Arrogant Husband

Pak Surya Kecelakaan



Pak Surya Kecelakaan

0Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Baik itu besar maupun kecil, tak luput dari itu semua. Sama seperti Bu Angel yang tadi datang kemari ke kantor, hanya ingin meminta maaf.     
0

Kini, Saga telah pulang ke rumah dan terlihat sedang duduk di tepi ranjang. Ia mengusap wajahnya perlahan dengan kedua telapak tangan. Sang istri pun segera menghampirinya di samping.     

Ia melihat Alisa yang berada di sampingnya. Saga ingin mengatakan yang sejujurnya, bahwa dirinya sudah memaafkan kesalahan sang ibu. Saga tak mau merahasiakan apa pun pada Alisa, walau sekecil apa pun.     

"Sayang, kau kenapa? Apa telah terjadi sesuatu?" tanya Alisa yang mulai cemas.     

"Tidak. Tidak terjadi apa-apa sayang. Hanya saja, aku ingin bicara jujur denganmu dan tak mau menutupi ini semua."     

Alisa menyuruhnya untuk segera bicara, karena wanita itu sudah mulai penasaran. Ia bingung, harus bercerita dari mana?     

"Ayo sayang, katakan saja dengan jujur. Aku siap mendengarkanmu."     

"Tadi ibu datang ke kantor dan memohon maaf padaku." Ucapan Saga terpotong tiba-tiba.     

"Terus, bagaimana?"     

"Aku merasa, ibu tulus minta maaf padaku. Tak lama, ibu jadi menangis sendiri. Aku pun sama sekali tak tega melihatnya seperti itu. Aku sudah memaafkan kesalahan ibu."     

Saga melihat, Alisa hanya diam saja. Ia jadi takut, kalau sang istri marah padanya. Dengan diamnya Alisa seperti ini, apakah sang istri marah?     

"Kau marah?"     

"Tidak. Aku tidak marah sama sekali. Yang kau lakukan itu sudah benar. Aku tak ingin membuat hubungan anak dan ibu jadi semakin renggang gara-gara masalah ini."     

Saga mengembuskan napas lega. Akhirnya, sang istri tak marah padanya sama sekali.     

"Besok kita ke rumah ibu dan ayah sebentar ya. Lisa biar di rumah saja dulu, kita titip sama pelayan."     

"Baik sayang. Aku setuju denganmu."     

Saga berharap ini adalah awal yang baik untuk keluarganya. Semoga saja, sang istri bisa memaafkan kedua orang tuanya.     

***     

"Yah, kok baru pulang sih?" tanya Bu Angel yang melihat suaminya baru saja pulang ke rumah, entah dari mana. Pria paruh baya itu tak menjawab sama sekali pertanyaan dari Bu Angel.     

Merasa tak dihiraukan, membuat Bu Angel bangkit dari duduk dan menghampiri Pak Surya. Ia meraih lengan sang suami dan mengajaknya bicara.     

"Ayah kenapa? Kok diam terus sama ibu? Apa terjadi sesuatu?"     

"Lepasin tangan ayah!" bentak Pak Surya pada Bu Angel. Sang istri tampak terkejut mendengar ucapannya yang meninggi.     

"Astaga, ayah kenapa sih? Buat ibu bingung aja."     

"Ibu ke kantor Saga kan tadi? Untuk apa ibu ke sana hah?! Minta maaf sama dia? Terus mau minta maaf ke Alisa juga?"     

Kali ini, Bu Angel tak akan tinggal diam. Ia akan menjawab semua pertanyaan dari sang suami.     

"Iya, memang kenapa kalau ibu ke kantornya Saga dan minta maaf sama dia? Salahkah ibu seperti itu? Lagian, dia putra kita satu-satunya yah!"     

Pak Surya mengembuskan napas berat. Pria itu tak suka, kalau sang istri pergi begitu saja tanpa seizin darinya. Bu Angel memang sengaja ke luar dan menemui Saga ke kantor, setelah sang suami tak berada di rumah. Hal itu ia manfaatkan dengan sebaik mungkin.     

"Ayah capek ngomong sama ibu. Saga tuh udah jadi anak pembangkang, bu! Dia masih belum juga bercerai dengan Alisa."     

"Loh, kok ayah gitu? Biarkan saja, Saga dan Alisa bersama-sama selamanya. Ibu mendukung mereka kok sekarang." Bu Angel terlihat duduk di tepi ranjang, sedangkan sang suami masih tegap berdiri.     

Sekarang, Bu Angel telah mendukung hubungan Saga dan Alisa agar terus bersatu selamanya. Ia juga tak akan membiarkan Reva masuk ke dalam hubungan mereka berdua.     

Pak Surya terlihat marah dan tak terima dengan ini semua. Pria itu dengan langkah tergesa-gesa, ke luar lagi dari kamar ini. Padahal, baru beberapa saat Pak Surya berada dalam kamar.     

Bu Angel tak akan tinggal diam, kalau suaminya ikut campur untuk menghancurkan hubungan rumah tangga Saga dan Alisa. Sebagai permohonan maafnya ini, Bu Angel rela melakukan apa saja untuk anak dan menantunya.     

"Ibu janji sama kalian berdua, tak akan ada seorang pun yang bisa membuat hubungan rumah tangga kalian hancur, termasuk suamiku sendiri."     

Wanita paruh baya itu merasa geram sendiri, karena Pak Surya selalu saja pergi dari rumah begitu saja. Maka tak ada pamitan segala. Makin hari, kelakuan suaminya makin aneh. Pikiran-pikiran negatif pun mulai bermunculan dalam kepala Bu Angel.     

"Ibu takut, kalau ayah ada berbuat yang tidak-tidak di luaran sana. Ah, semoga saja tidak. Mungkin hanya rasa takutku saja."     

Bu Angel mulai meredam emosinya sendiri. Ia tak mau, berpikiran yang macam-macam pada suaminya yang telah lama bersama membangun rumah tangga bertahun-tahun. Dirinya pun merebahkan diri di atas tempat tidur.     

***     

"Dasar jadi istri tak becus! Sekarang Angel makin lama makin membuatku tak betah di rumah," ujar Pak Surya yang tengah mengendarai mobil.     

Pria itu hendak ke suatu tempat untuk menghibur suasana hatinya yang saat ini tengah gundah. Bu Angel sekarang tak sejalan lagi dengan keinginannya dan malah bersekongkol dengan Alisa.     

"Sekarang Angel hanya memikirkan Alisa terus. Dia selalu saja berusaha untuk meminta maaf pada wanita miskin itu! Apa hebatnya si Alisa itu?"     

Ucapan-ucapan bernada kasar, telah Pak Surya keluarkan semuanya. Lama-kelamaan, membuat hatinya sedikit merasa lega.     

Namun, saat ini ia tak mau pulang ke rumah dulu. Padahal baru tadi ia pulang dan sekarang harus pergi lagi.     

Mobil yang dikendarai oleh Pak Surya makin melaju dengan cepat, karena ingin sampai di sebuah tempat tujuan. Namun, tiba-tiba mobil Pak Surya agak oleng dan mengakibatkan dirinya banting stir ke sebelah kanan. Alhasil, mobilnya tengah bertabrakan dengan sebuah mobil lain.     

Kecelakaan pun tak dapat dihindari. Kedua mobil saling bertabrakan dan memakan korban jiwa. Pak Surya jadi tak sadarkan diri di dalam dan menimbulkan banyak luka-luka di sekujur tubuh. Wajah pria itu pun jadi banyak berlumuran darah. Semua orang yang melintas di jalan, tampak membantu para korban dan segera membawa ke rumah sakit terdekat.     

***     

Prang!     

Sebuah foto pernikahan antara Bu Angel dan Pak Surya tiba-tiba saja terjatuh di lantai dan pecah berkeping-keping. Membuat wanita paruh baya itu bangkit dari rebahan.     

Bu Angel sungguh terkejut melihat pemandangan ini. Hatinya pun mendadak tak karuan rasa. Ia langsung teringat dengan sang suami yang sedang berada di luar sana.     

"Ya Tuhan, ada apakah ini? Kenapa tiba-tiba perasaanku jadi tak enak seperti ini? Lindungi selalu suamiku di luar sana, aku mohon Tuhan." Bu Angel berdoa pada Tuhan agar sang suami selalu berada dalam lindungan-Nya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.