Arrogant Husband

Bu Angel Ketemu



Bu Angel Ketemu

Saga memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan sang ibu. Anton pun juga turut andil di dalamnya. Saga hari ini akan mencari ibunya sampai ketemu.     

"Kalian semua harus menemukan ibuku sampai ketemu dan jangan pulang kemari kalau kalian masih tak bisa menemukannya. Paham?!" ujar Saga dengan tegas. Pria itu terlihat mondar-mandir.     

"Baik, Tuan," ucap mereka serempak.     

Saga membubarkan mereka semua. Sementara itu, ia akan ke rumah orang tuanya terlebih dahulu. Meminta penjelasan pada sang ayah, kenapa ibunya bisa pergi dari rumah.     

"Pasti ini semua gara-gara ayah!"     

Tanpa membuang waktu, Saga lekas menuju ke rumah orang tuanya. Meninggalkan Alisa yang masih diselimuti oleh rasa cemas.     

***     

Pak Surya kaget melihat kedatangan sang anak yang kemari. Saga dengan tatapan beringas, seolah-olah siap menerkam lawannya.     

"Yah, katakan dengan jujur! Apa yang terjadi dengan ayah dan ibu?"     

"A–anu ...."     

"Yah, jawab aku! Ibu tak akan mungkin pergi meninggalkan rumah ini kalau ayah tak berbuat sesuatu!"     

Saga terpaksa harus berbicara keras dengan sang ayah. Ia ingin segera mendapatkan penjelasan dari Pak Surya. Apa yang telah membuat Bu Angel memutuskan untuk pergi dari rumah.     

Pak Surya pun menceritakan semuanya pada Saga. Tak ada satu kebohongan pun yang tersembunyi. Pak Surya merasa menyesal sekarang karena sudah memperlakukan istrinya begitu. Saga hanya bisa geleng-geleng kepala dan menangis.     

"Kenapa ayah seperti itu? Tega sekali membiarkan ibu pergi dari rumah. Karena masalah yang sangat sepele, yaitu ibu datang ke rumahku dan ayah memarahinya. Sungguh keterlaluan!"     

Saga sangat marah pada ayahnya sekarang. Ia pun masih belum menemukan kabar dari anak buahnya perihal Bu Angel. Harus mencari ke mana lagi?     

"Aku sangat kecewa dengan ayah!"     

"Maafkan ayah, nak. Maafkan ayah," lirih Pak Surya. Ia menyesali perbuatannya ini.     

Sang anak langsung memundurkan langkah dan bergegas pergi dari rumah ini. Saga tak peduli dengan ayahnya sekarang. Ia hanya memikirkan sang ibu yang entah di mana sekarang.     

"Ibu ... kau di mana? Aku sangat cemas bu. Ayolah pulang ke rumah."     

Dengan kejadian ini, Saga memutuskan apabila sudah menemukan ibunya, maka ia akan mengajak Bu Angel untuk tinggal bersama. Saga tak akan membiarkan ibunya seatap dengan Pak Surya. Baginya, wanita itu amat sangat berharga di dalam hidupnya.     

Setelah kepergiaan Saga, Pak Surya menangis deras. Betapa bodohnya ia karena sudah membuat hati sang istri tersakiti. Gara-gara dirinyalah semua ini jadi berantakan. Pak Surya selalu saja marah pada Bu Angel karena menemui Alisa dan bayi itu. Hingga akhirnya membuat rumah tangga mereka jadi berantakan.     

Pak Surya pun tak tinggal diam. Ia akan ikut mencari keberadaan sang istri. Kemudian, meminta maaf pada istrinya dan berjanji tak akan mengulangi hal yang sama lagi.     

***     

"Sayang, bagaimana? Apakah sudah ada titik terang untuk menemukan keberadaan ibu?"     

Alisa sangat mencemaskan suami dan juga ibu mertuanya. Semoga saja, Bu Angel lekas ditemukan dan bisa berkumpul bersama lagi.     

"Belum sayang. Aku dan anak buahku masih menyisir ke segala tempat di sini. Nanti kalau ibu sudah ketemu, aku hubungi lagi ya."     

"Baiklah sayang. Kau hati-hati di sana ya."     

"Iya sayang."     

Saga pun mematikan sambungan ponselnya. Alisa sungguh cemas saat ini. Namun, ia juga tak bisa meninggalkan bayinya sendirian di sini. Alisa hanya bisa mendoakan Bu Angel agar cepat pulang ke rumah.     

"Semoga saja ibu cepat ditemukan oleh Saga. Aku tak mau, kalau sampai ibu kenapa-kenapa di sana."     

***     

Saga menyuruh anak buahnya untuk mencari sang ibu di segala penjuru kota ini, tak terkecuali hotel-hotel di sini. Banyak hotel di sini yang cukup mewah. Mungkin saja, ibunya ada di salah satu hotel tersebut.     

Semua anak buahnya tampak berpencar ke segala arah untuk lebih cepat menemukan Bu Angel. Mereka juga tengah menyusuri dari hotel ke hotel.     

"Aku berjanji bu, setelah aku menemukanmu kau harus ikut denganku untuk pulang. Tak akan kubiarkan ayah membawamu lagi ke sana. Cukup sudah!" Saga terlihat marah dan memukul kemudi mobilnya.     

Pria itu sangat menyayangkan sikap sang ayah yang terlalu egois dan tak mau mengalah. Hanya gara-gara masalah sepele dan harusnya bisa dibicarakan, jadi seperti ini. Saga tak menyukai cara Pak Surya untuk membuat ibunya sedih.     

Pria itu terus memacu kecepatan mobilnya. Saga juga akan mencari keberadaan ibunya di kota ini. Tak akan ada satu tempat yang tak dicari. Ia sangat berharap, secepatnya bisa membawa sang ibu pulang bersama ke rumah.     

***     

Saat ini Bu Angel sedang berada di sebuah hotel yang mewah, bernama Hotel Mentari. Wanita paruh baya itu masih terlihat bersedih. Walaupun sudah pergi dari rumah dan meninggalkan suaminya, tapi rasa sedih itu masih ada. Apalagi saat ini, ia merasa rindu dengan cucunya.     

Bu Angel ingin ke luar sebentar dari hotel ini dan akan menemui cucunya di rumah Saga. Sehari saja tak bertemu, rasanya seakan lama sekali. Ia akan kembali lagi ke sini. Wanita itu mulai mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja.     

Tanpa pikir panjang, Bu Angel segera melangkah ke luar dari kamar hotel. Dengan berjalan pelan, wanita itu masih memikirkan pertengkarannya yang telah terjadi kemarin dengan suaminya.     

"Ayah tega sama ibu. Bisa-bisanya bersikap seperti itu." Bu Angel segera menyeka air matanya yang terus turun. Ia tak mau terlihat sedih terus-menerus.     

Tiba-tiba saja, terdengar suara samar-samar yang memanggil dirinya. Bu Angel celingak-celinguk mencari sumber suara. Seorang pria tengah melangkah mendekatinya. Mata Bu Angel menatap kepada pria tersebut dengan pandangan tak percaya.     

"Ibuu!" teriak Saga.     

Saga berlari menemui Bu Angel dan segera memeluk tubuh ibunya. Ia tak kuasa kalau harus berjauhan seperti ini. Wanita itu balas memeluk Saga dengan erat.     

"Ibu harus ikut aku pulang ke rumah, ya. Jangan tinggal di sini," ujar Saga.     

"Tapi nak? Apa tak merepotkan kau dan Alisa? Ibu tak mau kalau hanya jadi beban saja."     

"Sama sekali tidak bu. Aku dan Alisa tak merasa direpotkan sama sekali. Ayolah, ikut bersamaku bu."     

Bu Angel terlihat melangkah bersama dengan Saga menuju ke kamar hotel. Ia akan mengemasi barang-barangnya dan pindah ke rumah sang anak. Saga merasa senang sekarang karena sudah berhasil menemukan sang ibu.     

"Nak, kenapa kau bisa menemukan ibu di sini?" tanya Bu Angel.     

"Karena aku merasa yakin kalau ibu ada di sini. Ikatan antara anak dan ibu itu kan cukup kuat. Ibu sendiri yang bilang padaku, kan?"     

Bu Angel tersenyum ke arah Saga. Ia merasa bangga dengan anak laki-lakinya ini. Anak semata wayang yang terus membuatnya merasa diperhatikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.