menepuknya dengan pelan. Beberapa saat kemudian, Lisa pun tertidur di atas ranjang.     

"Syukurlah, anakku sudah tertidur."     

Tak lama kemudian, muncullah Saga dari dalam kamar mandi. Pria itu mengenakan handuk mulai dari bawah pusar sampai ke bagian kaki. Rambutnya terlihat basah.     

Melihat Lisa yang sudah tidur, Saga pun menghampiri sang istri dalam keadaan dirinya yang masih terlilit oleh handuk. Alisa tersipu malu, saat suaminya tengah berada di sampingnya sekarang.     

"Dia sudah tidur," ucap Saga yang pelan.     

"Lalu, kenapa?"     

"Aku pengen ...."     

Pipi Alisa memerah. Ia tak mungkin, membangkang ucapan sang suami. Ia pun akan melakukan tugasnya sebagai istri. Alisa lalu mengangkat tubuh Lisa dan membawanya dalam tempat tidur bayi.     

"Tidur yang nyenyak ya sayang."     

Setelah Alisa menempatkan sang anak dalam tempat tidur, maka ia pun menghampiri sang suami yang sudah duduk di tepi ranjang.     

Saat Alisa sudah berada di dekatnya, ia pun langsung merebahkan tubuh sang istri dengan cepat. Saga pun menindih tubuh Alisa kemudian.     

"Sayang, layani aku."     

"Iya sayang." Alisa mengangguk.     

Saga mulai mengulum bibir Alisa dengan lembut. Kemudian, makin lama ciuman itu makin ganas. Saga bahkan menggigit bibir bagian bawah sang istri. Kemudian, ciuman itu semakin dalam. Mereka berdua mulai berperang lidah di sana. Ciuman antara keduanya makin lama semakin panas. Sampai-sampai, wanita itu mengeluarkan suara erangan.     

Saga sangat menikmati posisinya sekarang. Berada di atas dan menindih tubuh Alisa. Kemudian, tangannya meraba-raba lekuk tubuh sang istri. Tubuhnya masih terlilitkan dengan handuk dan junior masih ia simpan di dalam.     

Pria itu mulai melucuti pakaian Alisa, satu demi satu. Kemudian, melemparkannya ke sembarang arah. Dua buah gunung yang besar, tampak indah terlihat oleh mata. Saga pun sudah tak sabar lagi ingin menghisap ujungnya.     

"Ahhh," desah Alisa saat buah dadanya diisap oleh sang suami.     

Sambil menghisap, Saga juga tak luput meremas-remas bentuk bulat nan kenyal itu. Sampai Alisa terus mengeluarkan suara desahan yang menggiurkan di gendang telinga.     

Pria itu terus bermain-main di daerah gunung kembar itu. Kemudian, jari jemarinya bergerak lincah bermain di dalam lubang kenikmatan. Hingga membuat Alisa makin bergerak tak karuan di atas ranjang.     

"Ugghhh sayang," erang Alisa.     

Saga selalu saja bisa membuatnya merasa dalam kenikmatan. Tak jarang, setiap dari sentuhan Saga memberikannya sensasi yang tak dapat dilupakan.     

"Kau milikku, Alisa. Dan, selamanya akan seperti itu." Saga masih bermain-main dengan jemarinya di dalam lubang. Alisa sudah tak karuan lagi wajahnya. Saga bisa merasa, bahwa di bawah sana sudah basah.     

Dengan itu pula, juniornya pun juga tampak mengeras di sana. Ia ingin segera menanamkan miliknya ke dalam milik Alisa. Ia sudah tak sabar ingin bercinta dengan sang istri.     

"Sayang?"     

"Ya?"     

"Aku akan memulainya."     

Saga meminta izin lebih dulu pada Alisa. Ia pun mulai membuka handuk yang sedari tadi menempel di tubuhnya. Setelah itu, terlihatlah juniornya yang sudah keras dan berdiri. Tak ingin membuang waktu lagi, Saga segera melakukan serangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.