Arrogant Husband

Perbedaan Kasta



Perbedaan Kasta

0Cukup lama, Reva tak bertemu dengan Bu Angel. Semenjak Alisa mengalami keguguran, ibunya Saga itu tak pernah berkunjung ke rumah atau memberi kabar lagi padanya. Kini, ia sudah berada di rumah wanita paruh baya itu.     
0

Bu Angel mempersilakan Reva untuk masuk ke dalam rumah. Sekarang, ia sama sekali tak menginginkan wanita itu ada di sini.     

"Tante Angel, Reva kangen sama tante. Kenapa tante sekarang jadi tak pernah menghubungiku sama sekali?" tanya Reva.     

"Tidak apa-apa. Tante cuma sibuk sekarang." Hanya itu jawaban dari Bu Angel.     

Reva tahu, bahwa Bu Angel telah berbohong padanya. Sekarang ibunya Saga telah berpihak pada Alisa, menantu miskinnya itu.     

"Apa karena Alisa ya, tante berubah jadi seperti ini?" tanya Reva lagi.     

"Maksudnya apa?"     

"Karena Tante Angel merasa bersalah pada Alisa, lalu tante jadi seperti ini, begitu kan?"     

"Kau tidak sadar diri ya, Va? Kau telah meracuni Alisa hingga menyebabkannya mengalami keguguran. Beruntung saja, Alisa tak membawamu ke jalur hukum."     

Memang benar jika Reva yang telah melakukan rencana licik itu pada Alisa, tapi bukan dia yang melakukannya. Ingin sekali Reva berkata bahwa Joseph-lah pelakunya.     

"Sekarang tante jadi berpikir, apa yang selama ini tante lakukan pada Alisa adalah suatu kesalahan. Kita berdua sudah jahat sama dia, Va!"     

"Tante udah berpihak pada Alisa sekarang. Kenapa tante, kenapa?"     

Bu Angel memalingkan wajahnya dengan cepat. Ia malas sekali kalau berurusan dengan Reva seperti ini. Sedangkan, Reva masih terus mendesaknya.     

"Biarkan Saga bahagia sama Alisa sekarang, Va dan lupakanlah dia," ucap Bu Angel.     

Reva yang mendengar hal itu, sangat muak sekali dengan Bu Angel. Ingin sekali ia memberi pelajaran pada wanita yang ada di depannya saat ini. Bisa-bisanya Bu Angel berkata seperti itu hingga membuat hatinya sakit.     

"Tega sekali tante bicara seperti itu. Tante tahu sendiri kan, aku sangat mencintai Saga dan akan melakukan segala cara untuk bisa mendapatkannya kembali." Reva mengembuskan napas panjang. Ia tak terima kalau disuruh menjauhi Saga.     

"Ya jelas. Untuk apa kau terus mengejar pria yang sudah punya istri? Di luar sana, masih banyak pria lain yang masih lajang." Bu Angel tetap dengan pendiriannya sendiri. Ia menyuruh Reva agar menjauhi sang anak. Dirinya pun sudah setuju dengan hubungan Saga dan Alisa.     

Reva tampak memonyongkan bibir karena tak ingin diatur seperti ini. Bahkan oleh Bu Angel sekalipun. Ia tak mau melangkah mundur setelah sudah cukup jauh berjuang untuk bisa mendapatkan Saga kembali.     

Daripada sakit hati karena mendengar ucapan Bu Angel yang sungguh menyakitkan, Reva pun berniat ingin segera pulang saja ke rumah. Namun, yang jelas ia tak akan pernah mundur untuk mendapatkan Saga. Saat hendak melangkah pulang, tatapannya tajam ke arah Bu Angel.     

"Ternyata aku datang ke sini percuma saja! Tante sekarang lebih memihak pada Alisa daripada aku."     

Bu Angel melihat kepergian Reva dari rumahnya. Tak seperti dulu, ia selalu mengantarkannya sampai ke depan pintu.     

"Semua ucapan kasar tante, akan kubalas nanti pada waktu yang tepat," ujar Reva sambil masuk ke dalam mobil. Wanita itu pun mulai mengemudikan mobilnya dan segera berlalu pergi.     

***     

"Sial! Bisa-bisanya dengan cepat Tante Angel berubah pikiran dan malah membela Alisa sekarang!" Reva tak terima sama sekali, kalau Bu Angel telah berkhianat padanya dan bersekongkol dengan Alisa.     

Reva sedari tadi terus mengoceh tak karuan. Hatinya masih terasa panas sejak di rumah Bu Angel tadi sampai dengan sekarang.     

"Aku tak terima diperlakukan seperti ini. Biar bagaimanapun, aku pasti bisa mendapatkan Saga lagi."     

Sekarang, Bu Angel sudah tak sepemikiran dengannya. Wanita paruh baya itu sudah mulai berubah pikiran dan tak mendukungnya lagi. Namun, Pak Surya masih berada di sisinya.     

Pak Surya masih mendukungnya supaya mendapatkan Saga lagi dan setuju tetap berjuang untuk bisa mendapatkan hati Saga.     

"Oh iya, biarpun Tante Angel sudah tak sepemikiran lagi dengan aku, tapi yang jelas Om surya masih bersama di pihakku." Reva masih punya harapan untuk itu. Biar bagaimanapun, harapan itu masih ada.     

Reva kemudian berpikir untuk menelepon Pak Surya. Ia ingin bicara berdua saja dengan pria tua itu. Reva akan membahas tentang masalah ini dengan beliau.     

"Hallo om."     

"Hallo, Va. Kenapa nelepon?" tanya Pak Surya di seberang sana.     

"Reva mau ketemu sama om sebentar di luar, bisa? Tapi, Tante Angel gak boleh tahu kalau kita berdua ketemu, om," ujar Reva.     

"Baiklah. Terserah Reva saja tentukan lokasinya di mana. Nanti om akan menyusul ke sana."     

Reva memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Ia mulai bersiap-siap untuk bertemu dengan Pak Surya. Kali ini, ia ingin meracuni pikiran ayahnya Saga agar tak dipengaruhi oleh Bu Angel.     

"Biar bagaimanapun, Om Surya harus selalu berada di pihakku."     

***     

Mungkin kurang dari sepuluh menit Reva menunggu kedatangan Om Surya di sebuah restoran. Kini, ayahnya Saga sudah berada di hadapan wanita itu sekarang. Reva terlihat sangat manis dan penuh pesona.     

"Reva mau bicara apa sama om?" tanya Pak Surya.     

"Jadi, begini om." Reva mulai memasang wajah sendunya. Wanita itu pintar sekali berakting. Bahkan saat ini, Pak Surya berhasil ia kelabui.     

"Ayo, ngomong jujur saja."     

"Om pasti tahu kan? Tante Angel sudah tak sejalan denganku? Tante sekarang udah berpihak sama Alisa dan malah mendukung Saga bersamanya. Aku tak rela, om, kalau Saga bersama dengan Alisa terus."     

"Iya, om tahu tentang hal itu. Om pun sangat tak setuju. Biar bagaimanapun, Alisa adalah wanita yang miskin dan sampai nanti pun akan selalu begitu."     

Pak Surya masih tak mau memberi restunya pada Alisa. Ia masih menganggap bahwa Alisa adalah keturunan anak orang miskin dan tak pantas bersama dengan Saga. Mereka berdua masih merencanakan sesuatu untuk membuat mereka pisah.     

"Tapi, om, susah sekali untuk membuat mereka berdua berpisah. Reva sudah melakukan segala cara untuk membuat keduanya tak bersama lagi. Namun, ujung-ujungnya selalu saja gagal!"     

"Kau sabar saja dulu untuk sementara waktu. Pasti akan ada celah untuk menembus pertahanan cinta mereka. Dan, di situlah nanti kita akan melakukan sebuah rencana," ujar Pak Surya.     

"Baiklah om. Aku setuju dengan itu."     

Pak Surya menatap wajah Reva sekilas. Ia ingin kalau Reva yang jadi menantunya, bukan Alisa.     

'Saga sangat bodoh! Masih saja mempertahankan Alisa yang tak ada apa-apanya itu. Lihatlah Reva sekarang! Dia sangat cantik dan manis. Serta dari kalangan anak orang berada. Inilah keturunan keluarga yang berdarah biru.'     

Di dalam pikiran Pak Surya hanya tentang status sosial, antara Alisa dan juga Reva. Dua wanita yang berbeda latar keluarga. Alisa berada di lingkungan keluarga yang hidup dengan sederhana, sedangkan Reva dari kalangan anak orang kaya dan berdarah biru.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.