Arrogant Husband

Pak Surya Koma



Pak Surya Koma

0Suara ponsel yang berdering membuat Bu Angel terkaget-kaget. Wanita itu pun segera meraih benda pipih yang terletak di atas nakas itu.     
0

"Surya?" Bu Angel melihat nama sang suami tertera di layar ponsel. Ia pun segera mengangkatnya.     

"Hallo?"     

Terdengar suara dari seberang sana, tapi bukan suara dari Pak Surya, melainkan suara orang lain. Siapakah orang itu?     

"Apakah benar, ini dengan Bu Angel?" tanyanya.     

"Iya betul. Anda siapa, ya?"     

"Kami dari pihak kepolisian mau mengabarkan bahwa suami ibu saat ini sedang mengalami kecelakaan. Dan, sekarang sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Saya menghubungi nomor ibu, karena nomor inilah yang terakhir kali dihubungi oleh beliau."     

Sekujur tubuh Bu Angel seakan sudah lemas. Kedua kaki pun tak mampu untuk menapak lagi. Badannya tiba-tiba ambruk di atas ranjang. Ia menangisi suaminya yang saat ini ada di rumah sakit.     

"Tidak! Tidak mungkin!" Bu Angel menangis deras sekarang. Ia pun langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kondisi terkini sang suami.     

***     

Bu Angel bertanya pada resepsionis rumah sakit setibanya di sini. Ia ingin bertanya di mana ruangan suaminya sekarang.     

"Suami saya bernama Surya Herlambang, ada di ruangan mana?" tanya Bu Angel sambil menangis.     

"Ada di ruangan ICU bu. Silakan ibu lurus saja, nanti ketemu kok."     

Bu Angel dengan tergesa-gesa melangkah ke sana. Sang suami sekarang sedang berada di ruangan ICU. Kini, tibalah ia di sana.     

Terpaksa, Bu Angel harus menunggu kabar dari dokter terlebih dahulu baru bisa masuk ke dalam sana. Ia pun kemudian, ingin menghubungi sang anak dan memberitahukan kabar buruk ini. Semoga saja, Saga dan Alisa cepat datang kemari dan menemui Pak Surya.     

"Hallo, Nak."     

Saga sudah mengangkat panggilan teleponnya. Bu Angel masih terus menangis, tak henti-henti.     

"Ibu, nangis ya? Kenapa bu? Apa yang terjadi?" Saga tiba-tiba jadi panik sendiri. Terdengar dari nada bicara yang seperti itu.     

"Ayahmu ... ayahmu masuk rumah sakit, Nak. Tolong kau ke sini ya."     

Setelah itu, Bu Angel pun menutup teleponnya. Ia yakin, Saga pasti datang ke sini, entah bersama dengan Alisa atau tidak.     

"Semoga saja kau datang kemari, Nak."     

***     

Saga sangat syok mendengar kabar bahwa sang ayah masuk rumah sakit karena mengalami kecelakaan. Alisa yang masih berada di sebelahnya jadi bertanya-tanya sendiri.     

"Sayang, ada apa? Kenapa tiba-tiba kau mendadak pucat begini?"     

"Ayah ... ayah ...."     

"Ayah kenapa sayang? Apa yang terjadi padanya?" tanya Alisa yang mendadak cemas juga.     

"Ayah mengalami kecelakaan. Kita harus segera ke sana, sekarang juga."     

Suami istri itu terlihat panik bukan main dan segera melaju ke rumah sakit. Sebelum pergi, mereka sudah menitipkan Lisa pada orang rumah. Saga jadi kalang kabut dan pikirannya jadi tak karuan sama sekali. Pria itu tengah memikirkan nyawa sang ayah yang ada di rumah sakit.     

Saga terpaksa ngebut di jalan agar cepat sampai di rumah sakit. Ia tak mau, kalau sampai terjadi apa-apa pada sang ayah di sana. Sang istri berusaha untuk menenangkannya agar tenang sedikit dan jangan terlalu ngebut di jalan raya seperti ini.     

"Sayang, jangan terlalu ngebut. Kita pasti akan sampai tepat waktu kok," ucap Alisa.     

"Aku tak sabar ingin melihat kondisi ayah sekarang bagaimana. Aku takut, kalau ayah sampai parah keadaannya."     

Saat ini, Saga begitu cemas memikirkan sang ayah di sana. Begitu pun dengan Alisa, wanita itu juga panik bukan main, tapi dirinya berusaha untuk terlihat tenang di mata Saga.     

Mereka berdua buru-buru ke sana dan sebentar lagi akan sampai di rumah sakit. Saga yakin, sang ayah kuat menghadapi semua ini.     

"Aku yakin, ayah pasti kuat menahan rasa sakit ini," ujar Saga.     

"Pasti sayang. Ayahmu adalah pria yang kuat dan tangguh. Beliau pasti bisa bertahan."     

***     

Saga buru-buru ke ruangan ICU untuk melihat kondisi sang ayah yang tengah dirawat di sana. Ia bisa melihat Bu Angel yang tengah duduk sambil menangis. Saga dan Alisa pun menghampiri Bu Angel.     

"Bu?" Saga menyapa ibunya dan memeluk wanita paruh baya itu dengan erat. Ia merasa bajunya basah karena ibunya terus menangis seperti ini.     

"Ayahmu, ayahmu, Nak," ujar Bu Angel yang panik.     

"Iya bu. Ayah pasti kuat dan tak kenapa-kenapa. Ibu tenang ya, berdoa untuk kesembuhan ayah."     

Sedangkan, Alisa masih berdiri dan diam mematung melihat keduanya tengah berpelukan seperti ini. Ia tak mau mengganggu momen kebersamaan antara anak dan seorang ibu. Lalu, Bu Angel pun menatap ke arahnya.     

"Alisa?" panggil Bu Angel. Alisa bisa melihat kalau Bu Angel sangat bersedih. Kantung matanya pun kian membesar karena terus menangis.     

"Iya bu? Ibu harus kuat ya demi ayah." Tiba-tiba, Alisa menggenggam kedua tangan Bu Angel dengan erat. Wanita paruh baya itu jelas saja terkejut melihat sang menantu memperlakukannya seperti ini.     

Kemudian, Bu Angel bergantian untuk memeluk Alisa. Ia memeluknya dengan begitu erat. Semoga saja, Alisa sudah mulai membuka hati untuk memaafkannya.     

"Maafkan ibu, ya, Alisa. Ibu sudah terlalu banyak bikin salah sama kau. Ibu mohon maaf yang sebesar-besarnya ya."     

Alisa sekilas melirik ke arah Saga. "Baiklah bu, aku sudah memaafkan semua kesalahan ibu. Jangan pikirkan hal itu lagi ya. Sekarang kita semua pikirkan tentang kondisi ayah saja."     

Akhirnya, sang menantu sudah memaafkan semua kesalahannya. Bu Angel tampak senang mendengarnya. Alisa dan Saga sudah mau menerima segala kesalahan yang dulu sempat ia perbuat. Sekarang, mereka tak akan membahas masalah ini dulu karena fokus dengan keadaan Pak Surya.     

"Ya ampun, kenapa dokter lama sekali ke luar?" Bu Angel masih merasa gelisah, karena sedari tadi dokter pun belum ke luar juga dari ruangan ICU.     

"Sabar bu. Mungkin sebentar lagi."     

Beberapa saat kemudian, maka muncullah dokter bersama dengan para perawat. Bu Angel langsung bangkit dari duduk dan bertanya.     

"Dok, bagaimana keadaan suami saya?"     

Dokter itu terlihat diam, seolah-olah telah terjadi hal-hal yang buruk menimpa sang suami.     

"Suami Anda saat ini sedang mengalami koma, bu, untuk beberapa saat ke depan. Kami tak bisa memastikan, apakah ini akan berlangsung cukup lama atau singkat saja."     

Mendengar ucapan sang dokter, Bu Angel pun tiba-tiba pingsan di tempat. Saga langsung meraih tubuh sang ibu dan membawanya ke sebuah ruangan di rumah sakit ini untuk menjalani pemeriksaan     

"Alisa, kau tetap di sini, ya. Aku mau membawa ibu ke ruangan dulu."     

Saga dan tim medis membawa ibunya ke sebuah ruangan. Ia pun menunggu sang ibu di luar, sedangkan dokter dan para perawat akan mengontrol keadaan Bu Angel.     

"Astaga, kenapa semua ini terjadi pada keluargaku?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.